• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Wawancara untuk Informan Utama

Pertanyaan Umum

1. PERIKLANAN

A. Apa saja bentuk iklan yang diciptakan oleh PT Railink di tengah-tengah

masyarakat?

B. Kapan iklan tersebut dipublikasikan

C. Dimana iklan tersebut dipublikasikan?

D. Apakah ada kriteria khusus dalam pemilihan media publikasi iklan

tersebut?

E. Apakah ada budget khusus yang dipersiapkan untuk proses pembuatan

iklan tersebut?

F. Sejauh ini apakah iklan tersebut berguna dalam menghasilkan banyak

konsumen yang ingin memakai jasa layanan PT Railink?

2. PROMOSI PENJUALAN

A. Apa saja bentuk-bentuk promosi penjualan yang dilakukan oleh PT

Railink?

B. Media apa saja yang dipakai dalam proses promosi penjual tersebut?

C. Pertimbangan apa saja yang mendasari pemilihan media tersebut?

D. Adakah event khusus yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan

kegiatan promosi penjualan tersebut?

E. Bagaimana proses segmentasi dan penetapan konsumen sasaran yang

dilakukan PT Railink dalam melakukan promosi di tengah-tengah

persaingan pasar?

F. Bagaimana cara yang dilakukan PT Railink dalam menjalankan proses

promosi penjualan jasa di tengah-tengah konsumen?

G. Sejauh ini apakah proses promosi penjualan tersebut memberikan

feedback yang baik bagi PT Railink seputar meraih konsumen yang lebih

(2)

H. Apa saja yang dilakukan agar konsumen tertarik dengan kegiatan promosi

yang dilakukan oleh PT Railink?

3. HUMAS DAN PUBLISITAS

A. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan Humas yang dilakukan oleh PT Railink

dalam rangka meraih konsumen?

B. Kapan dan dimana saja kegiatan tersebut dilaksanakan?

C. Apakah PT Railink melakukan publikasi khusus melalui media dalam

rangka menyampaikan pesan humas atau kegiatan humas tersebut?

D. Media apa saja yang digunakan dalam rangka publikasi kegiatan Humas

tersebut?

E. Apakah ada pertimbangan khusus yang dilakukan dalam hal pemilihan

media untuk kegiatan publisitas?

F. Apakah PT Railink menerapkan sistem majalah internal khusus pegawai

perusahaan sebagai bentuk kegiatan Humas? Jika ada, seperti apakah

majalah internal tersebut?

G. Apa saja yang dilakukan Humas dalam rangka membina hubungan

pemasaran (relationship marketing) dengan konsumen?

4. PENJUALAN PERSONAL

A. Apa saja bentuk-bentuk penjualan personal yang dilakukan PT Railink

dalam meraih konsumen?

B. Bagaimana proses mekanisme penjualan personal yang dilakukan PT

Railink pada konsumen?

C. Berdasarkan apakah PT Railink menetapkan harga pasaran?

D. Adakah keterkaitan harga pasaran tiket dengan kegiatan komunikasi

pemasaran di tengah-tengah persaingan pasar?

E. Apa saja yang dilakukan agar proses penjualan personal tersebut tidak

mengurangi jumlah konsumen PT Railink?

(3)

A. Apa saja bentuk-bentuk pemasaran langsung yang dilakukan PT Railink

dalam meraih konsumen?

B. Bagaimana cara mengaplikasikan pemasaran langsung pada konsumen

(4)

Hasil Transkrip Wawancara

PERIKLANAN

Informan 1

Nama : Zulham Syahputra

Jabatan : Manager Administrasi dan Komersial

Tanggal Wawancara : 10 Maret 2015

Peneliti : “Sebagai Manajer Administrasi dan Komersial apa saja tugas yang

bapak lakukan?”

Zulham : “Kerjaan saya di PT Railink itu sama seperti bagian pemasaran di

perusahaan.”

