• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Konsuler) Konvensi Wina 1963

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(Konsuler) Konvensi Wina 1963"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Konvensi Wina 1963

(2)

Pengertian-pengertian

1. Kantor Konsuler

Kantor konsuler dapat berupa konsulat jenderal, konsulat, wakil konsulat atau perwakilan konsuler.

2. Daerah Konsuler

Daerah yang ditentukan untuk kantor konsuler bagi pelaksanaan fungsi-fungsi konsuler

3. Kepala kantor Konsuler

Orang yang diberi tugas untuk bertindak di dalam kapasitas sebagai kepala kantor konsuler. Kepala kantor konsuler ini menurut Pasal 9 Konvensi tersebut dibagi ke dalam empat golongan yaitu : Konsul Jenderal, Konsul, Konsul Muda dan Agen Konsuler

(3)

4. Pejabat Konsuler

Setiap orang, termasuk kepala kantor konsuler,

yang diberi kepercayaan di dalam kapasitas itu

dengan pelaksanaan fungsi-fungsi konsuler. Ada

dua macam pejabat konsuler yaitu : Pejabat

konsuler tetap dan pejabat konsuler kehormatan

5. Pegawai Konsuler

Setiap orang yang bekerja di dalam pelayanan

teknik atau administratif dari suatu kantor konsuler

6. Anggota-anggota staff pelayan (service staff)

Setiap orang yang bekerja di dalam pelayanan

domestik dari suatu kantor konsuler

(4)

7. Anggota-anggota Kantor Konsuler - pejabat-pejabat konsuler

- pegawai-pegawai konsuler - anggota-anggota staff pelayan 8. Anggota-anggota staff konsuler

- pejabat-pejabat konsuler selain dari kepala kantor konsuler - pegawai-pegawai konsuler

- anggota-anggota staff pelayan 9. Anggota-anggota staff pribadi

setiap orang yang bekerja tersendiri di dalam pelayanan pribadi dari seorang anggota kantor konsuler

10. Gedung Konsuler

Bangunan atau bagian dari bangunan ini dan tanah yang mendukungnya, dengan tidak memandang pemilikannya,

dipergunakan tersendiri untuk untuk tujuan-tujuan kantor konsuler 11. Arsip-arsip Konsuler

Meliputi semua kertas, dokumen, surat-menyurat, buku-buku, film-film, pita-pita dan daftar-daftar dari kantor konsuler, berikut sandi-sandi dan kode-kode, kartu-kartu indeks dan setiap barang

(5)

Hak-hak Istimewa dan Kekebalan Hukum

Ketantuan mengenai hak istimewa dan

kekebalan hukum dari Konvensi Wina 1963

mengenai hubungan konsuler ini dengan

mendasarkan pada :

a.

Apakah kantor konsuler itu dikepalai oleh

pejabat konsuler tetap atau dikepalai oleh

pejabat konsuler kehormatan

b.

Apakah orang-orang anggota kantor konsuler

(6)

PembukaanHubungan Konsuler

Berpedoman pada Pasal 2 Konvensi Wina 1963

tentang Hubungan Konsuler berbunyi :

1.

Pembukaan hubungan konsuler antar

negara-negara atas dasar persetujuan bersama

2.

Persetujuan yang diberikan untuk pembukaan

hubungan diplomatik antar dua negara berarti

juga membuka hubungan konsuler kecuali

(7)

Exekuatur

Semenjak zaman dulu yang sudah dipraktekkan bahwa seorang kepala

perwakilan konsuler dilengkapai oleh pemerintah negara pengirimnya denga suatu surat resmi disebut lettre de provision atau consular paten atau surat tauliyah atau comission. Surat ini berisikan nama lengkap, gelar konsuler dari wilayah konsulat tertentu dimana seorang kepala perwakilan

melaksanakan tugas-tugasnya. Surat tersebut dikirimkan melalui surat diplomatik ke negara penerima, bila tidak berkeberatan negara penerima mengeluarkan sebuah dokumen yang bernama exekuatur yang berisikan persetujuan pengaangkatan konsuler. Menurut Pasal 37 UU No. 37 1999 tentang Hubungan Laur Negeri menegaskan :

1. Presiden enandatangani surat tauliyah bagi seorang konsul jenderal atau

konsul RI yang diangkat guna melaksanakan tugas konsuler untuk suatu wilayah tertentu pada suatu negara asing

2. Presiden Menerima suart tauliyah seorang konsul jeneral atau konsul asing

(8)

Tugas dan Fungsi Perwakilan

Konsuler

Fungsi Perwakilan Konsuler diatur dalam Pasal 5 Konvensi Wina 1963 sebagai berikut :

a. Melindungi negara da warga negara di negara penerima baik

secara indivudal maupun badan usaha]

b. Menindaklanjuti pengembangan hubungan perdaganagn, ekonomi,

kebudayaan dan ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan

negara penerima dan memelihara hubungan persahabatan diantara mereka

c. Memberikan keterangan yang sesuai dengan hukum yang berlaku

(9)

d. Mengeluarkan paspor dan dokumen bagi warga negara pengirim dan visa atau dokumen yang pantas pada orang yang hendak bepergian

e. Menolong dan membantu warga negara dari negara pengirim yang memerlukan pertolongan secara individu atau badan usaha

f. Bertindak sebagai notaris dan pejabat catatan sipil atau dalam kapasitas itu melaksanakan tugas yang bersifta administratif asal tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan negara penerima g. Melindungi kepentingan warga negara baik secara perorangan

