• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIP UMMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " RIP UMMI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 3 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH SINGKAT UMMI

Universitas Muhammadiyah Sukabumi didirikan berdasarkan kajian dan studi kelayakan yang dilakukan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukabumi, tanggal 1 Desember 2000 yang memutuskan untuk segera merealisasikan Keputusan Musyawarah Daerah Muhammadiyah 1996, yaitu mendirikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang disingkat UMMI dengan kampus yang berada di komplek Perguruan Muhammadiyah Jl. R. Syamsudin, S.H. No. 50 Sukabumi. Tujuan didirikannya UMMI adalah sebagai berikut :

a. Membangun masyarakat dalam segala aspek kehidupannya; b. Membangun masyarakat Islami yang sebenar-benarnya;

c. Membangun nilai-nilai kearifan lokal dalam bidang teknologi, pertanian, budaya, pendidikan dan budaya ekonomi lokal yang pada akhirnya mencapai tingkat global.

Tujuan pembangunan UMMI ini berkaitan erat dengan falsafah Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yaitu mengembangkan keilmuan dan Al-Islam, berilmu dan beramal demi membangun bangsa dan negara.

Pendirian UMMI memperoleh dukungan dari berbagai pihak yaitu Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi, para cendikia dan masyarakat. UMMI diharapkan dapat mempelopori pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan tuntutan pembangunan di masa depan baik untuk wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Nasional maupun Internasional.

UMMI didirikan berdasarkan surat ijin operasional Menteri Pendidikan Nasional dengan Nomor: 81/D/0/2003 pada tanggal 13 Juni 2003. Berdasarkan ijin operasional tersebut sampai dengan tahun 2011/2012, UMMI memiliki 14 program studi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

Sejak pendirian, jumlah mahasiswa UMMI terus bertambah, sampai dengan tahun 2012 sebanyak 2.494 mahasiswa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 17% setiap tahunnya. Hal ini menunjukan kepercayaan masyarakat yang semakin baik terhadap UMMI dan harus dijadikan sebagai modal dasar untuk pengembangan UMMI di masa yang akan datang.`

1.2 TANTANGAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI (IPTEKS)

Kemajuan IPTEKS merupakan sebagian dari indikator penting kemajuan peradaban bangsa, dengan kemajuan IPTEKS suatu bangsa dapat mendayagunakan kekayaan lingkungan alam serta budaya lokal untuk mewujudkan kesejahteraan serta meningkatkan kualitas kehidupannya. Kemajuan IPTEKS terbukti memberi kemampuan suatu bangsa untuk melepaskan kendala ruang dan waktu dan membawanya kepada peradaban dan kehidupan yang baru.

Perbedaan geografis dan batas-batas negara bukan lagi merupakan hambatan bagi negara yang telah mencapai kemajuan IPTEKS, permodalan perdagangan barang dan jasa serta teknologi semakin bebas menembus batas-batas wilayah negara, sebagai akibatnya kebebasan suatu negara membangun dan mengembangkan dirinya menjadi semakin terikat oleh berbagai perkembangan internasional, yang di monopoli oleh bangsa-bangsa dengan kemajuan IPTEKS.

(4)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 4 posisinya dalam pergaulan dan persaingan antar bangsa di dunia. Perlu disadari pula bahwa perkembangan IPTEKS akan terus berkembang dalam jangka waktu yang lama serta berhubungan langsung dengan kemampuan manusia dalam berpikir secara sistematis dan melakukan analisis mendalam terhadap berbagai masalah yang dihadapinya.

Atas kenyataan di atas kunci dari perkembangan suatu bangsa atau negara di masa yang akan datang, terletak pada kemampuan efektifnya dalam penerapan IPTEKS yang dimilikinya. Untuk itu meskipun bukan satu-satunya cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, pemanfaatan kemajuan IPTEKS adalah sangat penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan tantangan ke depan untuk membawa bangsa Indonesia melepaskan diri dari ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu UMMI sangat perlu mempunyai suatu master plan atau arah pengembangan institusi jangka panjang yang nyata dan efektif berdampak pada kemajuan dan penguasaan IPTEKS.

Master plan yang dimaksud adalah suatu dokumen yang menjadi rujukan untuk setiap kebijakan strategis maupun operasional yang diambil oleh UMMI dalam menjalankan misi mewujudkan visinya mampu menghasilkan lulusan yang tepat waktu dan berkualitas. Selain itu UMMI memiliki tanggung jawab memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan utama catur dharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu, dan tanggap terhadap perkembangan dan tantangan lokal dan global yang menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan IPTEKS yang dibekali oleh IMTAQ.

1.3 TANTANGAN DALAM KONTRIBUSI MEMBANGUN BANGSA

INDONESIA

Membangun UMMI bertujuan membangun bangsa Indonesia, dengan memahami persoalan penting yang dihadapi bangsa Indonesia hal yang mutlak diperlukan untuk menetapkan arah pengembangan UMMI jauh kedepan. Namun demikian, memahami persoalan global yang juga melatar belakangi setiap usaha membangun bangsa Indonesia juga sangat perlu menjadi perhatian.