Peneliti : “Komersial itu sama dengan bagian Marketing Communication ya

pak?”

Zulham : “Iya sama saja, hanya beda nama kalo di Railink sendiri namanya

bagian komersial.”

Peneliti : “Tugas bapak sendiri di bagian komersial ini seperti apa saja pak?”

Zulham : “Saya lebih mengurus ke website dan social media ya untuk urusan

pemasaran atau komersial. Semua ada bagian masing-masing. ”

Peneliti : “Kalau begitu saya mau nanya, mengapa Medan sebagai kota

pertama diciptakannya kereta api bandara?”

Zulham : “Tentu saja melihat jarak antara Bandara dan pusat kota yang

terbilang cukup susah diakses masyarakat, itu yang pertama kali di lihat oleh

PT KAI. Karena Railink sendiri adalah anak perusahaan dari PT KAI.

Bersamaan dengan PT Angkasa Pura dan pengoperasian Bandara

Kualanamu pertama kalinya maka jadilah kereta api bandara pertama di

Indonesia itu dirunningkan di Medan. Banyak transportasi pilihan memang

(5)

api. Dan Medan itu sedang berkembang saat ini, pasti banyak yang butuh

akses cepat dan berkualitas ke Bandara”

Peneliti : “Seputar iklan, iklan apa saja yang telah dibuat oleh Railink selama 2

tahun berdiri di Medan pak?”

Zulham : “Ya…kami pernah bikin iklan di City Radio dan I-radio. Di City Radio

itu kemaren bulan Oktober 2013, lalu I-Radio itu bulan November 2013.

Kemudian dulu sempat juga diliput sama Trans TV. Tapi yang di Trans TV itu

bukan kami yang bayar, melainkan Trans TV sendiri yang datang meliput seputar

Booth yang ada di Bandara Soetta. Disana juga ada promosi dengan Telkomsel

dan Mandiri waktu itu.”

Peneliti : “Pemilihan media iklan di radio itu berdasarkan apa ya pak?”

Zulham: “Tentu saja kami pilih-pilih sesuai dengan segmentasi pendengarnya,

radio yang lebih dekat dengan masyarakat baik dari kelas menengah hingga kelas

atas. I-Radio dan City Radio itu pendengarnya semua kalangan bukan cuma anak

muda aja atau orang tua aja. ”

Peneliti : “Selain di radio, membuat dimana lagi Pak?”

Zulham : “Kami juga bikin di website, di Iklan kan gak

selamanya harus di media elektronik, untuk menghemat biaya belanja iklan, kami

mengatasinya dengan melakukan flyering, sebarin banner, membuat booth yang

penting untuk menyebarkan luaskan promosi yang sedang ada tentang ARS.”

Peneliti: “Ada budget khusus yang disiapkan untuk beriklan berarti ya Pak?”

Zulham : “Ada lah pastinya, dan itu sudah masuk anggaran administrasi bagian

komersial.”

Peneliti : “Sejauh ini apa semua iklan tersebut berguna dalam meningkatkan

(6)

Zulham : “Sangat berguna ya, apalagi saat Railink masih baru awal-awal

berdiri. Iklan itu menjaring banyak audience, jadi otomatis pesan untuk ngasih

tau masyarakat medan bahwa sekarang ada kereta api bandara itu nyampek

secara langsung. Jadi gak heran banyak yang tau, banyak juga yang ingin

mencoba pertama kalinya.”

Peneliti : “Apakah kegiatan promosi, pemasaran langsung, humas dan penjualan

personal apakah bapak juga yang tangani?”

