• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPA 1204848 Chapter (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPA 1204848 Chapter (3)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Feri Andi Syuhada, 2014

PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK

MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah pengembangan dan validasi,

dengan model rekonstruksi guruan (Model of Educational Reconstruction/ MER).

Pada tahapannya, model ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah satu

dan dua yakni terkait dengan perpaduan antara konten-konteks serta pertimbangan

aspek pedagogis dalam pembuatan buku ajar. MER memiliki tiga komponen yaitu

klarifikasi dan analisis konten sains, penelitian mengajar dan belajar, serta

rancangan dan evaluasi lingkungan belajar dan mengajar. Pada penelitian ini,

peneliti mengambil dua komponen yakni : (1) klarifikasi dan analisis konten sains

serta (2) penelitian mengajar dan belajar.

Pada klarifikasi dan analisis konten sains, melalui tahapan elementarisasi

dihasilkan wacana teks konten kimia dan konteks kembang api serta struktur

makro sebagai ide dasar dari konten. Kemudian pada tahapan membangun

struktur konten (konstruksi), dihasilkan teks perpaduan konten dan konteks dan

dilanjutkan dengan proses penghalusan.

Pada komponen penelitian mengajar dan belajar, mencakup studi empiris

yaitu penelitian perspektif persepsi peserta didik terkait konsepsi dan variabel

afektif seperti minat dan konsep diri serta konsepsi guru, yakni terkait dengan

konsep sains dan pembelajaran peserta didik. Perspektif peserta didik didapat

melalui wawancara dan hasil tes tertulis, sedangkan konsepsi guru terkait sains

dan pembelajaran peserta didik didapat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) serta buku acuan yang digunakan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Hasil studi empiris selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk

dilakukan reduksi didaktik hingga dihasilkan buku ajar.

Dalam mengarahkan alur buku ajar, langkah pengembangannya

disesuaikan dengan langkah pembelajaran STL dengan mengadopsi tahap-tahap

(2)

dan Holbrook (2005) yang meliputi: tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi,

tahap pengambilan keputusan dan tahap nexus.

B. Alur Penelitian

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian maka digunakan alur

penelitian. Secara rinci alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

1. Klarifikasi dan analisis struktur konten

Analisis Literatur

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran kompetensi pengetahuan dan sikap Telaah Kurikulum 2. Penelitian mengajar dan belajar

Studi empiris: Perspektif peserta didik dan

konsepsi guru

Tahap 4

(3)

Feri Andi Syuhada, 2014

PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK

MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut :

Tahap 1 :

1. Klarifikasi dan Analisis Struktur Konten

Analisis Literatur

a) Analisis kurikulum (standar isi mata pelajaran kimia SMA) berupa

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

b) Telaah kepustakaan yang berhubungan dengan literasi sains dan analisis aspek

dari literasi sains.

c) Telaah kepustakaan terkait konteks kembang api.

d) Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran pada kompetensi pengetahuan

melalui telaah konteks, konten dan kompetensi PISA dan disesuaikan dengan

Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD).

e) Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran pada kompetensi sikap melalui

telaah konteks, konten dan sikap PISA dan disesuaikan dengan Kompetensi

Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD).

Analisis Wacana

Pada tahap ini, setelah dihasilkan wacana teks konten reaksi redoks dan

konteks kembang api melalui tahap elementarisasi, dilanjutkan dengan proses

perpaduan konten-konteks dan proses penghalusan teks yang di dalamnya terdapat

proses penghapusan atau penyisipan kata. Tahapan selanjutnya yaitu proses

reduksi didaktik dengan melihat hasil studi empiris hingga dihasilkan buku ajar.

2. Penelitian mengajar dan belajar

Pada tahap ini, dilakukan studi empiris, yaitu melakukan penelitian

perspektif peserta didik terkait konten, konteks, proses dan sikap serta konsepsi

guru terkait dengan materi reaksi redoks. Hasil studi empiris akan dijadikan

sebagai pertimbangan dalam melakukan proses reduksi didaktik.

