BAHAN AJAR 3.1
Kompentesi Dasar : 3.1. Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam menyelesaikan masalah
4.1. Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :
3.1.1. Menjelaskan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam menyelesaikan masalah (4 jp)
3.1.2. Mengoperasikan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam menyelesaikan masalah (4 jp)
4.1.1. Mengoperasikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma (2 JP) 4.1.2. Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma (2 JP)
A. Bilangan Berpangkat
1. Konsep bilangan pangkat bulat positif
Untuk
𝑎 bilangan real dan 𝑎 bilangan bulat positif, dan 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0 berlaku :
a.
𝒂
𝒃= 𝒂 x 𝒂 x 𝒂 x ... x 𝒂, dengan 𝑎 (bilangan real) disebut bilangan pokok, dan 𝑏 disebut
eksponen atau pangkat.
Example 1:
1)
5
4= 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 625
2)
(
1 3)
5=
1 3x
1 3x
1 3x
1 3x
1 3=
1 243b. Untuk
𝑎, 𝑚, dan 𝑛 Real, maka perkalian bilangan berpangkat dapat dinyatakan
sebagai berikut :
𝒂
𝒎x
𝒂
𝒏=
𝒂
𝒎+𝒏,
𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Example 2: 1)(
1 3)
2x (
1 3)
3=
1 3 2+3=
1 3 5=
1 243 2)10 x 10
6= 10
1+6= 10
7 3)𝑟
2x 𝑟
3x 𝑟 = 𝑟
2+3+1= 𝑟
6c. Untuk
𝑎, 𝑚, dan 𝑛 Real, maka pembagian bilangan berpangkat dapat dinyatakan
sebagai berikut :
𝒂
𝒎:
𝒂
𝒏=
𝒂
𝒎−𝒏atau
𝒂𝒎𝒂𝒏
=
𝒂
𝒎−𝒏,
𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Example 3: 1)5
3: 5
−1= 5
3−(−1)= 5
4 2)(
1 5)
4: (
1 5)
2= (
1 5)
4−2= (
1 5)
2=
12 52=
1 25 3) 𝑎 7𝑏5 𝑎5𝑏2= 𝑎
7−5𝑏
5−2= 𝑎
2𝑏
3d. Untuk 𝑎, 𝑚, dan 𝑛 Real, maka pemangkatan bilangan berpangkat dapat dinyatakan
sebagai berikut :
(𝒂
𝒎)
𝒏=
𝒂
𝒎 . 𝒏,
𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Example 4:
1)
(5
12)
42)
81
34= (3
4)
3 4= 5
33) (𝑥
2)
3= 𝑥
2 . 3= 𝑥
64) (3𝑥
2𝑦)
2= 3
2. (𝑥
2)
2. 𝑦
2= 9𝑥
4𝑦
25)
(
𝑎7𝑏5 𝑎5𝑏2)
2= (𝑎
7−5𝑏
5−2)
2= (𝑎
2𝑏
3)
2= 𝑎
4𝑏
6e. Untuk 𝑎, 𝑚, dan 𝑛 Real, maka perpangkatan dari perkalian dua atu lebih bilangan
dapat dinyatakan sebagai berikut :
(𝒂 . 𝒃)
𝒎=
𝒂
𝒎. 𝒃
𝒎,
𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Example 5: 1)
(3 . 5)
3= 3
3. 5
3 2)(𝑥 . 𝑦)
2= 𝑥
2. 𝑦
2 3) ( 3 2) 4 . (43)4 (76)3. (127)3=
( 3 2 . 4 3) 4 (76 . 127)3=
( 12 6) 4 (8442)3=
24 23= 2
4−3= 2
f. Untuk 𝑎, 𝑚, dan 𝑛 Real, maka perpangkatan dari perkalian dua atu lebih bilangan
dapat dinyatakan sebagai berikut :
(
𝒂𝒃
)
𝒎=
𝒂 𝒎 𝒃𝒎,
𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Example 6 :
1)
100
4∶ 50
4= (100: 50)
4= 2
4= 16
2)
(
𝑎 . 𝑏2 𝑐5 . 𝑑2)
2=
𝑎2 . 𝑏4 𝑐10 . 𝑑42. Bilangan pangkat bulat positif
Untuk 𝑎 Real dan 𝑚 Real, maka pangkat bilangan negatif dapat dinyatakan
sebagai berikut :
𝒂
𝟎= 1,
𝑎 ≠ 0
Example 7 :
10
4∶ 10
4= 10
4−4= 10
0= 1
3. Bilangan pangkat bulat negatifUntuk 𝑎 Real dan 𝑚 Real, maka pangkat bilangan negatif dapat dinyatakan
sebagai berikut :
𝒂
−𝒎=
𝟏 𝒂𝒎,
𝑎 ≠ 0
Example 8 :
1)
5
−3=
1 532)
10 :10
6= 10
1−6=
1 105=
1 1000003)
2𝑎 3 . 𝑏−5 . 𝑐2 6𝑎9 . 𝑏2 . 𝑐−1=
2𝑎3−9 . 𝑏−5−2 . 𝑐2−(−1) 6=
𝑎−6 . 𝑏−7 . 𝑐3 3=
𝑐3 3𝑎6 𝑏7 QUIZ 1.1 1. ... 2. ..B. Bentuk Akar
1. Definisi Bentuk Akar
Bilangan-bilangan √2, √23 , √3, √54 merupakan bentuk akar. Secara umum bentuk akar ditulis 𝑥 = √𝑎𝑛 , yaitu akar dari sebuah persamaan dengan rumus
𝑥𝑛 = 𝑎, dengan 𝑛 bilangan bulat positif, 𝑎 bilangan rasional, 𝑥 bilangan real. Example 8 :
Manakah di antara bilangan berikut yang merupakan bentuk akar?
