• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MPP 1006029 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MPP 1006029 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pebriani Rizki Ali, 2014

Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Komik Berbasis Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Ips

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SMP N 12 Bandug mengenai “Upaya Meningkatkan Kreativitasa Siswa melalui

Komik Berbasis Budaya Lokal dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan

Kelas di Kelas VII F SMP N 12 Bandung)”. Kesimpulan yang diperoleh yakni :

1. Perencanaan komik berbasis budaya lokal dalam kegiatan pembelajaran IPS

pada setiap siklus sudah baik. Peneliti merancang perencanaan pembelajaran

dengan menyesuaikan pada materi ajar dan integrasinya dengan kreativitas

serta budaya lokal. Komik berbasis budaya lokal menggunakan karakter tokoh

Astrajingga sebagai bentuk interpretasi terhadap budaya lokal sunda. Materi

ajar terkait dengan kegiatan ekonomi diilustrasikan ke dalam contoh konkrit

kreativitas yang berbasis budaya lokal sunda. Seperti halnya kreativitas pada

masyarakat adat sunda yang memenuhi kebutuhan hidupnya melalui potensi

lokal wilayahnya. Dalam pelaksanaannya, perencanaan media komik banyak

mengalami kendala namun melalui usaha bersama antara peneliti dan guru

mitra perencanaan media komik mengalami peningkatan. Komik juga sangat

bermakna bagi siswa dalam pembelajaran IPS, karena mengandung nilai

budaya lokal yang harus dilestarikan bersama. Disamping produk budaya yang

digunakan sebagai media pembelajaran,, di dalamnya juga mengandung

nilai-nilai budaya sunda seperti cinta lingkungan, gotongroyong, saling menghargai,

dan saling menghormati yang diinternalisasikan dalam suatu pandangan silih

asah, silih asih dan silih asuh.

2. Pelaksanaan tindakan penggunaan komik berbasis budaya lokal dalam

(2)

efektif. Kreativitas yang menjadi tujuan pembelajaran IPS pada penelitian ini

sudah tercapai dengan baik sebagaimana peningkatan hasil belajar dan angket

siswa terhadap kreativitas. Aspek aptitude dan non aptitude siswa mulai dari

siklus 1 sampai dengan siklus 3 mengalami peningkatan yang signifikan.

Demikian dengan dimensi produk siswa semakin meningkat, walaupun dalam

perjalannya banyak mengalami kendala. Namun pada akhirnya siswa mampu

menghasilkan ide kreatif yang dibuktikan dalam bentuk produk kreatif seperti

pembuatan komik dan poster berbasis lingkungan, serta produk kreatif berbasis

budaya lokal sunda. Di samping itu, produk kreatif dihasilkan sebagai bentuk

ekspektasi siswa terhadap cita-citanya dalam bentuk cerita imajinatif..

3. Kendala dan usaha perbaikan sehingga membuahkan solusi merupakan hal

yang peneliti temukan selama penelitian berlangsung. Perencanaan dan

pelaksanaan penelitian ini tidak akan berhasil tanpa sebuah tantangan berupa

kendala, sehingga peneliti dan guru mitra senantiasa melakukan refleksi dan

perbaikan selama penelitian berlangsung. Adapun kendala yang ditemukan

selama pelaksanaan penelitian ini baik pada aspek perencanaan maupun

pelaksanaan tindakan cukup beragam. Pada aspek perencanaan, peneliti

menemukan kendala yaitu merancang media pembelajaran yang kontekstual

dan memenuhi tujuan pembelajaran. Pada aspek pelaksanaan tindakan, guru

mengalami kendala yaitu kesulitan dalam mengintegrasikan budaya lokal,

materi ajar dan kreativitas yang mudah dipahami siswa. Demikian siswa juga

kurang terarahkan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya memahamkan

siswa mengenai kreativitas dalam tindakan ekonomi yang berbasis budaya

lokal. Namun, melalui penggunaan komik ini dapat memudahkan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran tersebut. Kendala tersebut kadang membuat

peneliti kesulitan dalam melaksanakan penelitian ini, sehingga peneliti

merumuskan beberapa solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut,

diantaranya adalah :

a. Menunjukan bahwa hasil karya siswa dihargai dan meningkatkan rasa harga

(3)

b. Mengarahkan dan memotivasi siswa untuk menghargai ide maupun hasil

karya di kelas, supaya karya setiap anak bisa dipandang secara kritis;

c. Menyediakan contoh-contoh media yang menyenangkan secara estetika. Hal

ini guru melakukan perbaikan pada konten komik dengan menambahkan

unsur warna dan aspek ide kreatif seperti inovasi dalam tindakan ekonomi;

d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat produk sendiri,

sehingga dapat meningkatkan perasaan kepemilikan terhadap hasil karyanya.

Melalui kegiatan ini siswa juga dilibatkan untuk dapat mengahargai

perbedaan atas setiap karya individu dalam kelas tersebut;

e. Mengungkapkan dan mengajak siswa untuk memperhatikan nilai dan bentuk

yang merepresentasikan sebuah masyarakat berbudaya, dan mendorongnya

untuk peduli terhadap setiap nilai dan benda kebudayaan lokal sunda seperti

wayang, serta kebudayaan masyarakat lokal sunda beserta nilai-nilai yang

harus dihargai oleh siswa. Sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan

rasa kepemilikan siswa terhadap kultur sunda.

4. Efektivitas penggunaan komik berbasis budaya lokal jika dilihat dari fungsi

sebuah media pembelajaran, maka peneliti menyimpulkan bahwa komik

Astrajingga sudah efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini

sebagaimana peneliti melihat peningkatan kretaivitas siswa baik pada aspek

aptitude, non aptitude dan dimensi produk siswa. Pada aspek aptitude, siklus 1

mencapai angka 11,24%, siklus 2 mencapai angka 72,29%, dan siklus 3

mencapai angka 99,72 %. Pencapaian tersebut menggambarkan bahwa siswa

secara keseluruhan sudah dapat memenuhi aspek aptitude dari kreativitas. Pada

aspek non aptitude, siklus 1 mencapai 38,82%, siklus 2 mencapai 83,42%, dan

siklus 3 mencapai 99,17%. Sementara respon siswa terhadap komik baik dalam

esensi maupun komik sebagai suatu alat komunikasi juga menggambarkan

bahwa komik sudah efektif dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran IPS.

Pada siklus 1, siswa sudah mampu menemukan esensi dari komik yaitu

sebanyak 54,73%, siklus 2 mencapai 83,93% dan siklus 3 mencapai 100%.

(4)

penggunaan tokoh Astrajingga, hal ini dibuktikan dengan peningkatannya pada

setiap siklus, terutama pada siklus ke 3, peningkatan mencapai 100%.

B. Rekomendasi

Penggunaan komik sebagai media pembelajran khususnya berbasis budaya

lokal sunda sangat penting. Hal ini sebagaimana esensi komik sebagai media

informasi dan salah satu media peningkatan kreativitas siswa. Dari hasil penelitian

ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik

secara praktis di lapangan maupun secara teoritis melalui kajian terhadap teori

atau konsep yang relevan, maka beberapa hal dapat menjadi bahan rekomendasi

adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru

Penelitian ini sangat penting bagi guru terutama berkaitan dengan

pengembangan media pembelajaran sebagai alat komunikasi dan mediasi dalam

kegiatan pembelajaran IPS. Penggunaan komik dalam pembelajaran IPS

merupakan hal yang baru, terlebih ketika komik mengangkat unsur budaya lokal

sunda sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual. Komik dalam penelitian

ini tidak hanya sebagai alat komunikasi di dalam kelas, namun komik juga

menjadi salah satu pendorong kreativitas siswa. Demikian komik dalam penelitian

ini dapat dijadikan alternatif bagi guru pada mata pemlajaran IPS, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara baik..

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif dalam pemilihan media

pembelajaran bagi siswa. Komik berbasis budaya lokal sundadapat dijadikan

bahan belajar siswa baik di kelas ketika pembelajaran IPS, namun juga di rumah

sebagai bahan bacaan yang menarik bagi anak. Keunggulan komik dalam

pembelajaran IPS tidak hanya digunakan di kelas, namun siswa dapat

menggunakan komik di luar lingkungan sekolah sehingga pembelajaran IPS

(5)

3. Bagi sekolah

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan kelas merupakan tempat yang

paling dekat dalam memberikan pengajaran bagi siswa. Demikian sekolah

merupakan wahana dalam mengembangkan kemampuan siswa, sehingga

diperlukan media pembelajaran yang mampu memenuhi tujuan pembelajaran

terutama dalam mata pelajaran IPS. Melalui penelitian ini, komik berbasis budaya

lokal sunda dapat dijadikan media alternatif dalam memenuhi ketercapaian tujuan

pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi tolok ukur dalam

mengembangkan media komik pada mata pelajaran IPS dengan mengangkat

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI PENGENALAN SENI BELADIRI PENCAK SILAT DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Rumah Talas Bogor.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Menginap di Bilique Hotel Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG D I WISATA ALAM GUNUNG PARANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH TOURIST EXPERIENCE TERHAD AP BEHAVIORAL INTENTION D I CURUG CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

PERILAKU ANAK TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA (KEARIFAN LOKAL KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT) YOGYAKARTA.. Universitas Pendidikan

PENGARUH MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI THE CENTRUM RESTORAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MENU TABLET RESTORAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..