• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Bab II - Perhitungan Gording (4-14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Bab II - Perhitungan Gording (4-14)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

PERHITUNGAN GORDING PERHITUNGAN GORDING

2.1

2.1 Data Data PerencanaPerencanaan Gan Godingoding 2.1.1 Data Atap

2.1.1 Data Atap a.

a. Jenis Jenis penutup penutup atap atap : : GentengGenteng  b.

 b. Jarak Jarak antar antar kuda-kuda kuda-kuda : : 3,5 3,5 mm c.

c. Berat Berat genteng genteng : : 50 50 kg/mkg/m22 (PPIUG (PPIUG 1983, 1983, Tabel Tabel 2.1)2.1) d.

d. Berat Berat plafon plafon : : 30 30 kg/mkg/m22 (PPIUG (PPIUG 1983, 1983, Tabel Tabel 2.1)2.1) e.

e. Kemiringan Kemiringan atap atap : : 2020oo f.

f. Tekanan Tekanan angin angin minimum minimum : : 25 25 kg/mkg/m22 (PPIUG (PPIUG 1983, 1983, BAB BAB 4)4) g.

g. Jarak Jarak miring miring antar antar gording gording : : 1,75 1,75 mm h.

h. Jarak Jarak antar antar trackstang trackstang : : 1,167 1,167 mm i.

i. Faktor reduksi kekuatan untuk lenturFaktor reduksi kekuatan untuk lentur ϕϕ b : 0,9 b : 0,9 (SNI 1729-2015, hal 238)(SNI 1729-2015, hal 238)  j.

 j. Faktor reduksi kekuatan untuk geserFaktor reduksi kekuatan untuk geser ϕϕt : 0,75t : 0,75 (SNI 1729-2015, hal 238)(SNI 1729-2015, hal 238)

2.2 Data Profil Baja 2.2 Data Profil Baja

Rencana Gording yang digunakan adalah Profil Canal

Rencana Gording yang digunakan adalah Profil Canal 100 x 50 x 20 x 100 x 50 x 20 x 4,54,5 (Tabel Baja Ir. Rudy Gunawan, hal 51)

(Tabel Baja Ir. Rudy Gunawan, hal 51)

Dengan data-data sebagai berikut : Dengan data-data sebagai berikut :

A A = = 100 100 mmmm B B = = 50 50 mmmm t t = = 4.5 4.5 mmmm Area = Area = 1397 1397 mmmm22 Ix Ix = = 3850000 3850000 mmmm44 Iy Iy = = 183000 183000 mmmm44 ix ix = = 38,5 38,5 mmmm iy iy = = 18,3 18,3 mmmm C C = = 25 25 mmmm W W = = 7,43 7,43 kg/mkg/m Zx Zx = = 2525400 400 mmmm33 Zy Zy = = 9191300 300 mmmm33 H H = = 100 100 mmmm

B

B

 A

 A

Cx Cx Cy Cy

C

C

C

C

tt tt tt tt tt tt

(2)

Kuat Leleh Baja (fy) = 210 MPa Kuat Putus Baja (fu) = 340 Mpa Tegangan sisa (fr) = 70 Mpa

Modulus Elastisitas Baja (E) = 200000 kg/cm2 Poisson’s Ratio Ʋ = 0,3

2.3 Perhitungan Pembebanan Gording 2.3.1 Peninjauan Terhadap Beban Mati

Berat gording = 7,43 kg/m

Berat penutup atap genteng 50 kg/m2 x Jarak gording = 87,5kg/m Berat pengikat dan penggantung (10% total beban mati) = 9,493 kg/m +

Beban mati total (qD) = 104,423 kg/m

Gambar 2.1 Gaya akibat beban mati

Menghitung momen akibat beban mati (MD) q arah x (qx) = qD x cos α

= 104.423 kg/m x cos 20o = 104.423kg/m x 0,939 = 98,125 kg/m

(3)

