EKONOMI PERKOTAAN
DAN TRANSPORTASI
(
143162733-400
)
Pertemuan Ke-4
Pertumbuhan Kota
SULTAN, SE., M.SI
sultantririan@yahoo.co.id
Teori Lokasi dan
Pertumbuhan Kota
Tanah/Lokasi/Tempat
Kuangan (kota)
Usaha (pertanian, industri, jasa)
Kesempatan kerja
Permukiman
Angkutan
Aminities (hiburan,kesenangan2, pemandangan
Urbanisasi
Usaha
Lingkungan (TUA)
Kemiskinan (rumah tangga), (Globalisasi/persaingan)
Kejahatan (kekerasan, kebakaran, banjir)
Kesehatan (penyakit,
Pendidikan
Model Tempat Sentral
Pada hakikatnya teori Christaller adalah tanah yang produktif
mendukung pusat kota.Pusat kota ada karena berbagai jasa harus
disediakan tanah/lingkungan sekitar.Secara ideal kota merupakan
pusat daerah yang produktif,dengan demikian yang disebut
tempat sentral adalah pusat kota.
Berbagai anggapan yang dikemukakan oleh Christaller dan Losch:
1. Hanya ada 2 kegiatan yaitu kegiatan kota dan desa.
2. Kegiatan desa yaitu pemakaian ekstensif tanah untuk
pertanian,tidak ada ekonomi aglomerasi
3. Kegiatan kota yaitu pemakaian intensif tanah dan sifatnya ekonomi
aglomerasi
4. Mereka yang melakukan kegiatan tersebut saling membutuhkan
hasil kegiatan masing-masing
5. Kualitas tanah sama dan ongkos transfer dan proporsional dengan
jarak
Model Tempat Sentral
Berdasarkan prinsip aglomerasi (scale economies atau ekonomi skala
menuju efisiensi atau kedekatan terhadap sesuatu),ekonomi kota besar menjadi pusat daerah sendiri dan pusat kegiatan kota yang lebih
kecil.Artinya kota kecil tergantung pada tersedianya atau adanya kegiatan yang ada pada kota besar.Oleh karena itu,apabila orang yang berada di luar kota besar ingin membeli sesuatu,dia dapat membeli pada toko sekitar daerah dimana dia bertempat tinggal (convenience buying),tetapi bila d ingin membeli bermacam-macam barang,maka pergi kekota (multipurpose trip).Dengan demikian timbul konsep BERRY yaitu kota sebagai sistem
didalam sistem kota (cities as system within systems of cities),maka pada kenyataan timbul:
1. Konsep bahwa barang itu tidak tidak dapat dijual pada daerah tertentu
atau pada pusat kota karena batasan daya beli
2. Konsep threshold yaitu dimana barang tak dapat dijual diseluruh daerah
karena penjual terbatas kemampuannya padahal harus memperoleh keuntungan normal
3. Berdasarkan bukti 1 dan 2 timbul konsep struktur hierarki spatial (ruang
Pertumbuhan kota memerlukan tanah,
Konsep Von Thunen tentang pola
pemanfaatan tanah
Konsep Von Thunen
Sewa
Kurva penawaran sewa
Struktur harga tanah riil Sewa
Keseim-bangan R0
Pusat D0 Jarak/km Kota Lokasi Keseimbangan
lokasi
Konsep Moses dan Williamson
terhadap pergeseran dalam lokasi
(location shift) dan kemungkinan
disentralisasi jarak dengan
menggunakan model sbb
D
a
b
L
b
W
b
T
b
H
b
V
b
M
b
C
u
7 6
5 4
3 2
Konsep Moses dan
Williamson
Dimana
a adalah konstanta
u adalah faktor kesalahan
D adalah kepadatan atau jarak setiap unit daerah
L adalah proxy atau sewa
T adalah % tanah di daerah tertentu yang dimanfaatkan
untuk sarana angkutan selaian jalan raya
H adalah jalan raya; 1 bila ada, 0 bila tidak ada
V adalah tanah kosong
M adalah % untuk industri
C adalah dummy; 0 di dalam batas kota, 1 bukan dalam
batas kota
u C b M b V b H b T b W b L b aKonsep MUTH
Konsep MUTH mengemukakan
kemungkinan terjadinya perubahan
ekonomi.
Dengan meningkatnya sewa orang
cenderung untuk bergerak ke darah di luar
kota (suburbanisasi)
si
idannforma
Tekno
Kapital
ja
Tenaga
Tanah
f
Konsep MUTH
Pemanfaatan intensif sumber daya di kota
dapat meningkatkan rasio antara tenaga
kerja, kapital, teknologi dan informasi
Pola perkembangan
kota
Pola perkembangan kota; 1
model kota dengan industri
tunggal, 2 model kota dengan
rumah tangga, 3 model
berbagai sektor dalam kota
(dua industri dan rumah tangga
dengan industri), 4 pola
1 model kota dengan
industri tunggal
1 model kota dengan industri tunggal
Hanya satu komoditas saja yang diproduksi
di kota tersebut sehingga semua komoditas
mempunyai fungsi produksi yang sama
2 model kota dengan
industri tunggal
model kota dengan rumah tangga
Orang di kirim ke kota, bukan barang.
Istilahnya orang bepergian ke kota
3 model berbagai sektor dalam kota
(dua industri dan rumah tangga
dengan industri), 4 pola realistis
3 model berbagai sektor dalam kota (dua industri dan rumah
tangga dengan industri)
4 pola realistis
Kota merupakan tempat permukiman, tempat usaha dan
kesempatan kerja. Lokasi produksi berada di dalam kota,
demikian pula usaha jasa; hukum, finansial, pengecer,
kesehatan kebudayaan, pemerintah dan lain-lain.
Bagaimanapun juga kapasitas mendukung suatu kota itu
terbatas, akibatnya tanah mahal, timbul kemacetan, maka
perlu lokasi industri tua dan kantor di pusat kota,
wilayah/lokasi orang-orang dengan penghasilan rendah, lokasi
orang-orang yang berpenghasilan tinggi (suburb), lokasi
Pola perkembangan
kota
Referensi
Sukanto, R. Dan AR. Karseno, 2001.
Ekonomi Perkotaan, Edisi 4 Cetakan 1,
BPFE UGM
Sullivan, AM. 1990, Urban Economics, Irwin,
Homewood, Illinois .
Lain-lain, berhubungan materi yang