• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAM 453 KS MATEMATIKA TERAPAN I MATEMATIKA DEMOGRAFI Topik: Model Matriks. Mahdhivan Syafwan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAM 453 KS MATEMATIKA TERAPAN I MATEMATIKA DEMOGRAFI Topik: Model Matriks. Mahdhivan Syafwan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PAM 453 KS MATEMATIKA TERAPAN I

MATEMATIKA DEMOGRAFI

Topik: Model Matriks

(2)

Life Table vs Model Matriks?

2

Life Table Model Matriks

Dikotomi antara hidup dan mati Perbedaan dengan banyak karakteristik: umur, jenis kelamin, status pernikahan, status

pekerjaan, kedewasaan, dll.

Hanya memuat peluang mati Selain memuat peluang mati, juga memuat

peluang pindah ke kelompok lain (contoh: orang yang tak bekerja menjadi bekerja) atau peluang menghasilkan sejumlah individu baru (karena reproduksi)

-> menghitung proyeksi populasi

• Informasi yang dibutuhkan untuk proyeksi dapat ditulis dengan mudah dalam bentuk matriks (disebut matriks proyeksi populasi).

• Model populasi matriks diperkenalkan pada tahun 1940an oleh Bernardelli (1941), Lewis (1942), dan Leslie (1945, 1948).

(3)

Matriks Leslie

• Misalkan umur maksimum yang dicapai oleh individu dalam suatu populasi adalah 𝐿.

• Bagi populasi tersebut menjadi 𝑚 kelas umur.

Kelas Umur Interval Umur

1 [0, 𝐿/𝑚) 2 [𝐿/𝑚, 2𝐿/𝑚)

(4)

Matriks Leslie

• Pandang kasus populasi dengan 3 kelas umur : [0,1),

1,2 , [2,3] (misalkan dalam tahun).

• Misalkan 𝑛

𝑖

(𝑡) menyatakan jumlah individu pada

kelas umur ke-𝑖 pada waktu 𝑡.

• Definisikan vektor

𝐧 𝑡 =

𝑛

1

(𝑡)

𝑛

2

(𝑡)

𝑛

3

(𝑡)

,

yang menyatakan keadaan populasi pada waktu 𝑡

(disebut juga

vektor populasi

atau

vektor distribusi

(5)

Matriks Leslie

• Perhatikan bahwa individu-individu pada kelas umur ke-2 dan 3 pada waktu 𝑡 + 1 adalah mereka yang bertahan hidup dari kelas umur sebelumnya pada waktu 𝑡. Jadi,

𝑛2 𝑡 + 1 = 𝑃1𝑛1 𝑡 , (1) 𝑛3 𝑡 + 1 = 𝑃2𝑛2 𝑡 , (2)

dimana 𝑃𝑖 menyatakan peluang individu pada kelas ke-𝑖 yang

dapat bertahan hidup paling tidak selama setahun (yaitu mencapai kelas umur ke-(𝑖 + 1)).

• Individu baru pada kelas ke-1 muncul dari proses kelahiran. Jadi,

𝑛1 𝑡 + 1 = 𝐹1𝑛1 𝑡 + 𝐹2𝑛2 𝑡 + 𝐹3𝑛3 𝑡 , (3)

dimana 𝐹𝑖 menyatakan fertilitas per-kapita dari kelas umur ke-𝑖,

(6)

Matriks Leslie

• Persamaan (1)-(3) dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut: 𝐧 𝑡 + 1 = 𝐿𝐧 𝑡 , dimana 𝐿 = 𝐹1 𝐹2 𝐹3 𝑃1 0 0 0 𝑃2 0 .

• 𝐿 disebut matriks proyeksi populasi atau juga dikenal dengan matriks Leslie.

• Matriks 𝐿 adalah matriks non-negatif dengan entri positif hanya pada baris pertama (fertilitas) dan subdiagonal

(peluang hidup).

(7)

Klasifikasi Model Populasi Matriks

𝐧(𝑡 + 1) = 𝐿 𝑡 𝐧(𝑡) 𝐧(𝑡 + 1) = 𝐿 𝐧(𝑡) 𝐧(𝑡) 𝐧(𝑡 + 1) = 𝐿 𝐧 𝑡 , 𝑡 𝐧(𝑡) 𝐧(𝑡 + 1) = 𝐿𝐧(𝑡) 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝟑 𝟑 𝟒 𝟒

(8)

Proyeksi: Analisis Sederhana

Contoh 1. Model linier invarian waktu

𝐧 𝑡 + 1 = 0.30 10 50 0 0.5 0

𝐧 𝑡 , 𝐧 0 = 10 0 .

