• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

48 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

(2)

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadiperusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk

(3)

meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing.

Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance.

Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah.

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

“Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya,

(4)

tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya, mulai dari Bank Terapung, Bank Sarinah (bank khusus perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus untuk anak-anak.

Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan semangat “Tak Henti Berkarya” BNI akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan produk & layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk menciptakan “value” pada setiap karyanya.”1

4.1.2 Visi Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja.2

Misi Perusahaan

 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)

 Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

 Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

1

http://www.bni.co.id/id-id/tentangkami/sejarah.aspx

2

(5)

 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.3

4.1.3 Filosofi Logo

Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.

Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo

3

(6)

ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.

(7)

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan4

4

(8)

4.1.5 Struktur Organisasi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP)

4.1.6 Visi dan Misi Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP)

Visi KMP

Meningkatkan good corporate reputation bagi seluruh pemangku

kepentingan (stakeholders) Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan Corporate Communication Bagian Data Korporat Kelompok Corporate Branding Corporate Branding Kelompok Komunikasi EKsternal Hubungan Lembaga & Media Komunikasi Elektronik Komunikasi Internal Komunikasi Pegawai & Riset

Investor Relations GCG & Office Of

The Board Kelompok Pemantauan GCG Hukum & Pemantauan GCG Pemantauan MSOP Kelompok Biro Direksi Personal Assistant DIreksi Bagian Protokol Kesekretariatan & Kerumahtanggaan Penunjang Komisaris Employe Service Human Capital Representattive Division Quality Assurence

(9)

Misi KMP

 Menjadi Integrator Komunikasi yang efektif untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan

 Membina hubungan baik dan komunikasi yang intensif dengan stakeholders

 Mengelola komunikasi eksternal yang efektif dengan segenap stakeholders untuk meningkatkan citra positif reputasi BNI

 Mengelola komunikasi internal yang efektif untuk mencapai kondisi lingkungan kerja yang kondusif.

 Meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Meningkatkan kualitas layanan kesekretariatan.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan data-data hasil temuan peneliti dilapangan selama proses penelitian dilakukan. Data-data yang terkumpul dapat berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan nara sumber kunci dan narasumber pembanding. Peneliti juga mendapatkan data dari hasil observasi, dengan terjun langsung untuk melakukan pengamatan di lapangan.

(10)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa orang nara sumber yang antara lain adalah Bapak Mahendra Djoko Prasetyo selaku Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bapak Orin Basuki Selaku Manager Hubungan Media dan Lembaga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Peneliti melakukan wawancara di Gedung BNI Kantor Pusat, lantai 24, Jakarta pada tanggal 19 Maret 2014 dan 3 April 2014. Peneliti juga melakukan wawancara dengan dua orang wartawan. Novi Simamora, wartawan Harian Bisnis Indonesia dan Fahmi, wartawan Harian Indonesia Finance Today. Wawancara ini dilakukan melalui surat elektronik atau email. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan Strategi Public Relations dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan, dimana peneliti memfokuskan diri pada wartawan ekonomi dan perbankan.

Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan para nara sumber untuk mendapatkan data yang relevan secara kualitatif, sesuai metode penelitian yakni metode studi kasus dengan penjabaran secara deskriptif.

4.2.1 Media Relations Humas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Humas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki strategi dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan. Dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan BNI memiliki Kelompok Komunikasi Eksternal yang

(11)

bertugas untuk membina hubungan anatara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan termasuk didalamnya menjalin hubungan dengan media.

1. By serving the media

Strategi ini adalah strategi dengan memberikan pelayanan kepada media. Pada tataran ini, seorang Public Relations dituntut untuk memberikan pelayanan kepada media massa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh media massa. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Mahendra Djoko selaku Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, bahwa:

“Untuk mendapatkan kualitas relationship yang baik kita harus memahami betul secara detail apa yang menjadi kebutuhan rekan-rekan tersebut. Kita memahami latar belakang dari medianya. Teman-teman media di ekonomi perbankan otomatis isu-isu yang kita kembangkan mengenai isu-isu tentang perbankan. Paling utama kita memahami sekali apa yang menjadi kebutuhan mereka.”5

Lebih lanjut Bapak Mahendra menyatakan bahwa:

“Untuk mendapatkan kualitas relationship yang baik kita harus memahami betul secara detail apa yang menjadi kebutuhan rekan-rekan tersebut. Kita memahami latar belakang dari medianya. Teman-teman media di ekonomi perbankan otomatis isu-isu yang kita kembangkan mengenai isu-isu tentang perbankan. Paling utama kita memahami sekali apa yang menjadi kebutuhan mereka”.6

5 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal

BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 17.30 WIB 6

(12)

Lebih lanjut Bapak Orin Basuki selaku Manager Pengelola Hubungan Lembaga dan Media PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan Tahapan-tahapan dalam melakukan strategi BNI dalam melakukan kegitan media relatation bahwa:

a. Pengumpulan data:

1. Membangun databased media (nama lengkap, nomor telpon, alamat email, alamat kantor medianya, unit peliputannya, hingga pada informasi pribadi, seperti agama yang dianut)

2. Pengelompokan media massa (memilah-milah media berdasarkan tiras dan readership)

3. Menentukan Kebutuhan placement iklan di media berdasarkan Pengelompokkan Media Massa

b. Perencanaan Strategi Komunikasi Tahunan

1. Menentukan strategi Publikasi yang antara lain membagi periode 1 tahun ke dalam 4 bagian, dimana masing-masing bagian

memiliki tema yang akan diusung oleh BNI sebagai tema utamanya.

