SFI'//AJAR
AiASiOAIAt
PETA
POTENSI BIDANG
SURVAI
&
PEMETAAN
DALAM
MENUNJANG
PEMBAh]GUNAN
Di
il'iD0NIsiA
3cnCung,
Z -
EOktober'l
994
PENGAJARAN SURVAI
DAN PEMETAAN
DI
JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
iK]P YOGYAKARTA
oleh:
Sunar Rochmadi
)
<--->
aii:-.ti..-\
_.=:n:,,,...;;-7----_-::: -:l
\.zrrrror \,rir,rrl.r/
PENGAJART\N
St RVAI
DA\ PEIIE'[AA\
DI JURTISA\
PE\DIDII\'\}.
TEKNIK
B'\\CL
\A\
IKIP
\
OK\'AKARTA
OIeh
Ir.
Sunar
RochmadiDisampaikan
Pade :Seminer
NasionalPT,TA
POTE)iSI
BIDA\G
ST'RVT}
D{\
PE}It.TA'\\
DAI.AM }IENUNJANG
PE}IB.\\GI.:NA\
DI
INDONESTATanggal
:
7 den EOktober
199.1Tempat : ITB
BandungPENDAHUI-TJAN
Pengajaran
Survai
dan
Pemetaandi
Jurusan
PendidikanTeknik
Bangunan IKIP
Yokyakarta s€perti
di
Jurusan-jurusanTeknik
Sipildi
PerguruanTinggi
pada umurnnyadiselenggarakan dengan nama tradisional
Ilmu
[,.lkur Tanah. Berbeda dengandi
JurusanTeknik
Sipil
Universitas yang bertujuan mendidik calon pemakai atau pengguna ja-raSurvai dan Pemetaan,
di
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan mahasiswajuga
mungkinakan mengajarkan ilmunya
di
lernbaga pendidikan teknologitingkat menengah
Dengankata lairq mereka termasuk kader Survai dan Pemetaan.
Di
sampingitu,
mereka lelap akan berperan sebagai penggunaatau
pengajarcalon
penggunapeta
Karena
itulah pendidikan untuk mereka mempunyai sifat yang lebih unik.SURVAI DAN
PEMETAAN
DI JURUSAN
Pf,NDIDIKAN
TEKNIK
BANGUNAN
Kurikulum
yang
sekarangberlaku
di
Fakultas
PendidikanI'eknologi
dar
Kcjuruan aFPTK)IKIP
Yokyakarta
adalahKurikulum
1992 vang ditetapkanuntuk
mahasisr''aan_ekatan 1992i 1993 dan
seterusn;a Kuiilifikasr
lulusan yangingin
dihasilkan melrputrrFPTK
IKIP
Yokyakarta.l99l)
I
Sarjana Kependidikan Teknologi dan KejuruanI
lnstruktur di pusat pendidikan dan latihan.\.ntl ur \u510ndl
Pada
Kunkulum
1992 1'ant berlakusekarang.
mahasiswanva mendapat6
sks (satuankredit semester) mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah.
masing-masine 3 sksdi
Sentester -.1 dan-1
Di
Semesterl,
I
sks teon densan rvakrul6
r
3 jam danI
sks praklek denuan*aklu
juga
16x 1.1am
Sedangkandi
Semester.l.
i
sks reori dengan*akru
16r
I
jam danI
sks praktek dengar
*
aktu
I6
r
{
jam
Dengan demikian rotal \\aklu
belajar adalah I{{
Jam.
Jumlah
jam
belajar tersebut mungkin
cukup
memadaruntuk
membekali mahasiswamenjadi pengajar pada program-program studi Bangunan Gedung, Gambar Bangunan dan
Teknik Plambing di jurusan Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
yang dabulubernama STi!.1 (Sekoiah Teknologi lv{enengah) AJ<an tetapi jumla}r
jam
belajar rerseburkurang memadai bila maiastswa setelal lulus
alan
mengajarllmu
Lrkurl'arah
di prograrnstudi Bangunan
Air,
apalagi pada program studiSunai
dan pemetaan\{aten
yang dipelajan melipur rI
Pengukuran sipat datar2
Pengukuran takimetriJ
PenguL-uran poligon,1 Pemaaan situasr,&ontur
5
Pengantar penentuan asimuth dengan pengamatan matahan6. Pengantar fotogrametri dan penginderaan jauh.