(9)

Proyeksi: Analisis Sederhana

Contoh 2. Pengaruh syarat awal

𝐧 𝑡 + 1 = 0 1 5 0.3 0 0 0 0.5 0 𝐧 𝑡 . 𝐧 0 = 10 0 . 𝐧 0 = 11 1 . 𝐧 0 = 12 3 .

(10)

Proyeksi: Analisis Sederhana

Contoh 3. Pengaruh perturbasi

𝐿 = 0.30 0.90 50 0 0.5 0

𝐿 = 0.270 10 50 0 0.5 0

(11)

Empat Pertanyaan Dasar dalam

Analisis Demografik

1.

(12)

Empat Pertanyaan Dasar dalam

Analisis Demografik

12

3.

(13)

Matriks Leslie dan Life Table

• Nilai-nilai parameter pada model matriks berdasarkan

klasifikasi umur diturunkan dari life table.

• Dalam hal ini, populasi dibedakan atas:

 Birth-flow population

, yaitu kelahiran terjadi

terus-menerus (kontinu) selama interval proyeksi.

-> lebih cocok untuk manusia

 Birth-pulse population

, yaitu reproduksi terjadi saat

musim kawin (yang singkat) dalam interval proyeksi.

-> lebih cocok untuk hewan mamalia, burung, dan organisme lainnya yang dipengaruhi oleh lingkungan musiman [tidak dibahas].

(14)

Birth-Flow Population:

(i) Peluang hidup birth-flow

• Misalkan 𝑙(𝑥) menyatakan peluang suatu individu dapat bertahan hidup sejak lahir sampai mencapai umur 𝑥.

• Peluang individu dapat bertahan hidup dari umur (secara tepat) 𝑥 ke 𝑥 + 1 adalah 𝑙(𝑥 + 1)/𝑙(𝑥).

• Namun dalam hal kelas umur, berlaku

𝑃𝑖 = 𝑙(𝑥) 𝑖+1 𝑖 𝑑𝑥 𝑙(𝑥) 𝑖 𝑖−1 𝑑𝑥 .

• Dengan menggunakan aturan trapesium, 𝑃𝑖 dapat diaproksimasi oleh

𝑃𝑖 ≈ 𝑙 𝑖 + 𝑙 𝑖 + 1 𝑙 𝑖 − 1 + 𝑙 𝑖 .

(15)

Birth-Flow Population:

(ii) Fertilitas birth-flow

• Perhatikan bahwa

𝑛1 𝑡 + 1 = 𝐹𝑖𝑛𝑖(𝑡) 𝑖

.

• Misalkan 𝐵(𝑡,𝑡+1) menyatakan jumlah total kelahiran pada interval (𝑡, 𝑡 + 1).

• Misalkan 𝑛(𝑥, 𝑡) menyatakan banyaknya individu yang berumur (𝑥, 𝑥 + 𝑑𝑥) di waktu 𝑡.

[Catat bahwa 𝑥 adalah variabel kontinu]

• Pada waktu 𝑡, individu yang berumur 𝑥 bereproduksi

(melahirkan) dengan laju 𝑚 𝑥 𝑛(𝑥, 𝑡), dimana 𝑚 𝑥 𝑑𝑥 adalah rata-rata jumlah keturunan perempuan yang lahir dari seorang perempuan yang berumur 𝑥 pada interval (𝑥, 𝑥 + 𝑑𝑥).

(16)

Birth-Flow Population:

(ii) Fertilitas birth-flow

• Integralkan terhadap waktu dan umur, diperoleh [jelaskan!] 𝐵(𝑡,𝑡+1) = 𝑚(𝑥) ∞ 0 𝑛(𝑥, 𝑧) 𝑡+1 𝑡 𝑑𝑧𝑑𝑥 ≈ 𝑚 𝑥 ∞ 0 𝑛 𝑥, 𝑡 + 𝑛 𝑥, 𝑡 + 1 2 𝑑𝑥 ≈ 1 2 𝑚𝑖 𝑛𝑖 𝑡 + 𝑛𝑖 𝑡 + 1 ∞ 𝑖=1 = 1 2 𝑚𝑖 + 𝑃𝑖𝑚𝑖+1 𝑛𝑖 𝑡 ∞ 𝑖=1 .

