ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENYEDIA BARANG/ JASA TERHADAP SISTEM DAN PELAKSANAAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DI PROPINSI LAMPUNG
Oleh
GERRY BAGUS KARANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENYEDIA BARANG/ JASA TERHADAP SISTEM DAN PELAKSANAAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DI PROPINSI LAMPUNG Oleh
GERRY BAGUS KARANG
E-Procurement merupakan terobosan dalam pelayanan publik untuk mewujudkan
transparansi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini menganalisis tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Objek penelitian ini adalah pengadaan barang dan jasa secara elektronik pada Dinas Pekerjaan Umum di Propinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner dari beberapa perusahaan konsultan dan kontraktor di Propinsi Lampung. Hasil penelitian dari 10 responden konsultan dan 10 responden kontraktor yang ada di Propinsi Lampung menilai bahwa faktor yang dinilai paling penting dan paling mempengaruhi adalah variablel website. Seluruh responden juga menilai bahwa secara keseluruhan pelaksanaaan e-Procurement APBN dinilai lebih memuaskan dibanding e-Procurement APBD di Propinsi Lampung. Baik konsultan maupun kontraktor juga menilai kelancaran akses dan upload masih sulit dilakukan saat jam sibuk. Dalam hal evaluasi dokumen kualifikasi, penjelasan dokumen lelang
(aanwijzing), pembukaan dan pembuktian dokumen penawaran pada
e-Procurement APBD dinilai masih kurang memuaskan dibandingkan dengan
e-Procurement APBN.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/ Jasa ... 7
B. Pengadaan Barang/ Jasa secara Konvensional ... 10
C. Metoda Pemilihan Penyedia Barang/ Jasa ... 15
D. Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ... 16
E. Electronic Procurement (e-Procurement) ... 17
iii
G. Keamanan Situs ... 20
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22
B. Perencanaan Survei ... 26
C. Pelaksanaan Survei ... 27
D. Metode Pengolahan Data ... 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner ... 37
B. Analisis Kuantitatif ... 39
C. Analisis Kualitatif ... 77
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 83
B. Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengadaan barang/ jasa atau lebih dikenal dengan pelelangan merupakan
salah satu proses pada proyek tertentu, seperti proyek pemerintah yang
berskala besar. Pengadaan barang/ jasa yang dilakukan bersifat umum dari
pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi
hingga pengadaan jasa seperti jasa konsultan. Selama ini pengadaan barang/
jasa dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait
seperti penyedia barang/ jasa dan pengguna barang/ jasa, proses yang
dilakukan secara fisik ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan yang didapat yaitu para pengguna dan penyedia barang/ jasa
bertemu secara langsung dan melakukan tahap-tahap pengadaan barang/ jasa
secara bersama-sama. Tetapi kelemahan dari tahap-tahap pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa konvensional ini dinilai banyak merugikan seperti
mudah terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), selain itu dalam
pengadaan barang/ jasa secara konvensional membutuhkan waktu yang
sangat lama jika ada banyak penyedia barang/ jasa yang mengikuti
2
Di era reformasi ini, kebutuhan masyarakat akan desentralisasi serta
transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting. Perkembangan
teknologi informasi menghasilkan titik cerah bagi masyarakat dalam
memperoleh informasi, selain itu juga membantu pemerintah dalam
memperoleh masukan dari masyarakat. Penggunaan teknologi informasi
dalam pengadaan barang/ jasa ini membangun suatu sistem antara masyarakat
dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan e-procurement(Electronic
Procurement). E-procurement adalah suatu bentuk sistem baru dalam
pengadaan barang/ jasa yang mampu membantu pemerintah dalam hal
transparansi informasi serta layanan masyarakat berbasis online web.
Pada Pelaksanaannya e-Procurement dilaksanakan dengan meminimalkan
pertemuan antara panitia dengan pihak penyedia jasa dengan tujuan agar
terjadi persaingan sehat. Hal ini dapat dilihat pada keseluruhan proses
pelelangan yang dilakukan secara elektronik yang dimulai dari pengumuman
pelelangan, download dokumen pemilihan dan kualifikasi, penjelasan
dokumen lelang (aanwijzing), upload dokumen penawaran (dokumen
penawaran harga, administrasi dan teknis) serta dokumen kualifikasi, evaluasi
penawaran, evaluasi dokumen kualifikasi dan pembuktian kualifikasi, upload
berita acara hasil pelelangan, penetapan pemenang, pengumuman pemenang,
masa sanggah hasil lelang, surat penunjukan Penyedia Barang/jasa dan
penandatanganan kontrak.
Pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung baru beberapa tahun
jasa secara elektronik di Propinsi Lampung terdapat beberapa keluhan
terhadap pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung, untuk itu penulis
mengangkat judul penelitian ”Analisis Tingkat Kepuasan Penyedia Barang/
Jasa terhadap Sistem dan Pelaksanaan secara Elektronik (e-Procurement)
pada Dinas Pekerjaan Umum di Propinsi Lampung”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kurang puasnya penyedia
barang/ jasa terhadap pelaksanaan pengadaan barang/ jasa secara elektronik
(e-Procurement) di Propinsi Lampung,serta masih ada beberapa kekurangan
dalam pelaksanaan karena perpindahan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa
secara manual ke pelaksanaan pegadaan secara elektronik di Propinsi
Lampung masih tergolong baru.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan untuk lebih memudahkan dan memfokuskan
masalah pada penelitian serta menghindari adanya penyimpangan
pembahasan. Penelitian ini dibatasi oleh:
1. Sistem e-Procurement terbagi menjadi 2, Semi e-Procurement dan Full
e-Procurement, penelitian ini hanya difokuskan pada sistem Full
e-Procurement.
2. Pelaksanaan e-Procurement yang akan diteliti adalah e-Procurement
4
3. e-Procurement untuk APBD berdasarkan pada website
http://lpse.lampungprov.go.id dan APBN pada website http://pu.go.id.
4. Penyedia barang/ jasa sebagai responden yang akan mengisi kuisioner
merupakan perusahaan jasa konsultan dan kontraktor, pernah mengikuti
pelaksanaan e-Procurement sebelumnya dan perusahaan tidak dibatasi
gred perusahaan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Membandingan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan e-Procurement
pada APBD & APBN Propinsi Lampung.
2. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada pelaksanaan
e-Procurement baik pada APBD maupun APBN Propinsi Lampung dan
menemukan solusinya.
3. Mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/ jasa pada pelaksanaan
e-Procurement di Propinsi Lampung.
4. Mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam pelaksanaan
e-Procurement di Propinsi Lampung.
E. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi dan tingkat
kepuasan penyedia barang/ jasa pada pelaksanaan e-Procurement di
2. Menemukan solusi dari permasalahan yang belum terpecahkan pada
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa secara elektronik (e-Procurement)
pada Dinas Pekerjaan Umum di Propinsi Lampung.
3. Mengembangkan suatu usulan mengenai perbaikan dan peningkatan
pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung
4. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
5. Sebagai salah satu syarat kelulusan menempuh pendidikan di Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
F. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menggambarkan penjelasan tentang latar
belakang yang berisi pokok pikiran mengapa memilih
permasalahan dalam penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan
perumusan masalah yang akan diangkat berdasarkan uraian latar
belakang. Berikut akan dikemukakan pula tentang tujuan
penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang landasan teori yang akan berisi
konsep-konsep penelitian yang digunakan untuk menunjang
6
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisi penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pelaksanaan penelitian yang dilakukan mencakup
hasil pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan
pembahasan data berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan teori
yang ada.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Berisi simpulan yang dapat diambil dari skripsi ini dan saran
mengenai topik dari skripsi ini. Pada akhir penulisan ini
dilampirkan daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan kajian
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengadaan Barang/ Jasa (Perpres 70; 2012)
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan:
1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan
Pengadaan Barang/ Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/ Jasa
oleh Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi
yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/ Jasa.
2. Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi, yang
selanjutnya disebut K/ L/ D/ I adalah instansi/ institusi yang
menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
3. Pengguna Barang/ Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan Barang dan atau Jasa milik Negara/ Daerah di
masing-masing K/ L/ D/ I.
4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang
selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas
8
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007
tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
4a. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/ APBD.
6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
7. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa.
8. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/ Jasa yang bersifat permanen,
dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
9. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan
Pengadaan Langsung.
10. Panitia/ Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang
ditetapkan oleh PA/ KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.
11. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi
pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
12. Penyedia Barang/ Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/ Jasa
Lainnya.
13. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah
dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Pengadaan
Barang/ Jasa.
14. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
15. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
16. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah piker (brainware).
17. Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang
mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola
yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau segala pekerjaan dan atau penyediaan jasa selain Jasa
10
B. Pengadaan Barang/ Jasa secara Konvensional (Perpres 70; 2012)
Pasal 57
(1) Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya
dengan metode Pelelangan Umum meliputi tahapan sebagai berikut:
a. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/ Jasa Lainnya atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan prakualifikasi, metode
dua sampul yang meliputi kegiatan:
1) pengumuman dan/atau undangan prakualifikasi;
2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi;
3) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi;
4) pembuktian kualifikasi;
5) penetapan hasil kualifikasi;
6) pengumuman hasil kualifikasi;
7) sanggahan kualifikasi;
8) undangan;
9) pengambilan Dokumen Pemilihan;
10) pemberian penjelasan;
11) pemasukan Dokumen Penawaran;
12) pembukaan Dokumen Penawaran sampul I;
13) evaluasi Dokumen Penawaran sampul I;
14) pemberitahuan dan pengumuman peserta yang lulus evaluasi
15) pembukaan Dokumen Penawaran sampul II;
16) evaluasi Dokumen Penawaran sampul II;
17) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
18) penetapan pemenang;
19) pengumuman pemenang;
20) sanggahan; dan
21) sanggahan banding (apabila diperlukan).
b. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/ Jasa Lainnya atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan
Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi dengan prakualifikasi,
metode dua tahap yang meliputi kegiatan:
1) pengumuman prakualifikasi dan atau undangan prakualifikasi;
2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi;
3) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi;
4) pembuktian kualifikasi;
5) penetapan hasil kualifikasi;
6) pengumuman hasil kualifikasi;
7) sanggahan kualifikasi;
8) undangan;
9) pengambilan Dokumen Pemilihan;
10) pemberian penjelasan;
11) pemasukan Dokumen Penawaran tahap I;
12) pembukaan Dokumen Penawaran tahap I;
12
14) melakukan penyetaraan teknis apabila diperlukan, kecuali untuk
metode evaluasi sistem nilai;
15) penetapan peserta yang lulus evaluasi tahap I;
16) pemberitahuan dan pengumuman peserta yang lulus evaluasi
tahap I;
17) pemasukan Dokumen Penawaran tahap II;
18) pembukaan Dokumen Penawaran tahap II;
19) evaluasi Dokumen Penawaran tahap II;
20) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
21) penetapan pemenang;
22) pengumuman pemenang;
23) sanggahan; dan
24) sanggahan banding (apabila diperlukan).
c. Pelelangan Umum atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan prakualifikasi, metode
satu sampul yang meliputi kegiatan:
1) pengumuman dan/atau undangan prakualifikasi;
2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi;
3) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi;
4) pembuktian kualifikasi;
5) penetapan hasil kualifikasi;
6) pengumuman hasil kualifikasi;
7) sanggahan kualifikasi;
9) pengambilan Dokumen Pemilihan;
10) pemberian penjelasan;
11) pemasukan Dokumen Penawaran;
12) pembukaan Dokumen Penawaran;
13) evaluasi Dokumen Penawaran;
14) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
15) penetapan pemenang;
16) pengumuman pemenang;
17) sanggahan; dan
18) sanggahan banding (apabila diperlukan).
d. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/ Jasa Lainnya dengan pascakualifikasi, metode satu
sampul yang meliputi kegiatan:
1) pengumuman;
2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan;
3) pemberian penjelasan;
4) pemasukan Dokumen Penawaran;
5) pembukaan Dokumen Penawaran;
6) evaluasi penawaran;
7) evaluasi kualifikasi;
8) pembuktian kualifikasi;
9) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
10) penetapan pemenang;
14
12) sanggahan; dan
13) Sanggahan Banding (apabila diperlukan).
e. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan pascakualifikasi, metode dua sampul
yang meliputi kegiatan:
1) pengumuman;
2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan;
3) pemberian penjelasan;
4) pemasukan Dokumen Penawaran;
5) pembukaan Dokumen Penawaran sampul I;
6) evaluasi Dokumen Penawaran sampul I;
7) pemberitahuan dan pengumuman peserta yang lulus evaluasi
sampul I;
8) pembukaan Dokumen Penawaran sampul II;
9) evaluasi Dokumen Penawaran sampul II;
10) pembuktian kualifikasi;
11) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
12) penetapan pemenang;
13) pengumuman pemenang;
14) sanggahan; dan
C. Metode Pemilihan Penyedia Barang/ Jasa (Perpres 70; 2012)
Pasal 1
23. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/ Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang
memenuhi syarat.
24. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/
Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
25. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/ Jasa
Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
26. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
27. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang
memenuhi syarat.
28. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).
29. Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang
memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang
16
30. Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang
memperlombakan barang/ benda tertentu yang tidak mempunyai harga
pasar dan yang harga/ biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga
Satuan.
31. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/ Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/ Jasa.
32. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/ Jasa langsung kepada
Penyedia Barang/ Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/ Penunjukan
Langsung.
D. Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi (Perpres 70; 2012)
Pasal 42
(1) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada prinsipnya dilakukan melalui
Metode Seleksi Umum.
(2) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Metode Seleksi Umum
diumumkan sekurang-kurangnya di website Kementerian/ Lembaga/
Pemerintah Daerah/ Institusi, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga
masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat serta memenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya.
(3) Daftar pendek dalam Seleksi Umum berjumlah 5 (lima) sampai 7 (tujuh)
Pasal 43
(1) Seleksi Sederhana dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi
dalam hal Seleksi Umum dinilai tidak efisien dari segi biaya seleksi.
(2) Seleksi Sederhana dapat dilakukan untuk pengadaan Jasa Konsultansi
yang:
a. bersifat sederhana; dan
b. bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(3) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Metode Seleksi Sederhana
diumumkan paling kurang di website Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah
Daerah/ Institusi, papan pengumuman resmi untuk masyarakat, dan Portal
Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas dan dunia
usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
(4) Daftar pendek dalam Seleksi Sederhana berjumlah 3 (tiga) sampai 5
(lima) Penyedia Jasa Konsultansi.
E. Electronic Procurement / e-Procurement (Sasongko; 2006)
Pengadaan barang/jasa secara elektronik atau e-Procurement adalah
pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan
teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Kemajuan teknologi informasi lebih
mempermudah dan mempercepat proses pengadaan barang/jasa, karena
penyedia jasa tidak perlu lagi datang ke Kantor Pokja ULP untuk melihat,
mendaftar dan mengikuti proses pelelangan tetapi cukup melakukannya
18
Penerapan e-Procurement bertujuan untuk:
1. Meningkatkan transparansi/keterbukaan dalam proses pengadaan
barang/jasa pemerintah.
