• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMUS BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAMUS BAHASA INDONESIA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAMUS

(3)

KAMUS

BAHASA INDONESIA

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA, 2008

(4)

499.213

KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.

Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm

ISBN 978-979-689-779-1

(5)

TIM REDAKSI

KAMUS BAHASA INDONESIA

Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua

Meity Taqdir Qodratillah

Anggota

Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto

Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita

Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi

(6)

PRAKATA

Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.

Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).

Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.

Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa

Dendy Sugono Pemimpin Redaksi

(7)

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN

KAMUS BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar

Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam

maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.

Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.

Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan

kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

(8)

bangsa Indonesia.

Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional

(9)

Daftar Isi

Tim Redaksi v

Prakata vii

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix

Daftar Isi xi

Petunjuk Pemakaian Kamus xiii

(10)

PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS

A. Ejaan

Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah

ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan

Istilah.

B. Bentuk Susunan Kamus

Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa

Indonesia disusun seperti berikut.

1. Kata Dasar dan Kata Turunan

Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan

kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya

(kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai

sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata

bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk

derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai

berikut.

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(11)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan

temanku yg ~di antara teman-temanku

2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang

Kata

ulang

atau

bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini

diatur atau disusun sebagai berikut.

a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti

alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.

b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.

c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan

sebagai sublema. Contoh:

bersaf-saf diletakkan sesudah saf

tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng

3. Gabungan Kata

a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi

diper-lakukan sebagai lema. Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di

per-lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang

berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut

abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda

hubung ganda (--) Contoh:

sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang

pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);

(12)

-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda

penghargaan, kenangkenangan, dsb); pisang hati batang pisang;

-- tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;

c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan

atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di

bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak

dengan tanda tilde (~). Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

tersaji v ...;

sajian n ...;

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

C. Tanda Baca

1. Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

Contoh:

a) main-main

b) saban-saban

b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan

tingkat atau urutan. Contoh:

ke-4

ke-7

ke-9

2. Tanda Hubung Ganda (--)

Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat

dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

(13)

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia

menjalankan usahanya;

3. Tilde (~)

Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam

contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

sabar a ...;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~

dl menghadapi setiap masalah;

4. Cetak Miring

Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label

kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.

Contoh:

a) Label Kelas Kata

a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p

(par-tikel), pron (pronomina), dan v (verba)

b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak

lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini

dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:

dng – ia menjalankan usahanya;

5. Cetak Tebal

(14)

Contoh:

piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih

dan

sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk

meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan

malam sudah disiapkan;

...;

b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem

(kata yg memiliki lebih dari satu makna).

Contoh

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.

Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

...

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

6. Koma (,)

1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf

kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:

a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia

b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia

2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata

yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:

(15)

3)

Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian

sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

disiarkan

7. Titik Koma (;)

1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang

bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada

penjelasan makna.

Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna

sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi

terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk

derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(16)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku

yg ~di antara teman-temanku

8. Titik Dua (:)

Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir

deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

9. Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau

bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh

tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau

pernyataan yang terdapat di depannya.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

10. Garis Miring (/.../)

Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur

bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan

kata.

Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

(17)

11. Tika Atas atau Superskrip

Tika atas atau superskrip (

1

...,

2

...,

3

...) dipakai untuk menandai bentuk

homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di

depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke

atas.