Indonesia salah satu negara yang ikut serta menandatangani kesepakatan dunia tentang Millenium Sustainable Development (3-14 Juni 1992 di Rio De Janerio, Brazil) atau yang juga dikenal sebagai The Agenda 21st Century terdapat delapan goal yang harus dicapai pada tahun 2015 (the millenium development goals): 1) penurunan tingkat kemiskinan dan kelaparan, 2) peningkatan kesempatan mendapatkan atau menyelesaikan pendidikan dasar, 3) realisasi kesamaan gender, 4) menurunkan tingkat kematian bayi, 5) peningkatan kesehatan ibu (mengurangi kematian ibu saat melahirkan), 6) mewujudkan kesehatan masyarakat terhadap sejumlah penyakit yang sangat berbahaya yang mengancam kelangsungan serta kualitas kehidupan umat manusia (HIV/AIDS, Malaria,dll), 7) mewujudkan kelestarian lingkungan, 8) melaksanakan kerjasama global untuk pembangunan negara tertinggal.

Bagi Indonesia, terlepas adanya kesepakatan dunia tersebut di atas, semua goals yang disebutkan adalah merupakan tuntutan dasar dan prioritas yang dihadapi oleh pembangunan bangsa, yaitu kebutuhan sangat penting yang dimanifestasikan pada berbagai bentuk krisis bangsa Indonesia dewasa ini, yang meliputi kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, keamanan dan kenyamanan.

(5)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 5 membangun bangsa ini. Sesuai dengan posisi serta kapasitasnya, UMMI bertanggung jawab dan berkewajiban secara aktif ikut serta mengatasi ketertinggalan bangsa ini dalam kemajuan IPTEKS. UMMI juga ikut bertanggung jawab kepada bangsa ini atas tertinggalnya potensi insani yang berkualitas dan profesional. Secara spesifik UMMI sekaligus bertanggung jawab dan berkewajiban ikut serta mengatasi semua bentuk tantangan.

1.4 TANTANGAN PEMBINAAN AKHLAQUL KARIMAH

Nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang terdahulu terkenal dengan adat ketimuran, bangsa Indonesia yang mempunyai nilai-nilai budaya yang luhur, adab kesopanan yang tinggi. Saat ini karena pengaruh globalisasi mengikis nilai-nilai budaya Indonesia yang bermartabat menuju pada moral bangsa yang rendah. Pengaruh tersebut tidak sesuai dengan ideologi Pancasila yang memiliki dasar ke-Tuhanan telah dilanggar dengan pemikiran-pemikiran liberalis yang bebas, mendefinisikan makna ke-Tuhanan dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan pemikiran-pemikiran yang liberal yaitu berdasarkan hasil pemikiran individu atau kelompok dan bukan berdasarkan aturan hukum ke-Tuhanan yang diajarkan oleh suatu agama. Perubahan ini terlihat sekali memasuki wilayah aturan agama yang dipeluk oleh mayoritas masyarakat Indonesia yaitu Islam.

Kebebasan berfikir dan mendefinisikan amalan ibadah yang tidak sesuai dengan aturan/hukum yang sudah ditetapkan dalam ajaran Islam ini, nampak jelas sekali sedang diupayakan untuk dirusak dan diselewengkan dengan mengatas-namakan toleransi dan hak asasi manusia dalam menjalankan amalan ibadahnya menurut keyakinannya sendiri, dan dari hasil pemikirannya sendiri yang sudah dipengaruhi oleh gaya pemikiran liberal yang mengusung kebebasan tanpa batas. Hal tersebut bertentangan sekali dengan norma-norma agama yang diajarkan pada umumnya dan norma ajaran Islam pada khususnya yang mempunyai batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar karena dasar keimanan kepada Allah SWT.

Pengaruh globalisasi di Indonesia, sudah didominasi oleh gaya kapitalis dan pemikiran liberalis secara perlahan dan sistemik sudah berusaha menggerogoti nilai-nilai ideologi Pancasila yang memiliki arti kemanusiaan yang adil dan beradab. Timbulnya perubahan pada nilai-nilai kemanusiaan yang beradab kepada nilai pemikiran liberalis, memberikan dampak kemerosotan moral menjadi tidak beradab, yaitu dengan maraknya pornografi dan pornoaksi yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi. Nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dengan adat ketimurannya yang dahulu selalu menjaga nilai kemanusiaan yang beradab, kini telah terdegradasi. Pengaruh kapitalis yang mengusung pemikiran liberalis dengan kebebasan tanpa batas, sesungguhnya sudah menurunkan arti peradaban bangsa Indonesia, dengan kemerosotan moral yang cukup tajam dan tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila yang menganut faham ketuhanan YME.

(6)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 6 BAB II

PERKEMBANGAN UMMI 2007-2012

2.1 KEADAAN FAKULTAS, PROGRAM STUDI DAN STATUS AKREDITASI Sampai saat ini UMMI telah memiliki lima fakultas dengan 14 program studi. Pada tahun 2008 sepuluh dari empat belas program studi telah terakreditasi, kesungguhan UMMI dalam melaksanakan pendidikan mendapat pengakuan. Keadaan fakultas, program studi akan digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 1 : Daftar Fakultas dan Program Studi s.d. 2012

No Fakultas Program Studi Jenjang Status

Administrasi Publik S1 C

Administrasi Bisnis S1 B

Sastra Inggris S1 C

Sastra Indonesia S1 Proses

PJKR S1 Proses

2.2 KEADAAN MAHASISWA 2007-2012

Mahasiswa terdaftar UMMI pada tahun akademik 2012/2013 berjumlah 4.905 orang dan telah meluluskan 1.385 orang mahasiswa. Pelamar ke UMMI cukup baik dan setiap tahun meningkat. Tahun Akademik 20121/2013 pendaftar ke UMMI yang tercatat pada Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru 2012/2013 berjumlah 1.034 orang dan yang dapat diterima sebagai seleksi sejumlah 995 orang.