Momen arah x (MxD) = 1/8 x qx x L2  dimana L = Jarak antar kuda-kuda = 1/8 x 98,125 kg/m x 3,52

= 150,255 kg.m

q arah y (qy) = qD x sin α

= 104,423kg/m x sin 20o = 104,423kg/m x 0,342 = 35,7148 kg/m

Momen arah y (MyD) = 1/8 x qy x (L/3)2 dimana L = Jarak antar kuda-kuda = 1/8 x 35,7148 kg/m x(3,5/3)2

= 6,07647 kg.m

2.3.2 Peninjauan Terhadap Beban Hidup

Menurut SNI 1727-2013 Tabel 4-1 Hal 27

a. Beban hidup terbagi rata = 0,96 kN = 96 kg/m2

Menghitung momen akibat beban hidup merata

Momen arah x (MxL) = 1/8 x (q x cos α) x (L)2  L = Jarak antar kuda-kuda = 1/8 x (96 kg/m x cos 200) x (3,5)2

= 138,135 kg.m

Momen arah y (MyL) = 1/8 x (q x sin α) x (L/3)2

= 1/8 x (96 kg/m x sin 200) x (3,5/3)2 = 5,586 kg.m

 b. Beban hidup terpusat = 1 kN = 100 kg .... PPIUG 1983 Pasal 3.2.(2b) hal.13 Menghitung momen akibat beban hidup terpusat

Momen arah x (MxL) =

¼

x (P x cos α) x L  L = Jarak antar kuda-kuda =

¼

 x (100kg x cos 200) x 3,5

= 82,2231kg.m

Momen arah x (MxL) =

¼

x (P x sin α) x (L/3)

=

¼

 x (100 kg x sin 200) x (3,5/3) = 9,976 kg.m

(4)

2.4.3 Peninjauan Terhadap Beban Angin SNI 1727-2013 gambar 27 4-1 Hal 68 Dimana h/L = 3,28/20 = 0,164 < 0,25

Diketahui Tekanan angin (W) = 25 kg/m2 .... PPIUG 1983 Pasal 4.2.(2) hal.22

Gambar 2.2 Arah angin tekan dan angin hisap

Tekanan tiup di laut dan tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai harus diambil minimal 40 kg/m2, kecuali yang ditentukan dalam ayat (3), dan (4), maka direncanakan tekanan angin (W) sebesar 25 kg/m2.

 Koefisien angin tekan dan angin hisap - Koefisien angin tekan (Wt)

C1 = (0,02 α –  0,2) = (0,02 x 200) - 0,2 = 0,2

(5)

q tekan = C1 x Jarak Gording x W = 0,2x 1,75 m x 25 Kg/m² = 8,75 kg/m

- Koefisien Angin Hisap (Wh) C2 = - 0,6

q hisap = C2 x Jarak Gording x W = (- 0,6) x 1,75 m x 25 Kg/m² = - 26,25 kg/m

Menghitung momen akibat beban angin

Karena beban angin yang bekerja tegak lurus sumbu x, sehingga hanya ada Mx - Momen akibat angin tekan (Mx) = 1/8 x Wt x L2

= 1/8 x 8,75 kg/m x 3,52 = 3,828 kg.m

- Momen akibat angin hisap (Mx) = 1/8 x Wh x L2

= 1/8 x (-26,25) x 3,52 = -11,84 kg.m

2.4 Perhitungan Momen Berfaktor Kombinasi (Mu) SNI 1727-2013 2.3.2 Hal 11

Rumus kombinasi beban yang digunakan adalah sebagai beri kut :  Mu = (1,2 x MD) + (1,6 x ML)

 Mu = (1,2 x MD) + (1,6 x ML) + (0,5 x MW) Dimana : MD = Momen akibat beban mati (qD)

ML = Momen akibat beban hidup (qL) MW = Momen akibat beban angin

Tabel 2.1. Hasil Perhitungan Momen Berfaktor

No Kombinasi Beban Arah x Arah y

1 (1,2 x MD) + (1,6 x ML) 401,321 16,23

2 (1,2 x MD) + (1,6 x ML) + (0,5 x MW) 404,384 16,23

3 (1,2 x MD) + (1,6 x ML) 311,863 23,253

(6)

Catatan :

 Untuk kombinasi 1 dan 2, beban hidup yang digunakan adalah beban hidup terbagi rata.