• Jumlah kelahiran tidak persis sama dengan 𝑛1(𝑡 + 1), karena beberapa tidak akan dapat bertahan hidup sampai 𝑡 + 1. Secara rata-rata, setiap individu akan dapat bertahan hidup selama setengah interval proyeksi, yaitu dengan peluang 𝑙(0,5). Jadi

𝐹𝑖 = 𝑙 0,5 𝑚𝑖 + 𝑃𝑖𝑚𝑖+1

2 .

• Jika nilanya tidak diketahui, 𝑙(0,5) dapat diaproksimasi dengan 𝑙 0,5 ≈ 𝑙 0 + 𝑙 1

2 .

(17)

Contoh

• Diberikan life table dan hasil kelahiran pada suatu

populasi sebagai berikut:

a) Hitunglah aproksimasi dari 𝑃

𝑖

dan 𝐹

𝑖

.

(18)

Graf Siklus Hidup

• Model populasi matriks yang dibahas selama

ini adalah

model berdasarkan klasifikasi umur

(

age-classified model

).

• Sekarang akan dibahas model dengan

klasifikasi yang lebih umum, dinamakan

model

berdasarkan klasifikasi tahapan

(

stage-classified model

).

• Untuk memudahkan ‘melihat’ siklus hidup

suatu populasi, digunakan

graf siklus hidup

.

(19)

Graf Siklus Hidup – Contoh 1

• Graf siklus hidup untuk age-classified model, dimana lebar dari kelas umur sama dengan interval proyeksi.

• Matriks proyeksi: 𝐿 ≡ 𝐴𝑎 = 0 𝐹2 𝑃1 0 𝐹0 03 𝐹4 0 𝑃2 0 0 0 0 𝑃3 0 . 19

(20)

Graf Siklus Hidup – Contoh 2

• Graf siklus hidup untuk standard size-classified model • Matriks proyeksi:

𝐴𝑏 = .

(21)

Graf Siklus Hidup – Contoh 3

• Graf siklus hidup untuk ikan paus pembunuh.

• Simpul (titik) menandakan tahapan: (1) yearling [umur setahun], (2) remaja, (3) betina dewasa, (4) betina pasca-reproduktif.

(22)

PAM 453 KS MATEMATIKA TERAPAN I

MATEMATIKA DEMOGRAFI

Topik: Kelahiran dan Pertumbuhan

Populasi dari Model Matriks

(23)

Solusi Persamaan Proyeksi

• Model populasi matriks:

𝐧 𝑡 + 1 = 𝐴𝐧 𝑡 ,

dimana 𝐧 𝑡 adalah vektor populasi pada waktu 𝑡 dengan 𝑠 buah stage dan 𝐴 adalah matriks proyeksi stage-classified berukuran 𝑠 × 𝑠.

• Solusi model tersebut diberikan oleh [jelaskan!]: 𝐧 𝑡 = 𝜆𝑖𝑡𝐰𝑖𝐯𝑖∗𝐧0

𝑠

𝑖=1

,

dimana 𝐧0 adalah vektor populasi pada keadaan awal, 𝜆𝑖, 𝑤𝑖, dan 𝑣𝑖∗ berturut-turut adalah nilai eigen, vektor eigen

(24)

Pengaruh Nilai Eigen

• Jika semua 𝜆

𝑖

< 1, maka jumlah populasi

akan menuju ke satu nilai tertentu -> stabil

asimtotik.

• Jika ada 𝜆

𝑖

> 1, maka jumlah populasi akan

meningkat -> tidak stabil.

• Jika semua 𝜆

𝑖

= 1, maka jumlah populasi

akan konstan (untuk 𝜆

𝑖

bernilai riil) atau

harmonik (untuk 𝜆

𝑖

bernilai kompleks) -> stabil

(25)

Tugas Presentasi

• 7.2.1 Teorema Perron-Frobenius

• 7.2.2 Laju pertumbuhan populasi

• 7.2.3 Matriks imprimitif

(26)

Teorema Ergodic Kuat

• Definisi (Populasi Ergodic)

Suatu populasi dikatakan

ergodic

jika prilaku

‘akhirnya’ tidak bergantung dari keadaan

awalnya.

• Definisi (Matriks non-negatif dan positif)

 Suatu matriks dikatakan

non-negatif

jika

semua elemennya bernilai tak-negatif.

 Suatu matriks dikatakan

positif

jika semua

elemennya bernilai positif.

• Semua matriks proyeksi populasi adalah

non-negatif. [

why?