Tahap 2: Validasi buku ajar

1. Melakukan validasi terhadap buku ajar reaksi redoks. Proses validasi

dilakukan oleh tujuh orang pakar, yang terdiri dari empat orang dosen dan tiga

orang guru kimia SMA. Penilaian buku ajar didasarkan pada lima poin

(4)

antara konten dan konteks, (3) Kesesuaian materi dengan kurikulum (tujuan

pembelajaran), (4) Ketepatan ilustrasi gambar/simbol/lambang/percobaan, dan

(5) Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA.

2. Melakukan revisi rancangan buku ajar reaksi redoks dan mengolah data hasil

validasi.

Tahap 3: Uji keterbacaan

Melakukan uji keterbacaan buku ajar oleh peserta didik SMA, kemudian

mengolah data hasil uji keterbacaan.

Tahap 4: Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan dan menafsirkan

istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti akan

menjelaskan beberapa istilah yang digunakan, diantaranya :

1. Buku ajar adalah buku yang disusun untuk kepentingan proses pembelajaran

yang bersumber dari hasil-hasil penelitian atau pemikiran pada bidang tertentu

(Prasko, 2011). Pada penelitian ini, buku ajar yang dimaksud ialah subBAB

dari materi kimia reaksi redoks dengan menggabungkan antara konten reaksi

redoks dengan konteks kembang api.

2. Literasi sains ialah kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan

kemampuan ilmiah, mengidentifikasikan pertanyaan-pertanyaaan ilmiah dan

menarik kesimpulan berdasarkan bukti dan data yang ada agar dapat

memahami dan membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang dunia

alami dan interaksi manusia dengan alamnya (Toharudin, dkk. 2011). Literasi

sains dalam buku ajar diwujudkan dalam bentuk pengetahuan materi reaksi

redoks yang dikaitkan dengan konteks kembang api; keterampilan dalam

melakukan suatu percobaan; serta sikap terhadap pengaruh yang ditimbulkan

kembang api sebagai konteks materi.

3. Model rekonstruksi pendidikan yang dimaksud berupa klarifikasi dan analisis

(5)

Feri Andi Syuhada, 2014

PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK

MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA

klarifikasi dan analisis konten sains, ada dua proses yang saling terkait, yaitu:

klarifikasi materi subyek dan analisis signifikansi pendidikan. Sedangkan pada

penelitian mengajar dan belajar yakni proses membangun struktur konten

untuk pengajaran didasarkan pada penelitian empiris, berupa perspektif

peserta didik dan konsepsi guru.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data hasil penelitian, maka diperlukan beberapa

instrumen penelitian. Pertanyaan pada rumusan masalah pertama dijawab

menggunakan instrumen format perpaduan konten reaksi redoks dengan konteks

kembang api, rumusan masalah kedua digunakan instrumen berupa pedoman

wawancara dan tes tertulis, rumusan masalah ketiga digunakan instrumen format

validasi dan rumusan masalah keempat digunakan instrumen format uji

keterbacaan buku ajar. Lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Format perpaduan konten-konteks

Format perpaduan konten dan konteks digunakan untuk menjawab

rumusan masalah pertama. Diawali dengan penyajian konten, konteks, hingga

perpaduan konten-konteks. Selanjutnya dilakukan proses penghalusan teks.

Rincian proses tersebut disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Format perpaduan konten-konteks

Konten Konteks Perpaduan konten dengan konteks

2. Pedoman wawancara dan tes tertulis

Untuk menjawab rumusan masalah kedua terkait dengan pertimbangan

aspek pedagogis digunakan pedoman wawancara dan tes tertulis sebagai

instrumen dalam studi empiris.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui perspektif peserta didik

(6)

sikap, dan konteks dalam PISA. Pedoman wawancara terdiri dari sembilan

pertanyaan yang mencakup aspek proses (tiga pertanyaan), aspek sikap (empat

pertanyaan) dan aspek konteks (dua pertanyaan). Untuk melengkapi pertanyaan

aspek konteks, peserta didik diberikan teks wacana terkait dengan kembang api.

Pedoman wawancara dan teks wacana kembang api masing-masing dapat dilihat

pada Lampiran A.1 dan Lampiran A.2. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui

konsepsi peserta didik pada konten materi reaksi redoks. tes tertulis terdiri dari

empat pertanyaan dalam bentuk essay. Pertanyaan disesuaikan dengan

konsep-konsep yang terdapat pada materi reaksi redoks. Tes tertulis dapat dilihat pada

Lampiran A.3.

