-FIRST -FIRST
AID-PERTOLONGAN PERTAMA PADA PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN KECELAKAAN
dr. Margaretha
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Setiap aktivitas/ proses pekerjaan yang Setiap aktivitas/ proses pekerjaan yang
dilakukan di tempat kerja mengandung resiko
dilakukan di tempat kerja mengandung resiko
untuk terjadinya kecelakaan
untuk terjadinya kecelakaan kerja (ringan kerja (ringan sampai dengan berat).
sampai dengan berat).
Berbagai upaya pencegahan dilakukan supaya Berbagai upaya pencegahan dilakukan supaya kecelakaan tidak terjadi.
kecelakaan tidak terjadi. Selain Selain
itu,keterampilan melakukan tindakan
itu,keterampilan melakukan tindakan
pertolongan pertama tetap diperlukan untuk
pertolongan pertama tetap diperlukan untuk
menghadapi kemungkinan terjadinya
menghadapi kemungkinan terjadinya
kecelakaan.
Oleh karena itu di setiap tempat Oleh karena itu di setiap tempat
kerja harus memiliki petugas P3K
kerja harus memiliki petugas P3K
[First Aider], atau setidaknya setiap
[First Aider], atau setidaknya setiap
karyawan memiliki keterampilan
karyawan memiliki keterampilan
dalam melakukan pertolongan
dalam melakukan pertolongan
pertama ketika terjadi kecelakaan
pertama ketika terjadi kecelakaan
kerja maupun kegawatan medik.
TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT KERJA TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT KERJA
Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.
Memberikan rasa nyaman dan Memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan.
menunjang proses penyembuhan.
Mencegah terjadinya hal yang lebih Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban.
buruk pada korban.
Menenangkan penderita atau korban Menenangkan penderita atau korban yang terluka di tempat kerja.
KASUS-KASUS KECELAKAAN
KASUS-KASUS KECELAKAAN
KERJA
KERJA
DAN
DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
Prinsip-Prinsip dasar
Prinsip-Prinsip dasar
1. Jangan pindahkan atau ubah posisi
1. Jangan pindahkan atau ubah posisi
orang yang terluka, terutama bila
orang yang terluka, terutama bila
luka-lukanya terjadi karena jatuh,
luka-lukanya terjadi karena jatuh,
jatuh dari ketinggian dengan keras
jatuh dari ketinggian dengan keras
atau kekerasan lain. (Pindahkan atau
atau kekerasan lain. (Pindahkan atau
ubah posisi penderita hanya apabila
ubah posisi penderita hanya apabila
tindakan anda adalah untuk
tindakan anda adalah untuk
menyelamatkan dari bahaya lain.)
2. Bertindaklah dengan cepat apabila
2. Bertindaklah dengan cepat apabila
penderita mengalami pendarahan,
penderita mengalami pendarahan,
kesulitan bernapas, luka bakar atau
kesulitan bernapas, luka bakar atau
kejutan (SYOK).
kejutan (SYOK).
3. Jangan berikan cairan apapun kepada
3. Jangan berikan cairan apapun kepada
penderita yang pingsan atau setengah
penderita yang pingsan atau setengah
pingsan. Cairan dapat memasuki
pingsan. Cairan dapat memasuki
saluran pernapasan dan mengakibatkan
saluran pernapasan dan mengakibatkan
kesulitan bernapas bagi penderita.
kesulitan bernapas bagi penderita.
4. Jangan berikan alkohol pada penderita
4. Jangan berikan alkohol pada penderita
yang mengalami luka parah.
1. Penderita
1. Penderita
Syok/Terkejut
Syok/Terkejut
Seseorang mengalami syok, wajahnya akan Seseorang mengalami syok, wajahnya akan
tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat.
tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat.
Nafasnya cepat.
Nafasnya cepat.
Penanganan :Penanganan :
1.
1. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan
kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada
kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada
kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya.
kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. 2.
2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan
sampai terlalu panas untuknya.
sampai terlalu panas untuknya. 3.