1) √25 2) √𝜋 3) √83 4) 2 + √7 5) √3 + √5 2. Jenis-jenis Bentuk Akar
Bentuk akar ada beberapa jenis, diantaranya adalah :
a. Bentuk akar murni adalah bentuk akar yang hanya terdiri atas bilangan irasional, contohnya √5, √23 , 4√5, 5√2
b. Bentuk akar campuran adalah bentuk akar yang merupakan hasil perkalian antara bilangan rasional dan bilangan irasional, contohnya :
1) 3√2 adalah bentuk akar campuran karena merupakan hasil kali dari bilangan rasional 3 dan bentuk akar √2
2) √8 merupakan bentuk akar campuran, karena dapat ditulis sebagai √2 . 2 . 2 = 2√2 3) √50 merupakan bentuk akar campuran, karena dapat ditulis sebagai √5 . 5 . 2 = 5√2 c. Bentuk akar kuadrat adalah bentuk akar berpangkat 2, contohnya√2, √7, dan √15 d. Bentuk akar kubik adalah bentuk akar berpangkat 3, conohnya √23 , √33 , dan √253
e. Bentuk akar bikuadratik adalah bentuk akar berpangkat 4, contohnya √94 , 4√10, dan 4√35 f. Bentuk akar monomial adalah bentuk akar yang terdiri satu-satu, contohnya √2, √33 , √94 g. Bentuk akar binomial adalah bentuk akar yang terdiri atas dua bentuk akar, contohnya
(√2 + √3), (√2 + √33 )
h. Bentuk akar trinomial adalah bentuk akar yang terdiri atas tiga bentuk akar, contohnya (√2 + √3 + √5), (√2 + √33 + √5)
3. Sifat-sifat Bentuk Akar
Karena bentuk akar dapat dinyatakan sebagai pangkat pecahan, maka sifat-sifat pangkat dapat diterapkan pada bentuk akar.
1) 𝑛√𝑥 . 𝑛√𝑦 = 𝑛√𝑥𝑦 atau 𝑥𝑛1 . 𝑦 1 𝑛 = (𝑥𝑦) 1 𝑛 2) √𝑥 𝑛 √𝑦 𝑛 = √ 𝑥 𝑦 𝑛 atau 𝑥 1 𝑛 𝑦1𝑛 = (𝑥 𝑦) 1 𝑛 3) √𝑚 𝑛√𝑥 = 𝑚𝑛√𝑥 = √𝑛 𝑚√𝑥 atau (𝑥𝑛1) 1 𝑚 = 𝑥𝑚𝑛1 = (𝑥 1 𝑚) 1 𝑛 4) 𝑛√𝑥𝑚 = 𝑥𝑚𝑛 atau (𝑥𝑚) 1 𝑛 = 𝑥 𝑚 𝑛
Dengan 𝑥, 𝑦 adalah bilangan rasional, dan 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat positif. Example 9 :
Sederhanakan bentuk-bentuk akar berikut : 1) √23 . √53 = 213 . 5 1 3 = (2 . 5) 1 3 = 10 1 3 = 3√10 2) 3 1 2 512 = (3 5) 1 2 = √3 5
3) √√45 3 = √413 5 = (413) 1 5 = 4151 = 15√4 4) √25 3 = (23)15 = 235
4. Operasi Dasar Bentuk Akar
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Bentuk akar adalah bilangan real, karena itu kita dapat menggunakan sifat distributif untuk menggabungkan akar-akar sejenis dalam penjumlahan atau pengurangan.
