• Tidak ada hasil yang ditemukan

Computer Science Industrial Engineering Mechanic Engineering Civil Engineering 484

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Computer Science Industrial Engineering Mechanic Engineering Civil Engineering 484"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

484

APLIKASI E-COUNSELING UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN

METODE FORECASTING BERBASIS ANDROID

PADA SMK NEGERI 1 MAJA

Suhendri1). Dede Abdurahman2) , Hegi Lugina2)

Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka1)

Email: [email protected]

Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka2)

Email: [email protected]

Abstract

Guidance and Counseling is the process of providing assistance carried out through counseling interviews by an expert to individuals who are experiencing something problem that aims to overcome and provide solutions to the problems encountered. Along with that, the implementation of counseling is not only done face to face in a closed room, but can be done through a remote format with the help of information technology, or referred to as e-counseling (electronic counseling). Guidance and counseling conducted at SMK Negeri 1 Maja is still done face to face, namely students enter the counseling room, then they tell their problems, so SMK Negeri 1 Maja requires e-counseling applications. It is expected that the e-counseling application to improve student guidance and counseling services using the Android-based forecasting method at SMK Negeri 1 Maja can help students in solving problems and can also help 12th grade students in university selection. By using forecasting or forecasting methods in this application, is expected to help students in determining decision making when choosing a university.

Keywords: Guidance And Counseling, E-Counseling, Android, Forecasting

1. PENDAHULUAN

Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bertujuan untuk mengatasi dan memberi solusi pada masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Seiring dengan itu penyelenggaraan konseling juga tidak hanya dilakukan secara face to face dalam satu ruang tertutup, namun bisa dilakukan melalui format jarak jauh dengan di bantu teknologi informasi yang atau disebut dengan istilah e-counseling (electronic counseling) yang secara singkat dapat diartikan yaitu proses penyenggaraan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara elektronik.

Kebutuhan aplikasi bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Maja sangat dibutuhkan karena siswa tidak perlu repot bulak-balik ke ruang bk, siswa bisa melakukan bimbingan lewat smartphone mereka,

selain dapat membantu siswa menyelesaikan masalahnya, guru bk juga dapat membantu mengembengkan potensi siswa.

SMK Negeri 1 Maja adalah sebuah Institusi yang bergerak di bidang Pendidikan, yang beralamat di Jl. Pasukan Sindangkasih No. 156 Kecamatan Maja, 45461. SMK Negeri 1 Maja memiliki 4 Kompetensi Keahlian yaitu : ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura), RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), TAV (Teknik Audio Video) dan TKJ (Teknik Komputer Jaringan).

Dalam hal bimbingan dan konseling yang di lakukan di SMK Negeri 1 Maja masih dilakukan secara face to face yaitu siswa masuk ke ruang BK, lalu mereka menceritakan masalah mereka. Sebenarnya banyak permasalahan tiap siswa, tetapi siswa tersebut jarang konsultasi ke guru bk, seperti : permasalahan pribadi, keluarga, ekonomi, karir, bingung memilih universitas. Dikarenakan banyak siswa yang merasa malu untuk masuk ke ruang bk, karena biasanya siswa yang masuk ruang BK kebanyakan siswa yang bermasalah atau tidak taat peraturan sekolah.

(2)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

485

Bagi siswa kelas 12 yang masih bingung untuk melanjutkan kuliah ke universiras mana, guru bk bisa menjadi tempat untuk konsultasi mengenai permasalahan tersebut (permasalahan melanjutkan kuliah) yang sesuai dengan keahlian atau bakat, minat dan juga prestasi yang dimilikinya.

Pada aplikasi bimbingan dan konseling ini penulis menggunakan metode forecasting. Metode forecasting atau peramalan dalam aplikasi ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam menentukan pengambilan keputusan saat memilih universitas.

Dengan adanya e-counseling berbasis android ini di harapkan dapat memudahkan siswa yang merasa malu untuk masuk ke ruang bk serta yang ingin bertanya atau konsultasi mengenai melanjutkan kuliah ke universitas mana, siswa bisa mengungkapkan masalah mereka melalui aplikasi ini. Aplikasi ini tidak hanya tersedia fitur chat untuk konsul saja tapi aplikasi ini juga tersedia fitur tips dan trik dan memilih kampus berdasarkan unversitas dan jurusan.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk membuat “APLIKASI E-COUNSELING

UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA

MENGGUNAKAN METODE FORECASTING

BERBASIS ANDROID PADA SMK NEGERI 1 MAJA”. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan siswa dapat menyampaikan masalahnya sehingga lebih terbuka dan lebih dekat dengan guru BK.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi

Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu”. (Juansyah, 2015).