(10)

h. Melindungi dan dalam batas-batas hukum negara penerima kepentingan anak-anak dan orang lain negara pengirim yang tidak memiliki kepampuan penuh khususnya perlindungan atau perwalian bagi orang bersangkutan i. Tunduk pada prosedur yang berlaku di negara penerima, membela dan

menagtur pembebasan warga negara pengirim di muka pengadilan dan penguasa lain di negara penerima dengan maksud memperoleh sesuai aturan dan hukum yang berlaku di negara penerima

j. Mengirimkan dokumen yuridis dan ekstra yuridis atau melaksanakan surat permohonan atau melaksanakan perbuatan untuk dijadikan barang bukti di pengadilan negara pengirim sesuai dengan perjanjian internasional yang berlaku

(11)

l. Memberi bantuan pada kapal dan pesawat udara sebagaimana tersebut di atas dan pada anak buah kapal, meneripa laporan perjalanan suatu kapal, menerima dan mencap dokumen kapal, melakukan penyelidikan atas peristiwa yang terjadi dalam

perjalanan dan menelesaikan perselisihan apapun anatar

nahkodan, perwira dan pelaut sejauh diizinkan oleh hukum negara pengirim

(12)

Mulai dan Berakhirnya Fungsi Perwakilan

Konsuler

Diatur dalam pasal 24 Konvensi Wina 1963 menentukan sebagai berikut:

1. Menteri luar negeri negara penerima atau orang yang diberi kuasa oleh menteri harus

memberitahukan tentang :

a. Pengangkatan anggota Pos Konsuler, atas kedatangan mereka setelah ditunjuk untuk menempati pos konsuler, keberangkatan terakhir atau berakhirnya masa tugas mereka

b. kedatangan dan keberangkatan terakhir anggota keluarga mereka bersama anggota pejabat konsuler yang tinggal serumah dengannya

c. kedatangan dan keberangkatan terakhir dari anggota staf pribadi pejabat konsuler yang bersangkutan

(13)

2. Apabila memungkinkan kedatangan dan keberangkatan

dapat diberitahukan lebih awal

Di dalam pasal 25 Konvensi Wina 1963 ditentukan bahwa

fungsi anggota konsuler akan berakhir inter alia :

a.

Atas pemberitahuan negara pengirim pada negara

penerima bahwa fungsinya telah berakhir

b.

Atas penarika kembali exekuator oleh negara pengirim

c.

Atas pemberitahuan negara penerima pada negara

(14)

Klasifikasi Kepala Perwakila Konsuler

Diatur dalam Pasal 9 Konvensi Wina 1963 yakni :

1.

Konsul Jenderal

2.

Konsul

3.

Konsul Muda

(15)

Hubungan Kerja Perwakila Diplomatik dan

Konsuler

Diatur dalam Pasal 70 Konvensi Wina 1963 yaitu:

Fungsi konsuler dapat dilakukan oleh diplomatik, hal demikian dapat terjadi apabila :

1. Ketentuan konvensi ini akan berlaku dan diizinkan sepanajng ada

kaitannya untuk melaksanakan fungsi konsuler oelh suatu perwakilan diplomatik

2. Nama-nama perwakilan diplomatik yang ditempatkan pada bagian

(16)

3. Dalam melaksanakan konsuler, suatu misi diplomatik dapat melakukan hubungan :

a. pemerintah daerah di distrik konsuler tersebut

b. pemerintah pusat di negara penerima jika diperkenankan oleh hukum dan peraturan perundang-undangan negara penerima atau berdasrakan persetujuan internasional yang relevan

4. Hak istimewa dan kekebalan diplomatik yang dinikmati oleh

anggota perwakilan diplomatik sebagaimana yang ditentukan oeh ayat 2 pasal ini, tetap terus berlaku sesuai dengan hukum

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 36 ayat (1) huruf (b) Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler menegaskan bahwa kewajiban Negara penerima untuk memberitahukan kepada perwakilan diplomatik asing

Setelah adanya kesepakatan antara negara pengirim dengan negara penerima, ke depannya para wakil yang menjadi pejabat diplomatik, termasuk juga pejabat konsuler diberikan

Para pekerja migran dan anggota keluarganya harus, berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Negara-Negara bersangkutan, serta perjanjian internasional yang sesuai dan

Setelah adanya kesepakatan antara negara pengirim dengan negara penerima, ke depannya para wakil yang menjadi pejabat diplomatik, termasuk juga pejabat konsuler diberikan

1. Untuk mengetahui pengaturan mengenai tindakan negara penerima terhadap negara pengirim yang telah melakukan tindakan penyalahgunaan gedung perwakilan diplomatik.

28 Di Negara Amerika Serikat (AS), apabila suatu Perjanjian Internasional tidak bertentangan dengan Konstitusi maka isi Perjanjian dianggap menjadi bagian Hukum yang

Iran harus tunduk terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan perjanjian internasional yang diatur dalam Konvensi Wina 1961 demi keberlangsungan hubungan diplomatik dengan

UNHCR juga mendorong pemerintah negara penerima pengungsi untuk melonggarkan kriteria penerimaan pengungsi dan menetapkan prosedur keimigrasian khusus bagi para pengungsi.23 Melihat