3
PEDOMAN UMUM SKLNP TRIWULANAN
I. PENGERTIAN
Lembaga Non-profit (LNP) adalah lembaga formal ataupun informal yang dibentuk oleh perorangan, kelompok masyarakat, pemerintah atau oleh dunia usaha dalam rangka menyediakan barang/jasa sosial kemasyarakatan khususnya bagi anggota maupun kelompok masyarakat tertentu tanpa adanya motivasi untuk meraih keuntungan. Unit sampel dalam survey ini adalah LNPRT yang merupakan bagian dari LNP, secara lebih rinci dijelaskan pada tabel berikut:
Jenis LNP Sektor Kelembagaan
1. LNP yang menyediakan jasa ke korporasi (biasanya beranggotakan perusahaan)
Korporasi
2. LNP yang dikontrol pemerintah dan menyediakan jasa individu atau kolektif berbasis non-pasar.
Pemerintahan
3. LNP yang menyediakan barang dan jasa ke rumahtangga dalam harga yang berarti secara ekonomi
Korporasi
4. LNP yang menyediakan jasa individu ke
rumahtangga secara gratis atau dalam harga yang tidak berarti secara ekonomi
Lembaga Non-Profit Rumahtangga (LNPRT)
5. LNP yang menyediakan jasa kolektif secara gratis atau dalam harga yang tidak berarti secara ekonomi
Lembaga Non-Profit Rumahtangga (LNPRT)
Harga yang berarti secara ekonomi jika harga tersebut dapat menutup setengah biaya produksi. Jika tidak maka harganya tidak berarti secara ekonomi sehingga barang dan jasa yang disediakan adalah output non-pasar.
II. PELAKSANAAN
SKLNP Triwulanan dilakukan setiap 3 bulan (triwulanan). Triwulan I : April
Triwulan II : Juli Triwulan III : Oktober
Triwulan IV : Januari (tahun berikutnya).
Pencacahan dilakukan pada minggu ke-1 tiap triwulan, pengolahan dilakukan pada minggu ke-2, dan pengiriman dokumen ke pusat pada minggu ke-3.
III. ORGANISASI LAPANGAN
Petugas pencacah sebaiknya terdiri dari petugas yang berpengalaman baik dari staf BPS Propinsi maupun staf BPS Kabupaten/Kota. Petugas pengolahan terdiri dari staf BPS Propinsi sebagai petugas entri dan staf BPS-Pusat sebagai petugas pemeriksa dan tabulasi.
IV. SAMPEL
Sampel pada setiap triwulan:
a. Bersifat panel untuk triwulan I sampai dengan triwulan IV.
b. Terdiri dari 40 sampel menurut COPNI yang meliputi:
1.Perumahan : 2 lembaga
7.Partai Politik, Organisasi Buruh dan Profesional : 6 lembaga
8.Lingkungan Hidup : 4 lembaga
9.Jasa-jasa : 4 lembaga
c. Apabila alokasi sampel tidak dapat terpenuhi maka dapat digantikan dengan sampel jenis organisasi lain dengan rata-rata jumlah sampel di tiap jenis tidak lebih dari enam.
d. Pertimbangan pengambilan sampel :
Memperhatikan sebaran wilayah dan tingkat organisasi.
LNPRT yang menjadi sampel pada survei ini adalah LNPRT yang pengeluarannya berpengaruh signifikan terhadap perekonomian. LNPRT tersebut memiliki ciri sebagai berikut:
- Pengeluaran rutin organisasi >20 juta per triwulan
- Memiliki gedung sendiri
- Terdaftar secara formal pada dinas terkait
V. Klasifikasi LNPRT berdasarkan Jenis Lembaga
1. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan fungsi
2. Organisasi Sosial (Orsos) adalah lembaga, organisasi atau perkumpulan sosial yang dibentuk oleh anggota masyarakat baik berbadan hukum maupun tidak, sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosial.
3. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat terpelajar dari disiplin ilmu yang sama atau sejenis sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota serta sebagai wahana pengabdian masyarakat.
4. Perkumpulan Sosial/Kebudayaan/Olah Raga dan Hobi adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat yang berminat mengembangkan kemampuan dan apresiasi budaya, olah raga, hobi dan kegiatan yang bersifat sosial.
4 6. Lembaga Keagamaan adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat dengan tujuan
membina, mengembangkan dan menyiarkan agama.
7. Organisasi Bantuan Kemanusiaan/Beasiswa adalah organisasi yang dibentuk oleh
masyarakat dengan tujuan memberikan bantuan kepada korban bencana dan atau beasiswa bagi yang membutuhkan atas dasar kemanusiaan, cinta sesama dan solidaritas.
VI. Klasifikasi LNPRT berdasarkan COPNI (Classification of The Purpose of Non-Profit Institutions Serving Households), terdiri dari:
1.Perumahan
LNPRT yang melakukan pengembangan, pembangunan, manajemen, sewa/kontrak, keuangan, renovasi dan rehabilitasi perumahan.