]

(27)

Pembagian Matriks Non-Negatif

(28)

Beberapa Istilah

dalam Graf Siklus Hidup

• Lintasan

• Loop

• Self-loop

(29)
(30)

Primitif vs Imprimitif

(31)

Menghitung Irreducibility dan

Primitivity secara Numerik

(32)

Teorema Perron-Frobenius

(33)

Periode Osilasi

• Nilai eigen dari matriks proyeksi yang bernilai

kompleks menghasilkan osilasi pada distribusi

tahapan (stage) dengan periode yang diberikan

oleh

𝜌

𝑖

=

2𝜋

𝜃

𝑖

=

2𝜋

tan

−1

Im(𝜆

𝑖

)

Re(𝜆

𝑖

)

.

• Komponen osilasi yang ‘bertahan lama’

bersesuaian dengan 𝜆

2

.

• Contoh: …

(34)

Jarak ke Distribusi Stage yang Stabil

• Kita ingin mengukur jarak antara 𝐧(𝑡) dan populasi stabil 𝐰.

• Tanpa mengurangi keumuman, 𝐰 dapat diskala sehingga 𝑤𝑖 𝑖 = 1 dan 𝐧(𝑡) dapat ditransformasi menjadi 𝐱 𝑡 = 𝑛𝐧(𝑡)

𝑖(𝑡) 𝑖 . • Ukuran Keyfitz Δ 𝐱, 𝐰 = 1 2 |𝑥𝑖 − 𝑤𝑖| 𝑖 . Jelas bahwa 0 ≤ Δ ≤ 1.

• Jarak kumulatif Cohen

Misalkan 𝐧 0 = 𝐧0. Perhatikan bahwa 𝐧(𝑡) 𝜆1𝑡 → 𝑐1𝐰1. Cohen mendefinisikan 𝐬 𝐴, 𝐧0, 𝑡 = 𝐧(𝑖) 𝜆1𝑖 − 𝑐1𝐰1 𝑡 𝑖=0 , 𝐫 𝐴, 𝐧0, 𝑡 = 𝐧(𝑖) 𝜆1𝑖 − 𝑐1𝐰1 𝑡 𝑖=0 , yang berurut-turut menyatakan akumulasi dari selisih antara 𝐧(𝑡) 𝜆 dan 1𝑡 𝑐1𝐰1 dan nilai mutlaknya.

(35)

Jarak ke Distribusi Stage yang Stabil

• Jarak kumulatif Cohen (lanjutan)

Sebagai ukuran dari jarak kumulatif antara populasi awal 𝐧0 dan distribusi limitnya, Cohen mengajukan

𝐷1 = lim 𝑡→∞|𝑠𝑖(𝐴, 𝐧0, 𝑡)| 𝑖 , 𝐷2 = lim 𝑡→∞ |𝑟𝑖(𝐴, 𝐧0, 𝑡)| 𝑖 .

Selanjutnya Cohen memberikan ekpresi analitik untuk limit pada 𝐷1. Misalkan 𝐵 = 𝐰1𝐯1′ dan 𝑍 = 𝐼 + 𝐵 − 𝜆𝐴 1 −1 , maka lim 𝑡→∞𝐬 𝐴, 𝐧0, 𝑡 = 𝑍 − 𝐵 𝐧0.

(36)

Jarak ke Distribusi Stage yang Stabil

Referensi

Dokumen terkait

1) Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak

Kabupaten Merangin yang memiliki kepadatan penduduk yang rendah, secara nyata masih memiliki ruang yang cukup untuk penyediaan perumahan dan penyediaan prasarana

Pengaruh Katalis TiO2 terhadap efektivitas fotoreduksi Cu(II) dengan adanya ion Hg(II) dalam limbah cair industri kerajinan perak, dipelajari dengan cara melakukan proses

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Hasil wawancara menunjukkan bahwa Guru “Fn” telah lulus dalam sertifikasi, secara personal Guru “Fn”

46 Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pengembangan Biogas sebagai Sumber Energi Alternatif yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan Menuju Desa Mandiri Energi (DME) di Desa

  Untuk   plat   dasar   dengan   temperatur   tertentu,   laju   perpindahan   panas   dapat   ditingkatkan  dengan menaikkan koefisien perpindahan panas

Karena penting bagi pasien untuk pemeliharaan pola makan yang teratur, maka penatalaksanaan dapat dilakukan dengan perencanaan makanan. Tujuan perencanaan makanan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah (Berita