Tabel 2: Jumlah Mahasiswa UMMI s.d. 2012/2013

Tahun Akademik Jumlah Mahasiswa

(7)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 7 2.3 KEADAAN TENAGA EDUKATIF

Dosen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Menyadari betapa penting peranannya, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan, maka pihak universitas secara terus menerus dan secara simultan mendorong dan memberi peluang yang seluas-luasnya untuk melakukan pengayaan wawasan keilmuan baik melalui institusi maupun usaha mandiri; melakukan perbaikan penataan administrasi kepegawaian, pengiriman dan menyertakan pada kegiatan-kegiatan ilmiah, dan pengembangan bidang minat.

Peningkatan wawasan global merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga peningkatan kemampuan bahasa asing harus mendapatkan perhatian oleh semua pihak. Kewajiban universitas dan fakultas untuk memberikan dorongan dan peluang untuk kesempatan-kesempatan seperti itu.

Peningkatan kualitas dosen dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa, universitas menentukan beberapa kebijakan antara lain ; 1) mendorong dan memfasilitasi para dosen melakukan studi lanjut, baik ke jenjang S2 maupun S3, 2) mengikuti pelatihan, seminar atau lokakarya, 3) mengikuti refreshing course atau on job training, 4) penulisan buku ajar (5) mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (6) meningkatkan atmosfir akademik secara terus menerus dan konsisten.

Kebijakan peningkatan kualitas dosen adalah sebagai berikut : a. Studi lanjut (S-2 dan S-3);

Jumlah dosen yang dimiliki UMMI saat ini sebanyak 196 dosen yang terdiri atas 87 dosen tetap yayasan dan 109 dosen tidak tetap. Dari jumlah dosen tetap di atas, sebanyak 47 dosen diantaranya telah menyelesaikan program magister, 3 orang telah menyelesaikan program S3, 11 orang sedangkan studi lanjut S3,19 sedang studi lanjut S2 sisanya 7 orang masih S1, peluang untuk melakukan studi lanjut diberikan seluas-luasnya kepada semua dosen, tetapi dalam pemberangkatan dosen yang studi lanjut tetap memperhatikan keseimbangan jumlah dosen yang ada di jurusan, agar proses belajar mengajar tidak sampai terganggu. Dalam studi lanjut dosen diminta untuk memperhatikan kesesuaian disiplin ilmu yang diambil.

b. Peningkatan jabatan fungsional dosen;

Di samping jalur pendidikan formal (S2, dan S3), upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar juga dilakukan melalui peningkatan jabatan fungsional dosen. Sampai saat ini seluruh dosen di UMMI sudah memiliki jabatan fungsional akan tetapi masih di dominasi oleh jabatan fungsional asisten ahli sebanyak 41 dosen, 12 dosen lektor, 5 orang dosen lektor kepala dan 22 orang belum memiliki jabatan fungsional.

c. Training / Kursus;

Untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, UMMI telah membuka pelatihan Bahasa Inggris bagi dosen dimulai pada tahun 2005 namun demikian terbatasnya jumlah pengajar serta rendahnya dosen untuk mengikuti program pelatihan bahasa asing, kegiatan tersebut menjadi terhambat untuk dilaksanakan.

d. Penelitian dan Publikasi Ilmiah;

(8)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 8 telah dilakukan oleh dosen, namun demikian rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian mengakibatkan jurnal yang diterbitkan tidak tepat waktu. Rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian salah satunya diakibatkan minimnya dana stimulan yang diberikan oleh UMMI kepada dosen untuk melakukan penelitian, hal ini jelas menghambat dalam peningkatan kualitas dosen di masa yang akan datang.

Sampai saat ini jurnal ditingkat universitas yang telah diterbitkan sudah lebih dari 10 kali terbit ditambah dengan beberapa jurnal baru di tingkat fakultas seperti :

1. Jurnal Santika (Fakultas Sains dan Teknologi) 2. Jurnal Adhum (Fakultas Ilmu Adm. dan Humaniora) 3. Jurnal Ekonomi (Fakultas Ekonomi)

4. Jurnal Pertanian (Fakultas Pertanian)

5. Jurnal program studi yakni Program Studi Biologi. e. Penulisan buku ajar;

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses belajar mengajar, maka universitas telah mengambil kebijakan mendorong semua dosen untuk menulis buku ajar. Sedikit saja dosen yang tergerak untuk membuat buku ajar, selama ini dosen baru sampai pada tingkat membuat bahan ajar dalam bentuk hand out.

f. Keadaan Karyawan (Tenaga Administratif, Laboran, Pustakawan dan Tenaga Keamanan);

Jumlah Karyawan pada unit-unit secara keseluruhan berjumlah 55 orang yang tersebar pada 7 Unit kerja. Secara terperinci karyawan tersebut dijelaskan sebagai berikut; bagian kepegawaian dan umum 2 orang, bagian SIM 1 orang, bagian akademik dan kemahasiswaan 2 orang, staf keuangan 3 orang, staf administrasi dan keuangan fakultas 13 orang, perpustakaan 3 orang, sekretariat 2 orang, keamanan 9 orang, office boy 10 orang, laboran 7 orang dan sopir 3 orang.