Contoh: Yayasan Peduli Pembangunan Perumahan Pemukiman Kota Semarang; Koalisi Peduli Perumahan dan Permukiman untuk Rakyat (KP3R); Yayasan Kerja Pemukiman Rakyat (YKPR) NTB.
2.Kesehatan
LNPRT yang menghasilkan produk, peralatan dan perlengkapan kesehatan, jasa pasien rawat jalan, jasa rumah sakit, jasa kesehatan masyarakat, penelitian dan pengembangan kesehatan, serta jasa kesehatan lain.
Contoh: Yayasan Kanker Indonesia; Yayasan Jantung Indonesia; Sriwijaya Peduli HIV-AIDS; Yayasan Stroke Indonesia; PMI; rumah keperawatan dan tempat pemulihan kesehatan baik yang mandiri ataupun yang dibiayai organisasi keagamaan dll.
3.Rekreasi dan Kebudayaan
LNPRT yang menghasilkan jasa rekreasi dan olah raga serta jasa kebudayaan.
Contoh: Jack-mania, HMI, GMNI, Legiun Veteran Republik Indonesia, Lions and Rotary Club Indonesia, KNPI, Ikatan Motor Indonesia, Sanggar Seni, Karang Taruna dll.
4.Pendidikan
LNPRT yang melakukan pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar, pendidikan lanjutan, pendidikan setelah pendidikan lanjutan bukan pendidikan level ketiga, pendidikan level ketiga, pendidikan yang tidak berjenjang, penelitian dan pengembangan pendidikan, serta jasa pendidikan lain.
Contoh: Pondok Pesantren; Pendidikan Seminari dan perguruan tinggi untuk pelatihan pendeta, golongan pendeta dari organisai keagamaan; sekolah, perguruan tinggi, universitas dan lain-lain yang dibiayai oleh organisasi keagamaan; sekolah untuk orang cacat yang bertujuan untuk memberikan pendidikan umum.
5. Perlindungan/Jaminan Sosial
LNPRT yang menghasilkan jasa perlindungan/jaminan sosial serta penelitian dan pengembangan perlindungan/jaminan sosial.
Contoh: UPT Pelayanan Sosial; Dompet Dhuafa; Panti Wredha; Lembaga Perlindungan Anak; Panti Asuhan; Rumah untuk tempat tinggal untuk orang cacat; rumah singgah untuk tunawisma;
tempat penitipan bayi; sekolah untuk orang cacat yang bertujuan untuk mengatasi kekurangannya; sekolah bermain dan fasilitas pengembangan akal anak lainnya.
6. Keagamaan
LNPRT yang mempromosikan kepercayaan keagamaan, ritual dan jasa pengurusan keagamaan, perawatan tempat ibadah, menyediakan tempat untuk meditasi atau instruksi keagamaan.
Contoh: gereja; biara; mesjid; kuil; candi; tempat keramat; tempat pemujaan yang tidak biasa dan sekte; Majelis Ulama Indonesia; Parisada Hindu Dharma Indonesia; Majelis Taklim; NU; Muhammadiyah; PGI; KWI; Pura; Wihara; Pura; Klenteng.
7. Partai Politik, Organisasi Buruh dan Profesional
LNPRT yang menghasilkan jasa partai politik, jasa organisasi buruh, dan jasa organisasi profesional.
Contoh: DPD Partai Golkar; Partai Demokrat; Peduli Buruh Indonesia; IDI: PWI; ISEI; IBI;GAPEKNAS; AKLI; ASPEKINDO; INKINDO; PGRI.
8. Lingkungan Hidup
LNPRT yang menghasilkan jasa perlindungan lingkungan serta penelitian dan pengembangan perlindungan lingkungan.
Contoh:Yayasan WWF; Jasoil Tanah Papua; WALHI; Lestari Adventure; WARSI.
9. Jasa-Jasa
LNPRT yang mencakup organisasi kemasyarakatan dan rukun kampung, organisasi yang menyediakan jasa bantuan hukum, organisasi yang mengadakan peramalan dan analisis, organisasi lain yang tidak tercakup dalam klasifikasi sebelumnya.
Contoh:LBH Rakyat; Forum Masyarakat Penyelamat; Perkumpulan Kamuki.
VII.PENEGASAN
a. Biaya Kegiatan Pelayanan Lembaga (Blok V)
Termasuk:
1. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pembelian barang/jasa
2. Perkiraan nilai atas penggunaan barang/jasa pemberian atau sumbangan dari pihak lain`
3. Sumbangan yang diterima LNPRT dalam bentuk uang, kemudian dibelikan dalam bentuk barang dan disumbangkan ke pihak lain
b. Sumbangan Yang Dikeluarkan (Blok VI)
Termasuk:
1. Sumbangan yang diterima LNPRT dalam bentuk uang, kemudian disumbangkan lagi dalam bentuk uang.