\{ateri
nomor
I
sampai4
nrendapatalokasi waLru praktek
yang cukup
memadai,sedangkan materi nomor
5
terhambat olehtidak
tersedianyawahu
praktek dan materinomor 6 oleh tidak tersedianya peralatan dan balran
Peraiatan yang ada antara lain meliputi :
l.
Teodol-it, 8 unit2
Waterpas, 7 unit3. B'lrNI,
I
unit4. Stereoskop,
I
unit5
Plarimaer,
4 unit6
Abne-v level, 2 unitPeralatan dan teknologi yang ada
di
dunia pendidikan 1'ang biasanr.a terlinggal dibandingdunia kerja- harus dimanfaatkan secara
optimal
Penguasaan reknoloqiini
denean baikakan dapat
memben
bekal
untuk
mempelajan
teknologi
vanr{
lebih
canggrh(llochmadt,19931 Kekurangan
ini luga
dapar diperkecil akibarnya denqan menqadakan-:t t,.1t \,t\,oadl
Kondisi pengajar l'ang ada sebenamva cukup memadai untuk penvelenrgaraan pendiditan
:tsuai
kurikulum
Staf pengajar vang mempunyai bidang pokokSunai
dan pemetaan ada+
orang, dua sarjanaTelnik
Geodesi dan2
sarjana pendidikanTeknik Sipil
vang lebih'enior
Kondisi
di
IKIP
lainnvamungkin
juga
ridak
jauh
berbeda.,"j"ni
aI txtn
Semarang ivlalang dan Jakana yang
juga
memiliki staf pengajar iulusan Sarlana TeknikGeodesi
PERMASA T-AHAN
PENGAJARAN
SURVAI
DAN
PEM ET.A.ANDalam
Kurikulum
1992, mahasiswa mempunyai beban belajar rata-rata 20 sks dalam satur€mester. Jadwal
kuliah
mahasiswa terasapadat
alibat
diberlakukannya sistem kelasparalel Untuk
kelasteori,
satu kelas maksimum berisii2
mahasis*a- sedangkan unruk kelaspralrek
16 mahasis*'a
Dengan demikian.64
mahasiswa(satu
angkalan) alanierbagi dalam 2 kelas teori dan 4 kelas pralrrek.
Dengan begitu padatnya
jadwal
kuliah mahasiswa"jam praktek sulit diatur
dalam blok'* aktu yang sehari penuh
(pag
sampai sore), sehingga pelaksanaannva selamaini
sepenimata
k,liah
teori yang mempunyaijadwal
mingguan.ladi
satu sks praktekdikeqakin
2ram perminggu dalam satu semester
(16
minggu),2
skspraltek
dilaksanakan dalamwa-lctu .1
jam
per
minggu Kondisi
rni
mengakibarkantopik-topik prakrek
harus
dipotong-porong sesuai jadwal tersebut.
\lahasiswa baru yang
masuk
biasanya sebagian besar adajah IulusanSTM
JurusanBangunan yang sudah belajar
Ilmu
ukur
Tanah
Akan tetapi penralaman menunjukkanbahwa nrereka kurang menampalikan kelebihan penguasaan
ilmu
tersebut dibandingkandengan mahasiswa yang lulusan
SMA
Keadaan ini juqa terlihar di dunia kerjasurvaidan
Pemetaan (Afulurrtrchman dan
Rochnadi.
t99l).