Bentuka akar yang sejenis merupakan faktor bilangan irasional yang sama disebut bentuk akar sejenis. Contohnya : 6√2, 8√2, −2√2.
Example 10 :
Sederhanakan operasi bilangan berikut :
1) 4√5 + 2√5 4) 2 √43 + 7 √323 − √5003 2) 3√6 + √6 − 5√6 5) √147 −7 3√ 1 3+ 7√ 1 3 3) √20 − √500 + √320 Penyelesaian : 1) 4√5 + 2√5 = (4 + 2) √5 = 6√5 2) 3√6 + √6 − 5√6 = (3 + 1 – 5)√6 3) √20 − √500 + √320 = 2√5 − 10√5 + 8√5 = (2 – 10 + 8) √5 = 0 4) 2 √43 + 7 √323 − √5003 = 2√43 + 7 √2 . 2 . 2 . 2 . 23 − √2 . 2 . 5 . 5 . 53 = 2√43 + 7 . 2 √43 − 5 √43 = 2√43 + 14 √43 − 5 √43 = (2 + 14 – 5) √43 = 113√4 5) √147 −7 3√ 1 3+ 7√ 1 3 = 3√3 . 7 . 7 − 7 3√ 1 . 3 3 . 3+ 7√ 1 . 3 3 . 3 = 3 . 7√3 −7 3 . √3 3 + 7 . √3 3 = 21√3 −7 9√3 + 7 3√3 = (21 −7 9+ 7 3) √3 = (189−7+21 9 ) √3 = 203 9 √3 QUIZ 2.1
Sederhanakan bentuk penjumlahan dan pengurangan berikut 1. 12√6 − 7√6 + 3√6
2. √12 + √27 − √75 3. √273 − √83 + 5 √643
Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar
Perkalian bilangan real dengan bentuk akar, gunakan aturan sebagai berikut : 𝑎 . 𝑏√𝑐 = 𝑎𝑏√𝑐
Example 11 :
Hitung dan sederhanakan bentuk akar di bawah ini 1) 6 . 3√5 = 18√5
2) 2 . √242 = 2 . √121 . 2 = 2 . 11√2 = 22√2
3) 3 . (4√2 + √162) = 12√2 + 3√162 = 12√2 + 3 . 9√2 = 39√2
Perkalian bentuk akar dengan bentul akar, gunakan aturan sebagai berikut : √𝑎 . √𝑏 = √𝑎. 𝑏 atau 𝑐√𝑑 . 𝑒√𝑓 = 𝑐 . 𝑒√𝑑. 𝑓 Example 12 :
Hitung dan sederhanakan bentuk akar di bawah ini 1) √7. √6 = √7.6 = √42 2) 2√2 . 3√12 = 6√24 = 6 . 2√6 = 12√6 3) 2√6 . (√2 + 5√3) = (2√6 . √2) + (2√6 . 5√3) = 2√12 + 10√18 = 2 . 2√3 + 10 . 3√2 = 4√3 + 30√2 4) (√8 + √5)(√8 − √5) = (√8. √8) + (√8. (−√5)) + (√5. √8) + (√5. (−√5)) = 8 + (−√40) + (√40) + (−5) = 8 – 5 = 3
Catatan: dari contoh no 4) ini dapat di tulis : (√𝑎 + √𝑏)(√𝑎 − √𝑏) = 𝑎 − 𝑏
5) 5 √493 . 2 √143 = (5 . 2) √49 . 143 = 10 √7 . 7 . 7 . 23 = 10 . 7√23 = 70 √23 6) √2 . √33 . √44
KPK dari 2, 3, dan 4 adalah 12. Maka, √2 = √212 6; 3√3
= 12√34; dan 4√4
= 12√43
Jadi, √2 . √33 . √44 = 12√26 . 12√34 . 12√43
= 12√26 . 34 . 26
= 12√212 . 34 = 2 √312 4 = 2(3)124 = 2(3)13 = 2 √33
Catatan : Bentuk akar berpangkat sama dapat dikalikan sesuai dengan sifat berikut : √𝑥
𝑛
. √𝑦𝑛 = 𝑛√𝑥𝑦 QUIZ 3.1
Sederhanakan bentul perkalian berikut
1. 4√7 . 3√28 3. (√28 − √12)(2√7 − 2√3) 2. 5(3√5 + √50) 4. √43 . √223