 Untuk kombinasi 3 dan 4, beban hidup yang digunakan adalah beban hidup terpusat.

Jadi, dari hasil perhitungan momen berfaktor kombinasi di atas, diambail momen yang terbesar untuk dipakai dalam perhitungan, adalah sebagai berikut:

 Untuk beban hidup terbagi rata Mux = 403,235kg.m

Muy = 16,2299kg.m

 Untuk beban hidup terpusat Mux = 313,777 kg.m

Muy = 23,253 kg.m

2.5 Kontrol Kekuatan Profil Kanal

a. Kontrol terhadap penampang profil

- Untuk sayap (SNI 1729 ; 2015 tabel B4.1a hal. 17)

λ < λp

bt ≤ 0,38  

504,5 ≤ 0,38 200000

210

11,11≤ 11,73

....(OK)

- Untuk badan (SNI 1729 ; 2015 tabel B4.1b hal. 20)

λ < λp

hc ≤ 3,76  

10025 ≤3,76 200000

210

5≤ 116,04

...(OK)  Penampang profil  Kompak, maka  MnX = MpX 

(7)

 b. Kontrol terhadap lateral buckling  Jarak bagut pengikat (Lb) =

Lear usuk

=

 m

= 25 cm Lp = 1,76 x iy x

 

E

= 1,76 x 2,66 cm x

 

 kg/m

 kg/m

= 99,396 cm > Lb = 25cm

...MnX = MpX

MnX = MpX = Wx x fy = 25,4 cm3 x 2400 kg/cm2 = 53340 kg.cm = 5334 kg.m MnY = Wy x fy = 91,3cm3 x 2400 kg/cm2 =191730 kg.cm = 1917,3 kg.m c. Persamaan Interaksi

Dimana,ɸ b = 0,9 (faktor reduksi lentur) - Dengan beban hidup terbagi rata

MuX

∅  MnX

 +

MuY

∅  MnY

≤ 1

, kg.m

, kg.m

 +

, kg.m

, kg.m

≤ 1 0,8424 + 0,0,00941 ≤ 1 0,85177 ≤ 1 ...(OK)  Didapat dari www.hdesignideas.com

(8)

- Dengan beban hidup terpusat

MuX

∅  MnX

 +

∅  MnY

MuY

≤ 1

, kg.m

, kg.m

 +

, kg.m

, kg.m

≤ 1 0,6536 + 0,01348 ≤ 1 0,6671 ≤ 1 ...(OK)

Catatan : untuk mengatasi masalah puntiran, maka MnY dapat dibagi 2

2.6 Kontrol Lendutan Profil

SNI 1729 ; 2002 Tabel 6.4-1 hal 15 Lendutan ijin (f) =

Panjang gording



=

 m



= 1,45 cm

- Lendutan akibat beban hidup merata fx1 =

 q osα  L

  E  I

=

  (, kg os

°

)  m

   kg/m

   m

= 0,28892cm fy1 =

 q sinα  



  E  I

=

  (, kg  sin

°

)  

 

   kg/m

  m

= 0,00103 cm

- Lendutan akibat beban hidup terpusat fx2 =

 P osα  L

  E  I

=

  (kg os

°

)   m

   kg/m

   m

= 0,54504 cm

(Buku Perancangan Struktur Baja dengan  Metode LRFD, Agus Setiawan hal 88)

(Buku Perancangan Struktur Baja dengan  Metode LRFD, Agus Setiawan hal 88)

(9)

fy2 =

 P sinα  



  E  I

=

  ( kg  sin

°

)  