2. Menentukan Program Khusus dengan Wartawan Lapangan dikaitkan dengan poin 1 di atas

3. Merumuskan Program Khusus untuk redaktur menengah dikaitkan dengan poin 1 di atas

4. Menentukan Program Khusus untuk pimpinan Redaksi media massa dikaitkan dengan poin 1 di atas

5. Menentukan kebutuhan dan penempatan materi publikasi di media massa dikaitkan dengan poin 1 di atas

6. Berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait di BNI dalam

mempersiapkan Silabus dan Materi Publikasi BNI dalam setahun ke depan

c. Implementasi Strategi Komunikasi Tahunan

a. Melakukan negosiasi dengan pihak media massa dalam menentukan placement materi iklan

b. Mematangkan pelaksanaan event yang digelar dengan media massa

c. Berdiskusi dan melaksanakan program-program yang terkait dengan wartawan, redaktur, dan pimpinan Dewan Redaksi dengan beberapa wartawan, redaktur, dan pimpinan Dewan Redaksi yang memiliki pengaruh di Peer Groups-nya dalam menyiapkan dan melaksanakan program-program menjaga hubungan dengan pelaku media massa

(13)

d. Memastikan divisi terkait (user) menyiapkan materi yang dibutuhkan untuk Media Kits pada saat pelaksanaan event. (Biasanya, KMP meminta divisi terkait untuk memberitahukan acara minimal 1 minggu sebelum dilaksanakan)

d. Evaluasi.

a. Melakukan survei kepada kalangan media tentang kinerja Humas BNI

b. Menjadikan hasil survei tersebut sebagai salah satu pijakan dalam menentukan program hubungan media pada periode selanjutnya7 Berdasarkan data tersebut menjelaskan bahwa dalam memenuhi kebutuhan rekan-rekan media atau dalam melakukan strategi media relations BNI melalui beberapa tahap tersebut diatas. Hal tersebut dilakukan agar pihak Humas BNI dapat memenuhi kebutuhan media sesuai dengan media tersebut.

Dari sisi wartawan BNI juga sudah memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh wartawan. hal ini seseuai dengan pemaparan Fahmi, wartawan Indonesia Finance Today bahwa:

“Humas BNI udah cukup memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh media.”8

2. By establishing a reputations for reliability

Strategi by estabilishing a reputations for reliability adalah strategi yang dilakukan oleh Public Relations sebagai upaya menegakan reputasi reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, perusahaan atau organisasi tidak bisa hanya

7 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor

Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB 8

(14)

mengandalkan promosi atau memasang iklan di media massa. Perusahaan atau organisasi harus melakukan kegiatan untuk membangun reputasi perusahaan supaya tetap dipercaya oleh masyarakat. Bapak Orin mengungkapkan bahwa:

“Strategi yang akan dibuat oleh Unit Humas BNI tidak akan memiliki arti apabila fungsi Public Relations yang dilakukan tidak melakukan kegiatan hubungan dengan media. Media Relations itu sendiri merupakan salah satu kegiatan PR yang berhubungan dengan media massa dalam hal publikasi BNI sebagai sebuah entitas bisnis yang menjadi bagian dari industri perbankan, yang menjadi bagian dari lingkungan hidup, dan juga sebagai bagian dari perusahaan milik negara (BUMN). Meski demikian, hubungan baik yang terbangun antara Humas BNI dengan media massa bukanlah tujuan utama. Tujuan utama dari kegiatan media relations ini adalah terciptanya kepercayaan dalam diri masyarakat (stakeholder) terhadap BNI. Kepercayaan masyarakat tersebut dibangun melalui pesan-pesan yang disampaikan BNI melalui media massa. Jika kepercayaan masyarakat terhadap BNI kuat, maka bisnis BNI akan tangguh. Oleh karena itu, Humas BNI memiliki tugas berat, yaitu menjaga reputasi BNI. Reputasi ini tidak langsung berkorelasi dengan penciptaan laba perusahaan, namun Reputasi merupakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh divisi-divisi bisnis di BNI untuk menghasilkan laba.9

Bapak Orin juga menambahkan, bahwa:

“hal itu merupakan inti dari kenapa PR BNI ada. Otomatis teori ini kita lakukan. Bukan hanya menegakan reputasi tapi sebenarnya kita menjaga reputasi agar krisis reputasi tidak terjadi karena fungsi utama dari PR BNI disitu dan tuntutan dari manajemen pun itu. Bahwa reputasi perlu dijaga karena reputasi merupakan infrastruktur dari pelaksanaan bisnis BNI. Pekerjaan kita mungkin tidak langsung mempengaruhi bisnis, mempengaruhi laba, mempengaruhi kredit, tapi kita itu membangun infrastruktur dari teman-teman bisnis agar mereka melakukan pekerjaannya dengan lebih mudah. Karena bila reputasi itu jatuh BNI dianggap memiliki reputasi negatif betapa akan sulitnya teman-teman bisnis untuk mendekatkan produk-produk BNI ke masyarakat. Otomatis reputasi adalah infrastruktur disini dan kita membangun infrastrukturnya. Kita membangun imagenya, image itu

9

Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB

(15)

harus kita topang sebaik mungkin agar BNI tidak memiliki image negatif sehingga membuat reputasi kita turun.”10

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diketahui bahwa tujuan utama melakukan kegiatan media relations adalah terciptanya kepercayaan dalam diri masyarakat (stakeholder) terhadap BNI. Hal ini dapat terlaksana apabila reputasi BNI baik di mata publik. Reputasi yang baik tidak semata-mata tercipta hanya melalui iklan atau promosi, tetapi reputasi yang baik bisa tercipta dari pemberitaan-pemberitaan positif yang beredar dimasyarakat. Pemberitaan positif akan menimbulkan image yang positif pula dimata masyarakat hal itu dapat membuat reputasi BNI tetap terjaga.

3. By supplying good copy

Strategi by supplying good copy adalah strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah informasi dapat dibuat dalam bentuk artikel yang berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan. Naskah informasi yang baik bisa diberikan berdasarkan data-data yang sebenarnya. Naskah bisa disertai dengan pembuatan teks dan gambar atau foto yang baik, diharapkan bisa menjadi satu strategi untuk menarik perhatian media massa. Bapak Mahendra mengungkapkan bahwa:

“Kita bisa mengetahui apa yang menjadi target utama dari rekan-rekan media, misalnya target berita, mungkin juga target isu terkait performance BNI itu kan merupakan salah satu target mereka. Teman-teman media itu

10

(16)

butuhnya berita, kita harus bisa mensuport apa yang mereka butuhkan mengenai berita.”11

Jadi, ketika BNI berhubungan dengan rekan-rekan media, BNI memperhatikan betul informasi-informasi yang akan diberikan untuk media. Pihak Humas BNI selalu memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, baik itu dari release yang dikeluarkan atau teman-teman wartawan bisa menanyakan langsung informasi-informasi yang mereka butuhkan kepada pihak Humas BNI.

Dalam hal ini Bapak Orin juga mengemukakan:

“Kita ingin menyampaikan BNI mau ke arah mana, itu semuanya dilakukan melalui press release. Kita mengeluarkan isu secara reguler, antara lain laporan keuangan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Itu yang dominan karena itu reguler. Kemudian kita juga ingin memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang bisnis dan produk BNI yang salah satu alatnya melalui supplying good copy. Sehingga dalam waktu 5 bulan pada tahun 2014 sudah hampir 50 press release kita keluarkan. Saya pikir press release dengan pendekatan penulisan yang mendekati kebutuhan media itu sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kita ke masyarakat. Kita menulis press release seperti kita menulis berita dan seperti wartawan menulis berita itu mampu memudahkan informasi yang kita berikan kepada masyarakat tersampaikan.strategi yang lebih dominan memang disitu.”

Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa dengan memberikan naskah informasi yang baik adalah kunci tersampainya pesan-pesan yang diberikan oleh manajemen BNI kepada seluruh stakeholdernya.

11

Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 17.30 WIB

(17)

4. By cooperations in providing material

Strategi yang keempat adalah strategi by cooperations in providing material. Strategi by cooperations in providing material adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama baik dalam menyediakan bahan informasi. Yang menjadi penekan dalam strategi ini adalah penghargaan yang tinggi dari seorang Public Relations kepada media massa, termasuk pekerja media. Maksudnya, seorang Public Relations dituntut untuk menghargai media massa serta pekerja media dengan menyediakan waktu yang tepat dan menghargai kedatangan mereka.

Bapak Mahendra mengatakan bahwa:

“Peran wartawan bagi BNI tentunya sangat besar sekali. Ini sama saja dengan kebutuhan mutualisme, jadi teman-teman media membutuhkan informasi, membutuhkan berita, BNI pun juga mempunyai kebutuhan agar diberitakan. Jadi peran mereka sangat kuat, sangat besar perannya/kontribusinya terhadap pencitraan-pencitraan BNI. Setiap berita positif pasti akan mendapat respon positif juga dari publik.”12 Lebih lanjut Bapak Orin Basuki menyatakan bahwa:

“Bagi BNI, wartawan adalah medium atau perantara yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan kepada publik. Wartawan merupakan garda terdepan yang menentukan, apakah pesan BNI tersampaikan atau tidak kepada publik. Sekali wartawan menyimpulkan secara salah pada pesan-pesan atau data-data BNI, maka publik pun akan menangkap pesan yang salah juga. Ini sangat krusial, karena sebagai perusahaan Terbuka, BNI sangat sensitif terhadap isu-isu yang keliru, karena sangat memengaruhi harga saham BBNI.”13

