• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 GAMPING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 GAMPING."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DI SMA NEGERI 1 GAMPING

Jl. Tegalyoso Banyuraden, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun Oleh : Viddya Setyaningrum

12104244006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pembimbing kegiatan PPL UNY di SMK Negeri 1 Gamping Jl. Tegalyoso Banyuraden, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa dibawah ini :

Nama : Viddya Setyaningrum NIM : 12104244006

Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Gamping dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12

September 2015. Hasil kegiatan mencakup dalam naskah laporan ini.

Gamping, 12 September 2015

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pembimbing

Isti Yuni Purwanti NIP. 19780622 200501 2 001

Dra. Tineke Esther Runtukahu NIP. 19651104 199103 2 003

Mengetahui,

Y.M.T Kepala Sekolah Koordinator PPL

SMA N 1 Gamping SMA N 1 Gamping

Drs. Risang Gambiranom NIP. 19591220 198811 1 002

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Pengalaman Praktek Kerja Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPL-BK) di SMA Negeri 1 Gamping dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kegiatan PPL BK 2015 ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus sampai 12 September 2015. Dalam kurun waktu tersebut penyusun melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Gamping. Keberhasilan pelaksanaan PPL BK 2015 di SMA N 1 Gamping sampai dengan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penyusun ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang menjadi spirit dalam bertingkah laku dan berbuat.

2. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A selaku rektor dari UNY yang telah mendukung Kegiatan PPL sehingga dapat terlaksana dengan baik.

3. Pimpinan dan staf LPPMP UNY yang telah memberikan izin dan pengarahan sebagai bekal pelaksanaan PPL.

4. Bapak Drs. Yunus selaku Kepala SMA Negeri 1 Gamping yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk melakukan kegiatan PPL BK di sekolah tersebut.

5. Ibu Dra. MS Bertha Tri M selaku koordinator PPL di SMA Negeri 1 Gamping yang telah membimbing kami selama kegiatan PPL.

6. Bapak Sudrajat Pramiadi, M. Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan yang begitu besarnya sehingga program PPL bisa berjalan dengan maksimal.

7. Isti Yuni Purwanti, M. Pd selaku DPL PPL-BK yang senantiasa mendampingi kami dalam proses belajar untuk menjadi seorang konselor yang professional dan banyak memberikan masukan bagi kami dalam melaksanakan program PPL BK.

(4)

iv

9. Bapak/Ibu guru serta seluruh karyawan SMA Negeri 1 Gamping yang banyak membantu pelaksanaan PPL-BK.

10.Siswa kelas VII, VIII dan IX yang aktif dan bersemangat dalam mengikuti semua kegiatan.

11.Untuk keluargaku, Ibu, Bapak dan kakak serta keponakan tercinta yang tak pernah lelah mendukung dan memberikan semangat kepada saya dalam melakukan PPL di sekolah

12.Rekan seperjuangan PPL UNY 2014 SMA Negeri 1 Gamping yang telah bekerjasama dan berbagi suka duka selama kegiatan PPL berlangsung. 13.Siswa-siswi SMA Negeri 1 Gamping, kalian membuatku banyak belajar

bagaimana menjadi konselor yang sesungguhnya.

14.Teman-teman prodi BK angkatan 2012 yang telah berjuang bersama, kalian banyak membuat aku belajar, semoga kita semua dilimpahi berkah bersama.

15.Serta pihak lain yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati penyusunan memohon maaf yang

sebesar-besarnya atas tingkah laku ataupun tindakan yang kurang berkenan. Dan akhirnya, penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Gamping, 12 September 2015

(5)

v DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 2

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 2

D. Status Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 4

E. Waktu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 4

F. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 4

G. Pola Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 5

H. Analisis Situasi dan Kondisi Sekolah ... 6

I. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 12

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. Persiapan ... 20

B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 23

1. Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... C. Program Praktik Pengalaman Lapangan Kelompok Bimbingan dan Konseling (PPL BK) ... 38

D. Kegiatan Lain ... 42

E. Hambatan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Cara Mengatasi ... 42

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

(6)

vi ABSTRAK

Oleh :

VIDDYA SETYANINGRUM (12104244006)

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada semester khusus 2015 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang pendidikan. SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk oleh pihak UNY untuk menjadi lokasi PPL BK pada tahun 2015. Tujuan dari program PPL BK adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang manajerial dan pembelajaran di sekolah; memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam rangka melatih dan mengembangkan profesionalismenya dalam bidang keguruan atau pendidikan; memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, belajar, dan memahami seluk beluk sekolah dengan segala permasalahannya; serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran.

Kegiatan yang dilaksanakan program PPL BK antara lain, 1) layanan klasikal masuk kelas dengan metode diskusi, games, pengisian kuosioner (angket). Sebelum melaksanakan layanan klasikal, praktikan menyusun need

asessment yang diperoleh melalui hasil analisis Daftar Cek Masalah. 2) Layanan

konseling individual diberikan kepada siswa yang membutuhkan bantuan secara mandalam. Selain memberikan layanan bimbingan dan konseling, praktikan juga melaksanakan himpunan data. Instrumen dan media BK yang digunakan meliputi poster, banner dan papan bimbingan.

SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan PPL. Sekolah ini merupakan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sleman. Sekolah ini menanamkan rasa nasionalisme kepada siswa ditunjukan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum KBM berlangsung, serta menyanyikan lagu patriotism dan lagu daerah saat pulang sekolah.. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib bernilai 3 SKS yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Praktek Pengalaman Lapangan ini bertujuan mendapatkan pengalaman tentang proses pembelajaran dan kegiatan persekolahan lainnya yang digunakan sebagai bekal untuk menjadi calon tenaga pendidik. Praktikan diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya sebagai calon pendidik. Praktikan juga diharapkan mampu untuk memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai seorang pendidik.

Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari observasi hingga pelaksanaan PPL yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar, dan evaluasi hasil mengajar. Kegiatan mengajar dilaksanakan setelah konsultasi Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) kepada guru pembimbing terlebih dahulu. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di kelas XA, XB, XC, XD, XI IPS 1 dan XI IPS 2. Secara umum kegiatan PPL berjalan dengan lancar dengan sedikit hambatan.

(7)

vii

siswa dalam menyelesaikan masalah secara mandiri dan memberikan informasi yang dibutuhkan siswa yang diperoleh di bangku perkuliahan serta pemahaman baru mengenai tugas nyata pendidik di lapangan.

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan oleh

seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional.

Prodi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni prodi Bimbingan dan Konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan.

(9)

2

B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, praktik Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen pembimbing.

PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamanya sebagai bekal kelak untuk membentuk profesi konselor di sekolah yang professional.

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat

terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Mahasiswa

a. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan kompetensinya yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam seluruh konteks dan proses pendidikan.

b. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses pembelajaran secara umum, dan kegiatan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya.

c. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

(10)

3

e. Pengalaman yang berharga bagi mahasiswa tentang segala problematika di sekolah yang berguna untuk pembelajaran kelak.

f. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur (manajemen) program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam seting sekolah. 2. Sekolah

a. Sekolah diharapkan akan mendapatkan inovasi dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling pada khususnya, serta proses pendidikan pada umunya.

b. Sekolah memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan bimbingan dan konseling khususnya, serta proses pendidikan pada umunya.

c. Sekolah diharapkan memperoleh pengetahuan baru untuk kemajuan pelayanan bimbingan dan konseling pada khususnya, serta proses pendidikan pada umumnya.