Menurut Harip Santoso Aplikasi adalah suatu kelompok file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait, misalnya aplikasi payroll, aplikasi fixed asset, dll. (Hasan Abdurahman, 2014).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Aplikasi adalah suatu program atau software yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas tertentu berdasarkan jenis aplikasinya masing-masing.

2.2

E-Counseling

Istilah e-konseling berasal dari bahasa inggris yaitu e-counseling (electronic counseling) yang secara singkat dapat diartikan yaituproses penyenggaraan konseling secara elektronik. Selain istilah e-counseling

ada pula yang menyebut dengan istilah cybercounseling, virtual counseling, internet counseling dan sebagainya. Konseling memberikan bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Layanan bimbingan dan konseling untuk mengatasi siswa terisolir dalam memberikan sejumlah informasi kepada peserta didik. Agar mereka memiliki informasi yang sesuai dengan penyebab atau identifikasi masalahnya baik informasi tentang dirinya maupun informasi lingkungannnya. Informasi yang diterima oleh siswa yang terisolir merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat untuk mendiagnostic siswa terisolir dan cara mengatasinya. (M. Noval Riswandha, 2017).

Menurut Haberstroh (2011) menjelaskan bahwa e-counseling adalah komunikasi antara klien dan konselor dengan menggunakan streaming video dan audio komputer sehingga tercipta komunisi antara klien dengan dengan konselor. (Ifdil, 2017)

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa e-counseling adalah kegiatan membantu atau memberikan soluasi yang dilakukan oleh seorang konselor terhadap masalah yang dihadapi oleh seorang klien dengan memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer dan internet.

2.3 Bimbingan dan Konseling

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa e-counseling adalah kegiatan membantu atau memberikan soluasi yang dilakukan oleh seorang konselor terhadap masalah yang dihadapi oleh seorang klien dengan memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer dan internet.

Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu. (Frank Parson, dalam jones, 1951). Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa di fokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu. Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk

(3)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

486

memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan. (Jones, 1951).

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bertujuan untuk mengatasi dan memberi solusi pada masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

2.4 Android

Android Merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacamperanti bergerak. Android pada alat yang kami gunakan berfungsi sebagai perekam serta tempat menyimpan hasil rekaman dan android ini juga memudahkan kami dalam hal memprogram yang disambungkan dengan WP3A. (Dendy Pratama, 2016) 2.5 Flutter

Flutter dikembangkan oleh Google sebagai framework untuk membuat UI (User Interface) android dan iOS sekaligus dalam satu frame yang sama dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart.

Ada 3 hal yang menjadi poin penting yang ditawarkan oleh Flutter kepada para penggunanya, yakni:

1. Fast Development

Code diketikkan, kemudian di-reload maka hasilnya pun sudah dapat dilihat karena menggunakan sistem interpreter. Berbeda halnya, dalam desktop / mobile development, karena menggunakan sistem compiler sehingga perubahan dari code program yang kita punya, harus di-compile terlebih dahulu sebelum dapat ditampilkan.

Flutter menawarkan fitur Hot Reload yang di-claim dalam hitungan detik kamu sudah dapat melihat terjemahan code program yang telah kamu buat. 2. Expressive and Flexible UI

Secara default, Flutter menawarkan komponen UI (User Interface) yang menarik dengan proses rendering yang cepat.

3. Native Performance

Flutter juga menyediakan widgets yang dapat digunakan guna menunjang proses development agar menjadi lebih efisien, seperti scrolling, navigation, icon, dan font. Namun tetap memberikan performance serasa native, baik untuk versi Android maupun iOS. (Sandi, 2018)

2.6 RAD (Rapid Application Development) RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik struktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan system/aplikasi. Dari definisi RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relative lebih cepat. Terdapat tiga fase dalam RAD yaitu :

Gambar 1. Siklus RAD (Kendall, 2010) 2.7

Forecasting (Peramalan)

Forecasting adalah menduga atau memperkirakan suatu keadaan dimasa yang akan datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. (Aristo Putramasi Hintarsyah, 2018)

2.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) disebut juga dengan Diagram Arus Data (DAD). DFD adalah: suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan: darimana asal data, dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut. (Kristanto, 2008)

2.9

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang

(4)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

487

dibuat berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) serta hubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan beberapa notasi. (Doro Edi, 2009)

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian

Dalam memudahkan pemahaman tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam penelitian ini, maka dibuatlah tahapan penelitian. Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 2.

Perencanaan dan Syarat-Syarat 1. Rumusan Sistem 2. Batasan Sistem 3. Tujuan Sistem 4. Analisis Sistem

Data, Teori dan Tinjauan Pustaka.

Desain Workshop RAD 1. Pemodelan Proses 2. Pemodelan Data

Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Rancangan UML dan Interface.

