• Tidak ada hasil yang ditemukan

S POR 1100912 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S POR 1100912 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kebugaran jasmani bersifat spesifik artinya kebutuhan derajat kebugaran

jasmani untuk setiap jenis aktivitas berbeda contohnya: kebutuhan kebugaran

jasmani pelari marathon, berbeda dengan kebutuhan pelari jarak pendek.

Kebugaran Jasmani menurut Tarigan (2009, hlm. 27):

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa melalui kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang

gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik

dan bersahaja.

Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik syarat utamanya adalah

olahraga aerobik. Akan tetapi, tidak cukup dengan olahraga aerobik saja.

Seseorang harus berolahraga aerobik atau olahraga yang intensitasnya lebih dari

30 menit sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Jika semua persyaratan di atas

sudah terpenuhi, maka orang tersebut harus menjaga kebugaran jasmaninya agar

tidak menurun. Jadi memang tidak mudah untuk mendapatkan kebugaran jasmani

yang baik. Penulis memilih kebugaran jasmani sebagai variabel dalam penelitian

ini karena terdapat mata kuliah praktik di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas

sehingga penelitian ini bisa menggambarkan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK

Prodi PJKR dan PGSD Penjas apakah terdapat perbedaan dan manakah yang

tertinggi nilai kebugaran jasmaninya. Untuk mendapatkan kebugaran jasmani

yang baik didalamnya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

kabugaran jasmani mahasiswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani sebagai berikut:

Latihan, biologis, psikologis, lingkungan, fisikal, motivasi, keturunan,

pertambahan usia dan jenis kelamin. Dan akan timbul manfaat dari kebugaran

jasmani bagi mahasiswa diantaranya: Orang akan dipaksa untuk bekerja dan

(2)

Perubahan-perubahan yang terjadi pada organ tubuh yang merupakan hasil melakukan

kebugaran jasmani akan berdampak secara anatomis dan fisiologis yang akhirnya

akan menyebabkan peningkatan kemampuan fungsional alat-alat tubuh. Tidak

mudah kelelahan dalam melakukan aktivitas.

Hasil belajar merupakan salah satu hal penting dalam pendidikan, karena

dengan mengetahui hasil belajar kita bisa melihat sampai sejauh mana

perkembangan pengetahuan kita. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik

syarat utamanya adalah tingkat keseriusan dan tingkat konsentrasi yang tinggi

pada saat menerima pengalaman pembelajaran dan peserta didik harus cakap

dalam mencari informasi atau sering bertanya jika tidak mengerti, terbiasa untuk

membaca, dapat memahami materi dengan cepat dan dapat memanfaatkan waktu

senggangnya untuk belajar mandiri dari informasi yang ia dapat. Jika semua

persyaratan dapat dipenuhi, maka peserta didik harus lulus serangkaian ujian atau

tes yang diselenggarakan oleh pihak pengajar. Jadi memang tidak mudah untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik. Biasanya dengan peserta didik memenuhi

persyaratan diatas maka peserta didik akan lulus dan mendapat hasil belajar yang

baik dalam ujian atau tes yang diselenggarakan. Penulis memilih hasil belajar

sebagai variabel dalam penelitian ini karena terdapat tiga jalur masuk di FPOK

Prodi PJKR dan PGSD Penjas sehingga penelitian ini ingin menggambarkan hasil

belajar mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas apakah terdapat

perbedaan dan manakah yang tertinggi nilai hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: a) Faktor

internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor

internal meliputi: Faktor jasmaniah, Faktor psikologis, b) Faktor eksternal adalah

faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstenal meliputi: faktor keluarga, faktor

sekolah, faktor masyarakat. Manfaat hasil belajar akan diperoleh bagi peserta

didik diatarannya sebagai berikut: Kepuasan dan kebanggaan yang dapat

menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada peserta didik. Menambah

keyakinan dan kemampuan diri. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi

(3)

bermanfaat untuk mempelajari aspek lain. Hasil belajar diperoleh peserta didik

secara menyeluruh, yakni mencangkup ranah kognitif, ranah afektif, ranah

psikomotor. Kemampuan peserta didik mengontrol dan mengendalikan dirinya

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya.

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) bertugas untuk

membina dan mengembangkan bidang keolahragaan. Lulusannya diarahkan untuk

menjadi tenaga pendidik dibidang penjas dan olahraga yang terampil, berilmu dan

berwatak serta mencetak lulusan yang dapat menjadi pelatih cabang-cabang

olahraga, tenaga penggerak dan pengelola olahraga masyarakat, serta tenaga ahli

profesional di bidang pengembangan ilmu-ilmu keolahragaan (sport sciencess).