12 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal

BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 17.30 WIB 13

Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB

(18)

Jadi dapat disimpulkan bahwa memang peran wartawan sangatlah penting bagi pemberitaan-pemberitaan BNI. Pihak Humas BNI sangat mengapresiasi peran wartawan dalam pemberitaan BNI yang terbentuk dikalangan masyarakat khususnya stakeholder BNI. Hal itu juga terlihat pada peneliti melakukan observasi langsung disanaa, pihak Public Relations BNI begitu terbuka dalam menyambut kedatangan rekan-rekan media. Public Relations BNI selalu meluangkan waktu untuk menemui dan menemani wartawan ketika melakukan peliputan.

5. By Providing verification facilities

Selain keempat strategi diatas, seorang Public Relations juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media massa nyaman dalam bekerja, yaitu ketika mereka melakukan liputan terhadap perusahaan tempat Public Relations itu berada. Strategi untuk menyediakan fasilitas yang memadai ini sering disebut dengan strategi by providing verification facilities. Cara yang digunakan untuk menerapkan strategi ini adalah dengan memberikan fasilitas kepada pekerja media dan wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan untuk melakukan liputan di organisasi atau perusahaan tersebut. Fasilitas ini termasuk fasilitas internet yang dibutuhkan wartawan pada saat mereka meliput berita di perusahaan tersebut.

Fasilitas yang diberikan oleh Humas BNI tidak hanya menyediakan fasilitas seperti press room yang dilengkapi oleh wi-fi tetapi juga BNI

(19)

memfasilitasi kegiatan-kegiatan untuk menjalin hubungan baik dengan wartawan. Seperti yand diungkapkan oleh Bapak Orin Basuki bahwa:

“BNI Memfasilitasi hobby para wartawan (biasanya olahraga ringan seperti futsal, menonton film yang sedang digandrungi). Sesekali melakukan kunjungan ke wilayah dalam bentuk Press Tour (biasanya dengan jumlah wartawan terbatas maksimal 5 orang, biasanya level redaktur). Menggelar media gathering yang dilakukan sebagai komposisi antara publikasi dan silaturahmi (biasanya dalam rombongan besar sekitar 30-50 orang).”14

Fasilitas yang diberikan diharapkan dapat menjadi sarana terciptanya hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang baik antara rekan-rekan wartawan dengan BNI. seperti yang belum lama ini dilaksanakan oleh BNI adalah gathering wartawan. Dalam acara gathering tersebut wartawan di ajak bermain dengan permainan monopoli. Akan tetapi, permainan monopoli yang dilakukan bukanlah seperti monopoli biasanya. Permainan monopoli sudah disesuaikan dengan produk-produk yang dimiliki oleh BNI. Acara ini selain bertujuan untuk menjalin keakraban juga bertujuan untuk mengedukasikan teman-teman wartwan akan pentingnya memiliki tabungan, asuransi, investasi, dan merencanakan keuangan sejak dini. Tentunya dalam acara tersebut BNI memberikan penjelasan tentang berbagai produk yang dimiliki BNI termasuk keunggulan produk tersebut.

Dalam memberikan fasilitas-fasilitas untuk wartawan, Bapak Mahendra juga mengatakan bahwa:

14

Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB

(20)

“Menciptakan program-program kegiatan yang fungsinya untuk membina relationship jangka panjang. Contohnya kita rutin melakukan media gathering kita undang teman-teman, kita ajak pelatihan, kita kasih informasi-informasi baru, wawasan baru sehingga teman-teman media mendapatkan pengalaman-pengalaman baru dan informasi baru. Kita juga rutin melakukan kegiatan olahraga atau sport activities. Bebrapa teman-teman media punya beberapa kumpulan atau forum-forum kegiatan mulai dari, futsal, badminton, kemudian bowling aneka ragam. Ada juga yang mungkin hobinya menyanyi atau yang lain. Kita fasilitasi beberapa kegiatan mereka, kita buat berimbang kegiatannya sambil selain kita menciptakan suasana membina relationship kita juga harus memberikan informasi-informasi yang bagus juga.”15

Fahmi juga mengatakan bahwa:

“Fasilitas yang diberikan oleh BNI sudah cukup baik. Hanya beberapa waktu lalu karena press room BNI sedang di layout ulang saja. Fasilitas secara personal juga diberikan oleh pihak BNI, seperti ketika saya ingin mengajukan kredit prosesnya jadi lebih mudah karena dibantu oleh Humas BNI.”

Dari pemaparan data diatas, dapat disimpulkan bahwa BNI memperhatikan betul keberadaan teman-teman wartawan. Selain menjalin hubungan yang baik pihak Public Relations BNI juga memberikan fasilitas-fasilitas berupa penyaluran hobi wartawan. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan relationship jangka panjang.