Pembagian Bentuk Akar
Penyederhanakan pembagian bentuk akar sering disebut dengan merasionalkan penyebut bentuk pecahan. Untuk merasionalkan penyebut bentuk pecahan, bilangan tersebut dikalikan dengan sekawan bentuk pecahan dari penyebut. Perhatikan rasionalisasi bentuk-bentuk di bawah ini : (i) Bentuk 𝑎 √𝑏 𝑎 √𝑏 = 𝑎 √𝑏 . √𝑏 √𝑏 = 𝑎√𝑏 𝑏 (ii) Bentuk 𝑘 𝑎+√𝑏 𝑘 𝑎 + √𝑏 = 𝑘 𝑎 + √𝑏 . 𝑎 − √𝑏 𝑎 − √𝑏 = 𝑘(𝑎 − √𝑏) 𝑎2− 𝑏 (iii) Bentuk 𝑘 √𝑎+√𝑏 𝑘 √𝑎 + √𝑏 = 𝑘 √𝑎 + √𝑏 . √𝑎 − √𝑏 √𝑎 − √𝑏 = 𝑘(√𝑎 − √𝑏) 𝑎 − 𝑏 Example 13 :
Sederhanakan bentuk-bentuk berikut : 1) 8 √2 = 8 √2 . √2 √2 = 8√2 2 = 4√2 2) 10 2√5 = 10 2√5 . √5 √5 = 10√5 10 = √5 3) 2√5 √10 = 2√5 √10 . √10 √10 = 2√50 10 = 2 . 5√2 10 = √2 4) 2 1+√3 = 2 1+√3 . 1−√3 1−√3 = 2(1−√3) 12−(√3)2 = 2(1−√3) −2 = −(1 − √3) = √3 – 1 5) 8 5−√17 = 8 5−√17 . 5+√17 5+√17 = 8(5+√17) 25−17 = 8(5+√17) 8 = 5 + √17 6) 2√2 √5−√3 = 2√2 √5−√3 . √5+√3 √5+√3 = 2√2(√5+√3) √52−√32 = 2√10+2√6 2 = √10 + √6 7) √3−√2 √3+√2 = √3−√2 √3+√2 . √3−√2 √3−√2 = (√3−√2)(√3−√2) 3−2 = 3 − 2√6 + 2 QUIZ 4.1
Sederhanakan bentuk pembagian berikut 1. 2 √7 2. 10 3√5 3. 2−4√7 √5+2 4. −5 √7+2√2 5. √8−√5 √8+2√5
C. Logaritma
1. Konsep Logaritma
Logaritma merupakan invers dari eksponen. Sehingga demikian jika 𝑎𝑥= 𝑏, dengan 𝑏 adalah
bilangan positif (𝑏 > 0) dan 𝑎 adalah bilangan positif yang tidak sama dengan 1 (𝑎 ≠ 0), maka 𝑥 adalah logaritma dari 𝑏 dengan bilangan pokok 𝑎 atau ditulis 𝒙 = .𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒃. Bilangan disebut numerus, dan 𝑥 adalah hasil logaritma.
Perhatikan contoh berikut untuk memahami cara mengubah bilangan berpangkat ke dalam bentuk logaritma
Example 14
1) Ubahlah bentuk pangkat berikut ini menjadi bentul logaritma a. 25= 32 .2log 32 = 5
b. 4−2= 1
16 . 4log 1
16= −2
2) Tentukan nilai logaritma berikut
a. 3log 27 misalkan: 3log 27 = 𝑥, maka 3𝑥 = 27
3𝑥 = 33
𝑥 = 3 b. 5log 625 misalkan: 5log 625 = 𝑥, maka 5𝑥 = 625
5𝑥 = 54
𝑥 = 4 2. Sifat-Sifat Logaritma
Dengan menggunakan sifat-sifat logaritma, bentuk-bentuk perhitungan logaritma yang sulit akan menjadi relatif lebih mudah untuk diselesaikan. Berikut sifat-sifat logaritma di bawah ini berlaku syarat 𝑝 > 0 dan 𝑝 ≠ 0, 𝑎 > 0, 𝑏 > 0, dan 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑹.
