• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantua"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi dan Misi yang berbunyi:

Visi Sekolah:

“Unggul dalam Prestasi Maju Dalam IPTEK, Setia Terhadap

Firman”

Misi Sekolah:

1. Menumbuhkan potensi peserta didik di bidang akademik, olahraga, dan seni.

2. Membudayakan hidup disiplin, bekerja keras, dan berjiwa kasih. 3. Tanggap dalam segala perubahan dalam bidang pendidikan dan

iptek serta kewirausahaan.

4. Mewujudkan prestasi peserta didik dalam persaingan global. 5. Menjalin jejaring antar sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga

pendidikan.

6. Mencegah peserta didik putus sekolah. B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan.

1. Pra siklus/kondisi awal.

a. Prestasi yang kurang disebabkan kurang berminantnya siswa terhadap pelajaran Sejarah.

(2)

e. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut diuraikan pada hasil pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data awal. Dari hasil pengamatan awal dan hasil ulangan harian dapat dijabarkan dalam bentuk tabel dan deskripsi, dengan dilengkapi diagram.

(3)

2. Hasil Siklus I

A. Perencnaan tindakan

Perencanaan tindakan pembelajaran siklus I berdasarkan pengamatan observasi dan hasil pra siklus dimana lembar pengamatan berupa hasil ulangan tengah semester I. Pada perencanaan ini peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain :

a. Menyusun RPP siklus I yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

b. Mempersiapkan alat bantu dalam menyampaikan materi berupa power point.

c. Menyusun lembar kerja siswa. d. Menyiapkan lembar observasi. e. Menyiapkan buku paket. f. Menyusul soal-soal tes

g. Membagi siswa kedalam kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS.

B. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Oktober 2017 jam 07:30-09.00 WIB. Pada pelaksanaan tidakan ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan materi pokok pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (Hindu-Budha).

Pelaksanaan tindakan ini menggunakan model pembelajaran teams gmes tournament dengan metode diskusi games tounament, beserta menggunakan media power point.

(4)

kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari masing-masing 4-5 siswa.

Setelah pembagian kelompok dilakukan guru menempelkan lembar kerja diatas papan tulis dimana cara pengerjaanya setiap kelompok berlomba untuk mengambil dan mengerjakan lembar soal yang telah disiapkan oleh guru. Setelah mengerjakan lembar kerja tersebut setiap kelompok kembali kedepan untuk menempelkan jawaban dan mengambil soal yang lainya untuk dikerjakan kembali, tempat untuk menempelkan hasil kerja siswa telah disiapkan oleh guru sehingga menjadi teratur dan rapi.

Pelaksanaan pembelajaran dengan model teams games tournament pada siklus I dilaksanakan dalam 7 tahap, yaitu: 1. Pembelajaran diawali dengan pendahuluan, dimana guru

memberi salam kepada siswa, mempersilakan salasatu

siswa untuk memimpin do’a, guru memeriksa kehadiran

siswa, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Proses belajar dimulai dengan siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan bantuan power point.

3. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan cara mengambil membagikan permen dengan warna yang berbeda.

4. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan guru.

5. Setelah mengerjakan lembar kerja setiap siswa berargumen terhadap jawabannya.

6. Kesimpulan.

(5)

Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I

No Nama Nilai pra

Siklus

Siklus I Keterangan KKM=75

Keterangan

1 C.T 75 76 Meningkat Tuntas

2 A. Y 67 77 Meningkat Tuntas

3 A. R 66 83 Meningkat Tubtas

4 A. Y. S 63 77 Meningkat Tuntas

5 A. C 71 64 Menurun Tidak Tuntas

6 C. H 80 78 Menurun Tuntas

7 I. P 95 96 Meningkat Tuntas

8 J. G 75 66 Menurun Tidak Tuntas

9 J. N 78 75 Menurun Tuntas

10 J. M 54 80 Meningkat Tuntas

11 K. F. M 75 78 Meningkat Tuntas

12 N. R 71 75 Meningkat Tuntas

13 N. F 57 75 Meningkat Tuntas

14 P. M 68 80 Meningkat Tuntas

15 R. Z 62 77 Meningkat Tuntas

16 S. A 56 65 Meningkat Tidak Tuntas

17 S. C 76 80 Meningkat Tuntas

18 T. A 67 75 Meningkat Tuntas

19 V. H 73 82 Meningkat Tuntas

20 V. B 69 80 Meningkat Tuntas

21 T. S 54 79 Meningkat Tuntas

22 Y. N 79 80 Meningkat Tuntas

23 Y. A 74 80 Meningkat Tuntas

24 Y. T 78 80 Meningkat Tuntas

JUMLAH 1683 1781

Nilai tertinggi 95 96

Nilai terendah 54 64

Rata-rata 70 77

(6)

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (Hindu-Budha), terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar pada siswa kelas X Bahasa. Peningkatan tersebut muncul melalui proses belajar mengajar dan evaluasi. Akan tetapi masih terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai dibawa KKM (75) maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawa ini:

Tabel 3. Nilai Klasikal Pra siklus dan Siklus I

No Aspek Nilai Peningkatan

Pra Siklus Siklus I

1 Rata-Rata Klasikal 70 77 7

2 Nilai Terendah 54 64 10

3 Nilai Tertinggi 95 96 1

4 Presentase Ketuntasan 37,5% 87,5% 50%

Proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (Hindu-Budha) ini sudah menerapkan pembelajaran dengan model

(7)

Diagram 1. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus 1

Perolehan nilai pra siklus yang ditunjukan pada diagram diatas adalah rata-raya klasikal mencapai 70 untuk Pra Siklus dan 77 untuk Siklus I. Nilai terendah Pra Skilus 54 dan nilai terendah Siklus I 64. Nilai tertinggi pada Pra Siklus adalah 95, sedangkan nilai tertinggi pada Siklus I adalah 96.

Pada saat yang sama, obsever melakukan pengamatan dengan mengisi instrumen yang telah disiapkan meliputi:

1. Lembar pengamatan kegiatan siswa.

2. Lembar pengamatan kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament.

3. Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar siklis I dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

rata-rata

klasikal nilai

terendah nilai

terringgi presentase ketuntasan 70

54

95

37,5% 77

64

96

87,5%

7 10

1 50.00%

(8)

Tabel 4. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Keterangan: Rentang Nilai:

(9)

Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dapat digambarkan sebagai berikut : siswa sudah mulai antusias dalam proses pembelajaran, siswa yang sebelumnya tidak terfokus dengan materi pembelajaran sudah mulai aktif dalam memerhatikan serta komunikatif dalam tanya jawab berkaitan materi yang diajarkan. Selain itu siswa juga antusias mengikuti permainan dalam proses pembelajaran serta mau mengerjakan tugas yang diberikan (walaupun masih terdapat sedikit siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui model Team Games Tournament), beberapa siswa yang mengalami kesulitan berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain, Sedangkan hasil observasi kegiatan guru siklus I dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

(10)

Keterangan: Rentang Nilai:

Baik Sekali : Skor 3 90-100 : BaikSekali

Baik : Skor 2 80-89 : Baik

Cukup : Skor 1 70-79 :Cukup

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

Teams Games Tournament pada mata pelajaran Sejarah dengan nilai rata-rata baik. Hal ini menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru menjelaskan materi dan memberi motivasi kepada siswa untuk menumbulkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament sangat signifikan.

a. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran Sejarah dengan model Teams Games Tournament dengan bantuan Power Point untuk mengetahui tindakan yang dilakukan serta mengamati proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakaukan setiap hari selasa, sesuai jadwal mata pelajaran Sejaran di kelas X Bahasa. Hasil pengamatan dan catatan peneliti digunakan sebagai bahan refleksi serta sebagai dasar efaluasi selanjutnya.

Rata-rata= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑠𝑘𝑜𝑟 =

(11)

3. Hasil Siklus II.

A.Perencanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan pada uraian refleksi siklus I, maka perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus II dilakukan pembenahan antara lain :

a. Menyusun RPP siklus II sebagai pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran lebih efektif.

b. Menyusun lembar kerja siswa. c. Menyusun soal-soal test. d. Menyiapkan lembar observasi.

e. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi. f. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif.

g. Siswa diberi ruang untuk mengembangkan permainan yang telah disediakan oleh guru.