Implementasi 1. Membangun Sistem dan Perangkat Lunak 2. Pengujian Unit

Perangkat Lunak, Penerapan dan Evaluasi

Gambar 2. Tahapan Penelitian 3.2 Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis

melakukan penelitian pada SMK Negeri 1 Maja

yang beralamat di Jl. Pasukan Sindang Kasih Maja

Selatan Kabupaten Majalengka.

3.3 Prosedur Pengembangan Sistem

Pada tahap analisa dan perancagan sistem, penulis menggunakan metode RAD (Rapid Application Development). Adapun dalam tahap pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development) ini terdiri dari beberapa aktifitas yang tentunya sesuai dengan tahapan yang telah dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahap tersebut yaitu:

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat

Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama seperti sistem yang masih manual sehingga data menjadi tidak teratur. Dari analisis sistem tersebut dapat ditetapkan tujuan perancangan, pengajuan usulan yang dapat diterima. Tahap yang dilakukan antara lain:

a. Identifikasi masalah

b. Pemecahan masalah

2. Perancangan Sistem (Workshop Design) Pada tahap ini penulis mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan dengan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah masalah yang ada. Penerapan model yang diinginkan pemakai antara lain dengan cara :

a. Pada tahap ini alat yang digunakan sama dengan tahap analisis system yaitu DFD (Data Flow Diagram), alasannya adalah untuk lebih memahami langkah awal membangun sistem secara fisik.

b. Perancangan basis data dilakukan dengan ERD (Entity Relationship Diagram) yang menggambarkan hubungan antar entity. c. Perancangan Input-Output, dengan membuat

rancangan layar tampilan. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi.

3. Implementasi Sistem (Coding & Testing) Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk di implementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud berupa:

a. Pada tahap ini hasil desain dimasukkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang digunakan agar dapat dijalankan dalam bentuk aplikasi.

b. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem yang baru agar dapat digunakan tanpa menemukan kendala-kendala apapun. Adapun ujicoba yang akan dilakukan dengan menggunakan metode black box testing. 3.4 Analisis Metode Forecasting

Metode forecasting atau peramalan ada yang membagi menjadi 3, yaitu :

1. Extrapolation Methods.

Metode ini hanya mendasarkan data tahun, bulan, waktu lalu) secara runtut dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor penyebab terjadinya kejadian tersebut untuk memperkirakan peristiwa/data di waktu yang akan datang.

(5)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

488

Pada metode ini dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa/data yang ada.

3. Adjustment Methods.

Peramalan dengan metode ini hanyalah menggunakan justifikasi saja. Sehingga pemakaian metode ini haruslah melibatkan orang yang memang ahli dibindangnya.

Metode forecasting aplikasi e-counseling ini untuk pengambilan keputusannya penulis menggunakan adjustment methods. Pada pengambilan keputusan tidak terdapat rumusnya karena pengambilan keputusan berdasarkan keputusan siswa itu sendiri.

Penulis menggunakan adjustment methods karena peramalah ini hanya menggunakan justifikasi saja. Justifikasi adalah pembenaran sekaligus merupakan alasan, pertimbangan, bukti atau fakta yang membuat tindakan atau keputusan yang diambil menjadi benar. Contoh : ketika siswa memiih jurusan yang sesuai keahliannya dan biaya sesuai kemampuannya maka bakat siswa, prestasi siswa juga akan semakin meningkat. Sehingga dalam pemilihan universitas pada aplikasi e-counseling ini siswa memilih jurusan dan memasukan biaya, maka akan muncul jurusan dan biaya yang siswa cari dan juga akan muncul rekomendasi dari penulis yaitu memunculkan biaya terendah dari biaya yang siswa masukan tersebut, karena diharapkan siswa dapat memutuskan pengambilan keputusan berdasarkan biaya yang terendah dengan alasan ada biaya yang lebih rendah dengan jurusan yang sama dan akreditasi yang sama kenapa harus memilih yang lebih mahal.

3.5 Diagram Konteks (Context Diagram)

Berikut ini merupakan diagram konteks yang dirancang.

Gambar 3. Diagram Konteks

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut ini merupakan ERD yang dirancang.

Gambar 2.3 ERD

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi yang dilakukan yaitu dengan cara menampilkan gambaran dari interface sistem yang telah dibuat.

1. Tampilan Login

Tampilan login ini tampilan sebagai user yang merupakan tampilan awal untuk masuk memasuki aplikasi bimbingan dan konseling pada SMK Negeri 1 Maja.

Gambar 4. Tampilan Login 2. Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama ini merupakan tampilan ketika siswa berhasil login dan dapat semua menu pada aplikasi ini.

(6)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

489

Gambar 5. Menu Utama 3. Tampilan Profil

Tampilan profil siswa ini merupakan tampilan untuk mengubah profil siswa.

