• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1102810 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1102810 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakangPenelitian

Dalammempelajaribahasa, adaempatketerampilanberbahasa yang

harusdikuasaiolehpembelajarbahasatersebut, yaituketerampilanmenyimak,

keterampilanberbicara,

orangataukelompoksecaralisan,

baiksecaraberhadap-hadapanataupundenganjarakjauh.

Namunkenyataannyasaatinisiswamemilikikesan yang

sulitterhadapbahasaJepang.Hal

inidiketahuipadasaatpenulismelaksanakanobservasisekaligus PPL di SMAN 1

Rancaekek, dimanasebagianbesarsiswapadakelas XI-Bahasabanyak yang

mengeluhkarenasulitnyabelajarbahasaJepang.Denganadanyaanggapantersebut,

siswa pun semakinmalasbelajardanengganuntukmencoba.Terlebihdalam proses

pembelajaran di kelas,

keterampilanberbicaradisekolahtersebuthanyamenekankanpadateorinya,

sedangkanpelaksanaandanpraktiknyamasihsangatkurang.

MakadisaatsiswadihadapkanpadasituasiharusberbicarabahasaJepang, mereka

pun masihseringmengalamikesulitan, timbulperasaantidakpercayadiri, malu,

takutsalah,

danmerasatidakmampumelakukannya.Padahalberbicaramerupakansalahsatuket

erampilanberbahasa yang sangatpentingdimilikiolehsiswa yang

(2)

khususnyabahasaJepang.BerdasarkanhalinimakalatihanberbicaradalambahasaJe

pangsaat proses pembelajaran pun sebaiknyaditingkatkan. Salah

satucarauntukmengatasihalini, guru bisamenggunakanmetodepembelajaran

yang dapatmeningkatkankemampuanberbicarasiswadalambahasaJepang.

MenurutDanasasmita (2009, hlm. 26)

metodedalamkaitannyadenganpembelajaranataukyoujuhou (教授法)

berarticarauntukmencapaitujuan,

sehinggapengertianmetodepembelajaranadalahcarapenyajianbahanpengajarand

alamsuatukegiatanbelajarmengajar agar tujuanpembelajarandapattercapai.

KemudianmenurutSudjana (2009, hlm. 76) metodepengajaran (Teaching

Method) adalahcara yang dilakukan guru

dalammengadakanhubungandengansiswapadasaatberlangsungnyapengajaran.

Berdasarkankeduapendapattersebutmakadapatdisimpulkanbahwametodepembel

ajaranadalahcara yang dilakukan guru

dalammengadakanhubungandengansiswapadasaatberlangsungnyapengajaran

agar tujuanpembelajarandapattercapai.

Salah satumetode yang dapatdigunakan guru

untukmeningkatkankemampuansiswadalamberbicarabahasaJepangadalahmetod

epembelajaranprobing-prompting. Probing-prompting

adalahpembelajarandengancara guru menyajikanserangkaianpertanyaan yang

sifatnyamenuntundanmenggalisehinggaterjadi proses berfikir yang

mengaitkanpengetahuansikapsiswadanpengalamannyadenganpengetahuanbaru,

dengandemikianpengetahuanbarutidakdiberitahukan (Suyatno, 2009, hlm. 63).

Melaluimetode

probing-promptingseluruhsiswadiharapkanmampuberperanaktifmengikutikegiatanpemb

elajaran, sebabdalammetodeini guru

akanmelontarkanbeberapapertanyaankepadasiswasecaraacak,

sehinggasemuasiswaakanselalusigapdanberfikirakankemungkinan-kemungkinanjawabanataspertanyaan yang diberikan guru. Menurut Jacobsen

(3)

probing-promptingadalahdapatmempromosikanketerlibatansiswa,

meningkatkankeberhasilan, memanfaatkanlingkunganbelajarpositif,

dankenyamananemosional.Sepertitingkatdanarahpertanyaan yang diberikan

(probing question) dapatmembantu guru dalammencapaitujuanpembelajaran.

Di dalammetodeprobing-prompting punterdapatduaaktivitas yang

salingberhubunganantarasiswadan guru, yaituaktivitassiswa yang

berfikiruntukmembangunpengetahuansertaaktifitas guru yang

berusahamembimbingsiswamelaluipertanyaan-pertanyaannya. Hal

inidikuatkanolehpernyataan Axelrod Saul dalambukunyaBehavior Modification

for the Classroom Teacher(1977).

“Helping children is an active process. It is not achieved by sitting back

and hoping that, “everything will turn out all right.” Teachers must

pursue the means by which they can improve student performance.”

Membantusiswaadalahsebuah proses aktif. Hal

initidakakantercapaihanyadengandudukkembalidanberharapbahwa

“semuaakanbaik-baiksaja”. Guru harusmencaricara

agardapatmemperbaikipenampilansiswanya.

Dari pernyataandiatas,

dapatdifahamibahwauntukmenciptakansuasanakelas yang

aktiftidakcukupmengandalkandarisiswanyasaja, namungurulah yang

memilikiperanuntukmengaktifkansiswanya.Sehinggaterciptasuasanaaktif yang

seimbangantara guru dansiswapada proses pembelajaran.

Sepertidalampenelitiansebelumnyayaitupenelitian yang

dilakukanolehDian Marta Wijayanti, JurusanPendidikan Guru SekolahDasar,

FIP UniversitasNegeri Semarang (2013) dalamskripsinyayang berjudul

“PeningkatanKeterampilanMenulisNarasiBerbahasaJawamelaluimetodeprobin

g-prompting dengan media catatanhariansiswakelas V-C SDN Karangayu 02

Semarang”, menyimpulkanbahwadenganmenggunakanmetode probing

-prompting terbuktidapatmeningkatkanaktivitassiswa, keterampilan guru,

(4)

Dalammenjalankanmetodeini, guru

menggunakansebuahgambar.Denganmenggunakanmetode

probing-promptingdidukungdengangambar, akanmemudahkan guru

menyusunpertanyaan-pertanyaandarigambar yang disajikanolehnya.

Sehinggasiswadiharapkandapatmenganalisisigambartersebutdenganmengemba

ngkanidenyasampaipadatahapdapatmenjawabisigambartersebutmenggunakanba

hasaJepangdenganisidanintonasi yang tepatdengansikappenuhpercayadiri.

Dengandemikiankemampuanberbicarasiswa pun diharapkandapatmeningkat.

Berdasarkanlatarbelakangdiatas, makapadaskripsiinidiberijudul

:“PenggunaanMetode Probing-Prompting

untukMeningkatkanKemampuanBerbicaraSiswa

(PenelitianEksperimenKuasiterhadapSiswaKelas XI Bahasa SMAN 1

RancaekekTahun 2014/2015)”.

B. RumusanMasalah

Berdasarkanuraianpadalatarbelakangdiatasmakaadabeberaparumusanma

salah yang dapatdiambilsebagaidasarkajiandalampenelitian yang dilakukan,

yaitu :

1. Bagaimanakahhasilbelajarsiswasebelummenggunakanmetode

Probing-Prompting dalamberbicarabahasaJepang?

2. Bagaimanakahhasilbelajarsiswasetelahmenggunakanmetode

Probing-Prompting dalamberbicarabahasaJepang?

3. BagaimanakahtanggapansiswaterhadapkemampuanberbicarabahasaJepang

setelahmenggunakanmetode Probing-Prompting?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdikemukakandiatas,

makatujuanpenelitiandenganmenggunakan “Metode

Probing-PromptinguntukMeningkatkanKemampuanBerbicaraterhadapsiswakelas XI

(5)

1. Untukmengetahuihasilbelajarsiswasebelummenggunakanmetode

Probing-Prompting dalamberbicarabahasaJepang.

2. Untukmengetahuihasilbelajarsiswasetelahmenggunakanmetode

Probing-Prompting dalamberbicarabahasaJepang.

3. UntukmengetahuitanggapansiswaterhadapkemampuanberbicarabahasaJepa

ngsetelahmenggunakanmetodeProbing-Prompting.

D. ManfaatPenelitian

Adapunmanfaat yang ingindiperolehdalampenelitianini, adalah:

1. ManfaatTeoritis

Penelitianinidiharapkandapatmemberikankontribusi yang

positifterhadapperkembanganpendidikanbahasaJepangterutamabagipening

katankemampuanberbicarasiswadengancarayang lebihinovatifdankreatif.

Selainitu,

untukmemberikangambarantentangbagaimanapengaruhpenggunaanmetode

Probing-Prompting

dalammeningkatkanhasilbelajardankemampuansiswadalamberbicarabahas

aJepang.

2. ManfaatPraktis

Lebihkhususpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatkepada:

a.Penelitiuntukmeningkatkanpengetahuan,

pendalamanwawasandanpengajarandalampembelajarandenganmenggu

nakanmetodeProbing-Prompting.

b. Para pembelajarbahasaJepang,

untukmeningkatkanpengetahuandanpemahamanakanpentingnyakemam

puanberbicarabahasaJepang.

c. Para pengajar agar

dapatmemberikanalternatifcaradalammeningkatankemampuanberbicar

asiswa yang lebihinovatifdankreatifdemi menciptakanpembelajaran

(6)

d.Penelitiselanjutnya,

sebagaisalahsaturujukanuntukmengembangkanpenelitian yang sejenis.

E. StrukturOrganisasiSkripsi

Sistematikapenulisannyaterdiridarilimabab.PadababI

penulismenjelaskanlatarbelakangmasalah, rumusanmasalah, tujuanpenelitian,

manfaatpenelitian, sertasistematikapenulisan. Bab II

yaitulandasanteoritis.Padababinidiuraikanpengertianmetode

probing-prompting danhakikatberbicara. BabIII

yaitumetodepenelitianPadababinididalamnyaterdapatdeskripsimetodepenelitia

n yang digunakan,desainpenelitian,populasidansampel, instrumentpenelitian,

sertateknikpengolahan data yang terdiridariteknikpengumpulan data

danteknikanalisis data.Bab IV

Temuandanpembahasan.Padababinidiuraikanmengenailaporankegiatanberupa

penjelasanmengenaihasildaripenelitian. Bab V

Penutup.Padababinidikemukakanmengenaikesimpulandarihasilpenelitian,

implikasidanrekomendasi yang

Referensi

Dokumen terkait

Kaitan karakteristik bahan hasil pertanian (buah, sayur, kacang- kacangan, serealia, umbi-umbian) dengan proses pengolahan dan produk pangan. Apliaksi penanganan

Konselor multikultural menggunakan microskills yang bertujuan untuk memodifikasi interaksi konselor dalam membuat perbedaan yang signifikan pada kehidupan konseli

KELOMPOK KERJA (POKJA) UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN BONE

Portal LPSE Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Peralatan Pendidikan Akademi Pariwisata Makassar Tahun Anggaran 2011

Auditor melakukan pengujian subtantif sebagai berikut : prosedur audit awal,pengujian analitik,pengujian terhadap transaksi rincian yang berkaitan dengan piutang

POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB..

Tahap perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran :.. Bagan alir sistem inforasi akuntansi

Sistem penjualan kredit, terdiri dari berbagai prosedur yaitu prosedur order penjualan, persetujuan kredit, pengiriman barang, penagihan, pencatatan