MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
DEWI TRYANASARI
PENGERTIAN
Cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang
proses dan bentukan kata
dalam bahasa
BIDANG KAJIAN
1. MORFEM
2. KATA
3. PROSES MORFOLOGIS
...AFIKSASI...
...REDUPLIKASI...
...KOMPOSISI...
MORFEM
Perhatikan contoh berikut:
mendengarkan
mendengar -kan
me[N]- dengar
NB. Morfem
Kata
dasar/kata asal/bentuk dasar
Kata dasar
Pengertian
Morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang bermakna
Kata asal...yang menjadi asal bentukan tertinggi
Kata dasar...yang menjadi dasar 1 bentukan di atasnya
kata asal pasti kata dasar tapi kata dasar belum tentu kata asal
kata asal punya makna leksikal
JENIS MORFEM
Morfem bebas...yang punya makna leksikal
Morfem terikat...tidak punya makna leksikal hanya punya makna gramatikal.
Morfem bebas=kata asal
Alomorf
Kenyataan morfem (variasi bunyi morfem pada ujaran)
Contoh :
mendengarkan memberikan
me[N]...men-...me-
...mem-...meng- ...meny-
KELAS KATA
Pembagian jenis kata dalam bahasa Indonesia
kelas kata menurut tata bahasa struktural:
a. Kata benda/nomina
b. Kata kerja/verba
c. Kata sifat/ adjectiva
d. Kata bilangan/numeralia
e. Kata tugas
Kelas kata menurut tata bahasa tradisional
a. Kata benda/nomina....dan ganti...pronomina
b. Kata kerja/verba
c. Kata sifat/ adjectiva
d. Kata bilangan/numeralia
e. Kata keterangan/adverb
f. Kata penghubung/konjungsi
g. Kata depan/preposisi
h. Kata sandang
i. Kata seru
j. partikel
Kata benda
Ciri:
Referennya adalah benda
Pengingkarnya bukan (contoh: bukan meja) Pembagian:
a. Benda konkret...meja, kursi dll
b. Benda abstrak...persatuan, pertemuan, dll
Kata kerja
Ciri:
1. Referennya adalah tindakan/kerja 2. Pengingkarnya adalah”tidak’
contoh: tidak makan
3. Bisa menduduki fungsi P dalam kalimat tunggal
Contoh:
Andi sedang bersepeda S P
4. Bisa digabung dengan kata keterangan waktu
Kata sifat
Ciri:
1. Referennya adalah keadaan 2. Pengingkarnya ‘tidak’
contoh: tidak lapar 3. Bisa disangatkan
contoh: sangat lapar
4. Bisa digabung dengan keterangan waktu contoh: sedang lapar
Kata bilangan
Ciri:
1. Menunjuk pada bilangan
2. bisa menduduki fungsi S, O, Pel, K Pembagian:
Kata bilangan pokok/ordinal contoh: satu, dua
kedua saudaranya sedang pergi.
Kata bilangan tingkat/kardinal contoh: pertama, ke dua