• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. BAB 4 Perencanaan Tebal Perkerasan

N/A
N/A
A@Muhammad Arif

Academic year: 2023

Membagikan "5. BAB 4 Perencanaan Tebal Perkerasan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2)

132

BAB IV

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan

Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas III A (Kolektor)

Tebal perkerasan = 2 Lajur 2 Arah

Jalan dibuka pada tahun = 2022 Pelaksanaan konstruksi dimulai tahun = 2021

Masa pelaksanaan = 1 tahun

Jenis Perkerasan = Perkerasan lentur Susunan lapis perkerasan = Surface Course

Base Course Sub Base Course

Nilai CBR tanah = 6,25% (Sumber: Agil Bayu Pamungkas, 2017 “Perencanan Tebal Perkerasan, Pengelolaan Alat Berat, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Raya Jumapolo – Karanganyar Kab.

Karanganyar”)

Data Lalu lintas harian rata-rata (LHR) = Data diambil dari Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah tahun 2018

commit to user

(3)

133

4.2. Perencanaan Tebal Perkerasan

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan pada tugas akhir ini yang menghubungkan Sembuh Wetan – Suren mengacu pada metode Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

4.2.1. Menentukan Umur Rencana

Penentuan umur rencana disesuaikan dengan jenis perkerasan dan elemen perkerasan yang akan direncanakan. Berdasarkan Tabel 4.1 umur rencana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan adalah 20 tahun. Sehingga diproyeksikan dalam jangka waktu 20 tahun mendatang tidak ada pembangunan jalan baru, melainkan hanya perawatan jalan secara rutin.

Tabel 4.1 Umur rencana perkerasan jalan baru (UR)

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4)

4.2.2. Menghitung Nilai ESA5

4.2.2.1. Lalu Lintas Harian Rata-rata

Data Lalu lintas harian rata-rata yang digunakan adalah data Jalan Karanganyar – Jatipuro karena berhubungan langsung dengan trace jalan yang direncanakan.

Berdasarkan data tahun 2018 Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah nilai LHR untuk Jalan Karanganyar – Jatipuro adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Lalu lintas harian rata-rata

Jenis Kendaraan Lalu lintas harian rata-rata Sepeda Motor, Sekuter dan Kendaraan

Roda Tiga 17553

Sedan, Jeep dan Station Wagon 1587

Opelet, Pick Up, Suburban, Combi

dan Minibus 146

Pick Up Mikro Truk dan Mobil

Hantaran 666

Bus Kecil 189

Bus Besar 5

Truk Ringan 2 Sumbu 320

Truk Sedang 2 Sumbu 220

Truk 3 Sumbu 2

Truk Gandengan -

Truk Semi Trailer -

Kendaraan Tidak Bermotor 265

Sumber: Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah tahun 2018

4.2.2.2. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas

Perencanaan jalan yang menghubungkan Sembuh Wetan – Suren merupakan jalan provinsi yang terletak di luar area perkotaan (rural). Berdasarkan Tabel 4.3 jalan yang direncanakan dapat dikategorikan sebagai kolektor rural dengan nilai faktor pertumbuhan lalu lintas (i) sebesar 3,50 % (dapat digunakan hingga tahun 2035).

commit to user

(5)

135

Tabel 4.3 Faktor pertumbuhan lalu lintas (i) (%)

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017

Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung dengan faktor pertumbuhan kumulatif (Cumulative Growth Factor):

𝑅 = (1 + 0,01 𝑖)𝑈𝑅− 1

0,01 𝑖 =(1 + 0,01 × 3,5)20− 1

0,01 × 3,5 = 28,2796

Sehingga nilai faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif (R) adalah 28,2796.

4.2.2.3. Faktor Distribusi Arah dan Distribusi Lajur

Jumlah jalur dan lajur yang direncanakan adalah 2 lajur 2 arah. Sehingga berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017 untuk jalan dua arah, nilai faktor distribusi arah (DD) diambil 50%. Dan berdasarkan Tabel 4.4 nilai faktor distribusi lajur (DL) yang digunakan adalah sebesar 100% untuk satu lajur setiap arah.

Tabel 4.4 Faktor distribusi lajur (DL)

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017 commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(6)

4.2.2.4. Perhitungan Nilai ESA5

Dalam desain perkerasan, beban lalu lintas dikonversi ke beban standar (ESA) dengan menggunakan Faktor Ekuivalen Beban (Vehicle Damage Factor). Nilai ESA5 dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut dengan nilai VDF masing-masing kendaraan niaga:

𝐸𝑆𝐴 = 𝐿𝐻𝑅 × 𝑉𝐷𝐹 × 365 × 𝐷𝐷 × 𝐷𝐿 × 𝑅

Hasil perhitungan nilai ESA5 dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Perhitungan nilai ESA5

Jenis Kendaraan LHR 2018

LHR

2022 VDF5 ESA5

Sepeda Motor, Sekuter dan

Kendaraan Roda Tiga 17553 21197,94 - -

Sedan, Jeep dan Station

Wagon 1587 1916,55 - -

Opelet, Pick Up, Suburban,

Combi dan Minibus 146 176,32 - -

Pick Up Mikro Truk dan

Mobil Hantaran 666 804,30 - -

Bus Kecil 189 228,25 0,2 2,4 E+05

Bus Besar 5 6,04 1 3,1 E+04

Truk Ringan 2 Sumbu 320 386,45 0,5 1,0 E+06

Truk Sedang 2 Sumbu 220 265,68 5,1 7,0 E+06

Truk 3 Sumbu 2 2,42 5,6 7,0 E+04

Truk Gandengan - - 17,8 -

Truk Semi Trailer - - 7,7 -

Kendaraan Tidak Bermotor 265 320,03 - -

CESA5 2022-2042 8,33 E+06

commit to user

(7)

137

4.2.3. Menentukan Jenis Perkerasan

Pemilihan jenis perkerasan dipengaruhi oleh volume lalu lintas, umur rencana, dan kondisi fondasi jalan. Sehingga dengan umur rencana 20 tahun dan nilai lalu lintas pada lajur rencana 8,33 Juta ESA5 maka berdasarkan Tabel 4.6 struktur perkerasan jalan menggunakan AC tebal ≥ 100 mm dengan lapis fondasi berbutir dengan Bagan desain – 3B.

Tabel 4.6 Pemilihan jenis perkerasan

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(8)

4.2.4. Menentukan Desain Fondasi Perkerasan

Nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah dasar yang digunakan adalah data di Jalan Jumapolo - Karanganyar karena berhubungan langsung dengan trace jalan yang direncanakan. Berdasarkan Tugas Akhir Agil Bayu Pamungkas Tahun 2017 dalam “Perencanan Tebal Perkerasan, Pengelolaan Alat Berat, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Raya Jumapolo – Karanganyar Kab.

Karanganyar” diperoleh nilai CBR sebesar 6,25 % dan dapat dipadatkan secara mekanis. Desain ini meliputi perkerasan di atas timbunan, galian, atau tanah asli.

Sehingga dengan nilai CBR tanah dasar 6,25% dan nilai lalu lintas pada lajur rencana 8,33 Juta ESA5 maka berdasarkan Tabel 4.7 desain fondasi jalan minimum didapatkan kelas kekuatan tanah dasar adalah SG6 dan tidak diperlukan perbaikan tanah dasar untuk perkerasan lentur.

Tabel 4.7 Bagan desain fondasi jalan minimum

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017

commit to user

(9)

139

4.2.5. Menentukan Struktur Perkerasan yang Memenuhi Syarat

Alternatif desain struktur perkerasan lentur yang sesuai untuk lalu lintas pada lajur rencana 8,33 Juta ESA5 adalah Bagan desain – 3B Desain Perkerasan Lentur – Aspal dengan Lapis Fondasi Berbutir.

Tabel 4.8 Desain Perkerasan Lentur – Aspal dengan Lapis Fondasi Berbutir

Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017

Dari tabel di atas didapatkan struktur perkerasan FFF4 dengan ketebalan lapisan perkerasan yang akan digunakan pada perencanaan ruas jalan yang menghubungkan Sembuh Wetan – Suren, yaitu:

• AC-WC = 40 mm

• AC-BC = 60 mm

• AC-Base = 105 mm

• LPA Kelas A = 300 mm

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(10)

Gambar 4.1 Sketsa desain struktur perkerasan jalan

AC-WC = 40 mm AC-BC = 60 mm AC-Base = 105 mm LPA Kelas A = 300 mm

Tanah Dasar Perkerasan

Fondasi

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN PAPAHAN -

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE.. BINA

Dari hasil analisa lalu lintas pada lajur rencana CESA5 yang diperoleh sebesar 2112,4375 sehingga perencanaan tebal lapis perkerasan lentur pada ruas jalan Vila

Dari hasil perhitungan perencanaan perkerasan lentur yang dikerjakan dengan metode konstruksi bertahap, maka di dapat lajur untuk ruas jalan Durenan-Bandung- Besuki sebanyak 2 lajur

Perhitungan RAB Untuk Tebal Perkerasan Jalan dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan Revisi September 2017 Perhitungan anggaran biaya pada perencanaan perkerasan lentur flexible

vii PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN KAKU RIGID PAVEMENT MENGGUNAKAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN REVISI SEPTEMBER 2017 Studi Kasus : Jalan Pangkalan Nyirih - Kadur,

Analisis Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Bina Marga 1987 1 Kondisi Lapis Keras Jalan Asia Raya dan Jalan Eropa I Data-data yang digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan

Berdasarkan hasil dari analisa dan perhitungan dengan ketentuan Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003, tebal perkerasan kaku pada ruas jalan Kota Pagar Alam – Muara