6. By building personal relationship with the media

Strategi keenam adalah Strategi keenam adalah by building personal relationship with the media. Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara Public Relations dengan media massa (baik itu orang-orang yang ada di institusi media maupun dengan

15 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal

(21)

wartawan dan pekerja media lainnya). Hubungan personal yang baik antara Public Relations dengan pekerja media diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun keterbukaan dan saling menghormati antar profesi masing-masing.

Bapak Mahendra mengungkapkan bahwa:

“Kalau kita mau menjalin hubungan dengan wartawan itu harus dengan pola hubungan pertemanan ada rasa persaudaraan. Jadi kita harus menciptakan suasana sekondusif mungkin bagaimana teman-teman media itu merasa menjadi teman-teman kita, menjadi saudara kita. Kita memahami betul apa yang menjadi kebutuhan mereka. Dalam menjalin persaudaraan kita juga harus memahami mereka secara personal. Itu yang paling penting. Kita bisa memahami kebutuhan mereka secara personal. Saya memberikan tips, berteman dengan wartawan itu tidak ketika kita sedang butuh, justru dalam kondisi yang sedang baik-baik saja malah disitulah kita harus membina relationship dibandingkan kita datang ketika kita butuh.”16

Bapak Orin Basuki juga mengatakan bahwa:

“BNI Menyampaikan ucapan selamat pada saat media berulang tahun, menyampaikan ucapan selamat kepada wartawan yang mendapatkan kegembiraan (misalnya menikah atau melahirkan) dan menyampaikan ucapan berbela sungkawa kepada wartawan yang mendapatkan kemalangan”.17

Novi Simamora juga menambahkan bahwa:

“humasnya cukup cepat berbaur dengan wartawan. Mas Ganang baik dan ganteng, Om Orin juga lucu.”18

16 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal

BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 17.30 WIB

17 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor

Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB 18

Hasil Wawancara melalui email dengan Mba Novi Simamora, Wartawan Harian Bisnis Indonesia.

(22)

Selain membangun hubungan sebagai partner kerja, pihak Public Relations BNI juga membangun hubungan kekeluargaan personal dengan wartawan. Memberikan perhatian yang sifatnya personal akan menjalin hubungan yang intim dengan rekan-rekan media. Hal ini menimbulkan rasa saling pengertian antara pihak BNI dan wartawan. Ketika sudah terjalin hubungan yang sangat dekat dengan wartawan, setiap ada bola liar (berita yang belum jelas kebenarannya) akan dikonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Public Relations BNI.

Sudah tepatnya kegiatan strategi yang dilakukan oleh Public Relations BNI dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan menghasilkan hasil yang signifikan dalam hal pemberitaan BNI. Bapak Orin Basuki memberikan data bahwa:

a. Pemberitaan BNI & 4 kompetitor yang dimonitor dari daily media monitoring agency sepanjang tahun 2013 sebagai berikut:

No Bank Jumlah Artikel % News Value

(Rp Miliar) PR Value (Rp Miliar) 1 BNI 2.998 45,98 36,93 110,79 2 BRI 1.165 17,87 14,14 42,42 3 Mandiri 976 14,97 12,28 36,83 4 BTN 807 12,38 8,54 25,61 5 BCA 574 8,80 7,89 23,68 Total 6.520 100 79,78 239,33

Sumber: PT Dot Sarana Komunikasi (Dot Solution)

b. Total artikel terkait BNI dan bank-bank peers group yang dimuat di media massa sepanjang tahun 2013 mencapai 6.520 artikel, dimana

(23)

pemberitaan BNI mencapai 2.998 artikel atau 45,98% dari total artikel yang muncul. Dengan demikian, berdasarkan laporan PT Dot Sarana Komunikasi (Dot Solution) BNI masih mendominasi pemberitaan di industri perbankan Indonesia atau share of voice terbesar pemberitaan perbankan sepanjang periode Januari – Desember 2013 adalah BNI.19

Data tersebut diatas menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan oleh BNI dalam melakukan pendekatan terhadap teman-teman wartawan sudahlah tepat. Penyajian informasi yang diberikan dapat dengan mudah didapat dan dimengerti oleh rekan-rekan media sehingga memudahkan wartawan dalam menulis berita. Hal tersebut tidak semata-mata terjadi karan kedekatan antara Public Relations BNI dengan wartawan tetapi hal ini terjadi karena isu-isu yang diberikan oleh BNI selalu menarik untuk diberitakan.

Dalam melakukan kegiatan media relations pastinya ada kendala yang dihadapi oleh pihak BNI. Akan tetapi, kendala tersebut masih bisa diatasi. Seperti yang di jabarkan oleh Bapak Mahendra bahwa:

“Sebenarnya tidak ada kendala yang khusus, karena hubungan komunikasi saat ini yang berjalan sudah begitu baik. Hanya memang harus kita pahami, bahwa di mediapun juga ada rolling kepegawaian jadi liputan wartawanpun otomatis mereka akan dilakukan rolling. Sisi baiknya adalah wartawan dapat pemahaman wawasan baru tentang yang dapat diliput oleh mereka, Cuma tidak semua wartawan memiliki pemahaman standar tentang perbankan, kita membicarakan perbankan karena BNI bergerak di industry perbankan. Sometime, kita mesti sering melakukan edukasi kepada wartawan-wartawan baru yang melakukan liputan di lapangan, memberikan pemahaman-pemahaman, istilah-istilah perbankan bahkan juga mungkin memberikan penjelasan lebih mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perbankan. Itu aja sih mungkin kendalanya. Jadi dijumpai,