Zulham : “saya di bagian yang mengurusi administrasi dan komersial, saya juga

menghandle banyak kegiatan pemasaran seperti membuat iklan, mengurusi social

media dan website. Tapi mengatur proses promosi serta pemasaran tiket

langsung itu semua ada bagiannya. Kegiatan promosi, penjualan personal dan

pemasaran langsung lebih banyak dilakukan oleh staff saya. Kayak pembagian

tugas perusahan. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bahwa saya lebih ke

bagian website dan komersial. Kalau kamu mau tau tentang promosi, kamu ke

Florence aja biar lebih lengkap. ”

Peneliti : “Baiklah Pak, Trimakasih Pak untuk waktunya.”

PROMOSI PENJUALAN

Informan 2

Nama : Florence Sirait

Jabatan : Senior Supervisor Sales Marketing

Tanggal Wawancara : 13 Maret 2015

Peneliti : “Sebagai Senior Supervisor Sales Marketing apa saja yaang ibu

lakukan ?”

Florence : “Saya dibawah Pak Zulham secara langsung itu memimpin tim

penjualan di perusahaan. Ya…sales-sales marketing itu yang saya bina untuk

(7)

Peneliti : “Bagaimana cara Ibu membina sales-sales marketing itu buk? Maksud

saya jelaskan gitu buk hehe..”

Florence : “Jadi, tim penjualan itu harus bisa menghandle segala situasi

persaingan pasar. Kita harus punya ide-ide cemerlang gimana supaya banyak

konsumen yang mau naik kereta. Melalui rapat, manajemen pemasaran, instruksi

dan perhitungan persentase semua itu harus dilakukan supaya kegiatan

pemasaran bisa berjalan dengan baik. Jugaa harus disesuaikan dengan

keberadaan masyarakat yang memerlukan akses ke Bandara, segmentasi,

positioningnya juga. Melakukan komunikasi pemasaran di luar itu tidak mudah,

apalagi untuk menarik hati pelanggan. Tim pemasaran itu dilatih untuk

menghadapi batas keras penolakan pelanggan. Terutama penawaran komersial

yang sedikit ribet, hanya sedikit yang mau mendengarkan dari awal sampai akhir

penjelasan. Yang tim kami lakukan itu bagaimana supaya banyak yang tertarik

dengan program yang kami tawarkan.”

Peneliti : “Berarti sales marketing itu sangat berhubungan dengan konsumen lah

ya buk?”

Florence : “Railink membentuk kerjasama dengan para mitra seperti maskapai

penerbangan, bank, atau tenant-tenant kami lainnya, nanti dari situ lahirlah

promosi-promosi penjualan yang variatif untuk menarik konsumen.”

Peneliti : “Kegiatan promosi apa saja yang telah dilakukan Railink sejauh ini

bu?”

Florence : “Harga tiket awal itu kan Rp 80.000,-, harga itu ya harga promosi

untuk launching kali pertama kereta api. Tarif itu belum ditetapkan sebagai tarif

reguler. Itu pertama kali promosi Railink.”

Peneliti : “Tiket itu dijual dimana saja bu?”

Florence : “Untuk tiket bisa diperoleh dari Travel Agent Raya Utama dan

Anugrah Utama yang bekerjasama dengan kami. Segera tiket nanti bisa diperoleh

(8)

agent saja. Dan ke depannya akan menyusul Indomaret juga nanti, bisa jadi

tempat pembelian tiket melalui Vending Machine. Untuk saat ini tiket bisa dibeli

melalui travel agent, melalui online di situs railink juga bisa, atau secara langung

melalui Customer Service kami di Stasiun, atau juga di Vending Machine yang

ada di stasiun juga bisa.”

Peneliti : “Kegiatan promosi lainnya yang dilakukan PT Railink Buk?”

Florence : “Tujuh belasan 2014 lalu, ada promo harga tiket untuk penumpang Rp

60.000,-. Untuk event-event tertentu, kami berusaha membangun usaha yang baik

untuk peningkatan jumlah konsumen lewat pemberlakuan tarif promo. Untungnya

promo itu disambut antusias sama konsumen. Meningkat dari biasanya sih kalo

ada tarif promo.”