3. Perguruan tinggi

a. Memperolah masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktik pendidikan umumnya, dan bimbingan konseling khususnya, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajaran di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan lapangan

b. Memperoleh masukan tentang kasus dalam bidang bimbingan dan konseling di sekolah khususnya dan pendidikan pada umunya yang berharga sebagai bahan pengembangan penelitian.

c. Memperoleh dan meningkatkan kerjasama dengan sekolah tempat praktik. d. Terlaksananya tujuan perguruan tinggi yaitu dalam rangka mempersiapkan

(11)

4 D. Status PPL

PPL BK Di Sekolah yang memiliki bobot 3 SKS merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB). Sehubungan dengan hal itu, praktik Bimbingan dan Konseling merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, karena praktik bimbingan dan konseling merupakan media untuk menerapkan segala hal yang telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia praktis atau dengan kata lain merupakan keterpaduan antara teori dan praktik yang sekaligus merupakan bagian integral dalam rangka pembentukan konselor profesional.

E. Waktu Praktik Pengalaman Lapangan

Sesuai kurikulum Praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan pada semester khusus, yaitu pada bulan Agustus sampai dengan September. Pelaksanaan praktik dengan sistem blok waktu, artinya bahwa setiap mahasiswa atau praktikan harus berada di tempat praktik setiap hari sesuai

dengan jam kerja yang berlaku di sekolah. Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 10 Agustus sampai 12 September 2015.

F. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan 1. Tempat

Penyusun melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Gamping yang berlokasi Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman

2. Subjek Praktik

(12)

5 Nama : Viddya Setyaningrum NIM : 12104244006

G. Pola PPL

Pola PPL mengacu pada pendekatan integratif dan berkesinambungan yang meliputi beberapa mata kuliah yaitu :

1. Praktikum Mikro PPL 1, Praktikum Konseling, Praktikum BK Belajar, Praktikum BK Karir, dan Praktikum BK Pribadi-Sosial.

Mata kuliah-mata kuliah praktikum tersebut sebagai prasyarat untuk dapat menempuh mata kuliah PPL bimbingan dan konseling di sekolah. Mata kuliah praktikum tersebut membekali mahasiswa berbagai pengetahuan, nilai dan ketrampilan untuk mempertajam pemahaman mahasiswa tentang pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Selanjutnya, sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL bimbingan dan konseling di sekolah yang telah dirancangkan, mahasiswa melaksanakan kegiatan orientasi dan

sosialisasi terhadap dinamika lembaga tempat praktek mahasiswa (sekolah). Kegiatan sosialisasi dan orientasi terhadap lembaga tempat praktek dimaksudkan agar mahasiswa mengenal dan memahami tugas-tugas yang kelak dilaksanakan dalam kegiatan praktek pengalaman lapangan, mahasiswa dapat menyesuaikan diri terhadap tugas dan kewajibannya, sehingga memudahkan di dalam pelaksanaan PPL-nya.

2. PPL Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

(13)

6 H. Analisis Situasi dan Kondisi Sekolah

Observasi lingkungan sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan PPL. Beberapa rangkaian kegiatan observasi dilaksanakan, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Kegiatan observasi lingkungan sekolah bertujuan agar mahasiswa mempunyai gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi baik menyangkut keadaan fisik mapupun non fisik, serta norma dan kegiatan yang ada di sekolah. Dengan observasi ini diharapkan mahasiswa akan lebih mengenal lingkungan tempat PPL yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan mahasiswa dalam mempersiapkan program kegiatan PPL yang akan diajalani selama periode 10 Agustus-12 September 2015.

Untuk mengetahui keadaan SMA Negeri 1 Gamping, maka diadakan observasi pada bulan April. Observasi dilaksanakan dengan mengamati langsung keadaan sekolah, wawancara dengan pihak terkait dari sekolah, dan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi tersebut dijadikan sebagai

dasar acuan atau konsep awal dalam perancangan program PPL yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping.

SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu sekolah yang digunakan sebagai lokasi PPL UNY pada semester khusus 2015.

Visi sekolah : Terwujudnya SMA Negeri 1 Gamping menjadi Sekolah Unggul dan Terpercaya berlandaskan IMTAQ, IPTEK dan berwawasan kebangsaan yang berbudaya lingkungan hidup.

Misi sekolah :

1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan budi pekerti luhur

3. Meningkatkan kedisplinan

4. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme

(14)

7

6. Meningkatkan layanan pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

7. Meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme di era globalisasi

8. Meningkatkan kepedulian dan melestarikan lingkungan secara berkesinambungan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, analisis situasi yang didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Deskripsi Singkat Sekolah

Nama sekolah : SMA Negeri 1 Gamping

Alamat sekolah :Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman. Nama kepala sekolah : Drs. Yunus

Status sekolah : Negeri

SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berlokasi di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman. Lokasi tersebut berada di tengah pemukiman warga dan instansi

pemerintah seperti kelurahan serta jauh dari jalan raya sehingga suasana belajar relative tenang.

SMA Negeri 1 Gamping merupakan sebuah institusi pendidikan yang secara struktual berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sleman. Secara geografis, SMA N egeri 1 Gamping letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau siswa dalam satu daerah maupun luar daerah. Adapun batas geografis SMA Negeri 1 Gamping adalah sebagai berikut:

(15)

8

Dengan kondisi sekolah yang demikian maka hal tersebut dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan SMA Negeri 1 Gamping.

2. Gedung dan Fasilitas Sekolah a. Nama Instansi

SMA Negeri 1 Gamping b. Guru

Jumlah guru ada 31 guru. Guru-guru di SMA Negeri 1 Gamping memiliki tingkat disiplin dan loyalitas yang tinggi kepada sekolah. Hampir tidak pernah ada guru yang datang terlambat yakni melebihi puku 07.00 dan setiap pukul 06.30 terdapat beberapa guru dan kepala sekolah yang menyambut siswa si depan pintu gerbang. Guru – guru di SMA Negeri 1 Gamping 99% sudah sarjana atau bergelar S1.

c. Siswa

SMA Negeri 1 Gamping berjumlah dengan rincian sebagai berikut: 1) Kelas X : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XA dengan

jumlah 32 siswa, kelas XB dengan jumlah 31 siswa, kelas XC dengan jumlah 31 siswa, dan kelas XD dengan jumlah 32 siswa. 2) Kelas XI : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XI IPA 1 dengan

jumlah 32 siswa, kelas XI IPA 2 dengan jumlah 32 siswa, kelas XI IPS 1 dengan jumlah 32 siswa, dan kelas XI IPS 2 dengan jumlah 32 siswa

3) Kelas XII : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XII IPA 1 dengan jumlah 32 siswa, kelas XII IPA 2 dengan jumlah 32 siswa, kelas XII IPS 1 dengan jumlah 32 siswa dan kelas XII IPS 2dengan jumlah 32 siswa.

(16)

9

Untuk karyawan sendiri tergolong cukup berkompeten, tetapi tidak terlalu menonjol. Jam bekerja mereka sama seperti guru – guru yang lain.

e. Fasilitas

1) Ruang Kelas

SMA Negeri 1 Gamping memiliki 12 ruang kelas untuk proses belajar mengajar.

2) Ruang Perpustakaan

Kondisi perpustakaan SMA Negeri 1 Gamping sudah cukup memadai, dengan tersedianya berbagai jenis buku, antara lain buku nonfiksi, referensi, fiksi, majalah, peta, kliping, paper, koran, dan buku buku mata pelajaran. Buku-buku ini dapat digunakan oleh siswa untuk menambah bahan dalam pelajaran, selain itu buku ini juga dapat dipinjam dengan peraturan tertentu.

3) Ruang UKS

Ruang UKS berfungsi sebagai miniatur rumah sakit di sekolah yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para siswa, dilengkapi dengan obat-obatan standar dan satu buah kasur. Ruang UKS berada bersebelahan dengan ruang guru. Keberadaan UKS sudah berjalan dengan baik di sekolah ini. Sesuai fungsinya, UKS memberikan pertolongan pertama pada siswa yang sakit.

4) Ruang BK

(17)

10

siswa. Namun ruang konseling yang tidak bersekat membuat siswa yang akan berkonseling menjadi kurang nyaman.

5) Ruang Kepala Sekolah

Ruang Kepala Sekolah berukuran sedang dan terletak dekat dengan ruangan guru yang di dalamnya terdapat meja dan kursi untuk menerima tamu. Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gamping berfungsi untuk menerima tamu dari pihak luar sekolah dan untuk menyelesaikan pekerjaan bapak Kepala Sekolah. Selain itu ruang ini juga digunakan untuk konsultasi antara bapak Kepala Sekolah dengan seluruh pegawai sekolah.

6) Ruang Guru

Ruang guru terletak bersebelahan dengan ruang Kepala Sekolah. Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah jam mengajar maupun pada waktu istirahat. Di ruang guru terdapat sarana dan prasarana seperti meja, kursi, almari, white board yang digunakan sebagai papan

pengumuman, papan jadwal mata pelajaran dan tugas mengajar guru, dll.

7) Ruang TU

Semua urusan administrasi yang meliputi kesiswaan, kepegawaian, tata laksana kantor dan perlengkapan sekolah, dilaksanakan oleh petugas tata usaha, diawasi oleh kepala sekolah. Pendataan dan administrasi guru, karyawan keadaan sekolah dan kesiswaan juga dilakukan oleh petugas Tata Usaha.

(18)

11

Ruang OSIS terletak di lantai dua. Ruangan OSIS cukup nyaman. Di dalam ruang OSIS terdapat banyak kursi dan meja panjang yang biasa digunakan untuk rapat.

9) Masjid

Masjid di SMA Negeri 1 Gamping sebagai sarana ibadah bagi umat Islam, namun kapasitas masjid kurang memadai untuk siswa dan guru.

10)Laboratorium TI

SMA Negeri 1 Gamping0202 memiliki laboratorium komputer dan terhubung dengan internet, akan tetapi memiliki keterbatasan pada kurang memadai komputernya yang digunakan oleh siswa.

11)Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam

Laboratorium IPA biasa digunakan untuk eksperimen dalam bidang Fisika dan Biologi.

12)Kantin Sekolah

SMA Negeri 1 Gamping memiliki kantin sekolah yang cukup sehat dan bersih untuk menjaga keamanan dan kebersihan makanan bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Gamping. Terdapat 3 kantin di sekolah SMA Negeri 1 Gamping dan beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di luar sekolah.

13)Kamar Mandi

Kamar mandi di sekolah terdapat 3 titik yaitu kamar mandi putri bersebelahan dengan kelas XC dan XD, kamar mandi putra bersebelahan dengan perpustakaan dan satu lagi adalah kamar mandi guru.

14)Tempat Parkir

(19)

12 15)Lapangan Sekolah

Lapangan sekolah berfungsi sebagai lapangan upacara dan lapangan olahraga. Lapangan sekolah cukup lebar terletak di tengah-tengah sekolah.

16)Fasilitas Olahraga

Fasilitas tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, walaupun ada beberapa alat yang tidak berfungsi dan perlu diadakan perbaikan.

I. Perumusan Program Dan Rancangan Kegiatan PPL

Pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program kerja sesuai sasaran pasca observasi dan penerjunan sangatlah penting dan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL BK yang akan dilakukan di SMA Negeri 1 Gamping agar pada saat pelaksanaan program dapat dilaksanakan secara terarah dan tepat. Berdasarkan diskusi bersama dengan pihak sekolah, maka program PPL BK UNY 2015 yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Gamping adalah sebagai berikut :

1. Layanan Dasar

Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka pan-jang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini.

a. Bimbingan Klasikal

(20)

13

bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, maupun bimbingan karir.

b. Pelayanan Informasi

Layanan informasi merupakan materi kegiatan berupa informasi atau keterangan yang disampaikan oleh praktikan kepada siswa yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. Layanan informasi bertujuan untuk membekali peserta didik atau individu dengan berbagai informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan diri. Dalam layanan informasi ini praktikan menyampaikan dengan metode penyampaian informasi secara tertulis menggunakan poster, leaflet, X Banner dan papan bimbingan. Meski secara tidak langsung praktikan juga memberikan informasi secara lisan ketika bimbingan dalam kelas.

c. Pelayanan Pengumpulan Data

Layanan pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data-datadan keterangan tentang peserta didik untuk kepentingan bimbingan dan

konseling. Pengumpulan data dapat berupa DCM

2. Pelayanan Responsif a. Konseling Individual

Konseling individual adalah layanan konseling individu dilakukan dengan tatap muka antara pembimbing dengan siswa dalam rangka pemecahan masalah siswa. Melalui konseling individual, peserta didik dibantu untuk mengetahui dirinya, mengidentifikasi masalah dan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat sehingga mampu memecahkan masalahnya. Dalam hal ini praktikan dapat melaksanakan praktik konseling individu.

b. Konseling kelompok

(21)

14

masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang dilakukan dalam suasana kelompok. Masalah yang dibahas merupakan masalah individu yang saling dialami dalam kelompok. Permasalahan yang ada dibahas, didiskusikan secara bersama dalam kelompok, sehingga semua masalah yang dialami setiap individu dapat terpecahkan. Dalam hal ini praktikan melakukan konseling kelompok berdasarkan hasil DCM.

3. Perencanaan Individual

Praktikan membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk

membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnya untuk (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2) melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan (3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

4. Dukungan Sistem

(22)

15

pemberian layanan pada siswa. Dalam pelaksanaan program PPL, praktikan melaksanakan secara individu dan team teaching. Program kegiatan PPL terlaksana dengan baik. Program pemberian layanan berjalan dengan baik. Praktek mengajar dalam kelas memenuhi target min 4 kali pertemuan, bahkan praktikan lebih dari 4 kali, dan berbagai rencana program layanan bimbingan dan konseling dapat terlaksana.