Contoh:

a)

1

bisa a mampu; dapat: dia

C berenang;

2

bisa n zat racun dr binatang (spt ular);

b)

1

seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola

itu berakhir ─

2

seri n cahaya:

─ wajahnya;

12. Angka Arab

Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai

makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan

seterusnya).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

D. Label dan Singkatan Kata

1) Label Kelas Kata

n

nomina

v

verba

a

adjektiva

adv adverbia

num numeralia

p

partikel

pron pronomina

(18)

2) Singkatan Kata

dl

dalam

dng dengan

dp

daripada

dr

dari

dsb dan sebagainya

kpd kepada

krn karena

msl misalnya

pd

pada

sbg sebagai

spt seperti

thd terhadap

tt

tentang

yg

yang

(19)

1822

Z, z n huruf ke-26 abjad Indonesia zab

zab zabaniah

ad → jebat

ah v sembelih; menyembelih

n malaikat penjaga neraka (yg

menyorongkan orang ke api neraka)

zabarjad n kristal yg dipakai untuk batu

permata

zabib n buah anggur yg kering; kismis Zabur n kitab suci yg diturunkan Allah

Swt. kpd Nabi Daud a.s.

zadat n Fis kp zat padat

zahid n orang yg (telah) meninggalkan

ke-duniaan (hidup hanya dng beribadah, bertapa, dsb)

zahir → lahir zair n zat air

zaitun n tumbuhan yg pohonnya berwarna

hijau, tumbuh di daerah Laut Tengah, California, buahnya kecil dan masam rasanya, dipakai sbg bahan penghasil minyak (minyak zaitun); Olea europaea

zakar n kemaluan laki-laki; penis; pelir Zakaria n nabi dan rasul ke-22 yg diutus

Allah Swt

zakat n 1 jumlah harta tertentu yg wajib

dikeluarkan oleh orang Islam dan diberi-kan kpd orang yg berhak menerima (spt fakir miskin); 2 rukun Islam yg ketiga;

-- fitrah zakat yg wajib diberikan oleh

orang Islam setahun sekali pd hari raya Idul Fitri; -- harta zakat yg wajib dibe-rikan krn menyimpan (memiliki) harta (uang, emas, dsb) yg cukup syarat-syarat-nya; -- mal zakat yg wajib diberikan oleh orang Islam krn memiliki (menyimpan) harta (uang, emas, dsb) yg cukup syarat-syaratnya untuk dizakati;

berzakat v mengeluarkan zakat: setiap

orang Islam wajib ~

zakiah a suci; murni; bersih

zakirah a kemampuan untuk menghafal

atau mengingat

zakum n pohon dl neraka yg buahnya

men-jadi makanan penghuni neraka

zalim → lalim

zalir n 1 Fis cairan dan gas fase bahan yg

hanya mampu menopang tekanan iso-tropik seragam tanpa mengalami erotasi atau distorsi; 2 a Kim zat yg dapat mengalir dan mengalah thd setiap gaya yg berusaha mengubah bentuk zat tanpa mengubah volumenya, spt air dan udara; zat alir; fluida;

kezaliran n sifat bahan yg menyatakan

kemampuannya untuk mengalir

zaman n 1 masa; lama masa; 2 kala; waktu; -- bahari kurun waktu yg sudah sangat

lama atau lampau; -- baheula zaman dahulu; -- batu bagian dr zaman pra-sejarah ketika manusia masih hidup di gua-gua, belum mengenal pertanian, dan menggunakan peralatan dr batu; -- batu

baru neolitikum; -- batu tua

paleo-litikum; -- Belanda masa ketika peme-rintah Belanda menguasai Indonesia;

-- besi bagian dr zaman prasejarah ketika

manusia masih menggunakan alat senjata dan peralatan lain yg dibuat dr besi;

-- dahulu masa yg telah lama (lampau); -- es periode geologi, ketika es gleser

menutupi daerah yg luas di benua-benua;

-- ikonsistensi zaman yg berhubungan

dng sikap atau pendirian yg suka berubah-ubah, perbuatan dan ucapan yg tidak sesuai; zaman ketidaktaatasasan;

-- kini masa sekarang ini; -- kuno masa

yg telah lama lampau; -- malaise zaman ketika perekonomian dunia mengalami kesulitan; zaman serba sukar (biasanya dikatakan tt masa sekitar tahun 1980);

-- pembauran masa yg telah mendapat

perpaduan dng kemajuan;

