• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKKH 1303154 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKKH 1303154 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

NITA HARINI, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI GERAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOORDINASI GERAK BAGI ANAK DENGAN DEVELOPMENTAL COORDINATION DISORDER (DCD) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di jabarkan pada bab IV,

maka pada bab ini akan disimpulkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang

sudah dilakukan serta rekomendasi dari hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa pengembangan program intervensi gerak untuk

meningkatkan keterampilan koordinasi gerak yang dilakukan sudah layak

diterapkan bagi anak dengan DCD. Program intervensi gerak ini dikatakan layak

dilihat dari tiga aspek, yaitu dilihat dari sisi pengguna (guru), proses intervensi

yang dilakukan, dan dampak terhadap kemampuan anak. Berdasarkan analisis

ketiga aspek tersebut diperoleh hasil berupa nilai kepraktisan dan nilai

kebermanfaatan dari penerapan program intervensi gerak bagi anak dengan DCD

di sekolah.

Kepraktisan dari penerapan program intervensi gerak yang dikembangkan

dapat dilihat dari kemudahan guru dalam memahami, kemudahan guru dalam

melaksanakan, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program intervensi

gerak ini. Kebermanfaatan dari program intervensi gerak ini dapat terlihat dari

dampak terhadap kemampuan anak yang mengalami perubahan menuju ke arah

yang lebih baik, yaitu keterampilan koordinasi gerak terkait aktivitas yang

terdapat dalam intervensi mengalami perubahan signifikan, koordinasi bilateral Y

meningkat sebesar 45% dengan kemampuan awal 55% yang artinya kemampuan

anak termasuk cukup, menjadi 100% artinya kemampuan anak tergolong sangat

baik, sementara koordinasi tangan kaki meningkat sebesar 40% dengan

kemampuan awal 25% artinya keterampilan koordinasi tangan dan kaki pada

subjek Y masih kurang, menjadi 65% yang artinya kemampuan koordinasi

termasuk baik. Koordinasi bilateral L meningkat sebesar 40% dengan kemampuan

awal 35% yang artinya kemampuan anak termasuk kurang, setelah mendapat

(2)

NITA HARINI, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI GERAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOORDINASI GERAK BAGI ANAK DENGAN DEVELOPMENTAL COORDINATION DISORDER (DCD) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik dan koordinasi tangan kaki sebesar 20% yaitu dari kemampuan awal 20%

artinya kemampuan koordinasi tangan dan kaki anak masih kurang, setelah

mendapat intervensi meningkat menjadi 40% yang artinya kemampuan koordinasi

anak tergolong kurang, sementara dalam masalah akademik belum terlihat

perkembangan yang signifikan. Hal ini dikarenakan penerapan program intervensi

gerak yang baru berjalan dalam waktu yang singkat, yaitu hanya 8 kali

pelaksanaan intervensi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti merekomendasikan

beberapa hal yang dianggap mampu mendukung penyempurnaan penelitian ini

kedepannya. Adapun rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Apabila ingin melakukan penerapan program intervensi gerak untuk

meningkatkan keterampilan koordinasi gerak bagi anak dengan DCD,

sebaiknya diadakan diskusi terlebih dahulu dengan guru yang sudah

pernah melakukan penerapan program intervensi ini. Hal ini penting

dilakukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam memahami dan

melaksanakan penerapan program intervensi gerak ini.

2. Program intervensi ini dapat dijadikan rujukan apabila guru ingin

mengembangkan program intervensi gerak yang lebih sesuai dengan

hambatan dan potensi anak di tempatnya mengajar.

3. Program intervensi ini telah diterapkan di salah satu sekolah dasar negeri

di kota Cimahi dan menghasilkan perubahan, baik pada anak dengan

DCD itu sendiri maupun pada kemampuan guru dalam melakukan

penerapan program intervensi. Oleh karena itu peneliti

merekomendasikan program ini untuk diujicobakan di sekolah-sekolah

yang memiliki anak denganhambatan koordinasi gerak.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dikembangkan menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Selain dilakukan analisis dengan cara membandingkan antara kelompok eksperimen dan kontrol, dalam penelitian ini juga akan dilihat perbedaan hasil yang ditimbulkan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 CIPEUCANG KABUPATEN PANDEGLANG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Penulisan Ilmiah ini merupakan pembuatan program aplikasi penyewaan cd tampilan window yang berhubungan serta berinteraksi dengan database dan menggunakan fasilitas yang ada

Versi Bahasa Inggris: Diperjualbelikan diluar Jepang dengan bahasa

Dari perubahan warna yang terjadi pada fraksi etil asetat hasil hidrolisis ekstrak air, fraksi tersebut diduga mengandung senyawa flavonoid yaitu auron, flavon,

Tujuan dari iklan ini adalah agar masyarakat menyadari akan pentingnya menghemat listrik guna membantu pemerintah dalam mengatasi masalah cadangan energi listrik yang semakin

Terapi dispepsia dengan menggunakan obat terutama ditujukan untuk mengobati pasien, mengurangi atau meniadakan gejala sakit, menghentikan atau memperlambat

Pada proses pembuatan selai juga perlu adanya penambahan bahan penstabil seperti carboxy methyl cellulose untuk menghasilkan produk selai yang berkualitas yang baik,