Gambar 6. Profil 4. Tampilan Pemilihan Kampus

Tampilan pemilihan kampus ini merupakan tampilan untuk memilih kampus yang sesuai keahlian siswa.

Gambar 7. Pemilihan Kampus 5. Tampilan Hasil Pencarian Kampus

Tampilan hasil pemilihan kampus ini merupakan tampilan dari hasil inputan memilih kampus.

Gambar 8. Hasil Pemilihan Kampus 6. Tampilan Jadwal Bimbingan

Tampilan jadwal bimbingan ini merupakan tampilan jadwal bimbingan untuk siswa.

Gambar 9. Jadwal Bimbingan 7. Tampilan Tips & Trik

Tampilan tips & trik ini merupakan tampilan tips & trik yang dibagikan guru bk untuk siswa.

Gambar 10. Tips & Trik 8. Tampilan Isi Tips & Trik

Tampilan isi dari tips ataupun trik yang telah dibuka.

(7)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering

490

Gambar 11. Isi Tips & Trik

9. Tampilan Fitur Chat

Tampilan fitur chat ini merupakan tampilan untuk siswa mau melakukan chat pada guru bk.

Gambar 12. Chat 5. KESIMPULAN

Dengan dibuatnya aplikasi e-counseling ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. SMK Negeri 1 Maja mempunyai aplikasi bimbingan dan konseling supaya siswa lebih mudah dalam menyelesaikan masalahnya dan membantu siswa kelas XII dalam pemilihan kampus atau universitas.

2. Dengan adanya aplikasi ini, selain dapat chating dengan guru bk, siswa juga mendapatkan tips & trik dari guru bk dan bisa tau jadwal bimbingan bk. 6. REFERENSI

[1]

Afyenni, R., 2014, Perancangan Data Flow Diagram Untuk Sistem Informasi Sekolah (Studi Kasus Pada SMA Pembangunan Laboratorium UNP), Padang: Jurnal TEKNOIF.

[2]

Ali Ridho Barakbah, S. P., 2013, Logika Dan Algoritma, Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

[3]

Amira Herwindyani Hutasuhut, W. A., 2014, Pembuatan Aplikasi Pendukung Keputusan Untuk Peramalan Persediaan Bahan Baku Produksi Plastik Blowing Dan Inject Menggunakan Metode Arima (Autoregressive Integrated Moving Average) Di CV. Asia. Surabaya: Jurnal Teknik Pomits.

[4]

Arikunto, S., 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rhineka Cipta.

[5]

Aristo Putramasi Hintarsyah, J. C., 2018, Forecasting Sebagai Decision Support Systems Aplikasi Dan Penerapannya Untuk Mendukung Proses Pengambilan Keputusan. Jurnal Sistem Komputer.

[6]

Dendy Pratama, D. A., 2016, Rancang

Bangun Alat Dan Aplikasi Untuk Para Penyandang Tunanetra Berbasis Smartphone Android, Surakarta: Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika.

[7]

Doro Edi, S. B., 2009, Analisis Data Dengan Menggunakan Erd Dan Model Konseptual Data Warehouse, Bandung: Iurnal Informatika.

[8]

Handoyo, E., 2011, Aplikasi Pemesanan Spare Part Motor Berbasis Web, Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

[9]

Hasan Abdurahman, A. R., 2014, Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bhakti, Jurnal Computech & Bisnis, 61-69.

[10]

Ifdil, Z. A., 2017, Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-konseling, Jurnal Konseling dan Pendidikan, 15-21.

[11]

Juansyah, A., 2015, Pembangunan Aplikasi

Child Tracker Berbasis Assisted – Global Positioning System (A-Gps) Dengan Platform Android, Dengan Platform Android: Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA).

[12]

M. Noval Riswandha, N. M., 2017, Aplikasi E-Counseling Dalam Pemanfaatan Layanan Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengatasi Siswa Terisolir Menggunakan Metode Backward Chaining (Studi Kasus : Di Smp Negeri 2 Bangil), Bangil: JURNAL LINK VOL. 26.

Gambar

Gambar 2. Tahapan Penelitian
Gambar 3. Diagram Konteks
Gambar 6. Profil

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat dinyatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan

Berdasarkan pengertian yang sudah dipaparkan maka bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face)

Menurut Prayitno dan Erman Amti pun, istilah “Konseling” tersebut diartikan sebagai “Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang

Menurut Prayitno (2008:99) yaitu konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang

Abstrak: Konseling individu merupakan proses pemberian bantuan secara profesional melalui hubungan khusus secara pribadi oleh seorang ahli (konselor) kepada individu

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu serta berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat

Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli guru pembimbing secara terus menerus kepada individu ataupun