• Tidak ada hasil yang ditemukan

22 SOP Cuti Tahunan Gol. I dan II (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "22 SOP Cuti Tahunan Gol. I dan II (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KPPBC TIPE MADYA PABEAN

STANDAR PROSEDUR OPERASI

PEMBERIAN SURAT IZIN CUTI TAHUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN I DAN II

NO. AKTIVITAS PNS GOLONGAN I DAN II ATASAN LANGSUNG KASUBBAG UMUM

1

KAUR TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN

Pegawai yang akan mengajukan Cuti Tahunan membuat permintaan / permohonan Cuti Tahunan secara tertulis sesuai format dalam Lampiran II SE Kepala BAKN Nomor 01/ SE/1977, dan diajukan kepada atasan langsungnya untuk mendapatkan pertimbangan. Apabila diperlukan dilengkapi dengan dokumen pendukung.

Atasan langsung menerima permohonan, meneliti kebenaran dan kelengkapan permohonan. Dalam hal tidak lengkap dan benar, permohonan dikembalikan untuk diperbaiki, dalam hal sudah lengkap dan benar pernohonan diberikan catatan/pertimbangan

Atasan langsung memberikan catatan / pertimbangan apakah dapat diberikan / ditangguhkan Cuti Tahunan pada surat permohonan cuti. Kemudian mengirimkan permohonan cuti kepada Kasubbag Umum untuk diproses lebih lanjut.

Kasubbag Umum menerima permohonan dan memberikan disposisi kepada Kaur Tata Usaha.

Kaur Tata Usaha dan Kepegawaian menerima permohonan dan memberikan disposisi kepada pelaksana.

Pelaksana pada Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian memeriksa apakah pegawai yang bersangkutan masih memiliki jatah Cuti Tahunan tahun berjalan dan/atau sisa cuti tahun sebelumnya.

Dalam hal jatah Cuti Tahunan tahun berjalan dan/atau sisa cuti tahun sebelumnya habis, maka permohonan Cuti Tahunan ditolak atau dikembalikan kepada pegawai yang bersangkutan.

Dalam hal jatah Cuti Tahunan tahun berjalan dan/atau sisa cuti tahun sebelumnya masih ada, dan catatan atasan langsung setuju memberikan cuti tahunan, pelaksana pada Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian membuat konsep Surat Izin Cuti Tahunan dan diajukan secara berjenjang ke Kasubbag umum untuk ditandatangani. Pelaksana kemudian mencatatnya dalam Kartu Cuti pegawai yang bersangkutan.

Pelaksana pada Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian mengarsipkan Surat Izin Cuti Tahunan, Surat Permohonan Cuti Tahunan dan mengirimkan Surat Izin Cuti Tahunan kepada pegawai yang bersangkutan.

Dalam hal jatah Cuti Tahunan tahun berjalan dan/atau sisa cuti tahun sebelumnya masih ada, dan catatan atasan langsung tidak setuju memberikan Cuti Tahunan, pelaksana pada Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian membuat konsep Surat Penangguhan Cuti Tahunan dan diajukan secara berjenjang ke Kasubbag Umum untuk ditandatangani.

START

MENGAJU-KAN PERMOHONAN CUTI TAHUNAN

PERMOHONAN CUTI TAHUNAN

MEMBERI PERTIMBANGAN

/CATATAN

MENERIMA DAN MENDISPO-SISI

PERMOHONAN CUTI TAHUNAN

SURAT IZIN CUTI TAHUNAN

MENANDATANG ANI SURAT IZIN CUTI TAHUNAN

SURAT IZIN CUTI TAHUNAN MENERIMA DAN

MENELITI

LENGKAP?

Y N

MENERIMA DAN MENDISPO-SISI

MENELITI DAN MEMARAF

(2)

NO. AKTIVITAS PNS GOLONGAN I DAN II ATASAN LANGSUNG KASUBBAG UMUM KAUR TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN

11

Mengetahui:

Sekretaris Direktorat Jenderal

-ttd-Kamil Sjoeib NIP 060044480

Pelaksana pada Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian mengarsipkan Surat Penangguhan Cuti Tahunan, Surat Permohonan Cuti Tahunan dan mengirimkan Surat Penangguhan Cuti Tahunan kepada pegawai yang bersangkutan.

END

(3)

PELAKSANA PADA URUSAN TATA USAHA

DAN KEPEGAWAIAN

DISPOSISI N N

Y

ADA ?

MEMERIKSA JATAH/SISA CUTI TAHUNAN

A L SETUJU

?

Y

MEMBUAT KONSEP SURAT

IZIN CUTI TAHUNAN

KONSEP SURAT IZIN CUTI TAHUNAN

KARTU CUTI PEGAWAI

MENGARSIP DAN MENDISTRIBUSI

KAN

SURAT IZIN CUTI TAHUNAN

PERMOHONAN CUTI TAHUNAN

D

MEMBUAT KONSEP SURAT PENANGGUH-AN CUTI TAHUNAN

KONSEP SURAT PENANGGUHAN CUTI TAHUNAN

(4)

PELAKSANA PADA URUSAN TATA USAHA

DAN KEPEGAWAIAN

MENGARSIP DAN MENDISTRIBUSI

KAN

DISPOSISI

PERMOHONAN CUTI TAHUNANSURAT PENANGGUHAN CUTI TAHUNAN

(5)

NOMOR

: 017/SOP-BC/KPP MP/2009

TANGGAL

: 20 November 2009

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Kepala SKPD/UKPD untuk tidak mengambil sisa cuti tahunan sebelum dan sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri Tahun 1434 H/2013 M secara berurutan.. Pemberian

Cuti atau sisa cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk

berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun sebelumnya), penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) tahun

Dengan mempertimbangkan berbagai keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan di tahun-tahun sebelumnya, maka peranan tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten