• Tidak ada hasil yang ditemukan

I Gusti Ngurah Wisnu Sancaya. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I Gusti Ngurah Wisnu Sancaya. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL DAN KARAKTERISTIK

PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN

PENGERAJIN KAIN TENUN ENDEK DI PELANGI TRADITIONAL

WEAVING SIDEMEN TAHUN 2016

I Gusti Ngurah Wisnu Sancaya

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: wisnusancaya@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan, serta pengaruh karakteristik personal dan karakterisktik pekerjaan secara simultan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal. Subjek penelitian ini adalah karyawan di Pelangi Traditional Weaving yang berjumlah 32 orang, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah karakteristik personal, karakteristik pekerjaan, dan komitmen organisasi. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program statistical package for social science (SPSS) for

windows versi 16. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik personal berpengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi ditunjukkan dari nilai thitung> ttabel(5.118 > 2.045) atau p-value < α (0.000 <

0.05), karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi ditunjukkan dari nilai thitung > ttabel (3.236 > 2.045) atau p-value < α (0.003 < 0.05), karakteristik personal dan karakteristik

pekerjaan secara simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi ditunjukkan dari nilai Fhitung> Ftabel

(20.277 > 3.33) atau p-value < α (0.000 < 0.05).

Kata kunci: karakteristik pekerjaan, karakteristik personal, komitmen organisasi

Abstract

This study aims to examine the effect of personal characteristics and job characteristics on employee organizational commitment, as well as the influence of personal characteristics and job characteristics simultaneously towards the commitment of the organization of the woven fabric craftsmen in the Pelangi Traditional Weaving Sidemen. The following experiment is a causal experiment. The subjects of this study were employees in Pelangi Traditional Weaving which amounted to 32 people, while the objects in this study are personal characteristics, job characteristics, and organizational commitment. Data collected using questionnaires and analyzed using multiple linear regression analysis with the help of statistical package for social science (SPSS) program for windows version 16. The results of this study indicate that personal characteristics have significant effect to organizational commitment indicated from t-test > ttable(5.118 > 2.045) or p-value < α (0.000 < 0.05), job characteristics have significant effect on

organizational commitment from the value of t-test > ttable(3.236 > 2.045) or p-value < α (0.003 <0.05),

personal characteristics and job characteristics simultaneously affect the organizational commitment is shown from the value F-test > Ftable(20.277 > 3.33) or p-value < α (0.000 < 0.05).

(2)

PENDAHULUAN

Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya sumber daya manusia, lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.

Agar tercapai tujuan sebuah organisasi memerlukan komitmen yang tinggi dari karyawannya. Komitmen kerja dalam organisasi sebagai aspek sikap dalam perilaku tercermin antara lain dari keinginan untuk bekerja keras, percaya dan menerima tujuan dan nilai-nilai organisasi serta tetap ingin bekerja untuk organisasi (Dessler, 2004). Menurut Robbins dan Judge (2008) “komitmen organisasional (organizational commitment) adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut”. Sedangkan menurut Moorhead dan Griffin (2013:73) “komitmen organisasi (organizational

commitment) adalah sikap yang

mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya”. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Komitmen organisasi menurut Ivancevich (2007:234) adalah “perasaan idenifikasi, keterlibatan, dan kesetiaan yang diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diidentifikasi bahwa komitmen terhadap organisasi melibatkan tiga sikap yaitu, rasa identifikasi dengan tujuan organisasi, perasaan terlibat dalam tugas-tugas organisasi, dan perasaan setia terhadap organisasi. Menurut Sopiah (2008), empat faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi karyawan yakni karakteristik personal, karakteristik pekerjaan,

karakteristik organisasi dan pengalaman kerja. Keempat faktor tersebut adalah sebagai berikut. 1) Karakterisitik personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kepribadian. 2) Karakterisitik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan. 3) Karakterisitik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerjaan, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. 4) Pengalaman kerja, seorang karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja akan mempengaruhi tingkat komitmen karyawan pada organisasinya. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.

Setiap manusia mempunyai karakteristik personal yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan karakteristik adalah ciri atau sifat yang berkemampuan untuk memperbaiki kualitas hidup. Sedangkan individu adalah perorangan; orang seorang. Menurut Panggabean (2004:19), “karakteristik personal merupakan karakter seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu”. Sedangkan, menurut Robbins (2003), karakteristik personal adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya. Lebih lanjut, menurut Winardi (2004), karakteristik individu mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, sosial, pengalaman, umur, bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis tertentu, serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.

Dalam upaya untuk memperoleh karakteristik personal karyawan yang baik sesuai dengan kebutuhan

(3)

perusahaan, maka perusahaan menuntut tiap karyawan agar memiliki komitmen dan kinerja yang tinggi dalam bekerja. Menurut Siswanto (2013), seseorang individu yang memiliki kinerja dan komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya di perusahaan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dapat ditunjukkan dengan beberapa kriteria karyawan sebagai berikut. 1) Kesetiaan, 2) tanggung jawab, 3) inisiatif, dan 4) ketepatan waktu.

Selain karakteristik personal, komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh karakterisitik pekerjaan. Menurut Simamora (2004) mengatakan bahwa karakteristik pekerjaan merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan. Karakteristik pekerjaan merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab, macam tugas dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri (Subyantoro, 2009).

Dalam kenyataan yang terjadi di lapangan, tidak semua organisasi dapat mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan efisien dan efektif. Hal itu dapat dibuktikan dengan masih banyaknya ditemukan permasalahan mengenai sikap dan prilaku karyawan pada saat bekerja, baik menyangkut kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan bahkan sampai pada masalah berhenti dan mencari kerja di tempat lain karena keterbatasan peluang promosi atau jenjang karir (Dwiarta, 2010).

Seperti pada perusahaan Pelangi Traditional Weaving yang merupakan salah satu perusahaan pembuat kain tenun endek terbesar di Kecamatan Sidemen. Berdasarkan fakta lapangan yang terjadi di Pelangi Traditional Weaving, rendahnya komitmen karyawan ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah karyawan yang berhenti pada tahun 2015. Dari 47 karyawan, sebanyak 15 karyawan berhenti. Diduga hal ini dipengaruhi oleh karakteristik personal karyawan dan karakteristik pekerjaan yang ada di perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan, serta pengaruh karakteristik personal dan karakterisktik pekerjaan secara simultan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Penelitian kausal yaitu penelitian yang berguna untuk menganalisis hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2010), penelitian kausal dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu (1) merumuskan masalah, (2) mengkaji teori, (3) mengumpulkan data, (4) mengolah data, dan (5) menarik kesimpulan. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dengan karakteristik personal (X1), dan karakteristik pekerjaan (X2) serta satu variabel terikat yaitu komitmen organisasi (Y).

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Pelangi Traditional Weaving yang bejumlah 32 orang, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah karakteristik personal, karakteristik pekerjaan, dan komitmen organisasi karyawan Pelangi Traditional Weaving. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert yang menggunakan metode scoring. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden, dan data mengenai tanggapan responden tentang karakteristik personal, karakteristik

(4)

pekerjaan dan komitmen organisasi. Dalam pengujian instrumen penelitian ini dilakukan di Perusahaan Bali Arta Nadi yang dilakukan kepada karyawan perusahaan sebanyak 30 orang responden. Adapun pengujian instrument ini yaitu uji validitas dan uji rentabilitas.

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006). Uji validitas instrumen menggunakan teknis analisis korelasi

product moment pearson dan

menggunakan bantuan SPSS 16.0 for

windows untuk memudahkan mengolah

data penelitian. Uji validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasinya dibandingkan dengan nilai kritis pada signifikan 0,05. Syarat minimun instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

Uji reliabilitas ini merupakan bentuk uji kualitas data yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari instrumen untuk mengukur konstruk/variabel, (Sugiyono, 2010). Nilai batas yang diperkenankan untuk menilai atau menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan formula Alpha Cronbach. Suatu kuisioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban responden atas pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2011) instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai alpha cronbanch lebih atau sama dengan 0,60, jika cronbanch alpha

dibawah 0,60 maka dikatakan tidak reliabel.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh secara serempak antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dalam hal ini adalah pengaruh serempak antara karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi.

Dalam analisis regresi linear berganda terdapat dua jenis pengujian yaitu uji t dan uji F. Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel bebas yang terdiri dari karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan secara invidual dalam menerangkan variabel terikat yaitu komitmen organisasi karyawan. Uji F bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F difungsikan untuk mengetahui kemampuan variabel bebas yang terdiri dari karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan secara bersama-sama dalam menjelaskan komitmen organisasi karyawan. Selain uji t dan uji F, juga dilakukan analisis determinasi yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan mempengaruhi komitmen organisasi karyawan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen tahun 2016. Pada analisis regresi berganda, data harus diuji terlebih dahulu menggunakan uji asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pengujian yang tidak bias dan efisien

(5)

(BLUE) dari suatu persamaan regresi berganda (Gujarati, 2006). Jika data yang diuji mampu memenuhi asumsi normalitas, terbebas dari adanya gejala multikolinieritas, heteroskedastisitas maupun normalitas, maka persamaan analisis regresi berganda yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang baik. Seluruh perangkat analisa berkenaan dengan uji asumsi klasik ini menggunakan aplikasi SPSS (statistical program for social science)

16.0 for windows. Adapun uji asumsi

klasik yang diuji dalam penelitian ini adalah uji multikolonearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

Untuk menguji adanya multikolonearitas dapat dilihat melalui

Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika VIF lebih kecil dari 10

dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil pengujian menunjukkan nilai VIF sebesar 1.011 lebih kecil 10 dengan toleransi 0.989. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak terjadi multikolonearitas.

Untuk menguji adanya heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar scatterplot. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membuat pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit) maka telah terjadi varian yang berbeda. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Dari gambar grafik scatterplots terlihat titik-titik menyebar secara acak (random) baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedatisitas juga dapat dilakukan dengan uji Glejser dengan ketentuan jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan

nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ttabel lebih

besar dari thitung (2.051 lebih besar dari

0.000) atau p-value lebih besar dari α (1.000 lebih besar dari 0.05). Maka dapat dikatakan dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji statistik

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0.05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikannya 0.996 lebih besar dari 0.05. Karena hasil Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian berdistribusi normal.

Pengaruh karakteristik personal terhadap komitmen organisasi dianalisis dengan menggunakan uji statistik ttes

dengan program SPSS 16,0 for

windows. Hasil analisis tersebut

menunjukkan besarnya pengaruh karakteristik personal yang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji t untuk Variabel Karakteristik Personal terhadap Komitmen Organisasi Karyawan

Tabel 1 memperlihatkan bahwa variabel karakteristik personal

berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, karena nilai

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients T Sig B Std. Error Beta 1 (Constan) Karakteristik Personal -.087 1.530 5.538 .299 .617 -.016 5.118 .988 .000

(6)

thitung = 5.118 lebih besar dari ttabel = 2.045 atau p-value = 0.000 lebih kecil α = 0.05 maka H0 ditolak. Dengan demikian, variabel karakteristik personal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan

pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen, dapat dilihat dari hasil analisis ttes dengan program SPSS for windows

16.0. Hasil analisis tersebut menunjukan

bahwa karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi yang dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji t untuk Variabel Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 2 menunjukan bahwa variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, karena nilai thitung = 3.236 lebih besar dari ttabel = 2.045 atau p-value = 0.003 lebih kecil dari α = 0.05, maka H0 ditolak. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel karakteristik personal dan karakteristik

pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen, dilakukan dengan menggunakan uji F dengan program SPSS for windows 16.0. Uji F ini menunjukan analisis regresi linier berganda variabel bebas yaitu karakteristik personal (X1) dan karakteristik pekerjaan (X2) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu komitmen organisasi (Y). Hasil analisis yang menunjukkan bahwa karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap komitmen organisasi, dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji F untuk Variabel Karakteristik Personal dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 menunjukan bahwa Fhitung = 20.277 lebih besar dari Ftabel = 3.33

atau p-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0,05 hal ini berarti H0 ditolak. Dengan demikian, variabel karakteristik personal

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients T Sig B Std. Error Beta 1 (Constan) Karakteristik Pekerjaan -.087 5.538 -.016 .988 .766 .237 .390 3.236 .003 Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. Regression 520.479 2 260.240 20.277 .000a Residual 372.196 29 12.834

(7)

dan karakteristik pekerjaan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Karakteristik Personal dan

Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi, maka dapat digunakan analisis koefisien determinasi (Adjusted R Square). Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil perhitungan koefisien determinasi (Adjusted RSquare)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 dengan menggunakan program

SPSS 16.0 for windows menunjukkan

bahwa besarnya pengaruh variabel karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap variabel komitmen organisasi adalah sebesar 0,554 sehingga besarnya pengaruh untuk variabel karakteristik personal (X1) dan karakteristik pekerjaan (X2) terhadap komitmen organisasi (Y) di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen adalah sebesar 55,4 %. Hal ini berarti komitmen organisasi di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen sebesar 55,4 % dipengaruhi oleh variabel karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan, sedangkan sisanya sebesar 44,6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Pengerajin Kain Tenun Endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik personal berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hasil penelitian ini

mendukung teori yang dikemukakan oleh Griffin (2004) bahwa komitmen adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Karakteristik personal seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi (misalnya, dengan menyebut organisasi memakai istilah pribadi seperti, “kami membuat produk-produk berkualitas tinggi.”), untuk mengabaikan sumber-sumber kekesalan minor pada organisasi, dan untuk melihat dirinya sendiri menjadi anggota jangka panjang organisasi. Sebaliknya, seorang individu yang memiliki komitmen rendah lebih cenderung untuk melihat dirinya sebagai orang luar (misalnya, dengan menyebut organisasi memakai istilah non-pribadi seperti “Mereka tidak membayar karyawan dengan baik”), untuk mengekspresikan ketidakpuasan yang lebih besar menyangkut kondisi kerja, dan tidak ingin melihat dirinya sendiri menjadi anggota jangka panjang dari organisasi. Komitmen akan bertambah seiring bertambahnya umur individu, jangka waktu bekerja pada organisasi, perasaannya mengenai jaminan kerja, dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Haryanto dan Untung

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

(8)

Sriwidodo (2009) yang membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel karakteristik personal terhadap komitmen organisasi.

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Robbins (2001) yang menyatakan karakteristik pekerjaan selain mampu menciptakan kepuasan kerja karyawan juga akan mempengaruhi hasil kerja karyawan serta komitmen karyawan terhadap organisasi. Pekerjaan yang memiliki otonomi akan memberikan kepada karyawan suatu perasaan tanggung jawab pribadi dan jika suatu pekerjaan memberikan umpan balik maka karyawan akan mengetahui seberapa efektif dia bekerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Putri (2015) yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi.

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Temuan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Sopiah (2008), proses terjadinya komitmen karyawan pada organisasi berbeda. Pada fase awal (initial commitment) faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi adalah karakteristik individu, harapan-harapan karyawan pada organisasi dan karakteristik pekerjaan. Semua faktor ini akan membentuk komitmen awal dan tanggung jawab karyawan pada organisasi yang pada akhirnya akan bermuara pada komitmen

karyawan pada awal memasuki dunia kerja. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Dwiningrum (2015) yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan dari variabel karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik personal berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hal tersebut ditunjukan dari hasil analisis ttes yang menunjukkan bahwa nilai thitung = 5.118 lebih besar dari ttabel = 2.045 atau p-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hal tersebut ditunjukan dari hasil analisis ttes yang menunjukkan bahwa nilai thitung = 3.236 lebih besar dari ttabel = 2.045 atau p-value = 0.003 lebih kecil dari α = 0.05.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek di Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen. Hal tersebut ditunjukan dari hasil analisis Ftes yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 20.277 lebih besar dari Ftabel = 3.33 atau p-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0,05. Besarnya pengaruh variabel karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi

(9)

karyawan adalah sebesar 55,4 %, sedangkan sisanya sebesar 44,6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan pengerajin kain tenun endek Pelangi Traditional Weaving Desa Sidemen.

Oleh sebab itu penulis memberikan saran kepada pihak perusahaan untuk lebih membina karyawan dalam bekerja dan lebih memperkuat hubugan yang baik dan harmonis antara atasan dengan karyawan dalam hal pekerjaan, sehingga karyawan tersebut lebih mengetahui tentang karakteristik pekerjaan yang ada di perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi dan meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan.

Bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya yang tertarik dan berminat untuk mendalami tentang karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menambah sampel atau populasi yang lebih luas agar dapat menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi komitmen organisasi seperti motivasi kerja, kepuasan kerja dan variabel lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Suatu

Penelitian: Pendekatan Praktek.

Edisi Revisi Kelima. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9.

Jilid 1. Jakarta: Kelompok Gramedia.

Dwiarta, M. B. 2010. “Analisis Karakteristik Pekerjaan dan Peluang Promosi terhadap

Turnover Intention to Quit melalui

Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan pada Hotel Bintang Tiga dan Empat di Surabaya”.

Skripsi (tidak diterbitkan).

Surabaya: Universitas Airlangga. Dwiningrum, Nawang Retno. 2015.

“Pengaruh Karakteristik Personal dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi (Studi kasus pada Politeknik Negeri Balikpapan)”. Skripsi (tidak diterbitkan). Balikpapan: Politeknik Negeri Balikpapan.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program

SPSS. Semarang: Penerbit

Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar

Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Griffin, Ricky. 2004. Manajemen, alih bahasa Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Haryanto, Tri dan Untung Sriwidodo. 2009. “Pengaruh Karakteristik Personal, Karakteristik Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Komitmen Organisasi”. Skripsi

(tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Ivancevich, J. M. dkk. 2007. Perilaku

dan Manajemen Organisasi, Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara

Pratama.

Moorhead, Gregory dan Ricky W. Griffin. 2013. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Panggabean, S., Mutiara. 2004.

Manajemen Sumber Daya

Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Putri, Gitria Romadhona. 2015. “Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Pengembangan Karir, dan Stres Kerja pada Komitmen Organisasional bagi Karyawan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang”. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

(10)

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku

Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia,

Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Jakarta: Pearson Education Asia Pte. Ltd dan PT. Prehallindo.

_______. 2003. Perilaku Organisasi,

Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi

Edisi ke-12. Jakarta: Salemba

Empat.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi

Ketiga, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Siswanto, H. B. 2013. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Subyantoro, Arief. 2009. “Karakteristik

Individu, Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengurus yang Dimediasi oleh Motivasi Kerja (Studi pada Pengurus KUD di Kabupaten Sleman)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,

Vol.11, No.1, Hal: 11-19.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku

Organisasi. Cetakan Kedua.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah awal dalam mendesain adalah melakukan analisis aktivitas dan kebutuhan untuk mengetahui apa saja aktivitas yang berhubungan dengan jurusan Multimedia. Setelah

Rate adalah pernyataan numerik, yang menggunakan sebuah rumus untuk menghitung frekuensi suatu kejadian yang berasal dari pembagian jumlah kasus (pembilang) dengan

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan setelah amortisasi, jika, pada periode berikutnya, jumlah rugi penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut

Hasil perhitungan reliabilitas Alpha berstrata menunjukkan bahwa seluruh dimensi NEO PI-R memiliki koefisien reliabilitas &gt;0,7 yang artinya seluruh dimensi

Matrix Factor (MF) analit dan baku dalam, dihitung dengan membandingkan luas puncak analit/baku dalam pada sampel yang mengandung matriks (diukur dengan menggunakan blanko

Hukuman Disiplin, adalah ancaman sanksi yang dijatuhkan kepada peserta didik dalam kedudukan sebagai calon pegawai negeri sipil dan atau pegawai negeri sipil karena

Secara teoritik mencoba menerapkan teori model transportasi dengan metode Least – Cost dan Stepping Stone yang digunakan sebagai alat untuk meminimalisasi total biaya

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, mutakammilul hilal merupakan konsep unifikasi kalender Hijriah dalam mengintegrasikan antara Muhammadiyah, NU, dan