 

   kg/m

   m

= 0,00735 cm Jadi, f =

√fx

+ fy

≤ f  =

√ 0,22892+0,54054

+ 0,00103+0,00735

≤ f  = 0,774 cm ≤ f = 1,458 cm ...(OK) 2.7 Perencanaan Trackstang

Gambar 2.3 Rencana penggantung gording

a. Data Perencanaan

- Jarak antar kuda-kuda (L) = 350 cm - Jumlah penggantung = 2 buah - Jumlah gording = 7 buah - Jarak penggantung = 116,67 cm  b. Pembebanan

- Beban mati

Berat gording = 7,43 kg/m

Berat penutup atap = 50 kg/m x jarak gording = 87,5 kg/m Berat pengikat dan penggantung (10% total beban mati) = 9,943 kg/m +

Beban mati total (qD) = 104,423 kg/m

Sehingga, RD = qD x sin α x L/3 = 104,423 kg/m x sin 20o x

 m

= 41,667 kg 1,23 1,23 1,23

(10)

- Beban hidup

Beban hidup merata = 96 kg/m RL1 = qL x sin α x L/3

= 96 kg/m x sin 20o x

 m

= 38,306 kg

Beban hidup terpusat = 100 kg RL2 = 100 kg

RL = RL1 + RL2 = 38,306 + 100 =138,306 kg

c. Perhitungan Gaya

- Penggantung Gording Tipe A Pu = 1,2 RD + 1,6 RL

= (1,2 x 41,667 kg) + (1,6 x 138,306 kg) = 271,291 kg

d. Perencanaan Batang Tarik Pu = 271,291 kg

fy = 210 MPa (N/mm2) = 2100 kg/cm2 fu = 340 MPa (N/mm2) = 3400 kg/cm2

- Untuk leleh

Pu = f x fy x Ag  f = 0,9 (faktor reduksi leleh) 271,291 kg = 0,9 x 2100 kg/cm2 x Ag

Ag perlu = 0,1435cm2

- Untuk batas putus

Pu = f x fu x Ag  f = 0,75 (faktor reduksi leleh) 271,291 kg = 0,75 x 3400 kg/cm2 x Ag

(11)

Maka, diambil Ag terbesar yaitu 0,1435 cm2 Ag = ¼ x π x d2 0,1435 cm2 = ¼ x 3,14 x d2 d2 = 0,18269 cm d = 0,42742 cm d = 4,2742 mm

Gambar

Gambar 2.1 Gaya akibat beban mati
Gambar 2.2  Arah angin tekan dan angin hisap
Gambar 2.3  Rencana penggantung gording

Referensi

Dokumen terkait

Kontraktor melaksanakan proyek sesuai dengan perencanaan yang telah. dibuat oleh

1. Perencanaan Struktur atap dari bahan kayu Jati klas A. Penutup atap dari Asbes, Genteng, Seng.. Pada perencanaan ini digunakan peraturan-peraturan sebagai berikut

Dalam perencanaan struktur bangunan ini, perencana mulai menghitung komponen-komponen struktur berdasarkan dari bentuk arsitektural yang telah didapat. Perencana mulai

Rangka atap adalah suatu bagian dari struktur gedung yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan penutup atap sehingga dalam perencanaan, pembebanan tergantung dari jenis

Analisis ekonomi teknik pada suatu proyek pembangunan mengarahkan para perencana dalam menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif hasil perencanaan yang dipilih.

g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Data dan Perencanaan. Subbidang Analisa dan Data Pembangunan mempunyai tugas menyiapkan bahan pengoordinasian,

Rangka Atap adalah suatu bagian dari struktur gedung yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan penutup atap, sehingga dalam perencanaan pembebanan tergantung

Dalam perencanaan abutment dan pilar jembatan data-data tanah yang dibutuhkan berupa data-data sudut geser , kohesi dan berat jenis tanah yang digunakan untuk menghitung tekanan