Sifat 1
Untuk 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 0, berlaku :
𝑎log 𝑎 = 1 , 𝑎log 1 = 0, dan log 10 = 1
Bukti :
Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalag bilangan itu sendiri. Jadi, 𝑎1= 𝑎 𝑎log 𝑎 = 1
Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya selalu satu. Jadi, 𝑎0= 1 𝑎log 1 = 0
Log 10 adalah suatu bentuk logaritma dengan basis 10 dan numerusnya 10. Jadi, log 10 = 1 Sifat 2
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 0, 𝑥 > 0, dan 𝑦 > 0 serta 𝑎, 𝑥, dan 𝑦 R berlaku :
𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑥𝑦
Bukti :
𝑎log 𝑦 = 𝑚 𝑎𝑚 = 𝑦 𝑎log 𝑥𝑦 = 𝑝 𝑎𝑝= 𝑥𝑦
Dari betuk pangkat tersebut diperoleh 𝑥𝑦 = 𝑎𝑛𝑎𝑚 𝑥𝑦 = 𝑎𝑛+𝑚
𝑎𝑝= 𝑎𝑛+𝑚 𝑝 = 𝑛 + 𝑚
Maka : 𝑛 = 𝑎log 𝑥, 𝑚 = 𝑎log 𝑦, dan 𝑝 = 𝑎log 𝑥𝑦
Example 15
Tentukan nilai dari 2log 3 + 2log 8 - 2log 6
Penyelesaian : 2log 3 + 2log 8 - 2log 6 = 2log3 . 8
6 (menggunakan sifat 2 & 3)
= 2log 4 = 2log 22 = 2.2log 2 = 2 Sifat 3
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑥 > 0, dan 𝑦 > 0 serta 𝑎, 𝑥, dan 𝑦 R berlaku :
𝑎log 𝑥 - 𝑎log 𝑦 = 𝑎log𝑥 𝑦 Bukti : 𝑎log 𝑥 = 𝑛 𝑎𝑛= 𝑥 𝑎log 𝑦 = 𝑚 𝑎𝑚 = 𝑦 𝑎log𝑥 𝑦= 𝑝 𝑎 𝑝= 𝑥 𝑦
Dari betuk pangkat tersebut diperoleh
𝑥 𝑦= 𝑎𝑛 𝑎𝑚 𝑥 𝑦= 𝑎 𝑛−𝑚 𝑎𝑝= 𝑎𝑛−𝑚 𝑝 = 𝑛 − 𝑚
Jadi, 𝑎log 𝑥 - 𝑎log 𝑦 = 𝑎log𝑥𝑦 Example 16
Tentukan nilai dari 2log 48 + 2log 50 - 2log 3 - 2log 2
Penyelesaian : 2log 48 + 2log 50 - 2log 3 - 2log 2 = 𝑎log48 3 + 𝑎log50 2 = 2log 16 + 2log 25 = 4 + 2 = 6 Sifat 4
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑎, 𝑛, dan 𝑥 R berlaku : 𝑎log 𝑥𝑛 = 𝑛 . 𝑎log 𝑥
Bukti :
𝑎log 𝑥𝑛 = 𝑎log(𝑥 . 𝑥 . 𝑥 . … 𝑥)
= 𝑎log 𝑥 +𝑎log 𝑥 +𝑎log 𝑥 + ⋯ +𝑎log 𝑥
= 𝑛𝑎log 𝑥 Jadi, 𝑎log 𝑥𝑛 = 𝑛 . 𝑎log 𝑥
Sifat 5
Untuk 𝑎, 𝑚 > 0, 𝑎, m, 𝑛, dan 𝑥 R berlaku : 𝑎𝑚log 𝑥𝑛 = 𝑛 𝑚 𝑎 log 𝑥 Bukti : 𝑎log 𝑥 = 𝑝 𝑎𝑝= 𝑥 𝑎𝑚log 𝑥𝑛 = 𝑞 𝑎𝑚.𝑞 = 𝑥𝑛
Dari bentuk pangkat di atas diperoleh : 𝑥𝑛 = 𝑎𝑚 . 𝑞 (𝑎𝑝)𝑛= 𝑎𝑚𝑞 𝑎𝑝𝑛 = 𝑎𝑚𝑞 𝑛𝑝 = 𝑚𝑞 𝑞 =𝑛 𝑚𝑝 Jadi, 𝑎𝑚log 𝑥𝑛 = 𝑛 𝑚 𝑎 log 𝑥 Example 16
Tentukan nilai x dari log 𝑥 =1
