• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga T1 132007017 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga T1 132007017 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi belajar sangat berperan dalam mencapai tujuan belajar. Tanpa adanya motivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh maka ia tidak akan dapat mencapai tujuan belajar. Dalam kegiatan interaksi belajar, guru memegang peranan sangat penting dalam upaya menumbuhkan serta meningkatkan motivasi siswa secara menyeluruh. Siswa akan lebih aktif berperan serta berpartisipasi positif di dalam kegiatan pembelajaran. Guru berperan sebagai motivator siswa dalam belajar. Guru selayaknya untuk selalu memanfaatkan media dan model pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah. Rendahnya kepedulian orang tua dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak.

Menurut W. S. Winkel (2004), gaya memimpin kelas menunjuk pada cara guru memberikan pengarahan pada proses belajar-mengajar. Pembagian gaya-gaya memimpin menurut Kurt Kewin, yaitu gaya otoriter, gaya demokratis, dan gaya laissez faire. Maka, di satu pihak, guru yang professional akan menyesuaikan corak mengajar dan gaya memimpin kelas dengan kebutuhan kelas, namun di lain pihak, dia tidak akan terlalu menyimpang dari gaya mengajar khas yang telah dikembangkannya sendiri.

(2)

2

dengan yang lainnya. Metode yang digunakan, kebiasaan yang kurang baik yang dilakukan, atau materi yang diberikan oleh guru akan mempengaruhi daya tangkap siswa dalam menyerap materi yang ada. Kurikulum yang terlalu padat dengan materi yang kurang relevan dengan tujuan pembelajaran, hanya akan membuat bingung siswa, sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar. Sebagai pengajar guru seyogyanya membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

W.S. Winkel (1991) mengatakan bahwa : “Motivasi Intrinsik adalah bentuk motivasi yang berasal dari dalam diri subyek yang belajar”. Namun terbentuknya motivasi intrinsik biasanya orang lain juga memegang peran, misalnya orang tua atau guru menyadarkan anak akan kaitan antara belajar dan menjadi orang yang berpengetahuan. Biarpun kesadaran itu pada suatu ketika mulai timbul dari dalam diri sendiri, pengaruh dari pendidik telah ikut menanamkan kesadaran itu. Di samping itu, guru perlu lebih menghayati perannya sebagai pendidik sehingga muncul rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri dalam memproses anak didik.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sari (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kreativitas secara simultan terhadap prestasi belajar siswa. Dalam penciptaan iklim belajar yang menunjang, guru dihadapkan kepada beberapa faktor yang dapat menjadi kendala atau pendukung terciptanya kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar. Guru harus memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan prinsip-prinsip mengajar yang dapat mendukung terciptanya kondisi belajar optimal tersebut bagi terciptanya proses belajar.

(3)

3

kegairahan siswa, dan efektivitas tercapainya tujuan pengajaran. Peranan guru, tipe kepemimpinan atau administrator akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas.

Hasil wawancara dengan siswa kelas XB dan observasi di SMK PGRI 2 Salatiga beberapa siswa berpendapat bahwa gaya kepemimpinan guru di sekolah ada bermacam-macam antara lain, guru yang otoriter selalu mengarahkan dengan keras segala aktivitas para siswa tanpa dapat ditawar-tawar. Guru yang laissez faire memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengatur belajarnya sendiri,

dan guru tersebut akan memberikan penjelasan kalau memang diminta oleh siswa, yang ketiga adalah guru demokratis mempunyai ciri suka bekerja sama dengan murid, lebih memungkinkan terbinanya persahabatan antara guru dengan siswa, dan siswa akan belajar lebih produktif baik pada saat diawasi oleh guru maupun tanpa diawasi guru. Siswa di SMK tersebut mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang gaya kepemimpinan guru. Persepsi siswa adalah pandangan atau pendapat mengenai sesuatu yang telah dilihat oleh siswa. Sedangkan gaya kepemimpinan guru adalah pola tindakan yang dilakukan guru, yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan siswa. Dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru adalah cara pandang siswa terhadap pola tindakan yang dilakukan guru, yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan siswa.

(4)

4

siswa akan ramai sendiri di kelas. Selain itu hampir semua siswa kelas tersebut menganggap bahwa gaya kepemimpinan yang demokratis dapat membuat siswa mempunyai motivasi dalam belajar.

Berkaitan dengan hal itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah ada Hubungan yang signifikan antara Persepsi Siswa Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru dan motivasi Belajar Siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

(5)

5 2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah a. Bagi Guru

Memberikan sumbangan mengenai gaya kepemimpinan kelas yang tepat dan dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. b. Bagi Siswa

Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar secara pribadi serta mampu memotivasi teman yang lain.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan positif bagi sekolah, khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis membagi penulisan menjadi lima bab sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, penulis membahas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II. Landasan Teoritis yang mencakup Pengertian Motivasi Belajar, Jenis-Jenis Motivasi Belajar, Fungsi Motivasi Belajar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, Aspek-Aspek Motivasi Belajar, Persepsi Siswa, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi, Gaya Kepemimpinan Guru, Aspek Gaya Kepemimpinan Guru, Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru, hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru dan Motivasi Belajar, dan Hipotesis

Bab III Metode Penelitian, berisi Jenis Penelitian, Subjek Penelitian, Definisi Operasional, Variabel penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Uji Coba Instrumen, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi Gambaran Subjek Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, Hasil Analisis Data, Hasil Uji Asumsi, dan Pembahasan.

Referensi

Dokumen terkait

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Kompetensi Kerja tingkat 2 bagi anggota Direksi BPRS. dapat menggunakan sisa batas waktu yang

Orang mukmin yang paling mulia adalah mereka yang paling

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Perusahaan atau yang dikuasakan, bagi yang dikuasakan diwajibkan membawa surat kuasa. Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Panitia Pelelangan mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan pada

Sanggahan disampaikan kepada Pokja 3 Pekerjaan Konstruksi ULP Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Apilkasi SPSE pada website LPSE Kabupaten Jombangb.

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN, TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, RETURN SAHAM, DAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN YANG TIDAK PADA PERUSAHAAN

4.1. Capaian pembelajaran mata kuliah ini meliputi: 1) mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan busana tradisional Indonesia, perkembangan busana kuno