-- pendudukan Jepang masa ketika

Indonesia diduduki Jepang;

(20)

1823

-- perunggu zaman sesudah zaman batu

akhir yg ditandai oleh adanya peralatan senjata dsb yg dibuat dr perunggu;

-- prasejarah zaman ketika orang belum

mengenal sejarah; zaman sebelum se-jarah; -- sekarang masa sekarang ini

-- aditif zat digunakan sbg tambahan; -- air hidrogen; -- aktif zat yg masih

berfungsi; -- alir zat yg dapat mengalir dan mengalah thd setiap gaya yg ber-usaha mengubah bentuk zat tanpa mengubah volumenya, spt air dan udara; zalir; -- Allah hakikat, maujud Allah;

-- antioksidan zat satu di antara banyak

zat sintetik atau alami yg luas diper-gunakan untuk ditambahkan pd suatu produk untuk mencegah atau memperlambat kemerosotan mutunya krn kerja oksigen dr udara; -- antibiotik zat yg diperoleh dr organisme hidup yg merintangi pertumbuhan atau merusak organisme-organisme mikro; -- arang karbon; -- argon zat lembam; -- asam oksigen; -- awawarna zat yg dapat menghilangkan atau mengawawarnakan bahan warna pd serat-serat tenun atau; --

besi zat yg mengandung unsur besi; -- cair bahan dl bentuk yg mudah mengalir

dan mencari tempat terendah, biasa di-anggap sbg bentuk antara bentuk padat dan gas; -- cukup zat yg dipakai untuk mewarnai tekstil (mori, sutra, wol, dsb);

-- hara zat yg meliputi unsur-unsur

fos-fat, amonium, dan nitrat yg memengaruhi kesuburan pencairan (yg dapat menen-tukan jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan yg hidup di dalamnya);

zamin kl n tanah; negeri; negara

zamrud n batu permata yg berwarna hijau

spt lumut, sbg mineral, terutama terdapat di lapisan kapur di Kolombia

zamzam n 1 mata air di dekat

Masjidil-haram, Mekah, yg keluar dr tapak kaki pd zaman Nabi Ibrahim; 2 air dr mata air zamzam;

-- durja ki air muka; wajah zan a syak; waham; curiga

zanggi n orang hitam (di Afrika); orang

Habsyi

zantopsin n Bio zat warna yg terdapat pd

mata serangga yg terbang pd malam hari

zapin n Sen tarian khas Melayu yg diringi

lagu-lagu, berasal dr negeri Yaman

zarafah → jerapah

zarah n 1 butir yg halus sekali; partikel; 2 bagian benda yg sangat kecil atau sel

(spt butir darah); 3 bagian benda yg sangat kecil, msl molekul, atom, atau elektron;

-- bebas zarah yg tidak sedang

berinter-aksi dng zarah lain;

-- dasar zarah keunsuran;

-- identik dua atau lebih zarah yg tidak terbedakan satu sama lain;

-- teras zarah yg diperoleh dr ribosom

dng menghilangkan proteinnya;

zariah → zuriah

zat n 1 wujud; hakikat (Allah); -- Allah; 2 pokok isi sesuatu; sesuatu yg

menye-babkan sesuatu menjadi ada; 3 Kim bahan yg merupakan pembentuk (bagian-bagian yg mendukung) suatu benda; unsur;

-- gula zat yg mengandung unsur gula;

-- hijau pigmen hijau dl

tumbuh-tum-buhan hijau yg menyebabkan tanaman itu dapat membuat makanannya sendiri; klo-rofil; -- kapur kalsium; -- kimia zat atau senyawa dng susunan molekul tertentu;

-- peledak bahan peledak berat terdiri

atas bahan-bahan kimia yg tidak mengan-dung nitrogliserin; -- padat bahan dl ben-tuk keras, benben-tuknya tetap tidak berubah;