Olehkuena
irukualitas
pengajaranSurva,i dan Pernetaan
di
STM perlu dipertanyakan.Masa.lah
juga
timbul
dengan mahasiswayang
lulusan
STM
bila
mereka
memilikipemalnman yang
keliru
yang terbawadari
sekolah mereka. Kekeliruan yaag ada akansulit
dirubal
karena mereka merasa sudah bisa dan IlmuUkur
Tanah dianggap pelajaran'ang
mudah Kelemahan yang menonjol adalah kurangnva pemilikan konsep presisi dalammelakukan pengukuran. Sedangkan pengulangan
topik
praktek apab a hasil pengukurantidak memenuhi loleransi, terb€ntur oleh masalalr sangat terbatasnya
*aktu
yang tersedia{Rrrchnodi. l99l)
Persoalan yang
cukup
mengganggu adalah sangat minimnya bekar pengetahuan dasar'ang
didapat malasisu'arvaku
kuliah
Dalam kunkulum 1992, mereka halya mendapat 6sks mata
kulah
N{atematika pada Semesterl,
2 danj,
serta 4 sks mata kuliah Fisika pada.\tmtnur \astonul
PETGAJAR4.)i SURVAI
DAN PE}1ETAAN
DI SEKOLAH ]\IENENCAH
KE.'T]RUAN
\lembrcarakan
sunai
dan pemetaan di jurusan Pendidikan Teknrk Ba-ngunan trdak akanlenukap tanpa melihat pendidikan
di
sekolah menenqah kejuruan, tempat lulusan akanmensa]arkan ilnru ran!: diperolehnr,a Berdasarkan kurrkulunr 199{. pengajaran Ilmu Ukur
Ianah
di
Sekolair\lenengah
Kejuruan juruszrn Bangunan pada programstudi
selainSunai dan
Pcmetaan bertujuan memben dasaruntuk
mengikuti
perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi dalam bidang pengukuran dan pemetaan, disamping memberi
mata
pelajaran kejuruan
untuk
pengukuran
dan
pemetaanguna
perencanaan dan pelalsanaan pekerjaan banqunan (.1 ) e pJ t k h u d. I 9 9 3 1.Pada Program Studi Bangunan Gedung, materi pela.jaran meliputi alat
ukur
sederhana,waterp.rs, pengukuraa
jarali,
sudut dan bedatinggi,
penggambaran serta perawatan a.lat,dengan
wahu total
108jam
pelajaran. Alokasi waktu yang sama juga diterapkan untukprogram-program
studi
GambarBangunar
dan Teknik
Plambing
Sedangkan padaprogram Studi Bangunan
Air
ditambah 144 jam sehingga menjadi 252 jam.PROGRAM
STUDI
SURVAI
DAN
PEMETAAN DI SEKOLAH II{ENENGAII
Pada Program Studi Survar dan Pemeraan
(yarg juga
dimasukkan dalam rumpun ataulurusan
Bangunan),profil
kemampuanluluvn
yangingrn
dihasilkanmelipulr
(/)r//e,
I)tkLtsmen,
1993) :I
Pengukuran silat datar (kontrol vertikal)I
Penqukuran kontrol horisontalI
Penqukuran sunai teknik sipil-1 Pemetaan (termasuk lotogrametri sederhana)
\{elihat topik-topik Iang
ada pada programstudi
ini,
hanya alat ukurjarak
elektronisranq
urpp2i
saat
ini
belum
tersediadi
jurusan
PendidikanTeknik
BangunanIKIP
Yokvaliana vang diperiukan untuk mendidik calon guru program sludi
terrbut
Jam belaiar
Sunai
dan Pemetaan pada program studijni
ber;umlah l308 jam vang terdiridari
I
Ilnru L kurTanai.
108 lamI
Penentuan posisirertikal,
1.14 janr3
Penentuan posisi horisontal. 240 jam-1 Pemetaan. -10 8 jam
5
Sunai
teknik sipil. 183 janr'-nIrd'\,/\,dr.r1
Daftar
STM
yang menl eJenggaralan program studi.{raran 1992 993 dapat dilihat pada Tabel
I
(Sumberini
Dttlert denganI)tkLt;men.
jumlah
sisrva pada rahun199 31
No
STMI
STM Lubuk pakam2
STM BaligeI
SIM
I
Medan.1
STM Pekanbaru5
STM
I
Padang6
STM Bukittinggi7
STM 2 palembang8
STM Bengkulu9
STM Cianjur10
STM GarutI
I
STM Karawang12
STlv{ Kuningan13.