Secara umum laporan ini hanya memuat dan membahas kegiatan PPL saja, namun akan disajikan secara singkat mengenai kegiatan dan program dari program Bimbingan Konseling yang telah dilakukan dimana program tersebut dapat mendukung proses Bimbingan dan Konseling ke depannya. Berikut adalah program PPL Bimbingan dan Konseling :

Program PPL

Sebelum memberikan layanan BK (PPL) perlu dirumuskan dan dirancang secara lebih matang apa saja yang harus disiapkan dan apa yang harus dilakukan saat memberikan layanan BK. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang maksimal, diperlukan suatu rumusan dan

rancangan sebelum memberikan layanan BK. Rancangan Program PPL adalah sebagai berikut :

a. Papan Bimbingan

Nama kegiatan : Membuat papan bimbingan

Tujuan : - Untuk memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana adab bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat

Manfaat : Agar siswa dapat menerapkan cara bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat Waktu pelaksanaan : Minggu ke 3 dan minggu ke 5 di bulan

Agustus dan minggu pertama di bulan September

Jumlah Jam : 7 jam

(23)

16

Biaya : Rp. 40,000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : menurut guru siswa kurang tertari membaca papan bimbingan

Solusi : Papan di desain dengan menggunakan foto siswa sehingga siswa tertarik untuk membaca Hasil : Beberapa siswa antusias membaca papan

bimbingan, namun ada juga yang hanya melihat sekilas saat melewati papan bimbingan

b. Poster

Nama Kegiatan : Membuat Poster

Tujuan : Untuk memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya pendidikan

Manfaat : Agar siswa mampu memahami pentingnya pendidikan bagi mereka

Waktu pelaksanaan : Minggu keempat bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September

Jumlah jam : 4 jam

Sasaran : Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.20.000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : Sudah banyak poster yang ada di ruang BK, dan juga keterlambatan pemasangan sehingga tidak dapat memantau perkembangan ketertarikan siswa terhadap poster yang di tempel

(24)

17

guru BK di sekolah sehingga mahasiswa mengetahui kebermanfaatan poster tersebut Hasil : Poster jadi tepat waktu dengan tema

pendidikan sekolah. Namun karena keterlambatan pemasangan sehingga menghambat tindak lanjut kebermaknaan poster tersebut

c. X banner

Nama kegiatan : Pembuatan X-Banner

Tujuan : Untuk membuat siswa tidak sungkan untuk datang ke ruang BK untuk berkonsultasi Manfaat : Siswa tidak akan sungkan lagi ke ruang BK

untuk konsultasi maupun konseling Waktu pelaksanaan : minggu keempat di bulan Agustus dan

minggu pertama di bulan September

Jumlah jam : 5 jam

Sasaran : Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.50.000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : Saat proses pencetakan nama guru BK terbalik , dan juga keterlambatan percetakan dalam proses pencetakan

Solusi : Menutup nama guru Bk dengan nama ketikan dan di tutup menggunakan lakban bening

(25)

18 d. Leaflet

Nama Kegiatan : Membuat leaflet

Tujuan : Untuk memberikan informasi kepada siswa bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang pendiam

Manfaat : Agar siswa memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan teman yang pendiam Waktu pelaksanaan : minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 3 Jam

Sasaran : Seluruh siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.18.000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : Keterlambatan dalam pembuatan dan pemasangan

Solusi : Leaflet dibuat pada minggu terakhir pada kegiatan PPL

Hasil : Leaflet dapat di cetak dan di pasang di kelas-kelas untuk di baca siswa

e. Pengadaan kotak bimbingan

Nama Kegiatan : Pengadaan kotak bimbingan

Tujuan : Untuk meletakkan surat permasalahan siswa yang sungkan untuk ke ruang BK

Manfaat : Agar guru BK mengetahui masalah siswa yang sebenarnya melalui surat yang di tulis siswa

Waktu pelaksanaan : minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 3 Jam

Biaya : Rp.100.000

(26)

19

Hambatan : Susah mencari kotak bening yang dipesan untuk membuat kotak

Solusi : Kolaborasi dengan mahasiswa PPL BK UPY dalam pembuatan kotak bimbingan

(27)

20 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

A. PERSIAPAN

Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 8 Agustus 2015. Dari observasi kondisi sekolah, observasi pembelajaran dan observasi terhadap peserta didik yang telah dilakukan di sekolah, setiap mahasiswa mendapatkan pembekalan PPL yang bertujuan untuk memberi gambaran kepada mahasiswa mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat praktik pengalaman lapangan. Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan syarat wajib bagi mahasiswa untuk dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan. Dengan mengikuti pembekalan diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan dengan hasil yang baik. Pembekalan ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2015

Dalam pelaksanaan pengajaran mikro satu kelompok terdiri dari 14

mahasiswa dengan satu dosen pembimbing. Selain praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga membuat satuan layanan bimbingan konseling yang meliputi praktikum bimbingan dan konseling pribadi, sosial, karir, dan belajar. Syarat wajib agar dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan, yaitu lulus mata kuliah pengajaran mikro (lulus praktikum dalam BK). Dari hasil observasi di sekolah, dan lulus pelaksanaan pengajaran mikro, mahasiswa praktikan bimbingan dan konseling membuat rancangan program praktik pengalaman lapangan yang akan di laksanakan ketika terjun dalam PPL. Program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah dan dilengkapi dengan satuan layanan. Rancangan program praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling meliputi pelayanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem.

(28)

21 1. Observasi

Sebelum adanya perumusan program PPL maka Tim PPL dari UNY melakukan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015. Observasi dimulai dengan adanya penyerahan mahasiswa ke lokasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan pada hari pertama observasi.

Observasi kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) 1) Kondisi Fisik

Ruang BK terdapat 2 almari sebagai tempat menyimpan administrasi BK, ada ruang konseling dan ruang untuk guru BK sendiri.

2) Kondisi Non Fisik a) Guru Pembimbing

Jumlah guru pembimbing yang ada sebanyak 2 orang dengan masing-masing berlatarbelakang pendidikan BK. Ibu Tineke membimbing 6 kelas XA, XB, XC, XD, XI IPS 1 san XI IPS 2 sedangkan Ibu Eni membimbing 6 kelas yaitu XI IPA

1, XI IPA 2, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1, dan XII IPS 2. b) Jam masuk kelas

Di SMA Negeri 1 Gamping terdapat jam masuk kelas secara terjadwal untuk layanan BK, yaitu 1 jam pelajaran. c) Instrumen dan media BK

Beberapa instrumen yang digunakan seperti DCM, buku pribadi siswa, dan beberapa angket data pribadi, sedang untuk media bimbingan yang digunakan adalah papan bimbingan, poster dari beberapa lembaga, dan kotak masalah

d) Administrasi

Program kerja tersusun secara rapi dan satuan layanan dapat terlaksana dengan baik. Administrasi yang ada terdapat buku rekap masalah, buku tata tertib untuk setiap siswa, dan buku data pribadi siswa.

(29)

22

Masalah yang sering dihadapi oleh para siswa biasanya tentang masalah karir dan masalah pribadi.

f) Hubungan sosial

Beberapa siswa datang ke ruang BK untuk konsultasi masalah pribadi, sosial, belajar maupun karir mereka. Namun ada juga siswa yang datang ke ruang BK dengan dipanggil oleh guru BK karena rujukan beberapa guru. Untuk penanganan masalah pelanggaran tata-tertib, bukan menjadi wewenang guru BK karena sudah diampu oleh petugas khusus sendiri.

2. Pembekalan PPL BK

Pembekalan dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Pembekalan dilaksanakan di ruang Abdullah Sigit FIP UNY pada tanggal 8 Agustus 2015. Pembekalan berisi tentang sopan santun dan tata krama dalam lingkungan sekolah.

3. Persiapan Pelaksanaan Program PPL BK

Berdasarkan analisis situasi baik fisik maupun non fisik di SMA Negeri 1 Gamping maka Praktikan PPL BK UNY 2015 melakukan persiapan untuk program-program berikut ini :

a. Membuat Need Asessment melalui Daftar Cek Masalah

Need asessment digunakan untuk mengetahui kebutuhan sebenarnya

peserta didik, sehingga pembimbing dapat memberikan layanan yang sesuai dengan keadaan siswa. Sedangkan Daftar Cek Masalah merupakan salah satu instrumen untuk dapat memahami permasalah yang dialami siswa.

b. Penyusunan RPL

Persiapan dilakukan setelah kesepakatan dengan guru pembimbing PPL dalam menentukan sasaran RPL BK, yaitu menentukan materi yang cocok dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.

(30)

23

d. Menentukan metode yang tepat dalam pelaksanaan layanan BK baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

e. Persiapkan sarana dan prasarana selama proses pemeberian layanan BK kepada siswa.

f. Penyusunan RPL Bimbingan dan Konseling

g. Membuat persiapan pelaksanaan layanan BK dan kegiatan pendukung layanan BK.

Persiapan pelaksanaan layanan BK dan kegiatan layanan BK sangat diperlukan. Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL diharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai.

4. Materi Praktik Pengalaman Lapangan

Materi praktik BK di sekolah tidak dapat lepas dari kegiatan atau program BK di sekolah. Dengan demikian, materi praktik BK harus menyesuaikan dengan kegiatan atau program BK di sekolah tempat praktik. Kegiatan BK di sekolah meliputi empat bidang kehidupan, yaitu :

Bimbingan Pribadi, Bimbingan Belajar, Bimbingan Sosial, dan Bimbingan Karir. RPL terlampir.

B. PELAKSANAAN

Berikut akan dijabarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan berdasarkan program layanan PPL BK di sekolah :

1. Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

(31)

24

Berikut ini paparan kegiatan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah :

a. Layanan Dasar 1) Bimbingan Klasikal

Nama kegiatan : Bimbingan Klasikal

Tujuan : Menerapkan layanan dasar berupa bimbingan di kelas.

Tempat : SMA Negeri 1 Gamping.

Waktu : 10 Agustus – 12 September 2015 Jumlah pertemuan : 29 kali pertemuan

Hasil yang dicapai : Total bimbingan 25 kali dengan rincian 9 kali masuk kelas tatap muka, 7 kali membantu PPL UPY mengkondisikan kelas dengan mengisi ice breaking untuk siswa, 5 kali membantu menyebar DCM, 4 kali membantu menyebar form pribadi siswa

Faktor pendukung : 1) Variasi materi yang tersedia, baik dari buku dan dari internet, maupun sharing bersama teman saat praktikum

Faktor penghambat : 1) Banyak siswa yang menyepelekan praktikan karena dianggap mahasiswa PPL.

2) Media seperti proyektor yang kurang memadai, sehingga praktikan bahkan guru pembimbing menyampaikan materi secara lisan.

Bimbingan klasikal atau bimbingan kelas dilaksanakan oleh praktikan yang mencakup XA, XB, XC, XD, XI IPS 1 dan XI IPS 2 setiap minggu ada 6 kali pertemuan / tatap muka, dimana 1 kali tatap muka berlangsung selama 1 jam pelajaran ( 45 menit )

(32)

25

No Hari, tanggal Kelas Materi

1 Senin, 10 Agustus 2015 XC Membantu menyebarkan DCM

2 Senin, 10 Agustus 2015 XB Membantu menyebarkan DCM

3 Senin, 10 Agustus 2015 XI IPS 1 Membantu menyebarkan DCM

4 Jumat, 14 Agustus 2015 XI IPS 2 Berkomunikasi saat berbeda pendapat

5 Jumat, 14 Agustus 2015 XD Membantu menyebar DCM 6 Jumat, 14 Agustus 2015 XA Membantu menyebar DCM

7 Jumat, 21 Agustus 2015 XI IPS 2 Menumbuhkan kreatifitas diri

8 Jumat, 21 Agustus 2015 XD Menyebar form data pribadi siswa

9 Senin, 24 Agustus 2015 XC Menyebar form data pribadi siswa

10 Senin, 24 Agustus 2015 XB Menyebar form data pribadi siswa 13 Jumat, 28 Agustus 2015 XD Membangun rasa optimis

14 Jumat, 28 Agustus 2015 XA Menyebar form data pribadi siswa

15 Senin, 31 Agustus 2015 XC Membangun rasa optimis

(33)

26

18 Jumat, 4 September 2015 XI IPS 2 Career Mapping

19 Jumat, 4 September 2015 XD Career Mapping

20 Jumat, 4 September 2015 XA Career Mapping

21 Senin, 7 September 2015 XC 25 Jumat, 11 September 2015 XD Komunikasi

Berikut ini adalah rincian dari bimbingan kelas yang telah dilakukan : 1. Hari/Tanggal : Jumat, 14 Agustus 2015

Kelas : XI IPS 2

Materi : Berkomunikasi saat berbeda pendapat

Tujuan :

Siswa mampu berkomunikasi secara tepat saat berbeda pendapat dengan orang lain. Sehingga tidak akan menimbulkan

konflik.

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Media yang digunakan adalah kertas HVS yang berisikan soal analisa. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan soal analisa kapal LIVINA.

(34)

27

pendapat, permainan analisa tersebut sebagai stimulant siswa sebelum masuk ke materi.

Praktikan menjelaskan sedikit tentang materi bagaimana cara berkomunikasi saat berbeda pendapat dengan orang lain. Setelah selesai praktikan menyampaikan kesimpulan layanan klasikal.

Hasil :

Proses bimbingan kelas dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat mengikuti layanan bimbingan dengan baik, terlihat dari beberapa siswa yang mampu merespon saat praktikan memberikan pertanyaan. Namun masih ada beberapa siswa yang masih malu-malu saat maju ke depan.

2. Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2015

Kelas : XI IPS 2

Materi : Menumbuhkan kreatifitas diri

Tujuan :

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengembangkan kreatifitas dari dalam dirinya dalam rangka mengasah potensi, minat dan bakat. Diharapkan setelah setelah siswa mendapat layanan ini mereka dapat menentukan cita-cita yang sesuai dengan kemampuan yang ada melalui pengembangan kreatifitas dirinya.

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Sebelum praktikan menyampaikan materi, siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Siswa di minta bermain out of the box. dalam permainan ini siswa diminta untuk menuliskan hal-hal atau kegunaan bolpoin selain untuk menulis. Siswa banyak menemukan kegunaan bolpoin. Dan setiap kelompok berbeda-beda. Setelah siswa melakukan permainan, praktikan mulai menyampaikan materi tentang menumbuhkan kreatifitas diri.

(35)

28

Bimbingan berjalan lancar, walaupun ada beberapa siswa yang susah untuk diatur, namun dengan berjalannya waktu, siswa mulai dapat dikondisikan. Walaupun terkondisi kurang maksimal, layanan berjalan dengan baik

3. Hari/Tanggal : Jumat, 28 Agustus 2015

Kelas : XD

Materi : Menumbuhkan rasa optimis

Tujuan :

Agar siswa mampu membangun rasa optimis untuk menggapai cita-cita yang diinginkan.

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Penyampaian materi diawali dengan ice breaking “bim bum” jadi siswa menyanyikan lagu bim bum dengan gerakan tangan yg sudah ditentukan, hal ini untuk membuat siswa konsentrasi dan dapat menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Setelah ice breaking

dilaksanakan praktikan menyampaikan materi membangun rasa opimis dengan metode menonton video dan ceramah. Kegiatan layanan klasikal di akhiri dengan kesimpulan yang di sampaikan oleh siswa-siswa yang antusias memperhatikan praktikan.

Hasil :

Proses bimbingan kelas dapat berjalan lancar. Siswa dapat mengikuti layanan bimbingan dengan baik. Selain itu, siswa dapat memahami maksud bimbingan yang telah disampaikan.

4. Hari/Tanggal : Senin, 31 Agustus 2015

Kelas : XC

Materi : Menumbuhkan rasa optimis

Tujuan :

Agar siswa mampu membangun rasa optimis untuk menggapai cita-cita yang diinginkan.

(36)

29

Penyampaian materi diawali dengan ice breaking “bim bum” jadi siswa menyanyikan lagu bim bum dengan gerakan tangan yg sudah ditentukan, hal ini untuk membuat siswa konsentrasi dan dapat menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Setelah ice breaking dilaksanakan praktikan menyampaikan materi membangun rasa opimis dengan metode menonton video dan ceramah. Kegiatan layanan klasikal di akhiri dengan kesimpulan yang di sampaikan oleh siswa-siswa yang antusias memperhatikan praktikan.

Hasil :

Proses bimbingan kelas dapat berjalan lancar. Siswa dapat mengikuti layanan bimbingan dengan baik. Selain itu, siswa dapat memahami maksud bimbingan yang telah disampaikan

5. Hari/Tanggal : Jumat, 4 September 2015

Kelas : XI IPS 2

Materi : Carrer Maping

Tujuan :

Agar siswa dapat mengetahui rencana karirnya di masa depan sehingga siswa sudah mempunyai gambaran dan tahu apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan tujuannya ( termotivasi ).

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Praktikan menanyakan kabar dan mempresensi kehadiran siswa. Lalu praktikan mulai membagikan kertas HVS, praktikan menjelaskan bagaimana cara membuat career mapping dan memberikan contoh yang sudah di buat praktikan sebelumnya. Setelah siswa selesai membuat career mapping,, praktikan menjelaskan manfaat membuat career mapping kepada siswa.

Hasil :

(37)

30

dan arahan praktikan, siswa mampu membuat career mappingnya sendiri.

6. Hari/Tanggal : Jumat, 4 September 2015

Kelas : XD

Materi : Carrer Maping

Tujuan :

Agar siswa dapat mengetahui rencana karirnya di masa depan sehingga siswa sudah mempunyai gambaran dan tahu apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan tujuannya ( termotivasi ).

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Praktikan menanyakan kabar dan mempresensi kehadiran siswa. Lalu praktikan mulai membagikan kertas HVS, praktikan menjelaskan bagaimana cara membuat career mapping dan memberikan contoh yang sudah di buat praktikan sebelumnya.

Setelah siswa selesai membuat career mapping,, praktikan menjelaskan manfaat membuat career mapping kepada siswa.

Hasil :

Layanan berjalan dengan lancer, walaupun ada beberapa siswa yang bingung dengan cita-cita yng ingin dicapai. Namun dengan bantuan dan arahan praktikan, siswa mampu membuat career mappingnya sendiri

7. Hari/Tanggal : Jumat, 4 September 2015

Kelas : XA

Materi : Carrer Maping

Tujuan :

Agar siswa dapat mengetahui rencana karirnya di masa depan sehingga siswa sudah mempunyai gambaran dan tahu apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan tujuannya ( termotivasi ).

(38)

31 Teknis Pelaksanaan :

Praktikan menanyakan kabar dan mempresensi kehadiran siswa. Lalu praktikan mulai membagikan kertas HVS, praktikan menjelaskan bagaimana cara membuat career mapping dan memberikan contoh yang sudah di buat praktikan sebelumnya. Setelah siswa selesai membuat career mapping,, praktikan menjelaskan manfaat membuat career mapping kepada siswa.

Hasil :

Layanan berjalan dengan lancer, walaupun ada beberapa siswa yang bingung dengan cita-cita yng ingin dicapai. Namun dengan bantuan dan arahan praktikan, siswa mampu membuat career mappingnya sendiri

8. Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2015

Kelas : XB

Materi : Gaya belajar

Tujuan :

Agar siswa dapat memahami gaya belajarnya masing-masing. Diharapkan siswa dapat menyesuaikan saat belajar sesuai dengan gaya belajarnya.\, sehingga dapat memahami materi pelajaran secara baik dan optimal

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Sebelum praktikan memulai materi layanan, praktikan membuka kegiatan dengan berdoa dan menanyakan presensi siswa hari ini. Praktikan mulai membagikan angket tes gaya belajar untuk di isi siswa, setelah siswa selesai mengisi praktikan memandu siswa untuk menghjitung hasil tes secara bersama-sama. Setelah diketahui gaya belajar masing-masing, praktikan mulai menyampaikan materi secara rinci dari macam-macam gaya belajar. Layanan di akhiri dengan siswa menuliskan kesan dan pesan kepada praktikan.

(39)

32

Layanan berjalan dengan lancer. Siswa mengetahui bagaimana gaya belajar mereka, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri saat belajar dengan gaya belajarnya.

9. Hari/Tanggal : Jumat, 11 September 2015

Kelas : XD

Materi : Berkomunikasi saat berbeda pendapat

Tujuan :

Siswa mampu berkomunikasi secara tepat saat berbeda pendapat dengan orang lain. Sehingga tidak akan menimbulkan konflik.

Pelaksana Kegiatan : Praktikan Teknis Pelaksanaan :

Media yang digunakan adalah kertas HVS yang berisikan soal analisa. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan soal analisa kapal LIVINA.

Setelah selesai, salah satu perwakilan kelompok maju

kedepan mempresentasikan hasil diskusi dengan teman satu kelompoknya. Ada berbagai macam pendapat dan alasan yang muncul. Hal ini yang diharapkan praktikan yaitu tentang perbedaan pendapat, permainan analisa tersebut sebagai stimulant siswa sebelum masuk ke materi.