Namun demikian 60 % dari jumlah karyawan yang ada memiliki etos kerja yang buruk, hal ini tentu saja berdampak pada pelayanan yang diberikan menjadi tidak maksimal.

g. Keadaan Aset Fisik;

UMMI memiliki tanah seluas 145.000 meter persegi, yang statusnya sebagai hak milik persyarikatan Muhammadiyah lokasinya terletak di Jl. R. Syamsudin, SH. No.50 Kota Sukabumi dan di Desa Sirnaresmi serta Desa Kebon Manggu Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. UMMI memiliki gedung yang berfungsi untuk beberapa kategori seperti tercantum pada tabel berikut :

Tabel 3 : Gedung yang dimiliki UMMI

Kategori Gedung Luas dalam Meter Persegi

(9)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 9 Prasarana ini masih dirasakan masih kurang memadai untuk menampung kebutuhan operasional pendidikan UMMI.

2.4 MASALAH UTAMA

Masalah utama pengembangan UMMI sebagai universitas yang unggul dalam keilmuan dan ke Islaman, yaitu :

a.

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia;

Saat ini UMMI memiliki jumlah sumberdaya insani yang belum memadai dari sisi kualitas, hal ini harus dijadikan perhatian dalam rencana pengembangan UMMI kedepan sebagai upaya dalam meningkat mutu pendidikan yang berstandar nasional, dilakukan secara sistematik dan terpadu.

b.

Peningkatan Kompetensi Dosen;

Dosen sebagai ujung tombak keberhasilan tujuan pendidikan dituntut memiliki wawasan pedagogik yang baik, berwawasan sosial, profesional serta prestasi kerja yang baik, semua itu di wujudkan dengan karya-karya yang harus dihasilkan oleh setiap dosen dalam bentuk hasil penelitian, buku ajar, makalah serta karya tulis lainnya berstandar nasional.

c.

Peningkatan Prasarana Dan Sarana Pendidikan;

Meningkatnya jumlah mahasiswa UMMI dari tahun ke tahun berdampak semakin terbatasnya jumlah ruangan yang di miliki UMMI, hal ini harus menjadi pertimbangan UMMI kedepan untuk menambah jumlah ruang sehingga pelayanan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa, namun perlu di ingat dalam pengadaan ruangan mesti disesuaikan dengan standar nasional pendidikan tinggi.

d.

Peningkatan Sistem Pengelolaan Universitas;

Sistem pengelolaan universitas harus direncanakan dengan baik dan memiliki kejelasan pencapaian kinerja setiap bidangnya, sistem kerja harus mencerminkan profesionalisme dan etos kerja yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun panduan-panduan kerja, kebijakan-kebijakan, tata kelola, aturan, struktur organisasi, wewenang, tanggung jawab dan lain sebagainya.

2.5 PENDEKATAN

Pendekatan yang digunakan untuk menjawab masalah yang dihadapi maka adalah melakukan peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous improvement) dengan dasar pemikiran yang bersifat sirkuler dalam teknis pelaksanaannya, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan perbaikan (PDCA = Plan, Do, Check, Act). Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan kualitas unit kerja yang diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan benar-benar dikerjakan sehingga mencapai mutu. Evaluasi terhadap pelaksanaan dilakukan sebagai suatu kebutuhan untuk memperbaiki langkah selanjutnya agar dapat mencapai baku kinerja yang ditetapkan bersama. Pelaksanaan peningkatan kualitas yang berkelanjutan disesuaikan dengan keadaan di masing-masing unit kerja.

2.6 USAHA-USAHA

Untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan UMMI ditempuh melalui berbagai usaha, sebagai berikut :

a.

Koordinasi antar pimpinan baik vertikal maupun horizontal;

(10)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 10

d.

Meningkatkan koordinasi pimpinan UMMI dengan BPH UMMI;

(11)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 11 BAB III

DASAR PERENCANAAN

3.1 ARAH PENGEMBANGAN UMMI

Kuatnya dinamika persoalan yang dihadapi UMMI jauh ke depan akan menghadirkan kendala dalam menetapkan rancangan pengembangan di masa yang akan datang. Menghadapi adanya kendala tersebut, maka arah pengembangan dapat memberikan rambu-rambu dalam bentuk sasaran pengembangan untuk mewujudkan UMMI sebagai perguruan tinggi yang unggul dan memiliki standar dengan kualitas nasional maupun internasional. Langkah awal menuju UMMI sebagai lembaga yang unggul harus memahami hakekat budaya akademik sebagai suatu nilai yang menggambarkan sosok serta makna perguruan tinggi yang bersangkutan bagi lingkungannya.

Hakekat budaya akademik universal bermakna: 1) kultur, suasana, dan kualitas tata kehidupan serta tradisi akademik yang universal, 2) berpengaruh sangat kuat dalam melahirkan dan menumbuhkembangkan kepribadian, karakter, norma, potensi serta kehidupan akademik yang unggul dan berkualitas dari para anggota masyarakat UMMI, 3) berpengaruh sangat kuat dalam melahirkan serta membangun prestasi dan kontribusi kepada lingkungannya, 4) merupakan nilai jual dari keberadaan universitas bagi stakeholders maupun lingkungan sekitarnya.Pengembangan UMMI diarahkan pada pencapaian universitas berstandar nasional dan sebagai pusat kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta universitas berstandar internasional.

Arah pengembangan UMMI disusun dengan terlebih dahulu melihat latar belakang yang menjawab pentingnya UMMI mempunyai skenario pengembangan jauh ke depan, yaitu, dapat menjelaskan bagaimana seharusnya UMMI berperan, dan bagaimana UMMI menjalankan perannya, serta bagaimana UMMI harus dikembangkan.

Menyadari peran sangat penting dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) serta IMTAQ dalam pembangunan bangsa maka tiga hal penting berikut perlu menjadi perhatian dalam menyusun arahan untuk terwujudnya visi UMMI 2022 yaitu, tantangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan Seni (IPTEKS) dan IMTAQ, tantangan kontribusi UMMI dalam membangun bangsa Indonesia dan pembinaan akhlaqul karimah sebagai akibat dari arus globalisasi.

Peran, tanggung jawab maupun ketercapaian cita-cita jauh ke depan sangat bergantung kepada penempatan visi dan misinya dalam kerangka yang lebih luas, terarah serta memiliki sasaran waktu yang tepat. Visi suatu organisasi ke depan sangat ditentukan oleh kesadaran para pelakunya dalam pemikiran, kebijakan hingga kepada realisasi perannya masing-masing dari waktu ke waktu. Dengan demikian UMMI dalam menetapkan visi nya harus sungguh-sungguh. Dalam merealisasikan keberhasilan visi tersebut sangat tergantung pada pemahaman serta komitmen pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinan organisasi, kepemimpinan operasional dan kepemimpinan publik.

Visi UMMI di tahun 2022 merupakan sebuah komitmen bersama yang harus dilaksanakan agar UMMI mampu menjadi sebagai universitas yang memiliki keunggulan baik dari sisi IPTEKS maupun dari karakter Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

3.2 VISI, MISI DAN TUJUAN 3.2.1 Visi UMMI

Terwujudnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang unggul dalam

(12)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 12 3.2.2 Misi

(1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional sehingga dapat melahirkan tenaga ahli dan tenaga profesional dalam berbagai bidang keahlian yang cakap, kompeten, beriman dan berahlaq mulia.

(2) Melakukan kegiatan pembelajaran yang didasari hasil-hasil penelitian yang akurat dan mutakhir, yang mampu membangkitkan kemauan dan kemampuan berpikir kritis dikalangan dosen dan mahasiswa.

(3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian yang berkualitas yang mempunyai nilai maslahat bagi umat manusia.

(4) Melakukan pengembangan dan penyebarluasan IPTEKS kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

3.2.3 Tujuan

(1) Dihasilkannya lulusan yang berkualitas dan berkepribadian Islami, memiliki kompetensi dan etos kerja yang baik serta memiliki daya saing.

(2) Terkembangkannya IPTEKS untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

(3) Meningkatnya kompetensi akademik dan profesionalisme dosen dan mahasiswa melalui kegiatan penelitian unggulan.

(4) Meningkatnya hasil-hasil penelitian melalui pengembangan penelitian yang berorientasi kepada pemecahan masalah.

(5) Tersebarluasnya dan terimplementasikannya hasil-hasil penelitian untuk pengembangan dan pemberdayaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

(13)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 13 BAB IV

RENCANA PENGEMBANGAN UMMI

Untuk mewujudkan UMMI sebagai universitas yang unggul dalam keilmuan dan Keislaman dalam dua periode. Kedua periode tersebut dijabarkan sebagai berikut :

4.1 PENGEMBANGAN UMMI PERIODE 2012 - 2017

Pada periode pertama tahun 2012-2017 pengembangan UMMI diarahkan kepada wujud perguruan tinggi yang berstandar nasional. Adapun untuk mewujudkan arah pengembangan 2012-2017 dibangun melalui 3 pilar yaitu : 1) Penyehatan Organisasi, 2) Peningkatan Infrastruktur, 3) Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni.

4.1.1 Penyehatan Organisasi

Penyehatan organisasi harus diwujudkan ke dalam bentuk program yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Adapun program yang harus dijalankan adalah :

a. Penguatan Tata Pamong;

Penguatan Tata Pamong dimaksudkan untuk memperbaiki sistem, struktur organisasi dan mekanisme penyelenggaraan UMMI yang akan dijadikan sebagai landasan yuridis dari struktur atau susunan organisasi UMMI yang kemudian di tuangkan dalam statuta.

b. Pengembangan Kapasitas Pimpinan;

Pengembangan kapasitas pimpinan dimaksudkan untuk membangun pemahaman yang terintegrasi, selaras serta komitmen pimpinan terhadap pencapaian Visi UMMI dimasa yang akan datang.

c. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu;

Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu dimaksudkan untuk menjamin mutu pendidikan UMMI melalui penyelenggaran catur dharma perguruan tinggi, dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan stakeholder internal dan eksternal perguruan tinggi.

Mutu perguruan tinggi merupakan kesesuaian antar penyelenggara perguruan tinggi dengan standar nasional pendidikan, maupun standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri berdasarkan visi serta kebutuhan stakeholders internal dan eksternal. UMMI harus mampu menetapkan dan mewujudkan visi, misi dan tujuan ke dalam sejumlah standar.

d. Peningkatan Kompetensi Sumberdaya Manusia;

Pengembangan kompetensi Sumberdaya Manusia (SDM) dimaksudkan untuk menunjang karir, prestasi dan reputasi dosen. Hal ini perlu direncanakan secara sistematis selaras dengan perjalanan UMMI ke depan yang sesuai dengan prestasi dan minat individual serta memperhatikan lingkungan dan bidang ilmu masing-masing. Pengembangan kompetensi SDM tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan formal, kemampuan penelitian, totalitas dalam pengabdian kepada masyarakat serta pemahaman dan implementasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan menjadi lingkar keilmuan dan kepribadian yang terpadu.

(14)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 14 4.1.2 Peningkatan Infrastruktur

Peningkatan infrastruktur dapat diwujudkan melalui program: a. Pembiayaan;

Pembiayaan yang dimaksud adalah penyusunan anggaran harus menjamin kelayakan, keberlangsungan dan keberlanjutan program sehingga proses akademik dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Penyusunan anggaran harus menggambarkan sumber dana, perencanaan dan pengelolaan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Untuk itu, penyusunan anggaran harus menganut transparansi yang didasari akhlaq Islami.

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana;

Peningkatan sarana dan prasarana dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan terhadap mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membangun fasilitas-fasilitas pendidikan yang relevan dan menjadi daya dukung peningkatan kualitas mahasiswa UMMI. Perlu diperhatikan dalam peningkatan sarana dan prasarana harus memenuhi aspek kecukupan, kesesuaian, aksesibilitas, pemeliharaan dan perbaikan, penggantian dan pemutakhiran, kejelasan peraturan dan efisiensi penggunaannya.

c. Pengembangan Sistem Informasi;

Pengembangan sistem informasi dimaksudkan untuk menjamin akses dan pendayagunaan dalam memenuhi kebutuhan pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengunduhan, presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak yang berkepentingan.

4.1.3 Pengembangan Pendidikan Mahasiswa dan Alumni

Pengembangan pendidikan mahasiswa dan alumni dapat dilakukan melalui program:

a. Peningkatan Daya Nalar Ilmiah Mahasiswa;

Peningkatan daya nalar yang dimaksudkan dengan membangun suasana akademik di kalangan mahasiswa yang dapat mengembangkan wawasan serta pemikiran mahasiswa itu sendiri. Wujud dari peningkatan daya nalar ini, UMMI mampu menjadi perintis dalam membentuk forum-forum diskusi di kalangan mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran kritisnya.

b. Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa;

Pengembangan bakat dan minat mahasiswa dimaksudkan untuk mengakomodasi minat serta bakat mahasiswa sekaligus mencari potensi yang dimiliki mahasiswa. Minat dan bakat mahasiswa yang harus diakomodasi oleh UMMI meliputi; kesenian, olah raga, Al-Islam, keorganisasian, dan minat lain yang relevan dengan bidang pendidikan. Minat dan bakat mahasiswa yang unggul didukung untuk dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.

c. Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa;

(15)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 15 d. Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan;

Pembinaan dan pengembangan organisasi kemahasiswaan dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman, kedewasaan dan kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi. Pengembangan organisasi kemahasiswaan termasuk membangun jejaring dengan pihak eksternal yang sesuai dengan bidang ilmunya. hal ini perlu dilakukan agar organisasi mahasiswa dapat berjalan secara terarah dan sesuai dengan visi dan misi UMMI. Wujud dari kegiatan ini dapat berupa pelatihan, seminar kemahasiswaan, simposium dan sebagainya. e. Peningkatan Kelembagaan Mahasiwa;

Peningkatan kelembagaan mahasiwa dimaksudkan untuk menumbuhkan minat mahasiswa dalam berorganisasi dengan menambah organisasi mahasisswa yang diperlukan serta unit-unit kegiatan mahasiswa. Dengan demikian kegiatan mahasiswa yang ada menjadi lebih bervariasi dan memberikan ragam pilihan yang banyak kepada mahasiswa.

f. Pengembangan Sarana Kemahasiswaan;

Pengembangan sarana kemahasiswaan adalah menyediakan fasilitas fisik yang dapat menunjang secara layak serta memadai pada kegiatan mahasiswa. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa kegiatan akademik maupun kegiatan organisasi kemahasiswaan, agar kegiatan mahasiswa berjalan lebih terorganisir dan lebih dinamis. sehingga diharapkan dapat membentuk budaya akademik di kalangan mahasiswa.

g. Peningkatan Peran Alumni;

Peningkatan peran alumni dimaksudkan adalah mengorganisasi para lulusan UMMI agar tumbuh kepedulian dan hubungan mutualisme antara UMMI dengan lulusan. Hal ini penting dilakukan agar alumni dapat berperan dengan baik dalam memajukan UMMI.