3. Format validasi

Rumusan masalah ketiga terkait dengan validasi ahli dan guru kimia

dijawab dengan menggunakan format validasi produk buku ajar, dalam hal ini

dinilai oleh empat orang dosen dan tiga orang guru kimia. Format validasi buku

ajar terdiri atas lima poin penilaian, yaitu (1) Ketepatan isi materi (konten dan

konteks), (2) Kesesuaian antara konten dengan konteks, (3) Kesesuaian materi

dengan kurikulum (tujuan pembelajaran), (4) Ketepatan ilustrasi gambar/ simbol/

lambang/ percobaan, dan (5) Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA.

Format validasi dapat dilihat pada Lampiran A.4.

4. Alat uji keterbacaan buku ajar

Rumusan masalah keempat terkait dengan penilaian peserta didik dijawab

dengan menggunakan alat uji keterbacaan buku ajar, dilakukan dengan

menuliskan ide pokok pada paragraf yang terdapat pada buku ajar. Wacana buku

ajar dapat dilihat pada Lampiran D. Secara umum, diambil 44 paragraf dengan

masing-masing satu ide pokok dan beberapa key words yang ditentukan di

dalamnya. Penilaian didasarkan pada jumlah key words yang tepat yang dijawab

oleh peserta didik, sebagai kesesuaian ide pokok yang ditulis oleh peserta didik

dengan ide pokok yang dikembangkan oleh peneliti dan pembimbing. Peserta

didik yang dimaksud ialah yang telah mempelajari materi reaksi redoks. Alat uji

(7)

Feri Andi Syuhada, 2014

PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK

MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA

E. Teknik Analisis Data

Perolehan data hasil penelitian bertujuan untuk menjawab empat

pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah, yaitu: (1)

Bagaimana perpaduan konten reaksi redoks dengan konteks kembang api dalam

wujud teks pada pengembangan buku ajar? (2) Bagaimana pertimbangan aspek

pedagogis dalam penyusunan buku ajar reaksi redoks dengan konteks kembang

api? (3) Bagaimana hasil validasi ahli terhadap buku ajar yang dikembangkan? (4)

Bagaimana nilai keterbacaan buku ajar yang dikembangkan? Lebih jelas akan

dipaparkan sebagai berikut:

1. Analisis perpaduan konten reaksi redoks dengan konteks kembang api

Perolehan data untuk pertanyaan penelitian pertama didapat dari proses

analisis wacana dengan menelaah konten dan konteks hingga dihasilkan teks

perpaduan serta dideskripsikan secara kualitatif.

2. Analisis hasil wawancara dan tes tertulis.

Perolehan data untuk pertanyaan penelitian kedua diperoleh dari analisis

hasil wawancara dan tes tertulis sebagai studi empiris. Hasil wawancara tersebut

kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus %

tanggapan dan hasil tes tertulis juga diubah dalam bentuk persentase dengan

menggunakan rumus % jawaban, kemudian menafsirkannya secara kualitatif.

Rumus persentase tersebut ialah sebagai berikut:

% �� � = ℎ � � � �� �

ℎ � ℎ × 100%

% = ℎ � � �

ℎ � ℎ × 100%

3. Validasi

Data diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh para pakar sebanyak

tujuh orang. Instrumen yang divalidasi adalah rancangan buku ajar reaksi redoks.

Hasil validasi tersebut selanjutnya dihitung dengan menggunakan CVR (Content

Validity Ratio) dan CVI (Content Validity Index). Berikut penjelasan terkait CVR

(8)

a) Content Validity Ratio (CVR)

Indeks untuk menyatakan keshahihan berdasarkan validasi isi secara

kuantitatif dapat diukur dengan CVR. Validasi isi berkenaan dengan kevalidan

suatu alat ukur dipandang dari segi isi (konten) materi pelajaran yang melibatkan

para panelis untuk menilai. Adapun rumus CVR adalah :

�� = � − �2

� 2

(Lawshe, 1975)

Keterangan :

ne : jumlah responden yang menyatakan ‘ya’