2. Meningkatkan persaingan yang sehat dalam rangka penyediaan pelayanan
publik dan penyelenggaraan pemerintahan.
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan proses
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Prinsip pemilihan penyedia jasa secara elektronik sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yaitu:
1. Efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan
sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah
ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang
maksimum.
2. Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya.
3. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia
barang/jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.
4. Terbuka, berarti pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan
5. Bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui
persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh
barang/jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi
yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan
barang/jasa.
6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan
kepentingan nasional.
7. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait
dengan pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
F. World Wide Web (Wahyono; 2006)
World Wide Web merupakan salah satu informasi yang sangat populer di
internet. World Wide Web tersebut terdiri dari puluhan ribu
dokumen-dokumen informasi yang berada pada komputer server (web server).
Komputer-komputer ini tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia, dan
terhubung menjadi satu melalui jaringan yang disebut jaringan internet.
Dokumen-dokumen ini dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup
Lenguage) dan disimpan dalam sebuah komputer server berbentuk sebuah file
yang disebut dengan web page. Suatu halaman informasi dapat terdiri dari
20
yang lain. Keterkaitan halaman melalui teks ini disebut dengan hyepertext.
Dokumen informasi ini dapat juga berupa gamabar, suara, bahkan klip video.
Keterkaitan antar dokumen yang tidak hanya terdiri dari teks saja disebut
hypermedia.
G. Keamanan Situs (Purbo; 2006)
Pada saat institusi mengambil keputusan untuk berada (presense) di Internet
maka reputasi akan juga ditentukan oleh image di Internet. Tentunya
konsep-konsep public relation (PR) yang dikenal lama di dunia old-economy juga
berlaku di dunia cyber. Bedanya di dunia cyber, infrastruktur mampu untuk
berinteraksi dua arah menjadikan segalanya menjadi lebih menarik. Tentunya
kemampuan infrastruktur interaksi dua arah hanya berguna jika kita mau
berinteraksi dengan masyarakat banyak di internet, kecepatan, dan
kemampuan kita untuk merespons mayarakat yang akhirnya menjadi bagian
penting dalam berbagai aspek sosial dalam hubungan antar manusia. Aspek
yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan pertahanan situs kita terhadap
serangan cracker yang ingin mengacaukan situs. Bayangkan kalau informasi
situs ternyata diubah oleh para hacker/ cracker betapa malunya yang
mempunyai situs, yang lebih memalukan lagi adalah owner dari situs karena
kesannya menjadi sangat buruk. Bayangkan kalau situs tersebut adalah situs
toko atau bank tentunya akan sangat sulit bagi kita meraih kepercayaan publik
sehingga akan merembet ke berbagai seperti tidak akan ada transaksi dagang.
Bagaimana kita bisa percaya bahwa transaksi yang dilakukan apakah tidak
kredit tidak akan dicuri? Salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan
cara memohon pertolongan kepada rekan-rekan yang ahli dalam bidang
keamanan jaringan Internet untuk membantu mengamankan situs yang kita
miliki. Ada beberapa servis di Internet yang bisa memberikan servis untuk
men-check maupun mengamankan situs yang kita miliki. Contohnya adalah
secure-me.net adalah servis di Internet yang dapat mengamankan atau
minimal apakah setting Internet yang kita gunakan cukup baik & tidak bolong
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/
jasa terhadap pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung. Jenis data
pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif dan proses
penelitiannya mengambil kesimpulan dari khusus ke umum (induktif).
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan antara lain :
1. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang dan uraian permasalahan yang perlu diteliti
dan dijawab terkait dengan topik penelitian, serta menjelaskan tujuan yang
ingin dicapai melalui penelitian.
2. Identifikasi masalah dan tujuan penelitian
Berisi tentang permasalahan mengenai hal-hal apa saja yang membuat
penyedia barang/ jasa kurang puas, sedangkan tujuan dari penelitian ini
adalah mengembangkan suatu usulan mengenai perbaikan dan peningkatan
pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
3. Studi pustaka
Hal ini dilakukan untuk mempelajari dan memahami tentang kepuasan
penyedia barang/ jasa, permasalahan dan kondisi yang dihadapi dalam
4. Identifikasi masalah dan kondisi pelaksanaan e-Procurement
Hal ini membahas mengenai permasalahan dan kondisi yang terjadi pada
pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
5. Pengumpulan Data
Dirancang suatu kuisioner untuk mendapatkan informasi kepuasan
penyedia barang/ jasa terhadap kualitas pelaksanaan e-Procurement di
Propinsi Lampung.
Teknik pengumpulan data, terbagi menjadi :
a. Penelitian kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur dan
tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan erat dengan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini.
b. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan yang dilakukan adalah survey berupa wawancara
langsung dan pengisian kuisioner. Instrumen utama yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berupa pertanyaan tertutup yang akan
dibagikan kepada responden. Kemudian data diperoleh melalui
kuisioner dengan memberikan pertanyaan tentang penilaian penyedia
barang/ jasa terhadap kualitas pelaksanaan e-Procurement di Propinsi
Lampung. Responden dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa
konstruksi dan konsultan yang mengikuti pelaksanaan e-Procurement
Propinsi Lampung.