3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila Berikan minuman gula kepada penderita apabila
penderita dalam keadaan
2. Tersedak
2. Tersedak
Makanan
Makanan
Berdirilah di belakang penderita dan Berdirilah di belakang penderita dan
peluklah pinggangnya dengan kedua peluklah pinggangnya dengan kedua
tangan. kepalkan tangan anda dan tangan. kepalkan tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian tekan kepala ini pada perut bagian
atas,tepat dibawah tulang iga dan atas,tepat dibawah tulang iga dan
diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan
tangan anda ke arah atas. Ulangi tangan anda ke arah atas. Ulangi
beberapa kali hingga makanan keluar beberapa kali hingga makanan keluar
3. Bahan Kimia Atau
3. Bahan Kimia Atau
Serangga Mengenai Mata
Serangga Mengenai Mata
Baringkan korban dan tuangkan air steril ke Baringkan korban dan tuangkan air steril ke
dalam matanya untuk menghilangkan bahan
dalam matanya untuk menghilangkan bahan
kimianya, kemudian kompreslah dengan kain
kimianya, kemudian kompreslah dengan kain
kasa steril dan segera ke dokter.
kasa steril dan segera ke dokter.
Jika serangga yang mengenai mata, ambillah Jika serangga yang mengenai mata, ambillah
dengan ujung saputangan bersih. Namun
dengan ujung saputangan bersih. Namun
jika masih terasa tidak enak segeralah ke
jika masih terasa tidak enak segeralah ke
dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata
dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata
yang terkena bahan kimia atau serangga
yang terkena bahan kimia atau serangga
dengan tangan telanjang
4. Sengatan Serangga
4. Sengatan Serangga
Sengatan lebah, jika bengkak telah Sengatan lebah, jika bengkak telah
muncul, kompreslah segera dengan
muncul, kompreslah segera dengan
es. Jika korban alergi terhadap
es. Jika korban alergi terhadap
sengatan serangga tertentu,
sengatan serangga tertentu,
segeralah meminta pertolongan
segeralah meminta pertolongan
dokter.
5. Keracunan
5. Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau Berilah minum (air biasa,susu ,atau
kelapa)sebanyak mungkin hingga
kelapa)sebanyak mungkin hingga
korban bisa muntah, dan bawalah ke
korban bisa muntah, dan bawalah ke
dokter. meski demikian, tidak selalu
dokter. meski demikian, tidak selalu
korban muntah.
6. LUKA BAKAR
6. LUKA BAKAR
Alirkan/siram dengan air biasa/air Alirkan/siram dengan air biasa/air
mengalir ditempat yang terbakar,
mengalir ditempat yang terbakar,
jika lukanya masih tahap pertama,
jika lukanya masih tahap pertama,
hingga rasa sakit hilang.
hingga rasa sakit hilang.
Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke
rumah sakit.
7. Luka lecet/gores/tersayat
7. Luka lecet/gores/tersayat
Cucilah dengan air dan tutuplah luka Cucilah dengan air dan tutuplah luka
dengan plester atau band aid.
dengan plester atau band aid.
Namun jika luka gores/robek terlalu
Namun jika luka gores/robek terlalu
besar, harus segera ditangani dokter.
8. PERDARAHAN
8. PERDARAHAN
Hentikan pendarahan dengan cara Hentikan pendarahan dengan cara
menekan luka atau sekitar luka.
menekan luka atau sekitar luka.
Tekan terus-menerus. Jangan
Tekan terus-menerus. Jangan
melepas tekanan tiap sebentar
melepas tekanan tiap sebentar
hanya untuk melihat apakah
hanya untuk melihat apakah
pendarahan sudah berhenti.
Apabila setelah diberikan tekanan
Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,
pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah
mungkin nadi atau pembuluh darah
balik terputus, tekan nadi yang di
balik terputus, tekan nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan
dekat luka, untuk menghentikan
aliran darah dari jantung ke tempat
aliran darah dari jantung ke tempat
9. Patah Tulang
9. Patah Tulang
Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan
badan korban jika belum mahir melakukannya.
badan korban jika belum mahir melakukannya.
Jika tulang belakang yang patah, korban hanya Jika tulang belakang yang patah, korban hanya
boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi
boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi
terbaring di atas alas keras.
terbaring di atas alas keras.
Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang
bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu
bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu
diikat dan dibawa ke dokter.
diikat dan dibawa ke dokter.
Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan
tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan
tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan
balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.
10. Terkilir
10. Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih Letakkan bagian tubuh terkilir lebih
tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk
tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk
mencegah pembengkakan, lalu segera
mencegah pembengkakan, lalu segera
meminta pertolongan ahli atau dokter.
meminta pertolongan ahli atau dokter.
Khusus untuk lutut yang terkilir, segera
Khusus untuk lutut yang terkilir, segera
bawa ke dokter, karena jika ditangani
bawa ke dokter, karena jika ditangani
oleh yang kurang professional, akan
oleh yang kurang professional, akan
berakibat buruk di kemudian hari.
11. Gangguan nafas atau 11. Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas bahkan sampai henti nafas
Untuk mengenal gangguan pada sistem Untuk mengenal gangguan pada sistem
pernapasan digunakan tahap pemeriksaan pernapasan digunakan tahap pemeriksaan
dan penanganan sebagai berikut :dan penanganan sebagai berikut :
1.Penolong mengetahui apakah penderita
1.Penolong mengetahui apakah penderita
masih bernapas atau tidak. Tindakan ini
masih bernapas atau tidak. Tindakan ini
dilakukan dengan cara yang sederhana
dilakukan dengan cara yang sederhana
yaitu LDR(Lihat,Dengar,Rasakan hembusan
2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak
2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak
bernapas segera cari bantuan/telepon
bernapas segera cari bantuan/telepon
ambulance. lakukan pemeriksaan jalan
ambulance. lakukan pemeriksaan jalan
napas, apakah terdapat sumbatan atau
napas, apakah terdapat sumbatan atau
tidak(pangkal lidah, muntahan, kotoran
tidak(pangkal lidah, muntahan, kotoran
dalam mulut.)
dalam mulut.)
3. Tindakan pertolongan pertama yang
3. Tindakan pertolongan pertama yang
dilakukan adalah membebaskan jalan
dilakukan adalah membebaskan jalan
napas dengan menarik lidah ke luar,
napas dengan menarik lidah ke luar,
mengeluarkan benda asing dalam
mengeluarkan benda asing dalam
rongga mulut (gunakan kedua jari)
Bila henti nafas dan henti
Bila henti nafas dan henti
jantung
jantung
maka harus dilakukan pemberian maka harus dilakukan pemberian
pernapasan buatan dari mulut ke
pernapasan buatan dari mulut ke
mulut (mouth‑to‑mouth) dan kompresi
mulut (mouth‑to‑mouth) dan kompresi
dada. Tindakan ini harus dilatih
dada. Tindakan ini harus dilatih
menggunakan alat peraga (boneka)
menggunakan alat peraga (boneka)
secara periodik.
secara periodik.
Pernafasan Buatan Mulut
Pernafasan Buatan Mulut
ke Mulut
ke Mulut
Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan
mulut penderita dengan cara menguakkan
rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan
rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan
buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup
buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup
lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan
lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan
lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta
lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta
perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan
perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan
kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak,
kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak,
periksa sekali lagi barangkali masih terdapat
periksa sekali lagi barangkali masih terdapat
sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam
sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam
mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan
mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan
Pijat Jantung
Pijat Jantung
Lakukan pengurutan/pijat jantung. Lakukan pengurutan/pijat jantung.
Letakkan kedua telapak tangan anda
Letakkan kedua telapak tangan anda
dalam posisi saling bertumpuk di
dalam posisi saling bertumpuk di
bagian paling bawah dada penderita.
bagian paling bawah dada penderita.
Tekan dengan telapak tangan bawah
Tekan dengan telapak tangan bawah
sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi
sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi
tekanan. Lakukan dengan rasio 30:2.
tekanan. Lakukan dengan rasio 30:2.
(30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas (30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas buatan)
Tujuan akhir kesehatan & keselamatan Tujuan akhir kesehatan & keselamatan kerja adalah :
kerja adalah :
Produktivitas tenaga kerja yang tinggi Produktivitas tenaga kerja yang tinggi Sehingga perusahaan dapat bekerja Sehingga perusahaan dapat bekerja efisien