B.Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 7 November 2017 jam 7.30 sampai 9.00 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan materi kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha.

(12)

1. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan materi disertai dengan gambar yang disajikan melalui power point.

2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai materi yang sudah disajikan oleh guru.

3. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan melakukan diskusi.

4. Guru menyiapkan alat bermain dalam bentuk tekateki silang. 5. Siswa melakukan permainan dalam bentuk mengerjakan

teka-teki silang yang sudah disediakan oleh guru dan saling menyambungkan jawaban antara satu kelompok dan kelompok lainya.

6. Siswa dan guru menghitung jawaban yang telah di kerjakan oleh siswa untuk mendapatkan pemenang dari permainan tersebut.

7. Dalam kegiatan akhir guru mengapresiasi setiap kelompok dengan memberikan hadia kepada kelompok yang solid dalam melakukan proses permainan tersebut.

8. Kegiatan akhir siswa diberi evaluasi.

(13)

Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II

No 1 Nama A. T Siklus I 76 Siklus II 80 Keterangan Meningkat KKM=75 Tuntas

2 A. Y 77 78 Meningkat Tuntas

3 A. R 83 84 Meningkat Tuntas

4 A. Y. S 77 75 Menurun Tuntas

5 A. C 64 76 Meningkat Tuntas

6 C. H 78 83 Meningkat Tuntas

7 I. P 96 98 Meningkat Tuntas

8 J. G 66 75 Meningkat Tuntas

9 J. N 75 77 Meningkat Tuntas

10 J. M 80 83 Meningkat Tuntas

11 K. F. M 78 85 Menungkat Tuntas

12 N. R 75 80 Meningkat Tuntas

13 N. F 75 77 Meningkat Tuntas

14 P. M 80 87 Meningkat Tuntas

15 R. Z 77 80 Meningkat Tuntas

16 S. A 65 75 Meningkat Tuntas

17 S. C 80 78 Menurun Tuntas

18 T. A 75 77 Meningkat Tuntas

19 V. H 82 85 Meningkat Tuntas

20 V. B 80 87 Meningkat Tuntas

21 T. S 79 80 Meningkat Tuntas

22 Y. N 80 89 Meningkat Tuntas

23 Y. A 80 79 Menurun Tuntas

24 Y. T 80 87 Meningkat Tuntas

JUMLAH 1781 1955

Nilai tertinggi 96 98

Nilai terendah 64 75

(14)

Tabel 7. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II Tabel 7 diatas dapat digambarkan dengan diagram 2 berikut ini. Diagram 2. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

Dari diagram 2 terlihat bahwa nilai rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan, dimana siklus I rata-rata klasikal mencapai 77 meningkat menjadi 81 pada siklus II. Nilai terendah pada siklus I 64 meningkat menjadi 75 pada siklus II. Begitu juga dengan nilai tertinggi 96 pada siklus I meningkat menjadi 98 pada siklus II dan presentase ketuntasan 87% menjadi 100%. Hasil observasi kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

(15)

Tabel 8. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

Keterangan: Rentang Nilai:

(16)

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa bahwa siswa semakin aktif dalam pembelajaran, bertanggung jawab dalam tugas kelompok maupun indifidu, mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan siswa mampu beradaptasi dengan kegiatan yang disajikan oleh guru, siswa berani (tidak malu) bertanya kepada guru maupun kelompok lain. Siswa sangat aktif ketika guru memberikan penugasan dalam bentuk permainan. Peningkatan keaktifan tersebut dapat dilihat dalam tabel penilaian kegiatan siswa berikut ini :

Tabel 9. Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

1 Baik Sekali - 90,80

2 Baik 89,1 -

3 Cukup - -

4 Kurang - -

5 Kurang Sekali - -

(17)

Diagram 3. Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament berbantu power poin ini menunjukan peningkatan dari 89,1 pada siklus I meningkat menjadi 90,80 pada siklus Iiuntuk kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran selama siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

(18)

Keterangan: Rentang Nilai:

Baik Sekali : Skor 3 90-100 : BaikSekali

Baik : Skor 2 80-89 : Baik

Cukup : Skor 1 70-79 :Cukup

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam menerapkan model pembelajaran Teams Games Tornament pada mata pelajaran Sejarah di kelas X Bahasa dengan nilai rata-rata baik. Hal ini menjelaskan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru menjelaskan materi pembelajaran dan memotifasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournamen sangat signifikan. C.Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran Sejarah dengan menggunakan model Teams Games Tournamen

dengan bantuan Power Point untuk mengetahui langsung tindakan yang dilakukan serta mengamati proses tindakan yang dilakukan. Refleksi dilakukan peneliti setiap pertemuan hari Selasa sesuai jadwal mata pelajaran sejarah di kelas X Bahasa. Hasil pengamatan dilakukan untuk bahan evaluasi selanjutnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rata-rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa

(19)

presentase ketuntasan belajar pada pra siklus 37,5% menungkat menjadi 87,5% pada siklus I dan menungkat menjadi 100% pada siklus II. Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament telah mengalami peningkatan. Nilai rata-rata klasikal dari setiap siklus dapat dilihat pada tabel 11 dan digambakan pada diagran 4 berikut ini.

Tabel 11. Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Aspek Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Rata-rata klasikal 70 77 81

2 Nilai terendah 54 64 75

3 Nilai tertinggi 95 96 98

Diagram 4. Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(20)

pada pra siklu 95 meningkat menjadi 96 dan pada siklus II meningkat menjadi 98.

2. Ketuntasan Belajar Siswa

Tabel 12. Ketuntasan Hasil Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Berdasarkan tabel diatas, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan, kondisi awal atau pra siklus yang tuntas mencapai 37,50% pada siklus I meningkat menjadi 87,50% dan pada siklus II meningkat menjadi 100% dapat digambarkan pada diagram 5 berikut.

Diagram 5. Ketuntasan Hasil Belajar

Dilihat dari hasil belajar, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan baik dari nilai rata-rata kelas maupun presentase ketuntasan siswa, pada siklus I nilai rata-rata mencapai 77 dan presentase ketuntasan mencapai 87% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 81 dan presentase ketuntasan mencapai 100%

0.00%

prasiklus sikus I siklus II

tuntas

(21)

hail ini sudah mencapai indikator keberhasilan hasil belajar, yang artinya penggunaan model Teams Games Tournament berbantu Power Point dapat meningkatkan hasil belajar sejarah pada kelas X Bahasa SMA Kristen Satya Wacana. Pada akhirnya model pembelajaran Teams Games Tournamen membawa perubahan positif terhadap peserta didik dalam pemahaman pembelajaran sejarah. Dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

D. Penggunaan Model Teams Games Tournament

Dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model Teams Games Tournamen sangat membantu proses terjadinya belajar mengajar di kelas, adapun langkah-langkah model sebagai berikut : 1. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

2. Guru memberikan LKS pada masing-masing kelompok untuk dikerjakan.

3. Dalam mengerjakan atau memicakan masalah setiap kelomponya bersaing untuk mendapatkan nilai tertinggi

4. Kelompok lain akan berargumen ketika kelompok yang menjawab dinyatakan kurang tepat dalam mengerjakan lembar kerja.

5. Menghitung poin untuk menentukan pemenang dari turnamen antar kelompok tersebut.

6. Menari Kesimpulan.

(22)

Gambar

Tabel 1. Hasil Ulangan Tengah Semester I Kelas X Bahasa
Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel 4. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

berasal dari batalion yang pernah dipimpin Letnan Kolonel Untung di Kodam Diponegoro. Sulit dibayangkan seorang Batak atau Minahasa menjadi

[r]

Oleh karena angka kesakitan jiwa semakin tahun semakin meningkat seperti kelainan pada anak yang makan makanan yang tidak lazim seperti makan pasir, makan paku dll, serta

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan pembentukan lendir yang berkaitan dengan ventilasi mekanik tekanan positif... Perubahan nutrisi kurang

Saya rasa Tim Nasional Indonesia bermain lebih baik jika pemainnya adalah pemain yang bermain di QNB League (Liga Indonesia). Saya rasa Tim Nasional Indonesia sedang