Sasaran layanannya bukan saja pendidikan formal atau persekolahan, tetapi

termasuk pelayanan dibidang olahraga diluar setting persekolahan, yaitu menjadi

pembina dibidang rekreasi dalam arti luas, pelatih olahraga dan manajer olahraga

dimasyarakat. Program Studi di FPOK yang akan dibahas kali ini adalah program

studi POR, Jurusan Pendidikan Olahraga menaungi Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan PGSD Pendidikan jasmani. 1) Prodi

PJKR bertujuan untuk menyiapkan: tenaga pendidik atau guru untuk mata

pelajaran pendidikan jasmani/olahraga disekolah mulai SMP sampai dengan

SLTA. 2) Prodi PGSD Penjas bertujuan untuk menyiapkan: tenaga pendidikan

atau guru untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani/olahraga di Sekolah Dasar.

Dewasa ini para calon mahasiswa yang ingin diterima di Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan itu sangat banyak, oleh karena itu calon

mahasiswa berlomba-lomba untuk mengikuti segala macam tes untuk masuk

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Dari mulai jalur masuk tes

SNMPTN Undangan, Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM-UPI). Banyak calon mahasiswa

menginginkan diterima melalui jalur masuk SNMPTN Undangan, karena jalur

masuk tersebut hanya dinilai dari segi akademisnya saja mulai dari semester 1

sampai 5 yang menunjukan nilai akademisnya baik dan meningkat disetiap

(4)

SBMPTN dimana jalur ini harus mempersiapkan kemampuan baik akademis

maupun fisik (kebugaran jasmani), karena pada jalur masuk SBMPTN calon

mahasiswa tidak hanya dinilai dari segi akademisnya saja melainkan dilihat pula

dari hasil kemampuan fisiknya (kebugaran jasmani) yang telah ditetapkan oleh

pihak FPOK UPI Bandung. Sedangkan pada jalur masuk SM-UPI biasanya calon

mahasiswa yang gagal atau tidak lolos melalui jalur masuk SNMPTN Undangan

dan SBMPTN maka mereka dapat mengikuti ujian jalur masuk SM-UPI dengan

tes yang sudah ditentukan oleh FPOK UPI Bandung. Untuk mahasiswa yang

diterima di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas jumlahnya berbeda-beda

disesuaikan dengan kuota mahasiswa yaitu: SNMPTN Undangan sebesar 30%,

SBMPTN 50% dan SM-UPI 20% dari kuota mahasiswa. Dengan diadakanya

ketiga jalur masuk FPOK di atas dan kriteria jalur masuk yang berbeda-beda maka

penulis ingin mengekatahui apakah terdapat perbedaan atau tidak hasil belajar dan

kebugaran jasmani mahasiswa FPOK, serta ingin mengetahui manakah yang

terbaik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “Perbedaan Hasil

Belajar (IP) semester satu dan Kebugaran Jasmani Mahasiswa FPOK Program

Studi PJKR dan PGSD Pendidikan Jasmani Jalur Masuk SNMPTN Undangan,

SBMPTN dan SM-UPI Tahun 2014”

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka penulis tertarik untuk menguji mengenai perbedaan hasil belajar (IP)

semester satu dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD

Penjas jalur masuk SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014,

maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa

FPOK yang melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan jalur SBMPTN?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa

(5)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa

FPOK yang melalui jalur masuk SBMPTN dan jalur SM-UPI?

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK

Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN

Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

2. Apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR

dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN

dan SM-UPI tahun 2014?

3. Manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa

FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN

Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

4. Manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi

PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan,

SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul dan masalah pemikiran penelitian yang penulis

tetapkan, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa

FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN

Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

2. Untuk mengetahui perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi

PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan,

(6)

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester

satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui

jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

4. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani

mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur

SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan

penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis,

yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat dari segi teoritis

Untuk memperoleh data dan pemahaman secara teoritis mengenai perbedaan

hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD

Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan

SM-UPI tahun 2014.

2. Manfaat dari segi praktik

Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan pengajar, terdapat atau

tidak perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi

PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan,

SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

3. Manfaat dari segi kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, pedoman dan memberikan

gambaran untuk pembaca khususnya mahasiswa agar hasil belajar dan

kebugaran jasmani mereka dapat meningkat.

4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan menambah

(7)

mahasiswa baik yang mempunyai motor educability tinggi ataupun yang

mempunyai motor educability rendah.

F. Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada sangat diperlukan dalam

penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan

dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti

membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.

2. Penelitian dipusatkan pada mahasiswa Prodi PJKR dan PGSD Penjas (POR)

tahun 2014.