(21)

mem-1824 bangun dl tubuh; -- pengatur zat yg ber-fungsi mengatur pertumbuhan atau per-kembangan; -- persediaan zat yg men-jadi cadangan; -- pembersih detergen;

-- pigmen zat warna pd tubuh manusia,

binatang, dan tumbuhan; -- tenaga zat yg diperlukan dl tubuh untuk melakukan kerja; -- tepung zat yg berupa serbuk yg lumat; -- unsur kimia zat yg mengan-dung unsur-unsur kimia; -- warna → zat

pigmen

zawiat n surau; langgar

zebra /zebra/ n 1 binatang spt kuda yg

ba-dannya bergaris-garls hitam putih, ter-dapat di Afrika; 2 ikan hias yg kulitnya bergaris-garis hitam putih

zebu /zébu/ n sapi yg berasal dr benggala

(India)) berbadan besar dng tanduk pen-dek lurus pd bahu terdapat bonggol le-mak yg besar, dng lipatan kulit di bawah tenggorok, digunakan sbg hewan penarik;

Bos indicus

Zen /zén/ n aliran agama Buddha di Asia

Timur, terutama berkembang di Jepang dan berpengaruh besar terhadap kebu-dayaan Jepang

zending n 1 pekabaran Injil; usaha-usaha

menyebarkan agama Kristen Protestan;

2 badan-badan penyelenggara (misi)

pe-nyebaran agama Kristen; sending

zenggi → zanggi

zeni /zéni/ n tentara yg mengurus senjata

dan perlengkapannya

zenit /zénit/ n titik khayal di langit yg tegak

lurus di atas bumi terhadap cakrawala; titik puncak

zenital a bersifat titik khayal di langit yg

tegak lurus di atas bumi thd cakrawala; hal titik puncak

zero /zéro/ n 1 angka nol (0); kosong; 2

titik di antara positif (+) dan negatif (-)

pd suatu (alat) pengukur (metro, suhu, dsb) yg terendah

ziadah n tambahan; bubuhan

ziarah n kunjungan ke tempat yg dianggap

keramat (atau mulia, makam, dsb);

berziarah v berkunjung ke tempat yg

di-anggap keramat atau mulia (makam dsb) untuk berkirim doa;

menziarahi v berziarah ke; melakukan

ziarah ke; mengunjungi makam (tempat keramat dsb) sambil mengirim doa;

peziarah n orang yg gemar berziarah; penziarah n orang yg berziarah;

perziarahan n 1 perbuatan atau cara

ber-ziarah; 2 tempat berziarah

zib n layar yg berbangun segi tiga; jib zigofase n Bio fase diploid pd suatu daur

hidup

zigofit n Bio tumbuhan yg dihasilkan oleh

perkembangbiakan seksual

zigospora n Bio sel yg terbentuk krn

zigo-gami atau perpaduan konjugasi antara dua gamet yg serupa

zigot n Bio 1 sel telur yg telah dibuahi

sebelum mengalami diferensiasi lebih lanjut; 2 individu embrio yg berkembang dr sel tsb

zig-zag a berliku-liku

zikir n 1 puji-pujian kpd Allah yg

diucap-kan berulang-ulang; 2 doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pd perayaan Maulid Nabi); 3 berzikir;

-- jali zikir (puji-pujian kpd Allah) yg

di-ucapkan dng berlagu; -- kafi zikir (puji-pujian kpd Allah) yg diucapkan tidak dng berlagu;

berzikir v mengucapkan zikir; mengingat

dan menyebut berulang-ulang nama dan keagungan Allah; melakukan zikir;

pezikir n 1 orang yg melakukan zikir; 2 pembawa lagu (puji-pujian kpd Allah

(22)

