Paparan Disiplin PNS
Bidang Pengendalian Pegawai
1.
Disiplin Pegawai
adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
2.
Pelanggaran Disiplin
adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak mentaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yg dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja
3.
Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil
karena melanggar peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil
.
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN SEDANG BERAT
HUKUMAN DISIPLIN
RINGAN
HUKUMAN DISIPLIN
BERAT
Melanggar ketentuan sebagaimana
ditetapkan dalam PP 53 Thn 2010
a. Terbukti paling sedikit 3 kali
dalam setahun tidak mengikuti
upacara hari-hari besar nasional/
daerah tanpa keterangan yg sah
b. Terbukti melakukan pelanggaran
berdasarkan hasil inspeksi
mendadak
Melakukan perceraian atau
PENGELOMPOKAN DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Kriteria sebagai berikut :
a.
Dilihat dari jumlah ketidakhadirannya ;
b.
Dilihat dari sifat dilakukannya pelanggaran ;
- Ringan : dilakukan secara tidak sengaja
- Sedang : dilakukan secara sengaja
c.
Dilihat dari dampak negatif yang timbul akibat pelanggaran :
Ringan : dampak negatif ke unit kerja ybs
Sedang : dampak negatif ke instansi ybs
Berat
: dampak negatif ke pemerintah/ negara
JENIS HUKUMAN DISIPLIN
KEWENANGAN MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP
STRUKTURAL FUNGSIONAL
ESELON UMUM TERTENTU
V IV III II I I II III IV
PP P PL Pt Md Py My U
A B C D A B C D A B C D A B C D E
T I N G K A T H U K U M A N D I S I P L I N R I N G A N
a. Teguran Lisan
b. Teguran Tertulis
c. Pernyataan Tdk Puas Secara Tertulis
S E D A N G
a. Penundaan KGB selama 1 Thn
b. Penundaan KP selama 1 Thn
c. Penurunan Pangkat setingkat lbh rendah selama 1 Thn
B E R A T
a. Penurunan Pangkat setingkat lbh rendah selama 3 Thn
b. Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
c. Pembebasan dari jabatan
d. Pemberhentian dengan hormat TAPS sbg PNS
e. Pemberhentian TDH sebagai PNS
a. TEGURAN LISAN Alpa 5 hari kerja
b. TEGURAN TERTULIS Alpa 6-10 hari kerja c. PERNYATAAN TIDAK PUAS SECARA
TERTULIS Alpa 11-15 hari kerja
HUKDIS RINGAN
HUKDIS SEDANG
a. PENUNDAAN KGB ( 1 TH) Alpa 16-20 hari kerja
b. PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT ( 1 TH) Alpa 21-25 hari kerja
c. PENURUNAN PANGKAT < 1 TINGKAT ( 1 TH ) Alpa 26-30 hari kerja
a. PENURUNAN PANGKAT < 1 TINGKAT ( 3 TH ) Alpa 31-35 hari kerja
b. PEMINDAHAN DLM RANGKA
PENURUNAN JABATAN SETINGKAT LEBIH RENDAH Alpa 36-40 hari kerja
c. PEMBEBASAN DARI JABATAN Alpa 41-45 hk
d. PEMBERHENTIAN DGN HORMAT
TDK ATAS PERMINTAAN SENDIRI Alpa >46 hk
e. PEMBERHENTIAN TDK DGN HORMAT Alpa >46 hk
HUKDIS BERAT
Nilai kinerja 25%-50%
Nilai kinerja < 25%
TIDAK MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA
PERCERAIAN TANPA IZIN PEJABAT
HIDUP BERSAMA/ PERSELINGKUHAN
PERKAWINAN KEDUA/LEBIH TANPA IZIN PEJABAT
PUNGUTAN LIAR
A SUSILA
JUDI
MINUMAN KERAS/MABUK-MABUKAN
NARKOBA DAN SEJENISNYA
MENGGUNAKAN IJAZAH PALSU/ASPAL
PENGANIAYAAN
PENCURIAN
PEMALSUAN SURAT
PNS WANITA MENJADI ISTRI KEDUA/KETIGA/KEEMPAT
Pasal 21 PP 53/2010
1.
Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin
kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.
2.
Apabila Pejabat yang berwenang menghukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin, pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.
3.
Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sama dengan jenis
hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin.
4.
Atasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga menjatuhkan hukuman
Pasal 24 PP 53/2010
1.
Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib
memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin
2.
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
tertutup
dan
hasilnya
dituangkan
dalam
bentuk
berita
acara
pemeriksaan (BAP).
3.
Apabila menurut hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) kewenangan untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS
tersebut merupakan kewenangan:
a.
atasan langsung, maka atasan langsung wajib menjatuhkan hukuman
disiplin.
b.
pejabat yg lebih tinggi, maka atasan langsung tsb wajib melaporkan
Pasal 6 Pergub 140 Thn 2011
a.
Gubernur dapat memerintahkan pejabat Pemerintah Daerah untuk
melakukan
pemeriksaan
terhadap
PNS
yang
diduga
melakukan
pelanggaran disiplin yang penjatuhan hukuman disiplinnya menjadi
wewenang Gubernur sebagai atasan langsungnya.
b.
Pejabat
yang
diperintahkan
untuk
melakukan
pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh memiliki pangkat
atau jabatan yang lebih rendah dari PNS yang diperiksa.
c.
Format
surat
perintah
untuk
melakukan
pemeriksaan
adalah
Pasal 7 Pergub 140 Thn 2011
1)
Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib memeriksa
terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
2)
Pada saat melakukan pemeriksaan, atasan langsung dapat didampingi oleh pejabat
lain di lingkungannya.
3)
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk paling lama 30
(tiga puluh) hari kerja sejak diketahui adanya dugaan pelanggaran disiplin PNS.
4)
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertutup dan
bersifat rahasia, serta hasilnya harus dituangkan dalam bentuk Berita Acara
Pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa dan PNS yang diperiksa.
5)
Format Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
Pasal 10 Pergub 140 Thn 2011
1)
Setiap atasan langsung yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
hukuman disiplin paling lama 20 (dua puluh) hari kerja setelah berakhirnya
pemeriksaan.
2)
Pejabat yang lebih tinggi yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
hukuman disiplin paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja sejak diterimanya
Berita Acara Pemeriksaan dari atasan langsung PNS yang bersangkutan atau sejak
berakhirnya pemeriksaan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (8).
3)
Gubernur dan/atau Sekretaris Daerah dapat meminta masukan dan saran kepada
Dewan Pertimbangan Kepegawaian dalam penjatuhan hukuman disiplin yang
menjadi kewenangannya.
4)
Dewan Pertimbangan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
TIM Pemeriksa
Pasal 13
1)
Khusus pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya sedang dan berat dapat
dibentuk Tim Pemeriksa.
2)
Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Gubernur atau
Pejabat lain yang ditunjuk.
3)
Gubernur dapat membentuk Tim Pemeriksa untuk pelanggaran disiplin yang dilakukan
oleh Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II meskipun ancaman hukumannya ringan.
4)
Pejabat lain yang ditunjuk untuk membentuk Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) adalah sebagai berikut:
a.
Sekretaris Daerah apabila PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin adalah
Pejabat Eselon III; dan
b.
Kepala SKPD apabila PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin adalah
Pejabat Eselon IV, Pejabat Eselon V, dan Staf.
5)
Pangkat atau Jabatan Anggota Tim Pemeriksa tidak boleh lebih rendah dari PNS yang
• Memuat, keadaan kesehatan jasmani dan rohani serta kesediaan PNS yang bersangkutan untuk diperiksa
RUMUSAN PERTANYAAN BAP
Who (Siapa yang melakukan pelanggaran disiplin)
What (Apa pelanggaran disiplin yang dilakukan)
When (Kapan dilakukannya pelanggaran disiplin)
Where (Dimana terjadinya pelanggaran disiplin)
Why (Mengapa melakukan pelanggaran disiplin)
How (Bagaimana cara melakukan pelanggaran disiplin)
• Setiap jawaban atas pertanyaan, dapat dikembangkan
• Di dalam BAP PNS yang diperiksa harus diberi kesempatan untuk
mengemukakan hal-hal lain yang tidak dipertanyakan oleh pemeriksa tetapi berkaitan dengan masalah yang diperiksa
• Sebagai penutup BAP, harus dicantumkan pernyataan dari pemeriksa
bahwa BAP tersebut dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
• Setiap halaman BAP setelah dibaca dan disetujui isinya oleh PNS yang diperiksa, maka tiap-tiap halaman diparaf dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh PNS yang diperiksa dan pemeriksa.
Memberikan tanggapan atas keberatan Mengajukan Keberatan secara tertulis
Jangka waktu 14 hari setelah Ybs menerima
keputusan disiplin
Wajib mengambil keputusan atas
keberatan
PNS / CPNS PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM ATASAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
Jangka waktu 6 hari kerja setelah Ybs
menerima surat keberatan
Jangka waktu 21 hari kerja setelah Ybs
menerima surat keberatan Hasil : 1. Diperkuat 2. Diperingan 3. Diperberat 4. Dibatalkan
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
Jenis Hukuman Sedang : a. Penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 tahun
PNS / CPNS
BADAN PERTIMBANGANKEPEGAWAIAN
Mengajukan Banding
Administratif Mengambil keputusan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Badan Pertimbangan
Kepegawaian