3log 8 + log 9 − 1 3log 27 Penyelesaian : log 𝑥 = 1 3log 8 + log 9 − 1 3log 27
= log 813+ log 9 − log 27 1
3 (sifat ke-4)
= log(23)13+ log 9 − log(33) 1 3
= log 2 + log 9 − log 3 = log2 . 9
3 = log 6
Jadi, log 𝑥 =log 6
x = 6
Sifat 6
Untuk 𝑎, 𝑝 > 0, dan 𝑎, 𝑝 ≠ 1, serta 𝑎, 𝑝, dan 𝑥 R berlaku : 𝑎log 𝑥 = 𝑝log 𝑥
𝑝log 𝑎 = 1 𝑥log 𝑎 Bukti : 𝑎log 𝑥 = 𝑛 𝑥 = 𝑎𝑛 log 𝑥 = log 𝑎𝑛 log 𝑥 = 𝑛 . log 𝑎 𝑛 = 𝑝log 𝑥 𝑝log 𝑎 𝑎log 𝑥 = 𝑝log 𝑥 𝑝log 𝑎 Jika, 𝑝 = 𝑥 maka : 𝑎log 𝑥 = 𝑥log 𝑥 𝑥log 𝑎 𝑎log 𝑥 = 1 𝑥log 𝑎
Sifat 7
Untuk 𝑎 > 0, 𝑥 > 0, 𝑦 > 0, 𝑎, 𝑥, dan 𝑦 R berlaku : 𝑎log 𝑥 . 𝑥log 𝑦 = 𝑎log 𝑦 Bukti :
𝑎log 𝑥 = 𝑝 𝑎𝑝= 𝑥 𝑥log 𝑦 = 𝑞 𝑥𝑞 = 𝑦
Dari bentuk perpangkatan tsb diperoleh 𝑦 = 𝑥𝑞 𝑦 = (𝑎𝑝)𝑞
𝑦 = 𝑎𝑝𝑞
𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑎𝑝𝑞
𝑎log 𝑦 = 𝑝𝑞 .𝑎log 𝑎
𝑎log 𝑦 = 𝑝𝑞
𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑥 . 𝑥log 𝑦
Sifat 8
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎, dan 𝑥 R berlaku : 𝑎 𝑎log 𝑥= 𝑥
Bukti :
𝑎log 𝑥 = 𝑛 𝑎𝑛= 𝑥
𝑥 = 𝑎𝑛 𝑥 = 𝑎 𝑎log 𝑥 Jadi, 𝑎 𝑎log 𝑥= 𝑥
Sifat 9
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎, dan 𝑥 R berlaku : 𝑎𝑛𝑎log 𝑥= 𝑥𝑛 Bukti : 𝑛𝑎log 𝑥 = 𝑝 𝑎log 𝑥𝑛= 𝑝 𝑥𝑛= 𝑎𝑝 𝑥𝑛= 𝑎𝑛𝑎log 𝑥 Jadi, 𝑎𝑛𝑎log 𝑥= 𝑥𝑛 Example 17 :
1) Jika diketahui 2log 3 = 𝑎 dan 3log 5 = 𝑏, nyatakan 12log 30 dalam a dan b
Penyelesaian : 12log 30 = 3log 30 3log 12 (sifat 6) = 3log(5 . 6) 3log(4 . 3) = 33log 5+ 3log 6
log 4+ 3log 3 (sifat 2)
= 3log 5+ 3log 2+ 3log 3
2 . 3log 2+ 3log 3 = 𝑏+ 1 𝑎+1 2(1𝑎)+1 = 𝑎𝑏+1+𝑎 𝑎 2+𝑎 𝑎 = 𝑎𝑏+1+𝑎 2+𝑎 atau 1+𝑎+𝑎𝑏 2+𝑎 atau 𝑎+𝑎𝑏+1 𝑎+2
2) Sederhanakan bentuk logaritma berikut a. 2log 25 x 3log 8 x 5log 9
b. 2 2log 7- 9 3log 2 + 5 25log 4 Penyelesaian
a. 2log 25 x 3log 8 x 5log 9 = 2log 52 x 3log 23 x 5log 32 = 2 . 2log 5 x 3 .3log 2 x 2 .5log 3 = 2 . 3 . 2 2log 5 x 3log 2 x 5log 3
b. 2 2log 7− 9 3log 2+ 5 25log 4 = 7 – (32) 3log 2+ 5 52log 22
= 7 – 22+ 522 5 log 2 (sifat 8 dan 9) = 7 – 4 + 5 5log 2 (sifat 8) = 7 – 4 + 2 = 5 QUIZ 5.1