6. Analisis Data dan Pembahasan
24
a. Data Primer : dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yaitu
perusahaan jasa konstruksi dan konsultan yang mengikuti pelaksanaan
e-Procurement Propinsi Lampung.
b. Data Sekunder : diperoleh dari kepustakaan, pengamatan dan hasil
kegiatan pelaksanaan e-Procurement Propinsi Lampung yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
Setelah kuisioner terkumpul dilakukan analisis data secara deskriptif.
Analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan
penyedia barang/ jasa terhadap kualitas pelaksanaan e-Procurement di
Propinsi Lampung. Setelah dikelompokkan dibuat usulan agar panita
pelaksana e-Procurement di Propinsi Lampung dapat meningkatkan atau
mempertahankan kualitas pelaksanaan.
7. Simpulan dan saran
Berisi hasil dari keseluruhan proses penelitian dan keterbatasan penelitian
Tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai
Studi Pustaka
Identifikasi Masalah dan Kondisi pelaksanaan e-Procurement
Penyusunan Kuisioner
Penyebaran Kuisioner untuk Pengumpulan Data
Analisis Data dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
26
B. Perencanaan Survei
Sebelum dilakukan survei, terlebih dahulu ditentukan tujuan dari survei
tersebut, dan siapa saja responden yang akan ditanya pendapatnya, dan berapa
jumlah responden tersebut.
1. Tujuan Survei
Survei ini dibuat untuk mendapatkan opini dari para responden mengenai
kualitas pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
2. Responden
Responden dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa konstruksi dan
konsultan yang mengikuti pelaksanaan e-Procurement Propinsi Lampung.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang
akan diteliti. Pada peneiltian ini digunakan prability sampling. Adapun
yang dimaksud dengan random sampling atau probability sampling, setiap
elemen populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan
sampel.
4. Perencanaan Kuisioner
Format kuisioner yang disebar hampir sama untuk semua pihak, yaitu data
identitas responden, pertanyaan seputar hal-hal yang membuat penyedia
barang/ jasa puas atau tidak terhadap pelaksanaan e-Procurement di
Propinsi Lampung. Semua pertanyaan dalam kuisioner adalah pertanyaan
tertutup yang artinya responden menjawab dengan cara memilih dari
pertanyaan tersebut responden hanya diminta untuk memberikan jawaban
sesuai dengan petunjuknya, selain itu responden juga diberi kesempatan
untuk memberikan jawaban lainnya jika dianggap ada faktor-faktor pentng
yang belum termasuk dalam daftar kepuasan penyedia barang/ jasa
terhadap pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
Bagian pertama kuisioner berisi data identitas responden dan identitas
perusahaan. Bagian kedua kuisioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan serta harapan
responden terhadap pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
Tujuan dari bagian ini adalah mengidentifikasi kepuasan penyedia barang/
jasa terhadap pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung.
C. Pelaksanaan Survei
Survei dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara jelas permasalahan dan
kondisi yang dihadapi penyedia barang/ jasa mengenai pelaksanaan
e-Procurement. Sedangkan survei dengan penyebaran kuisioner dilakukan
untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan penyedia barang/jasa terhadap
pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung. Dari kuisioner tersebut
diharapkan dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang membuat penyedia
barang/ jasa sangat puas, cukup puas dan tidak puas terhadap pelaksanaan
28
Untuk tingkat kepentingan (importance) dan tingkat kepuasan
(performance) pelaksanaan terdapat beberapa faktor/ indicator yang dinilai,
yaitu sebagai berikut:
1. Panitia Lelang
a. Panitia memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti.
b. Kemampuan panitia menjawab pertanyaan peserta.
c. Tingkat pemahaman panitia terhadap Perpres No. 54/2010 dan
perubahan terakhir Perpres No. 70/2012
d. Berubahnya susunan kepanitiaan setiap tahunnya.
2. Fasilitas
a. Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan.
b. Kelengkapan dan kesiapan alat-alat (perangkat komputer, proyektor,
dll).
c. Ketersediaan program atau software yang digunakan dalam
pelaksanaan e-Procurement.
d. Koneksi internet dalam kaitan pelaksanaan e-Procurement.
e. Teknologi menghadapi virus dan hacker.
f. Teknologi dalam menghadapi gangguan cuaca (hujan dan petir)
terhadap peralatan elektronik.
3. Website
a. Ketersediaan informasi di website.
b. Kemudahan akses website (sering terjadi downtime server atau
c. Kemudahan sistem input data, download dokumen dan upload
dokumen.
d. Kapasitas bandwith untuk kelancaran proses pengisian data berupa
upload dan download dokumen.
e. Perlindungan terhadap gangguan keamanan dokumen peserta lelang
dan sistem website (virus dan hacker).
f. Perlindungan dokumen yang tidak boleh dibuka atau dibaca
sebelum waktunya.