h. Peningkatan Jumlah Mahasiswa;

UMMI harus memiliki perencanaan penerimaan mahasiswa baik dalam mekanisme penerimaan maupun proyeksi jumlah mahasiswa di masa yang akan datang. Kegiatan ini harus diawali dengan pembentukan kelembagaan yang khusus menangani promosi serta penerimaan mahasiswa baru yang bekerja sepanjang tahun dalam menyusun konsep-konsep promosi UMMI. i. Pengembangan Kurikulum;

Pengembangan kurikulum yang dimaksud adalah UMMI harus merencanakan pengembangan kurikulum guna menunjang pada kualitas lulusan yang dihasilkan oleh UMMI sehingga memiliki daya saing yang baik, adapun dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yaitu; 1) Relevansi, bahwa pengembang kurikulum harus memiliki relevansi keluar, kurikulum yang disusun harus disesuaikan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat serta relevansi ke dalam, berarti bahwa dalam penyusunan kurikulum harus memiliki tingkat konsistensi antar komponen kurikulum, 2) Fleksibilitas, bahwa kurikulum yang disusun harus solid tetapi pada pelaksanaannya memerlukan penyesuaian, 3) Kontinuitas artinya dalam pengembangan kurikulum harus menunjukan adanya kesinambungan proses belajar siswa yang berlangsung secara berkesinambungan, 4) Praktis artinya kurikulum yang disusun harus dapat dilaksanakan secara mudah dengan biaya yang murah, 5) Efektifitas artinya bahwa pengembangan kurikulum harus mencerminkan keberhasilan yang tinggi baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

j. Pengembangan Manajemen Pendidikan;

(16)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 16 nasional agar UMMI mampu menjelma sebagai suatu perguruan tinggi yang unggul dibanding perguruan tinggi lainnya di tanah air, untuk itu pelaksanaan manajemen pendidikan harus selalu diarahkan dalam 7 pilar standar nasional yaitu : (1) Pencapaian Visi dan Misi , (2) Tata Pamong, Kepemimpinan dan Sistem Penjaminan Mutu (3) Kemahasiswaan dan Lulusan (4) Sumberdaya Manusia (5) Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik (6) Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi (7) Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

k. Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar serta Evaluasi Hasil Belajar;

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar serta evaluasi hasil belajar dimaksudkan adalah UMMI harus merencanakan kebijakan berkaitan kualitas proses belajar mengajar yang memiliki kejelasan mengenai tata cara, media, mekanisme pembelajaran yang dapat menunjang pada peningkatan kualitas lulusan. Selain itu evaluasi hasil pembelajaran pun harus dilaksanakan secara terintegritas dengan upaya terus menerus dalam proses perbaikan belajar dan mengajar dan peningkatan suasana akademik yang semakin kondusif.

Ini berarti bahwa perbaikan adalah unsur yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip hasil belajar adalah sebagai berikut :

 Penilaian hasil belajar harus dilaksanakan secara adil, transparan, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan terhadap hakikat dan tujuan pendidikan;

 Penilaian perlu didasarkan pada kinerja peserta didik;

 Penilaian harus relevan dan objektif;

 Penilaian harus bersifat komprehensif;

 Penilaian perlu didasarkan pada tingkat kesulitan materi uji;

 Dapat membedakan antara peserta didik yang dapat menguasai dan kurang menguasai;

 Penilaian perlu didasarkan pada upaya pengembangan potensi mahasiswa.

4.2 PENGEMBANGAN UMMI PERIODE 2017-2022

Target Pengembangan UMMI pada periode kedua diarahkan pada terbentuknya Pusat Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta universitas berstandar internasional yang akan membentuk UMMI sebagai universitas yang unggul dalam keilmuan dan keislamam di tahun 2022.

Pondasi organisasi, infrastruktur dan pelayanan pendidikan yang sudah terbentuk dengan baik di tahun 2017 diharapkan mampu memberikan modal dasar bagi UMMI untuk melangkah menjadi pusat pengembangan IPTEKS serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Pengembangan UMMI harus memberi kontribusi terhadap penyelesaian persoalan bangsa melalui program-program berbasis penelitian untuk mencapai common goal nasional secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Dalam mewujudkan hal itu diperlukan sumber daya yang meliputi SDM yang kompeten, infrastrukttur yang lengkap dan sarana atau wadah publikasi bertaraf internasional.

Pengembangkan UMMI sampai dengan tahun 2022 terdiri dari 5 (lima) pilar yaitu :

4.2.1 Program Pengembangan dan Penguatan Penelitian

(17)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 17 dengan common goal nasional maupun internasional. Untuk memenuhi capaian penelitian dapat ditempuh melalui program sebagai berikut :

a. Peningkatan dan penguatan kelembagaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

b. Pengembangan kelompok keahlian atau payung penelitian; c. Pengembangan pusat studi berbasis keilmuan dan keislaman;

d. Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat unggulan UMMI;

e. Pengembangan publikasi dan HKI;

f. Pengembangan unit bisnis universitas berbasis penelitian (income revenue generating).

Program ini menuntut keterlibatan semua disiplin ilmu (multi disiplin), sehingga perlu dibentuk kelompok-kelompok keahlian atau kelompok penelitian yang legal yang dibedakan berdasarkan arah bidang penelitiannya. Akan tetapi tujuan dan sasaran setiap kelompok penelitian tersebut mengarah kepada visi dan misi universitas, sehingga kelompok-kelompok penelitian ini diharapkan menghasilkan penelitian-penelitian unggulan universitas. Sinergitas kelompok penelitian UMMI dalam bidang sains dan teknologi, pertanian dan perikanan, ekonomi dan administrasi, kesehatan, dan bidang lainya yang dikelola secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu yang terkait, selanjutnya diaplikasikan dalam proses pendidikan dan masyarakat.

Pengakuan akan produk-produk penelitian unggulan harus disikapi oleh universitas dengan mempublikasikan melalui jurnal nasional dan internasional, mengajukan paten produk unggulan dan mempatenkannya melalui HKI, dan dijadikan bisnis universitas. Universitas berkewajiban memberikan insentif yang memadai bagi peneliti yang mampu mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal nasional atau internasional.

4.2.2 Program Penguatan Infrastruktur

Program penguatan infrastruktur untuk memfasilitasi aspek sarana guna mendukung terwujudnya Pusat Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta universitas berstandar internasional.

Program penguatan infrastruktur ini meliputi pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana (fisik dan non fisik) yang diperlukan sesuai capaian perencanaan pengembangan universitas pada akhir periode pencapaian visi 2022.

Program yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan laboratorium penelitian dan laboratorium servis tersertifikasi; b. Pengembangan Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT);

c. Pengembangan Pusat Pendidikan E-Learning; d. Pengembangan dan Penguatan SIM universitas; e. Pengembangan Islamic Center kampus;

f. Pengembangan Kampus Baru.

4.2.3 Program Penguatan SDM

(18)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 18 Mutu sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui studi lanjut atau short course ke luar negeri, meningkatkan kesejahteraan SDM, memberikan penghargaan kepada SDM berdasarkan prestasi, mendorong terus peningkatan mutu SDM sesuai standar internasional.

Program yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan dan penguatan kompetensi SDM pendukung pusat kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;

b. Peningkatan dan penguatan kompetensi dosen, laboran, pustakawan, teknisi, operator, dan staf administrasi;

c. Peningkatan dan penguatan budaya kompetisi, inovasi dan kreativitas mahasiswa;

d. Peningkatan kuantitas dan kualitas mahasiswa dan dosen .

4.2.4 Program Pencapaian UMMI sebagai Pusat Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

UMMI sebagai amal usaha Muhammadiyah harus memahami falsafah dan tujuan pendidikan tinggi Muhammadiyah dan kedudukannya secara organisasi dalam Muhammadiyah. UMMI sebagai amal usaha mewujudkan perannya melalui upaya-upaya pencapaian UMMI sebagai pusat kajian AIK melalui program :

a. Reorganisasi kelembagaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. b. Pembentukan fakultas Agama Islam.

4.2.5 Program Penguatan Kerjasama dan Penggalian Sumber-sumber Dana Universitas

Penyelenggaraan universitas dalam menjalankan kegiatan catur dharma dan optimalisasi berbagai layanan lainnya, memerlukan dukungan internal dan jejaring yang luas dan kuat, sehingga UMMI perlu melakukan perencanaan strategis dalam melakukan kerjasama dengan pihak internal maupun eksternal, di dalam negeri maupun luar negeri.

Upaya mewujudkan perencanaan tersebut sangat memerlukan dukungan dana yang besar. Penting bagi UMMI untuk meningkatkan penggalian sumber-sumber pendanaan dari berbagai sumber-sumber baik dalam maupun luar negeri.

Program yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi/HKI, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bertaraf internasional; b. Kerjasama antar institusi, lembaga dan persyarikatan melalui

program-program internasional;

c. Pendirian unit-unit bisnis universitas;

d. Penggalian sumber dana dari dalam dan luar negeri yang halal;

Gambar

Tabel 2: Jumlah Mahasiswa UMMI s.d. 2012/2013

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari hasil praktikum belum bisa diketahui apakah perlakuan teknik pengelolaan lahan Dari hasil praktikum belum bisa diketahui apakah perlakuan teknik pengelolaan

[r]

Penelitian tentang distribusi dan kelimpahan larva ikan telah dilakukan di Perairan Pulau Pari selama bulan Juni-November 2010 dengan tujuan untuk mengetahui sebaran spasial

Aktivitas keempat plantarisin setelah mengalami penyimpanan suhu dingin selama 10 hari menghasilkan diameter zona hambat yang paling besar, sehingga plantarisin

Materi yang disampaikan pada mata kuliah ini terdiri dari konsep sistem multimedia, representasi audio, standar kompresi audio, format dan teknik pengkodean

Manakah dari gambar A, B, C, D, dan E berikut yang menunjukkan lintasan gerak mobil balap yang terekam pada grafik di atas?... Mobil pada posisi 2,6 km- 2,8 km mengalami

Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Brand Medan Rumah Kita”, tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Medan

VIII observasi kelima menunjukan bahwa dari 8 aspek yang diamati oleh penulis, guru hanya melakukan 8 aspek saja dengan presentase sebesar 100%, yaitu