N : jumlah total responden

Dalam menentukan apakah judgment pakar dapat dinyatakan valid pada

taraf alpha 0.05 (uji satu sisi), maka nilai CVRhitung harus lebih besar dari pada

nilai CVRtabel. Nilai CVR tabel yang digunakan ialah 0,622 taraf alpha 0.05 dan

jumlah total responden 7 orang. Berdasarkan perhitungan ulang yang dilakukan

oleh Wilson, dkk. (2012) terhadap nilai CVRtabel untuk masing-masing panelis,

maka diperoleh nilai CVR hasil perbaikan dari CVR Lawshe yang disajikan dalam

Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Nilai kritis untuk CVR (Content Validity Ratio)

(Wilson, dkk. 2012)

Karakteristik penilaian CVR :

1) Jika jumlah responden yang menyatakan ‘ya’ kurang dari ½ total responden,

maka nilai CVR akan negatif

Level of significance for one-tailed test

0,1 0,05 0,25 0,01

Level of Significance for two-tailed test

N 0,2 0,1 0,05 0,02

5 0,573 0,736 0,877 0,99

6 0,523 0,672 0,800 0,99

7 0,485 0,622 0,741 0,974

(9)

Feri Andi Syuhada, 2014

PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK

MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA

2) Jika jumlah responden yang menyatakan ‘ya’ ½ dari total responden, maka

nilai CVR adalah 0

3) Jika seluruh responden menyatakan ‘ya’, maka nilai CVR adalah 1

4) Jika jumlah responden yang menyatakan ‘ya’ lebih dari ½ total responden,

maka nilai CVR berkisar antara 0 - 0,99

b) Content Validity Index (CVI)

Setelah mengidentifikasi sub pertanyaan pada lembar validasi dengan

menggunakan CVR, kemudian dihitunglah CVI (Content Validity Index). Secara

sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub pertanyaan yang dijawab ‘ya’. Adapun rumus CVI adalah :

�� = ��

ℎ ��

(Allahyari, dkk. 2011)

Hasil perhitungan CVI adalah berupa rasio angka dari 0 - 1. Angka tersebut dapat

dikategorikan sebagai berikut :

0 - 0,33 = tidak sesuai

0,34 - 0,67 = sesuai

0,68 - 1 = sangat sesuai

(Yusmaita, 2013)

4. Analisis Keterbacaan Buku Ajar

Analisis keterbacaan buku ajar dilakukan dengan menuliskan ide pokok

pada paragraf yang terdapat pada buku ajar. Kemudian menentukan persentase

skor berdasarkan jumlah key word yang dijawab oleh peserta didik dengan rumus:

= × 100%

(Marfuah, 2013)

Keterangan :

= Persentase skor jumlah key word yang dijawab dengan benar

= Jumlah key word yang diperoleh peserta didik

(10)

Langkah selanjutnya adalah mengubah jumlah peserta didik yang dapat

menuliskan ide pokok dengan benar ke dalam bentuk nilai persentase berdasarkan

rumus berikut:

=

�× 100%

Keterangan :

= Persentase jumlah peserta didik yang dapat menuliskan ide pokok dengan

benar.

= Jumlah peserta didik yang dapat menuliskan ide pokok dengan benar.

� = Jumlah total peserta didik

Gambar

Gambar 3.1.PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK  Alur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PELATIHAN PENDAMPING SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FASILITASIPROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA DI BBPPKS REGIONAL II BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

A Walikota Yogyakarta Berikan Penghargaan Kepada Babinsa Jetis Dinas Pariwisata Akan Adakan Night Ride On Jogja Bike

Faktor pertama jenis tanaman yaitu: daun kol dan kulit buah tomat, faktor kedua jarak dari jalan raya yaitu 5 m dan 10 m serta faktor ketiga adalah pencucian yaitu tanpa dicuci

B Saatnya Memperkenalkan Teknologi Kepada

Penelitian terhadap makanan yang terbuat dari tepung mocaf pernah dilakukan oleh Agustina (2015) yaitu pembuatan brownies dengan substitusi tepung mocaf, dan

[r]

Metode untuk memperoleh data adalah dengan observasi dan pengukuran langsung di lapangan meliputi analisis vegetasi, pengukuran debit mata air dan kualitas air

Menurut Darmono (200 : 156) Layanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam rangka menambah pengetahuan pengguna tentang perpustakaan tersebut, kegiatan yang diberikan adalah