4. Dampak pelaksanaan e-Procurement
a. Transparansi lelang.
b. Efisiensi biaya dan waktu.
c. Efektivitas e-Procurement.
d. Akuntabilitas e-Procurement
D. Metode Pengolahan Data
Setelah melaksanakan survei dan mendapatkan data-data yang diperoleh dari
kuisioner selanjutnya silakukan proses pengolahan data. Pengolahan data
bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan analisis data. Salah satu
metode pengolahan data yang dapat digunakan adalah metode static product
moment Pearson. Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penyekoran terhadap data yang sudah masuk. Untuk mengukur
30
dirasakan oleh penyedia barang/ jasa terhadap pelaksanaan e-Procurement,
maka dalam penilitian ini digunakan skala likert dengan skor 1-5. Tingkat Kepentingan (importance)
Nilai 1 : sangat tidak penting
Nilai 2 : tidak penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
Tingkat Kenyataan (performance)
Nilai 1 : sangat tidak puas
Nilai 2 : tidak puas
Nilai 3 : cukup puas
Nilai 4 : puas
Nilai 5 : sangat puas
2. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode static product moment
Pearson, dihitung nilai korelasi tiap-tiap butir pertanyaan terhadap skor
total.
3. Setiap variabel dicari persentase distribusinya, mean dan standar
deviasinya.
4. Melakukan pengujian kesahihan (validitas) butir terhadap
pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes dapat
maka semakin tepat pula alat pengukur tersebut mengenai sasarannya
begitu juga sebaliknya.
Uji validitas yang dipakai pada penelitian ini adalah korelasi product
moment dengan dasar pengambilan keputusannnya, jika r positif, serta r ≥
0,3 maka butir pertanyaan tersebut valid namun jika r tidak positif serta r ≤
0,3 maka item pertanyaan tersebut tidak valid.
Rumus korelasi Product Moment
r = Koefisien korelasi product momento (validitas)
X = Skor jawaban responden untuk keseluruhan instrumen
Y = Total skor jawaban
N = Jumlah responden
5. Menguji Keandalan (reabilitas) kuisioner
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat
pengukur dapat dipercaya. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
konsisten maka alat pengukur tersebut reliable.
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus
reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :
32
Dimana :
k = Banyak butir pertanyaan
Sj = Varians butir pertanyaan
Sx = Varians skor total
Dasar pengambilan keputusan
- Jika r1 positif serta r ≥ 0,70 maka variabel tersebut reliabel
- Jika r1 negatif serta r ≤ 0,70 maka variabel tersebut tidak reliabel
6. Setelah didapat butir yang sahih dan andal dilakukan analisis korelasi
product moment untuk melihat hubungan antara pervariabel pertanyaan
dengan teknik korelasi product momentpearson.
7. Alat analisis
a. Analisis Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni variabel yang
mewakili tingkat kinerja (performance) pelaksanaan e-Procurement di
Propinsi Lampung dan harapan penyedia barang/ jasa (importance).
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan kuisioner. Analisis
data serta pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik statistik, baik statistik deskriptif maupun statistik
analitik. Penelitiann ini juga menggunakan dua variabel, yakni variabel
yang mewakili tingkat kinerja pelaksanaan e-Procurement
(performance) dan yang mewakili tingkat penilaian penyedia barang/
Setelah melakukan penyekoran, kemudian dicari skor rata-rata tingkat
kepentingan dari setiap dimensi faktor yang mempengaruhi kepuasan
penyedia barang/ jasa. Y = peringkat kepentingan rata-rata
Xi
= nilai total penilaian elemen kinerja
Yi
= nilai total penilaian elemen kepentingan
n = jumlah responden
Tingkat kesesuaian perbandingan antara skor penilaian kinerja
pelaksanaan e-Procurement di Propinsi Lampung dengan skor
penilaian kepentingan penyedia barang/ jasa :
%
Tki = tingkat kesesuaian
xki = skor penilaian kinerja (performance)
yki = skor penilaian kepentingan penyedia barang/ jasa (importance)
(J. supranto,2001 :241)
Analisis dengan menggunakan importance dan performance matrix
34
kiri atas, kuadran kedua terletak disebelah kanan atas, kuadran ketiga
disebelah kiri bawah, dan kuadran keempat disebelah kanan bawah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.
(J. supranto,2001 :242)
Gambar 3.2 Diagram Kepentingan-Kinerja
Keterangan :
1) Kuadran I : Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap
mempengaruhi kepuasan penyedia barang/ jasa, termasuk
unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum
melaksanakannya sesuai keinginan penyedia barang/ jasa. Sehingga
mengecewakan/tidak puas.
2) Kuadran II : menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil
dilaksanakan developer, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap
sangat penting dan sangat memuaskan.
3) Kuadran III : menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting
developer biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang
memuaskan.