19

Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB

(24)

tapi masih terhitung minor ya, biasanya salah penulisan, kemudian salah mengartikan istilah bahkan terkadang salah menuliskan institusi. Seharusnya Bank Negara Indonesia ditulisnya Bank Nasional Indonesia. Itu terjadi karena kurangnya pemahaman yang sering terjadinya rolling dan harus lebih diberi penjelasan lagi. Ada kendala undangan itu kalau acara terlalu pagi kadang-kadang memang agak sulit untuk teman-teman media. Jadi kita harus mencari waktu liputan yang pas dengan jadwal mereka.”20

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Orin yang mengatak bahwa:

“Kendala pada dasarnya tidak terjadi. Biasanya hanya terjadi salah faham (miss communication) antara pesan BNI dengan wartawan. Namun, ini hanya terjadi (itu pun sangat jarang) pada saat persiapan event. Misalnya jika event BNI berlangsung pada saat yang bersamaan dengan event di tempat lain, misalnya berbenturan dengan acara di BI.”21

Kendala yang dihadapi sebetulnya tidaklah begitu berarti. Karena BNI sudah memiliki pemetaan terhadap kebutuhan media dan bagaimana cara memperlakukan teman-teman media.

4.3 Pembahasan

Didalam melakukan kegiatan media relations, Public Relations tentu akan berhubungan dengan salah seorang personil media massa seperti redaktur, penerbit, penulis tajuk rencana, kolumnis, para peniar berita, dan wartawan. Hubungan yang baik dengan para awak media massa sangatlah penting sekali. Namun diantara semua personil media massa tersebut, wartawan adalah personil yang paling dekat dengan kegiatan Public Relations. Karena ketika wartawan

20 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal

BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 17.30 WIB 21

Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul 11.00 WIB

(25)

ingin mendapatkan informasi dari suatu organisasi atau lembaga, maka sumber yang paling berwenang terhadap informasi tersebut adalah Public Relations dari organisasi atau lembaga tersebut.

Media relations yang dilakukan oleh Public Relations merupakan suatu sarana media komunikasi. Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi saran yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut dapat terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi harus direspon oleh organisasi tersebut. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Dengan kata lain, media relations adalah alat untuk mempublikasikan organisasi melalui media massa.

Pada bagian ini, peneliti akan membahas dan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dengan narasumber dan berdasarkan data-data sekunder yang peneliti peroleh, untuk selanjutnya mengaitkannya dengan teori-teori komunikasi, Public Relations dan strategi dalam melakukan media relations. Sehingga dapat memberikan gambaran tentang strategi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan.

Berdasarkan teori Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto memberikan rincian yang sangat jelas tentang strategi komunikasi Public Relations dengan Media. Strategi komunikasi Public Relations dengan Media tersebut adalah:

1. By serving the media

Strategi ini adalah strategi dengan memberikan pelayanan kepada media. Pada tataran ini, seorang Public Relations dituntut untuk memberikan pelayanan kepada media massa, sesuai yang dibutuhkan oleh media massa tersebut.

(26)

2. By establishing a reputations for reliability

Strategi by estabilishing a reputations for reliability adalah strategi yang dilakukan oleh Public Relations sebagai upaya menegakan reputasi reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, perusahaan atau organisasi tidak bias hanya mengandalkan promosi atau memasang iklan di media massa. Perusahaan atau organisasi harus melakukan kegiatan untuk membangun reputasi perusahaan supaya tetap dipercaya oleh masyarakat.

3. By supplying good copy

Strategi by supplying good copy adalah strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah informasi dapat dibuat dalam bentuk artikel yang berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan. Naskah informasi yang baik bisa diberikan berdasarkan data-data yang sebenarnya. Naskah bisa disertai dengan pembuatan teks dan gambar atau foto yang baik, diharapkan bisa menjadi satu strategi untuk menarik perhatian media massa.

4. By cooperations in providing material

Strategi yang keempat adalah strategi by cooperations in providing material. Strategi by cooperations in providing material adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama baik dalam menyediakan bahan informasi. Yang menjadi penekan dalam strategi ini adalah penghargaan yang tinggi dari seorang Public Relations kepada media massa, termasuk pekerja media. Maksudnya, seorang Public Relations dituntut untuk menghargai media massa serta pekerja media dengan menyediakan waktu yang tepat dan menghargai kedatangan mereka.

5. By Providing verification facilities

Selain keempat strategi diatas, seorang Public Relations juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media massa nyaman dalam bekerja, yaitu ketika mereka melakukan liputan terhadap perusahaan tempat Public Relations itu berada. Strategi untuk menyediakan fasilitas yang memadai ini sering disebut dengan strategi by providing verification facilities. Cara yang digunakan untuk menerapkan strategi ini adalah dengan memberikan fasilitas kepada pekerja media dan wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan untuk melakukan liputan di organisasi atau perusahaan tersebut. Fasilitas ini termasuk fasilitas internet yang dibutuhkan wartawan pada saat mereka meliput berita di perusahaan tersebut.