3. Dalam penelitian ini IP (Indeks Prestasi) yang dimaksud adalah IP (Indeks

Prestasi) semester satu.

4. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman mengenai istilah-istilah pokok

yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menjelaskan secara lebih operasional

tentang apa yang terdapat dalam penelitian ini, istilah-istilah pokok tersebut

adalah:

1. Kebugaran Jasmani menurut Tarigan (2009, hlm. 27) “Kebugaran jasmani

adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat

dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa melalui kelelahan yang berarti,

serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat

menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja”.

Sesuai dengan kutipan di atas maka untuk kebugaran jasmani bagi

mahasiswa FPOK sangat perlukan untuk menunjang perkuliahan yang

cukup padat. Bagi mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas sudah

seharusnya memiliki kebugaan jasmani yang baik dikarenakan jadwal

(8)

2. Hasil belajar menurut Sudjana (2009, hlm. 56) adalah:

Hasil belajar yang dicapai melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut: a) kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada peserta didik, b) menanbah keyakinan dan kemampuan diri, c) hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, d) hasil belajar diperoleh peserta didik secara menyeluruh, yakni mencangkup ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor, e) kemampuan peserta didik mengontrol dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya.

Hasil belajar bagi mahasiswa sangatlah penting, karena hasil belajar

adalah sebuah proses untuk menempuh dan mendapatkan gelarnya, selain itu

juga untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Hasil belajar untuk

mahasiswa dapat diukur melalui indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi

kumulatif (IPK). Dalam penelitian ini penulis untuk hasil belajar

menggunakan Indeks Prestasi (IP) semester satu, karena uraian tersebut

berhubungan dengan sampel penelitian yang digunakan mahasiswa Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Prodi PJKR dan PGSD Penjas tahun

2014.

3. Program studi PJKR dan PGSD Penjas yang penulis maksud dalam penelitian

ini adalah mahasiswa FPOK program studi POR (Pendidikan Olahraga),

sehingga penulis tidak membandingkan kedua Prodi akan tetapi penulis

membandingkan ketiga jalur masuk FPOK.

4. SNMPTN menurut Wikipedia Bahasa Indosesia, Ensiklopedia mengatakan

bahwa SNMPTN adalah seleksi masuk universitas negeri dengan cara

melaporkan nilai rapor yang dimana persyaratan semester 1 sampai 5

grafiknya harus naik. Dari uraian tersebut terlihat jalur masuk SNMPTN

Undangan hasil belajar harus baik dan meningkat dari semester 1 sampai

semester 5 persyaratan tersebut agar dapat diterima melalui jalur masuk

(9)

5. SBMPTN menurut Saiful Abidin (2014, hlm. 25) yang dikutip di dalam skripsi

Useyandi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau bisa disingkat

SNM-PTN dulu dengan nama seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB)

atau sekarang yang disebut Saringan Bersama Masuk Pergruan Tinggi Negeri

(SBMPTN).

Pernyataan di atas menunjukan bahwa jalur masuk SBMPTN ketika

mendaftar untuk calon mahasiswa FPOK jurusan pendidikan olahraga selain

dinilai dari kemampuan fisiknya, jalur masuk SBMPTN juga dinilai

kemampuan akademisnya.

6. SM-UPI merupakan suatu jalur penerimaan calon-calon mahasiswa yang ingin

melanjutkan pendidikan setelah mengikuti proses pembelajaran di SMA. pada

jalur masuk SM-UPI biasanya calon mahasiswa yang gagal atau tidak lolos

melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN fakta tersebut

dipertegas dengan jadwal jalur masuk SM-UPI yang dilaksanakan ketika jalur

Referensi

Dokumen terkait

Dikaitkan Dengan Antropometri, Kekuatan Otot Lengan, Dan Daya Tahan Otot Lengan (Studi Deskriptif terhadap Atlet PPLP Panahan Jawa Barat).. Universitas Pendidikan Indonesia |

(5) Keputusan Penetapan tanah terlantar yang telah diberikan dasar penguasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), diberlakukan hanya terhadap tanah

mempengaruhi pengembangan usaha Keripik Selasih. Untuk merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai bagi. pengembangan usaha Keripik Selasih. 1.5

[r]

Strategi bisnis ( business strategy ) merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan taktis maka kemampuan bermain

Pencatatan nomor kendaraan, perhitungan lama waktu kendaraan di dalam area parkir dan perhitungan biaya parkir menggunakan aplikasi komputer memiliki manfaat yang sangan besar

Hubungan antara prilaku sehat dan kebugaran jasmani lansia di kampong cipeujeuh desa ciwangi kecamatan limbangan kabupaten garut. Universitas Pendidikan Indonesia |