4) Kuadran IV : menunjukkan faktor yang mempengaruhi penyedia
barang/ jasa kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya
berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.
b. Analisis Kualitatif
Menganalisis data dengan menguraikan hasil daftar pertanyaan yang
diperoleh dari para responden dan teori-teori yang berkaitan dengan
kepuasan penyedia barang/ jasa dan pelayanan penyedia barang/ jasa.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil survei dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan tingkat kepuasan (performance) perusahaan penyedia
barang/ jasa konstruksi dan konsultansi terhadap pelaksanaan
e-Procurement APBN di Propinsi Lampung dinilai lebih baik dari
pelaksanaan e-Procurement APBD, dalam semua variabel. Namun, baik
pelaksanaan e-Procurement APBN maupun APBD, masih ada beberapa
variabel yang dinilai penting namun pelaksanaannya belum memuaskan
(kuadran I).
2. Baik perusahaan konsultan maupun konstruksi menilai faktor atau variabel
yang paling penting dan mempengaruhi dalam e-Procurement APBD dan
APBN adalah website. Variabel tersebut dinilai paling mempengaruhi
dibanding keempat variabel lainnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
kepentingan (importance) variabel tersebut mendapat skor tertinggi baik
3. Pada pelaksanaan e-Procurement APBD (Konsultan) terdapat empat belas
variabel yang harus mendapat perhatian khusus (kuadran I), empat belas
variabel pada APBD (Kontraktor), delapan variabel pada APBN
(Konsultan) dan delapan variabel pada APBN (Kontraktor). Dari
keseluruhan variabel pada kuadran I, terdapat dua variabel pada
e-Procurement APBD dan APBN (konsultan & kontraktor) yang sama-sama
berada dalam kuadran I, dan keduanya merupakan variabel website (faktor
yang paling mempengaruhi) dan harus mendapatkan perhatian khusus.
Ketiga variabel tersebut adalah:
a. Kelancaran akses website saat peak time/ jam sibuk menjelang akhir
batas waktu upload dokumen. (C11)
b. Kelancaran upload dokumen saat peak time/ jam sibuk menjelang
akhir batas waktu upload dokumen. (C12)
4. Pada pelaksanaan e-Procurement APBD terdapat software Aplikasi
Pengamanan Dokumen (APENDO) sedangkan pada e-Procurement APBN
tidak ada. APENDO memungkinkan semua file diengkripsi menjadi satu
sehingga terlindung dari virus maupun hacker. Namun sebagai
konsekuensinya, file berukuran besar yang sudah terengkripsi sulit untuk
di-upload karena harus langsung secara keseluruhan dan apabila terjadi
kegagalan maka proses upload harus mengulang dari awal. Pada
e-Procurement APBN proses upload dapat dilakukan satu persatu (dipecah)
85
5. Terdapat perbedaan yang mencolok antara e-Procurement APBD dan
APBN dalam hal evaluasi dokumen kualifikasi, penjelasan dokumen
lelang (aanwijzing), pembukaan dan pembuktian dokumen penawaran,
dimana pada e-Procurement APBN hal-hal tersebut berada pada kuadran
II yang artinya sudah memuaskan sedangkan pada e-Procurement APBD
berada pada kuadran I, dimana hal-hal tersebut dinilai penting namun
pelaksanaannya kurang memuaskan. Hal tersebut berpengaruh terhadap
B. Saran
Adapun saran yang berkaitan dengan penelitian, penulis akan mencoba
mengemukakan saran yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk
meningkatkan mutu pelaksanaan e-Procurement APBD maupun APBN di
Propinsi Lampung, yaitu :
1. Semua variabel yang berada pada kuadran I hendaknya lebih
diperhatikan dan ditingkatkan lagi untuk mencapai tujuan pelelangan
secara elektronik yang lebih baik karena pada kuadran ini variabel
dinilai penting namun pelaksanaannya kurang memuaskan terutama
dalam hal evaluasi dokumen kualifikasi, penjelasan dokumen lelang
(aanwijzing), pembukaan dan pembuktian dokumen penawaran pada
e-Procurement APBD.
2. Baik pada e-Procurement APBD maupun APBN, penyedia barang/
jasa konsultansi dan konstruksi menilai bahwa website sulit untuk
diakses dan melakukan proses upload dokumen pada saat peak time
atau akhir batas waktu pemasukan dokumen. Hal ini dapat diatasi
dengan melakukan sosialisasi oleh panitia kepada peserta agar
melakukan proses upload tidak di akhir batas tenggang waktu.
3. Software pengamanan dokumen APENDO yang dikembangkan oleh
LEMSANEG (Lembaga Sandi Negara) diharapkan dapat diperbaiki
sehingga memungkinkan file yang berukuran besar dapat dipecah
87
memudahkan proses upload dokumen nantinya. APENDO hendaknya
juga diterapkan pada e-Procurement APBN untuk melindungi
dokumen peserta.
4. Kesulitan proses upload dokumen yang dikarenakan ukuran file yang
sangat besar, dapat diatasi dengan menggunakan surat pernyataan
bahwa dokumen peserta merupakan dokumen asli dan dapat
dipertanggung jawabkan, sehingga tidak perlu semua dokumen di
upload yang mengakibatkan sulitnya upload dokumen dikarenakan
banyaknya dan besarnya ukuran file dokumen tersebut.
5. Untuk e-Procurement APBD dalam hal evaluasi dokumen kualifikasi,
penjelasan dokumen lelang (aanwijzing), pembukaan dan pembuktian
dokumen penawaran hendaknya dilaksanakan sesuai dengan peraturan
yang berlaku sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan
e-Procurement tersebut.
6. Demi menjaga kepuasan penyedia barang/ jasa dan meningkatkan
kinerja e-Procurement APBD dan APBN, hendaknya dilakukan
kembali survei secara berkala dan terus menerus. Hal ini
dimungkinkan demi mencapai tujuan e-Procurement yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Joko Subagyo, P. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Neef, Dale. 2001. E-Procurement from Strategy to Implementation. Financial Times Press. Upper Saddle River, New Jersey.
Perpres 70. 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jakarta.
Purbo, Onno W. 2006. Check Keamanan Situs Anda. Karya Media. Jakarta.
Sasongko, Widyo Aji. 2005. Rancang Aplikasi Elektronik Lelang. UII. Yogyakarta.
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.
Supranto, J. 1998. Teknik Sampling Untuk Survei dan Eksperimen. Rineka Cipta. Jakarta.
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tangung Jawab Profesional di
Bidang Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
_______. 2006. Prototipe E-Proc Lengkap. 1 Mei 2010.
http://www.docstoc.com/docs/36711076/proposal-tesis--pdf.
_______. 2007. E-Procurement. 12 Desember 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/E-procurement.
_______. 2008. Inovasi Sistem Pengadaan untuk Transparansi dan Efisiensi. 12 Juli 2008.
http://aisonhaji.wordpress.com/2008/07/12/inovasi-sistem-pengadaan-untuk-transparansi-dan-efisiensi/.
_______. 2012. Surat EdaranMenteri Pekerjaan Umum Tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik (E-Procurement) No:
UJI DATA PERFORMANCE KONSULTAN APBD
GET
FILE='C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 05:40:22
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d16 266.80 697.956 .543 .742
d17 266.60 674.267 .977 .733
e1 267.90 698.322 .706 .743
e2 265.80 697.956 .543 .742
e3 265.70 686.011 .948 .738
e4 265.90 710.100 .307 .747
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 05:54:02
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d13 420.20 1323.511 .989 .742
d14 420.00 1352.222 .854 .747
d15 419.90 1340.989 .880 .745
d16 420.00 1353.778 .596 .748
d17 420.00 1352.222 .854 .747
e1 419.90 1366.100 .521 .750
e2 419.90 1367.433 .483 .750
e3 420.10 1337.211 .913 .744
e4 420.10 1338.544 .887 .745
UJI DATA PERFORMANCE KONTRAKTOR APBD
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 06:01:08
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d16 282.50 847.833 .576 .746
d17 281.90 855.656 .542 .748
e1 283.00 865.778 .300 .751
e2 281.80 862.400 .329 .750
e3 281.70 852.233 .472 .747
e4 281.60 858.267 .371 .750
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 05:58:51
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d13 427.00 1277.778 .698 .752
d14 427.00 1277.778 .698 .752
d15 426.80 1261.733 .928 .749
d16 426.80 1261.733 .928 .749
d17 426.70 1282.678 .929 .753
e1 426.80 1261.733 .928 .749
e2 426.80 1261.733 .928 .749
e3 427.10 1256.767 .929 .748
e4 426.80 1261.733 .928 .749
UJI DATA PERFORMANCE KONSULTAN APBN
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 06:06:52
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d16 351.80 413.733 .300 .741
d17 351.90 406.322 .573 .736
e1 352.60 402.267 .667 .733
e2 351.60 402.267 .667 .733
e3 351.40 386.933 .957 .723
e4 351.70 394.900 .821 .728
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 06:10:37
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d13 426.50 1067.167 .964 .743
d14 426.40 1085.378 .781 .748
d15 426.50 1067.167 .964 .743
d16 426.70 1118.900 .314 .756
d17 426.40 1085.378 .781 .748
e1 426.40 1085.378 .781 .748
e2 426.30 1103.789 .355 .752
e3 426.30 1103.789 .355 .752
e4 426.40 1085.378 .781 .748
UJI DATA PERFORMANCE KONTRAKTOR APBN
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 06:11:46
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d16 346.60 812.933 .833 .744
d17 345.90 820.767 .605 .747
e1 346.20 837.733 .300 .752
e2 345.70 807.567 .998 .743
e3 346.00 824.667 .532 .748
e4 345.80 802.400 .880 .741
RELIABILITY
/VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 b6 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 e1 e2 e3 e4 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 08-NOV-2013 06:12:57
Comments
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
10
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Syntax
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] C:\Documents and Settings\Administrator\My Documents\tes2.sav
Scale: ALL VARIABLES
d13 428.00 1250.000 .742 .751
d14 428.00 1250.000 .742 .751
d15 427.80 1236.622 .907 .748
d16 427.80 1236.622 .907 .748
d17 427.70 1256.900 .909 .752
e1 427.80 1236.622 .907 .748
e2 427.80 1236.622 .907 .748
e3 428.10 1229.656 .952 .747
e4 427.80 1236.622 .907 .748