1825

zilioner /zilionér/ n orang yg kekayaannya

melebihi miliuner

zillullah n bayangan Allah

zimogen /zimogén/ n Bio enzim dl keadaan

tidak aktif

zimurgi n ilmu yg mempelajari proses

fermentasi dl pembuatan minuman ber-alkohol

zina n perbuatan bersanggama yg tidak sah

antara laki-laki dan perempuan;

berzina v berbuat zina: ~ adalah salah

satu dosa besar;

menzinai v berbuat zina kpd; berbuat

zi-na dng: ~ azi-nak dibawah umur adalah

perbuatan biadab;

perzinaan n perbuatan zina

zindik n orang yg tersesat imannya; orang

murtad

zink n unsur dng nomor atom 30, lambang

Zn, dan BA = 65,38; logam putih ke-biruan dan getas; seng

zionis n penganut zionisme

Zionisme n gerakan bangsa Yahudi yg

ingin mendirikan negara sendiri yg mer-deka dan berdaulat di Palestina

zirah n baju besi atau baju rantai,

diguna-kan untuk berperang zaman dahulu

zirbad kl n negeri bawah angin (spt

Indo-nesia, menurut pandangan orang Persia)

zirkon n zirkonium silikat alam, berwarna

cokelat, abu-abu, merah, dan tidak ber-warna, bersifat mengkilat, tidak larut dl asam, merupakan sumber zirkonium ok-sida dan kafmium, digunakan sbg katalis

zirkonium n unsur dng nomor atom 40,

lambang Zr, dan BA = 91,22, logam ta-nah langka, putih perak kristalin, atau kelabu amorf; ditemukan oleh Klaproth pd tahun 1789

zirnikh n warangan; berangan, Acidum

arsenicosum

zodiak n Astrol sabuk khayalan di langit yg

terletak dekat ekliptika, dibagi dl dua belas tanda perbintangan yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Canser, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces; rasi bintang

zohal n nama salah satu bintang siarah;

Saturnus

zohor → zuhur

zohrah n nama salah satu bintang siarah;

Venus

zoidiofoli n Bio penyerbukan bunga oleh

hewan

zoidiogami n Bio pembuahan oleh gamet

jantan motil

zombi n mayat hidup

zona n 1 salah satu dr lima bagian besar

permukaan bumi yg dibatasi oleh garis-garis khayal di sekeliling bumi sejajar dng khatulistiwa (satu zona tropik, dua zona sedang, dan dua zone kutub); jalur iklim; 2 daerah yg ditandai dng kehidup-an jenis binatkehidup-ang atau tumbuhkehidup-an tertentu yg juga ditentukan oleh kondisi-kondisi tertentu dr sekitarnya; 3 daerah (dl kota) dng pembatasan pembatasan khusus; kawasan;

-- ekonomi eksklusif wilayah laut sejauh

200 m dr pantai suatu negara yg keka-yaan ekonominya (msl ikan, sumber alam) menjadi hak milik negara itu;

-- fotik lapisan permukaan air yg terkena

sinar matahari; -- litoral daerah pantai yg biasanya sampai kedalaman kurang lebih 365 meter; -- netral daerah perbatasan antara dua atau beberapa negara yg tidak boleh dijadikan tempat-tempat pasukan tentara, tempat kubu-kubu pertahanan dsb; -- pasang surut daerah bagian pan-tai yg terletak antara batas surut terendah dan pasang tertinggi;

(23)

1826 -- pemanfaatan area di sekitar kawasan

lindung yg dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; dilakukan dng tetap mem-perhatikan kelestariannya ekosistem setempat;

-- pembuangan zona tertentu yg diguna-kan sbg tempat dan wadah buangan dl bentuk padat atau cair

zonal a berkaitan dng zona zonasi n perzonaan

zoobentos /zoobéntos/ n Bio hewan yg

hidup dl danau atau laut

zoobiotik n Bio makhluk hidup sbg parasit

hewan

zooekologi /zooékologi/ n Bio penelaahan

hubungan hewan dng lingkungannya

zoofag n Bio makanan hewan

zoofili n Bio tumbuhan yg diserbuki oleh

hewan selain serangga

zoofit n binatang laut tidak bertulang

bela-kang, mempunyai bentuk bercabang se-hingga menyerupai tumbuhan (bunga karang dsb)

zooflagelata /zooflagélata/ n protozoa yg

menyerap benda organik ke dl tubuhnya, bersifat parasit

zoogamet /zoogamét/ n Bio gamet yg

mam-pu mengembara krn memiliki flagela penggerak; planogamet

zoogenesis /zoogénésis/ n Bio

perkem-bangan dan evolusi jenis hewan; ontogeni

zoogenetika /zoogénétika/ n Bio cabang

genetika yg mendalami kebakaan dan variasi hewan

zoogeogenesis /zoogéogénésis/ n Bio

asal-usul dan kehidupan hewan di bumi

zoologi n ilmu tt kehidupan binatang dan

pembuatan klasifikasi aneka macam ben-tuk binatang di dunia

zoonomi n Bio penelaahan fisiologi hewan zoonosis n Tern penyakit pd binatang yg

dapat ditularkan kpd manusia (spt

penya-kit pes yg merupakan penyapenya-kit tikus) secara langsung atau ditularkan melalui serangga

zooplankton n binatang mengapung yg

hanyut terbawa arus laut

zooplasma n Bio bahan atau substansi

hidup yg hidupnya bergantung pd hasil organisme lain

zoospora n Bio 1 spora yg dibentuk secara

takkawin oleh ganggang dan berbagai jamur, dpt bergerak karena adanya fla-gela; 2 tubuh-tubuh yg sangat kecil berbentuk flagela atau ameba yg ber-gerak-gerak, yg dihasilkan oleh sporo-sista dr protozoa

zooteknika /zootéknika/ n Bio ilmu yg

diterapkan untuk pengembangan penang-karan, pemeliharaan, dan pemanfaatan hewan

zootoksin n Bio racun yg dihasilkan oleh

hewan

zuadah → juadah Zuhara → Zohrah

zuhud n hal meninggalkan keduniawian;

pertapaan;

kezuhudan n hal-hal yg berkenaan dng

zuhud

zuhur n waktu salat yg dimulai kurang

lebih pukul 12 siang; lohor

Zulhijah n bulan ke-12 tahun Hijriah;

bulan haji

Zulkaidah n bulan ke-11 tahun Hijriah Zulkifli n nabi dan rasul keenam belas yg

diutus Allah Swt.

zum v memperbesar dan memperkecil

ukuran layar atau halaman: coba -- lensa

kameramu agar fokusnya lebih jelas!

zumbai n penghisap darah

zuriah n 1 keturunan; anak cucu; 2 benih;

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter self leadership peserta didik sebelum tindakan

Cahaya matahari yang dipantulkan bulan ke bumi pada malam hari, akan tampak berbeda dari hari ke

Bagian gudang akan membuatkan BPBB (Bukti Pengeluaran Bahan Baku), lalu diserahkan ke Bagian Produksi. Bagian gudang akan membuat laporan persediaan bahan baku lalu diserahkan

Atas dasar inilah peneliti ingin melakukan penelitian untuk memperoleh hasil yang tepat dan akurat tentang “Hubungan Antara Self Efficacy dan Komitmen Organisasi Dengan

Rata-rata kemampuan motorik kasar anak setelah mengikuti kegiatan senam ceria berdasarkan indikator diatas pada siklus I yaitu 1,77 yang berarti anak mulai

Perlindungan hukum yang meliputi undang-undang dan peraturan mentri tersebut yang seharusnya dapat memberikan perlindungan bagi anak sebagai peserta didik di

Nilai juga mengkaji tentang baik buruk, indah dan tidak indah artinya nilai itu merupakan anggapan / keyakinan seseorang terhadap sesuatu berdasarkan keyakinan dari hati sanubari

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen adalah kapasitas individu untuk dapat menuangkan ide atau gagasan, pengalaman,