STM 3 Bandungl4
STM Purwokerto1
5.
STM Samarindal6
STM Banjarmasinl7
STM Palangkarayal8
STM 2 Ujung Pandangl9
STM Palopo20.
STM Manado21.
STM Kendari22
STM Kupang23.
STM TernateTabel
I
STI\1 denean program Studi Sunar dar pemetaanSisrva 98 56 38 70
6I
lt7
58 60 706l
200 108t25
230 57 43 48 70 43 I08 87t07
60 t9'15Melihat
tabel tersebut, tampak adanya pengelompokan sekolahdi
JawaBarat
densan
jumlah sekolah penyelenggara ada 5 dan siswa 565 orang (sekitar 2g.5% dari jumrah tJtal
siswa), dan penyebarannla hanya dr
i5
propinsiPropinsi
SunIatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Riau
Sumatera Barat Sumatera Barat
Sumatera Selatan
BengJ<ulu
Jau a Barat
Ja* a Barat
Jarra Barat Jarva Barat Jawa Barat
Jawa Tengal
Kalimantan Timrrr
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Maluku
-<atnur .\o.stoutl
PET-
UTI'P
\\'alaupun
tela}
banya-kprograin srudi Survai
dan pemetaanyang
diselenggaralan diSTI!
tetapi keberadaarrn"r"ku
b"lur
bergema di dunia survai dan p",netarn. t<elebihaniulusan mereka
tidak
banyakdikenal,
pendidikanteknisi
survardan
pemetaan untuklulusan
sMTA
seperti yang diselenggarakan olehprSp
lrB
di
Bandung (soe<t1ono,i?s:)
dan [..embaqa Pendidikan dan Pelatihanceosunei
l\{uhiclatadi
Yokvakarra- retapiimuiai dari
ar'i'al-i'irkan
bcnrpakgtmjul3n
dari. pendidikandi
ST\1 terscbur
llai
ini::runukin
drsebabkanb'eium
baiknya kualiras
pengajarandi
SI\l-sJ'\l
rerseburKomponen yanq sangat nrenetukan berhasilnya pengajaran adalah tersedianya
luru'anq
memadai baik kuantitas maupun kualitasnya Dengan demikian perlu ada pengembangan
pengajaran
Sun'ai
dan
Pemetaanunruk
mendidik
calon
guru
pengajardi
sekola-hmenengalr kejuruan, termasuk kemungkinan
untuk
membuka programstudi
Survai danPemetaan di fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
DAFTAR
PUSTATiA,.{Murrochmar
dan Rochmadi, Sunar, I 991,
Prof
I
Sumey;r (Juru
IJkur
'[atnh)
Sangbatk,
l-aporan PenelitiarL Fakultaspendidikan Teknologi
dan
KejuruarL
IKIp
Yokyakarra
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993, Kurikalum sekolah |\,lenengcth
Kejunrtr
(SlttK)
:
Oaris-(isri:;
Be.utr Prog.ram Pengajaran(CBpp)
.luruvn
I)utSnttuut,Progrtun Studi
llanptnot
Gedung.Direktorat Jendcral Pendidikan Dasar dan lllencngair, Direkrurat
l,cndri!l,an \lcaen:;rh
Kejuruan, 1993,
hfornasi
Sekolah Tebtotogi Menengah.Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruaq IKIP
yokyakarta,
1993,Kunfutun
t992.Rochmadi, Sunar,
1991,
PenanamantKonsep
Presisiptxla
pengrkuratt Sipat Datar
dalam Praktek
Ilhran
l'amh,
l-aporan
penelitiaq
Fakuhas
pendidikanTeknologi dan Kejuruan,
IKIP
Yokyakarta.Rochmadi,
Sunar,
1993,Perkemlnngan
'tebnlogt
Pemetaondan
Kattannya
denganPendidtkon. Calirawala Pendidikan,
No I
TahunXII,
pebruari 1993,