Praktikan menjelaskan sedikit tentang materi bagaimana cara berkomunikasi saat berbeda pendapat dengan orang lain. Setelah selesai praktikan menyampaikan kesimpulan layanan klasikal.

Hasil :

Proses bimbingan kelas dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat mengikuti layanan bimbingan dengan baik, terlihat dari beberapa siswa yang mampu merespon saat praktikan memberikan pertanyaan. Namun masih ada beberapa siswa yang masih malu-malu saat maju ke depan.

(40)

33

Waktu : Jumat, 11 September 2015

Sasaran : 8 siswa yang dipilih melalui hasil DCM

Tujuan : memberikan informasi kepada siswa tentang bagaiamana mengatasi rasa kantuk saat KBM berlangsung

Hambatan : Waktu yang singkat, serta bertabrakan dengan jam terakhir membuat siswa kurang dapat berkonsentrasi di kegiatan

Solusi : untuk kedepannya kegiatan konseling kelompok dilakukan di luar jam pelajaran

Hasil :

Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam satu kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topic tertentu yang di pimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan, dan

pertimbangan pengambilan keputusan/tindakan individu.

(41)

34

dengan penutupan kesan dan pesan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok

4) Layanan Informasi

Maksud dari layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa informasi yang akan disampaikan kepada siswa. Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri merencanakan dan mengembangkan diri sehingga siswa dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.

a) Sasaran : Siswa siswi SMA Negeri 1 Gamping b) Waktu : 7 September 2015

Materi : - Tata Krama Bergaul

Tujuan : a. Siswa mampu memahami dan menerapkan cara-cara bagaimana bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat

Media : Papan Bimbingan Biaya : Rp. 40.000,-  Tanggal : 12 September 2015

Materi : Education is the foundation of the future Tujuan : a. Siswa mampu memahami pentingnya pendidikan sebagai pondasi kehidupan dimasa mendatang

Media : Poster Biaya : Rp. 20,000,-  Tanggal : 12 September 2015

Materi : Punya masalah? Jangan galau.

Tujuan : agar siswa mampu membagi permasalahannya dengan bercerita kepada guru BK yang sudah berkompeten

(42)

35

 Tanggal : 12 September 2015

Materi : menghadapi orang yang pendiam

Tujuan : Agar siswa mampu berkomunikasi dengan semua orang termasuk orang yangv mempunyai sifat yang pendiam

Media : Leaflet Biaya : Rp.10.000

4) Himpunan Data

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

mengelompokkan data DCM. Angket disebarkan pada semua siswa di kelas XA, XB, XC, XD, XI IPS 1. Uraian kegiatan :

a) Tanggal : Senin, 10 Agustus 2015 Kelas : XC, XB , dan XI IPS 1 Materi : Penyebaran angket DCM Tujuan : Untuk mengetahui letak

permasalahan siswa. Pelaksana kegiatan : Praktikan UNY dan UPY b) Tanggal : Jumat, 14 Agustus 2015

Kelas : XD dan XA

Materi : Penyebaran angket DCM Tujuan : Untuk mengetahui letak

permasalahan siswa. Pelaksana kegiatan : Praktikan UNY dan UPY Teknis pelaksanaan :

Praktikan menyebar angket DCM di kelas. Kemudian menjelaskan langkah-langkah pengisian DCM. Lalu siswa mengisis identitas dan mengerjakan angket tersebut. Setelah

selesai diisi angket DCM dikembalikan pada praktikan.

Hasil :

Kegiatan berjalan dengan lancar, lembar kerja DCM

(43)

36

Hambatan dan solusi :

Pada saat mengisi angket, ada beberapa point yang tidak dimengerti dan dipahami oleh siswa, sehingga praktikan harus menjelaskan maksudnya. Ada beberapa siswa yang tidak hadir pada saat pengisian angket DCM

b. Layanan Responsif 1) Konseling Individual

Layanan konseling individu dimaksudkan untuk memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan praktikan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalahnya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah

a) Membantu siswa dalam mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya dengan menggunakan potensinya sendiri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan bakat dan kapasitasnya.

b) Agar konseli (siswa) dapat memecahkan problemnya dengan segera, sehingga tidak berlarut-larut.

Tugas mahasiswa adalah menentukan konseli yang perlu mendapatkan konseling secara perorangan atau atas permintaan pembimbing sekolah, dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan data tentang konseli, mendiagnosa, memberikan prognosa, melaksanakan konseling perorangan, mengevaluasi dan menindaklanjuti. Pada dasarnya tidak ada batas jumlah maksimal konseli yang harus ditangani mahasiswa, tetapi yang harus dilaporkan secara lengkap minimal satu dalam laporan PPL. Berikut uraian kegiatan konseling individual :

a) Hari, Tanggal : Sabtu, 5 September 2015 Nama Konseli : UK

(44)

37

Siswa mengalami permasalahan dengan seorang laki-laki sebut saja A, A yang sudah mempunyai pacar selalu mendekati UK, sehingga UK merasa bingung dengan perasaannya yang serba salah menyukai seseorang yang punya pacar. Teknik yang digunakan adalah teknik kursi kosong, untuk menstimulasi UK agar berani berbicara dengan A sehingga permasalahan segera terselesaikan.

dialog konseling individual terlampir c. Dukungan Sistem

1) Pengembangan Profesional

Konselor secara terus-menerus berusaha untuk memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan, salah satunya adalah dengan aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah: membantu dalam kegiatan MGBK se Kabupaten Sleman

2) Pengadaan video penunjang layanan bimbingan

Tujuan pengadaan video penunjang layanan bimbingan adalah

sebagai penunjang dalam pemberian layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir siswa.

C. Program PPL Kelompok Bimbingan dan Konseling

Dalam mendukung dan melengkapi layanan bimbingan dan konseling di sekolah, praktikan mempunyai program yang dapat membantu kelancaran proses bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi:

a. Pembuatan Papan Bimbingan

Nama kegiatan : Membuat papan bimbingan

(45)

38

Manfaat : Agar siswa dapat menerapkan cara bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat

Waktu pelaksanaan : Minggu ke 3 dan minggu ke 5 di bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September

Jumlah Jam : 7 jam

Sasaran : Semua siswa SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp. 40,000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : menurut guru siswa kurang tertari membaca papan bimbingan

Solusi : Papan di desain dengan menggunakan foto siswa sehingga siswa tertarik untuk membaca

Hasil : Beberapa siswa antusias membaca papan

bimbingan, namun ada juga yang hanya melihat sekilas saat melewati papan bimbingan

b. Pembuatan poster

Nama Kegiatan : Membuat Poster

Tujuan : Untuk memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya pendidikan Manfaat : Agar siswa mampu memahami

pentingnya pendidikan bagi mereka

Waktu pelaksanaan : Minggu keempat bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 4 jam

Sasaran : Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.20.000

(46)

39

Hambatan : Sudah banyak poster yang ada di ruang BK, dan juga keterlambatan pemasangan sehingga tidak dapat memantau perkembangan ketertarikan siswa terhadap poster yang di tempel

Solusi :Meletakkan poster di lain tempat supaya terbaca oleh siswa dan juga memantau melalui guru BK di sekolah sehingga mahasiswa mengetahui kebermanfaatan poster tersebut