6. By building personal relationship with the media

Strategi keenam adalah Strategi keenam adalah by building personal relationship with the media. Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara Public Relations dengan media massa (baik itu orang-orang yang ada di institusi

(27)

media maupun dengan wartawan dan pekerja media lainnya). Hubungan personal yang baik antara Public Relations dengan pekerja media diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun keterbukaan dan saling menghormati antar profesi masing-masing.22

Kegiatan media relations ini juga didukung oleh hubungan yang baik. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang bertujuan untuk membina relationship jangka panjang antara Humas BNI dengan wartawan.

Outcome kualitas hubungan dimana untuk membangun hubungan dengan pelanggan, karyawan, atau marketplace. Dr. Linda Hon dan Dr. James Grunig menemukan bahwa outcome dari hubungan jangka panjang dalam organisasi dapat diukur dengan fokus kepada enam elemen atau komponen dari hubungan. Namun Tom Keller dalam bukunya Public Relations Online berpendapat bahwa untuk mengukur kualitas hubungan dalam media sosial cukup menggunakan empat komponen yang dijelaskan oleh Grunig yaitu Trust atau kepercayaan, Control Mutuality atau Kontrol Mutualitas, Commitment atau Komitmen, Satisfaction atau Kepuasan.23

Hubungan yang terjalin antara Humas BNI dan wartawan sudahlah baik. Hal itu dikarenakan dengan adanya kepercayaan antara masing-masing pihak. Selain itu komitmen yang dijaga antara keduanya dalam memberikan informasi dan menyalurkan informasi tersebut kepada masyarakat. Hubungan yang adalah terjadinya simbiosis mutualisme diantara keduanya. Humas BNI mendapatkan

22

Rini Darmastuti. Media Relations – Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. 2012. hal 154

23

K. D. Paine. Measure What Matters: Online tools for understanding customers, social media, engagment, and key relationship. New Jersey: John Wiley & sons, Inc.

(28)

keuntungan dengan pemberitaan dan wartawan mendapatkan berita yang mereka butuhkan.

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk sudah memberikan apa yang menjadi kebutuhan media. BNI melakukan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan media. karena tentu saja untuk menciptakan pemberitaan yang bagus kita harus memahami apa yang menjadi kebutuhan oleh media.

Jika diteliti, hal ini dilakukan agar terjadinya kesepahaman antara pihak BNI dengan rekan-rekan media. Hal ini bisa dilakukan untuk memaksimalkan pemberitaan mengenai BNI, karena semakin kita mengerti apa yang menjadi kebutuhan wartawan khususnya dalam pemberitaan, maka akan menghindari terjadinya miss communication. Kebutuhan teman-teman media tentunya adalah sebuah berita yang bagus, mudah dimengerti dan berita dapat menimbulkan kepercayaan dimata rekan-rekan media, hal ini disadari betul oleh pihak BNI sehingga sampai saat ini BNI masih mampu memenuhi kebutuhan wartawan akan pemberitaan yang terkait oleh BNI.

Humas BNI juga dituntut untuk mampu menciptakan reputasi yang baik terhadap perusahaan. Hal ini tidak semata-mata dilakukan dengan promosi atau memasang iklan, tetapi reputasi yang baik akan terbentuk jika pemberitaan yang beredar dimasyarakat juga baik.

Selama melakukan kegiatan media relations pemberitaan BNI jauh dari berita negatif, meskipun ada tapi pemberitaan yang negatif dapat segera diatasi. Hal ini terjadi karena keterbukaan informasi dan hubungan baik yang terjalin

(29)

antara wartawan dengan BNI. Ketika ada pemberitaan yang negatif, dengan tanggap Humas BNI mengklarifikasi isu-isu tersebut sehingga tidak sampai membuat reputasi BNI jatuh.

Pemberitaan untuk membangun reputasi juga bukan semata-mata pemberitaan yang bertujuan untuk melakukan pencitraan semata. Tetapi pemberitaan yang dimuat merupakan sesuatu hal yang benar-benar dilakukan BNI yang tidak hanya mencari keuntungan pribadi saja tetapi juga memikirkan kepentingan masyarakat luas. Pemberitaan tentang produk-produk BNI, kerja sama, kinerja hingga kegiatan corporate social responsibility dibutuhkan untuk menopang reputasi BNI.

Strategi dengan memasok naskah informasi yang dilakukan oleh BNI sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari pemberitaan yang dimuat di berbagai media dan dapat diukur melalui news value dan PR value yang dihasilkan dari pemberitaan-pemberitaan mengenai BNI.

Media Monitoring PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

No Bank Jumlah Artikel % News Value

(Rp Miliar) PR Value (Rp Miliar) 1 BNI 2.998 45,98 36,93 110,79 2 BRI 1.165 17,87 14,14 42,42 3 Mandiri 976 14,97 12,28 36,83 4 BTN 807 12,38 8,54 25,61 5 BCA 574 8,80 7,89 23,68 Total 6.520 100 79,78 239,33

(30)

Dari data diatas terlihat bagaimana pendistribusian yang dilakukan oleh BNI sangatlah berhasil untuk menciptakan pemberitaan di media-media. terlihat dari news dan PR value yang sangat signifikan. Hal tersebut dapat dilakukan tentunya jika Humas BNI dapat memberikan informasi berupa rilis yang dapat diterima dengan cepat dan mudah dimengerti oleh rekan-rekan media.

Peran wartawan menjadi hal yang sangat diperhatikan. Bagaimana BNI dapat memberikan informasi terhadap wartawan dan menghargai pekerjaan wartawan. Seperti yang sudah diketahui bahwa pekerjaan wartawan adalah sebuah profesi yang dituntut untuk cepat dan tepat dalam memberikan informasi terhadap publik.

Humas BNI tampaknya menyadari betul akan hal itu. BNI selalu membuka pintu kapan saja jika teman-teman media membutuhkan informasi mengenai BNI. Ketika mereka datang, untuk melakukan peliputan atau sekedar mampir untuk mengobrol tentang perkembangan pemberitaan BNI divisi Humas BNI selalu menjamu mereka dengan baik. Suasana yang terjadi bukan lagi antara wartawan dengan narasumber tetapi rasa pertemanan dan saling membutuhkan.

Dalam urusan memberikan fasilitas peneliti melihat, Humas BNI menyadarai betul akan kebutuhan wartawan yang harus mendistribusikan beritanya secara cepat. Di dalam gedung BNI sendiri, terdapat ruang tunggu wartawan yang dilengkapi oleh fasilitas komputer dan wi-fi yang dapat digunakan oleh wartawan untuk membuat berita.

Selain itu Humas BNI tidak hanya memfasilitasi teman-teman wartawan ketika sedang melakukan peliputan saja. Humas BNI memiliki sarana untuk

(31)

menjaga keakraban dengan para wartawan denga membuat agenda-agenda seperti, gathering wartawan, sport activities seperti, futsal, badminton, bowling, nonton bareng dan kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi hobi wartawan dan menjalin kedeketan secara personal dengan rekan media.

Ketika melakukan gathering wartawan, selain untuk menjalin keakraban Humas BNI memberikan edukasi-edukasi baru terhadap produk-produk BNI, kinerja BNI dan isu lain yang terkait dengan BNI. Agenda ini juga menjadi salah satu sarana bertukar pikiran dan mengenal wartawan secara personal.

Selain menganggap wartawan sebagai rekan kerja yang membantu Humas BNI dalam mempublikasikan pemberitaan, wartawan juga sudah dianggap sebagai keluarga oleh rekan-rekan Humas BNI. Humas BNI tidak hanya menghubungi mereka ketika sedang membutuhkan liputan, tetapi menjalin hubungan pertemanan dengan rekan-rekan medi diluar urusan pekerjaan.

Hubungan personal dibangun dengan memperhatikan rekan-rekan media sebagai pribadi, bukan lagi sebagai pencari berita. Misalnya ketika ada teman wartawan yang ulang tahun atau menikah, perhatian dengan member ucapan selamat atau memberikan karangan bunga adalah hal yang biasa dilakukan oleh Humas BNI. Hal ini terbukti mampu menumbuhkan rasa kekeluargaan antara personal Humas BNI dengan wartawan.

Referensi

Dokumen terkait

• Mengatur tata letak semua aktivitas-aktivitas sesuai relationshipnya, termasuk aliran material, manusia, energi dan sumber daya lainnya dengan memperhatikan kendala dan

Penelitian ini berlatar belakang oleh adanya, perilaku pemeluk agama Khonghucu dalam melaksanakan Ibadah di Kelenteng Soetji Nurani Kota Banjarmasin yang mana

• Memastikan seluruh kegiatan di Binus Center Outlet berjalan dengan baik, benar dan sesuai rencana, berpedoman pada peraturan, ketentuan, prosedur dan kebijakan operasional

Sebagai konsekuensinya, pada tingkat ini pendidikan bukan hanya sebagai hak tetapi juga sebagai kewajiban bagi setiap warga negara pada tingkat umur tertentu (di

Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai pretes, postes, dan N-gain hasil belajar ranah kognitif dan ke- terampilan Generik Sains

Untuk mengetahui adakah pengaruh secara bersama-sama antara pemanfaatan masjid, alat peraga, dan media pengajaran terhadap motivasi belajar siswa di MA Unggulan Bandung

dengan menerapkan tiga dimensi analisis wacana kritis kita bisa mengetahui bentuk, diksi sampai tujuan yang terkandung didalam meme berbahasa jawa tersebut.

Setelah selesei install , (alankan command seperti gambar di bawah ini untuk di bawah ini untuk memastikan phpunit sudah bisa kita gunakan. +pabila keluaran dari command