• Tidak ada hasil yang ditemukan

T BP 1201629 Chapter (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T BP 1201629 Chapter (5)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Amriana, 2014

KONSELING KRISIS DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITAS UNTUK MENURUNKANKECEMASAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Secaraumum,

penelitianinitelahmencapaitujuannyayaknimenghasilkanprogram

konselingkrisisyang efektifuntuk menurunkan kecemasan anak korban kekerasan

seksual.Berdasarkantemuanpenelitiandanpembahasannyadapatditarikbeberapakesi

mpulanpenelitiansebagaiberikut.

1. Kondisi AwalKecemasan AnakKorbanKekerasanSeksual

Hasil penelitian mengindikasikan profil tingkat kecemasan anak korban

kekerasan seksual di Pusat Pelayanan Terpadu berada pada kategori cukup

tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan di lapangan bahwa

subyek FO diindikasi menunjukkan kecemasan bukan disebabkan tindak

kekerasan seksual yang dialaminya namun kecemasan akibat sikap dari

keluarganya, sehingga FO tidak dapat dianggap sebagai subyek penelitian.

Berdasarkan beberapa studi terdahulu dan perolehan data di lapangan

dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tingkat kecemasan anak banyak

dipengaruhi oleh faktor penerimaan lingkungan dan keluarga. Tingkat

kecemasan anak mengalami kenaikan karena tidak adanya media yang

membantunya dalam merefleksikan bentuk kecemasan yang dihadapinya.

2. Deskripsi Pelaksanaan Konseling Krisis dengan Pendekatan

Konseling Realitas

Penerapan program konseling krisis dengan pendekatan konseling realitas

dilaksanakan oleh sebuah Tim Krisis yang terlebih dulu dibentuk dengan

beranggotakan Dokter, advokat, psikoog dan konselor. Program ini difokuskan

untuk mengurangi tingkat kecemasan terhadap anak, yang mencakup

kecemasan fisiologis, kognitif dan emosi. Dari ketiga aspek kecemasan

tersebut, kecemasan fisiologis merupakan aspek terendah yang ditunjukkan

(2)

109

Amriana, 2014

KONSELING KRISIS DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITAS UNTUK MENURUNKANKECEMASAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh konseli. Sedangkan kecemaan emosi merupakan aspek yang

mendominasi. Adapun instrumen yang digunakan dalam pemberian konseling

realitas cukup efektif seperti “feeling worksheet”; “feeling face chart

”;“False Belief”; “How I Have Fun”; “WhoCare About Me”; “Something I

Get Angry”;“Three Wishes”; “Choice I Made” dan “jurnal konseling”. Beberapa penggunaan instrumen tersebut didasarkan atas kajian pustaka dan

beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Proses pengukuran dilakukak pada

setiap sesi, dengan konseli mengisi instrumen Taylor’s Manifest Anxiety Scale

(TMAS).

3. Pengaruh Konseling Krisis dengan Pendekatan Konseling Realitas

untuk Menurunkan Kecemasan Anak Korban Kekerasan Seksual

Berdasarkan hasil dari analisis data yang menggunakan inspeksi visual,

maka intervensi konseling realitas yang dilakukan oleh peneliti, telah teruji

dan cukup berpengaruh dalam mengurangi beberapa aspek kecemasan yang

dialami oleh anak korban kekerasan seksual. Hal ini bisa dilihat pada level

perubahan grafik dan kecenderengun arah konseli.

B. Rekomendasi

Berdasarkanhasilpenelitianmakadiberikanrekomendasikepadapihak-pihak

yang terkait, sebagaiberikut.

1. Bagi konselor sekolah/ guru bimbingan dan konseling

Apabila menghadapi kasus atu permasalahan anak didik yang serupa,

diharapkan dapat melaksanakan pemberian intervensi sesuai dengan tumbuh

kembang peserta didik. Konselor dapat membuat rancangan intervensi yang

diperlukan dengan mengambil referensi dari penelitian ini. Untuk

keberhasilan konseling krisis, maka guru harus bekerjasama dengan tenaga

profesional yang lain seperti dokter, psikolog maupun advokat.

(3)

110

Amriana, 2014

KONSELING KRISIS DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITAS UNTUK MENURUNKANKECEMASAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan dan pengembangan dari konseling krisis masih belum begitu

luas. Untuk itu, dengan adanya penelitian yang mengkaji konseling krisis

diharapkan dapat memperluas dan mengembangkan khazanah keilmuan

dalam dunia bimbingan konseling.

3. PihakOrangtua

Bagi para orang tua baik yang anaknya menjadi korban tindak kekerasan

seksual maupun tidak, maka dengan adanya penelitian ini diharapkan para

orang tua dapat memahami tentang arah kebutuhan dan perkembangan yang

dibutuhkan oleh anak. para orang tua dapat mengetahui hal-hal apa saja yang

harus dilakukannya.

4. PenelitiSelanjutnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah 3 orang, sehingga

penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang didapat tidak bisa digunakan

untuk men generalisir semua kasus atau masalah yang sama dengan

penelitian ini. Untuk itulah peneliti mengharap kepada penelitia selanjutnya

dapat mengembangkannya dengan sampel dan area yang lebih luas. Hal ini

bisa juga meliputi pengembangan tentang metodologi yang digunakan teknik

Referensi

Dokumen terkait

budaya organisasi dan reward terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PT.

Gambar 4.7 Diagram Prosentase Tipe Jawaban Siswa untuk Soal Nomor (4) 81 Gambar 4.8 Diagram Prosentase Tipe Jawaban Siswa untuk Soal Nomor (5) 83 Gambar 4.9 Hasil

Hasil Uji F menunjukkan variable budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sedangkan variable kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan

memperoleh deskripsi lengkap tentang proses abstraksi siswa Sekolah Menengah Pertama yang belajar geometri dengan model pembelajaran konvensional tanpa media software geometri

Berbicara mengenai transportasi // kereta api / merupakan alat transportasi yang berjalan diatas rangkaian-rangkaian besi yang dipasang memanjang atau lebih akrab dikenal dengan

PEREKONOMIAN SUDAH TENTU MEMPUNYAI PERANAN STRATEGIS, POTENSI YANG CUKUP BESAR DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN PADA BERBAGAI

Siswa kelas VIII dapat memanfaatkan konsep garis tinggi, garis berat dan garis tinggisegitiga samasisi untuk membagi segitiga menjadi 3 bagian yang sama, namun

A Siswa Korban Kekerasan Oknum Sekolah Minta Pendampingan LBH Berdayakan UMKM Demi Peningkatan Ekonomi