Hasil : Poster jadi tepat waktu dengan tema pendidikan sekolah. Namun karena keterlambatan pemasangan sehingga menghambat tindak lanjut kebermaknaan poster tersebut

c. Pembuatan X Banner

Nama kegiatan : Pembuatan X-Banner

Tujuan : Untuk membuat siswa tidak sungkan untuk datang ke ruang BK untuk berkonsultasi

Manfaat : Siswa tidak akan sungkan lagi ke ruang BK untuk konsultasi maupun konseling Waktu pelaksanaan : minggu keempat di bulan Agustus dan

minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 5 jam

Sasaran : Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.50.000

Sumber dana : Mahasiswa

(47)

40

Solusi : Menutup nama guru Bk dengan nama ketikan dan di tutup menggunakan lakban bening

Hasil : X-Banner dapat di pasang pada minggu terakhir kegiatan PPL di sekolah, namun tidak menghalangi para siswa untuk dapat membaca X-Banner yang sudah dipasang

d. Pembuatan leaflet

Nama Kegiatan : Membuat leaflet

Tujuan : Untuk memberikan informasi kepada siswa bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang pendiam

Manfaat : Agar siswa memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan teman yang pendiam

Waktu pelaksanaan : minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 3 Jam

Sasaran : Seluruh siswa di SMA Negeri 1 Gamping

Biaya : Rp.18.000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : Keterlambatan dalam pembuatan dan pemasangan

Solusi : Leaflet dibuat pada minggu terakhir pada kegiatan PPL

Hasil : Leaflet dapat di cetak dan di pasang di kelas-kelas untuk di baca siswa

e. Pengadaan kotak bimbingan

Nama Kegiatan : Pengadaan kotak bimbingan

(48)

41

Manfaat : Agar guru BK mengetahui masalah siswa yang sebenarnya melalui surat yang di tulis siswa

Waktu pelaksanaan : minggu pertama di bulan September Jumlah jam : 3 Jam

Biaya : Rp.100.000

Sumber dana : Mahasiswa

Hambatan : Susah mencari kotak bening yang dipesan untuk membuat kotak

Solusi : Kolaborasi dengan mahasiswa PPL BK UPY dalam pembuatan kotak bimbingan Hasil : Kotak bimbingan di pasang setelah

kegiatan PPL selesai karena menyesuaikan mahasiswa PPL BK UPY

D. Kegiatan Lain

Selama praktik di SMA Negeri 1 Gamping, praktikan tidak hanya melaksanakan layanan BK. Adapun kegiatan lain yang dilakukan sebagai berikut :

a. Mengikuti upacara memperingati kemerdekaan Indonesia b. Membantu kegiatan MGBK se Kabupaten Sleman c. Peringatan Hari Olahraga Nasional

d. Pendampingan ekstrakulikuler

(49)

42 a. Layanan Dasar

1) Bimbingan klasikal

Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan praktikan dan sering kali sibuk sendiri, sehingga praktikan harus lebih aktif dan kreatif dalam mengisi bimbingan. Lalu tidak semua kelas proyektor menyala, sehingga mengubah RPL yang sudah ada dan mengubah metode mengajar.

2) Bimbingan kelompok

Bimbingan kelompok dilaksanakan oleh 4 praktikan secara bersamaan, sebenarya kurang efektif karena keterbatasan waktu yang ada, namun kegiatan berjalan dengan lancer.

3) Layanan Pengumpulan Data

Ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan angket pengisian data pribadi siswa. Beberapa siswa tidak mengisi angket secara lengkap, sehingga praktikan harus dengan telaten menemui satu per satu siswa yang belum melengkapi datanya.

Untuk mengatasinya, praktikan melakukan strategi jemput bola, yaitu dengan memanggil siswa yang belum lengkap atau belum mengumpulkan data pribadinya secara bertahap. Praktikan juga mendatangi kelas untuk mengambil data pribadi yang belum dikembalikan siswa.

b. Layanan Responsif

 Konseling Individual

Pada awalnya, siswa kurang tertarik untuk meminta konseling, meski praktikan selalu mensosialisasikan layanan konseling setiap kali masuk kelas, sehingga praktikan harus lebih aktif dan membuka diri agar lebih dekat lagi dengan siswa. Dengan sikap aktif dan selalu membuka diri, beberapa konseli

mulai mendekat dan secara sadar datang sendiri untuk melakukan konseling individual.

Tidak dapat menyelenggarakan konseling individual di

(50)

43

(51)

45 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pelaksananaan program individu PPL Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai

dengan tanggal 12 September 2015 di SMA N 1 Gamping, maka dapat

diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas mengalami beberapa hambatan

yaitu; ada siswa tidak mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan

tingkat pemahaman terhadap materi.

2. Mendapatkan pengalaman menjadi calon guru sehingga mengetahui

persiapan–persiapan yang perlu dilakukan oleh guru sebelum mengajar

sehingga benar–benar dituntut untuk bersikap selayaknya guru profesional.

3. Memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan di dunia

pendidikan (terutama di lingkungan SMA) karena telah terlibat langsung di dalamnya, yaitu selama melaksanakan praktik PPL.

4. Mendapatkan kesempatan langsung untuk menerapkan dan mempraktikkan

ilmu yang telah diperolehnya di bangku kuliah dalam pelaksanaan praktik mengajar di sekolah.

B. Saran

Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan PPL pada tahun–tahun yang

akan datang serta dalam rangka menjalin hubungan baik antara pihak sekolah

dengan pihak Universitas negeri Yogyakarta, maka saran untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan PPL adalah:

1. Bagi Sekolah

a. Pendampingan terhadap mahasiswa PPL lebih ditingkatkan lagi, karena

mahasiswa belum berpengalaman dalam mengajar, sehingga kebutuhan

(52)

46

b. Perlu adanya peningkatan dalam hal penyediaan media pembelajaran seperti alat peraga atau fasilitas lainnya guna menunjang pembelajaran.

2.Bagi Mahasiswa

a. Komunikasi antara mahasiswa dengan guru pembimbing agar lebih

diintensifkan lagi sehingga proses PPL berjalan secara maksimal.

b. Diharapkan mampu memanfaatkan seoptimal mungkin program ini

sebagai sarana untuk menggali, meningkatkan bakat dan keahlian yang

pada akhirnya kualitas sebagai calon pendidik dan pengajar dapat

diandalkan.

3.Bagi Universitas

a. Lebih dapat meningkatkan pelayanan terhadap proses pelaksanaan PPL itu sendiri.

b. Dalam memberikan informasi hendaknya jelas dan tidak bersifat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

pembelajaran bimasakti penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi visualisasi dari sistem bimasakti yang menggunakan teknologi multimedia lengkap dengan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua jenis larva nyamuk yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang berasal dari famili dan genus sama yaitu Family Culicidae dan Genus

Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi dan selaku Dosen Pembimbing I atas kesempatan yang telah diberikan dan masukan, arahan serta waktu yang diberikan kepada

Konsumen yang seperti ini adalah konsumen yang memiliki konsep diri yang positif, konsumen cenderung mempertahankan produk atau merek yang memberikan kontribusi

RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya

[r]