Peneliti : “Itu berlaku tanggal 17 Agustus aja ya Bu? Atau di bulan agustus?”

Florence : “Oh itu dimulai tanggal 10 Agustus sampai 30 September 2014

promonya. Bukan tanggal 17nya aja. Bir yang belum pernah nyoba bisa nyoba

juga sekalian pas harganya lagi murah. ”

Peneliti : “Selain itu apa lagi buk bentuk promosi yang pernah dihadirkan?”

Florence : ““AirAsia pernah kerjasama dengan Railink itu membuat sebuah

harga diskon untuk penumpang pesawat AirAsia yang naik kereta api bandara.

Potongan harga Rp 15.000,- Cuma tinggal kasih liat tiket atau boarding passnya

di counter mereka langsung dapat potongan dan harga tiket jadi Rp 65.000,-.”

Peneliti : “Promo tiket itu berlaku dari sampai sekarang atau ada batasan

tanggalnya buk?”

Florence : “Yang AirAsia kemaren itu namanya Reward Tahun Baru ya, dari

tanggal 15 November sampai 31 Januari 2014. “

(9)

Florence : “Di mulai tanggal 1 April 2015 ini, ada promosi untuk harga tiket

dimulai dari Rp 55.000,- untuk pemesanan H-30. Harga promo itu untuk syarat

dan ketentuan yang berlaku pastinya.”

Peneliti : “Syarat dan ketentuannya apa aja buk?”

Florence : “Program tarif promo subclasses ini cuma berlaku pada pembelian

tiket lewat mobile apps, Travel Agent sama Internet Reservations yang di website

itu. “

Peneliti : “Ada lagi promo yang lain buk selain yang udah ibu sebutkan tadi?”

Florence : “Cuma itu aja sih, Va. Belum ada yang lain. Tunggu perkembangan

selanjutnya aja. “

Peneliti : “Media apa saja yang dipakai untuk kegiatan promosi tersebut bu?”

Florence : “Untuk promosi, kami sering menyebarkan lewat flyering, nanti kami

juga bikin banner untuk ditempel di seluruh bandara-bandara Indonesia yang ada

penerbangan dari atau menuju Medan. Di Bandara Kualanamu, tim sales juga

mau nyebarin brosur, di counter tiket pesawat juga kami sebarkan brosur.

Terutama kalo diskonannya terkait dengan tiket pesawat. Di Travel Agent dan di

Hotel juga kami sebarkan. Intinya di keramaian, bahkan di loper koran sekalipun.

Namanya juga publisitas promosi. Supaya banyak yang tau ya kalo bisa dimana

saja disebarkan. Tapi yang paling jelas, informasi itu lebih gampang lagi didapat

di situs kami sendiri. Disitu lebih cepat diketahui, karena situs itu kami kelola

untuk menyebarkan informasi kepada konsumen kami.”

Peneliti : “Apa Railink melakukan pemilihan media dalam mempromosikan

program mereka?”

Florence : “Karena KA Bandara merupakan moda lanjutan sehingga penumpang

KA Bandara sebagian besar penumpang yang akan dan telah menggunakan

(10)

otomatis kami menyebarkannya di tempat-tempat konsumen yang sedang

membutuhkan layanan Kereta Api Bandara dari maupun menuju Kualanamu.”

Peneliti : “Selain lewat media, ada event khusus untuk mempromosikan program

tersebut?”

Florence : “Event khusus? Beberapa waktu lalu ada event Java Jazz Festival yang

di Jakarta itu, disitu kami melalukan promosi tentang hadirnya Kereta Api

Bandara untuk kali pertamanya di Indonesia. Disitu kami adakan booth khusus

railink.”

Peneliti : “Apakah selama ini program promosi itu mempengaruhi konsumen

untuk memakai layanan ARS?”

Florence : “Cukup mempengaruhi ya, tahun 2014 itu kami sering bikin promosi.

Terus terang tahun 2014 itu tahunnya program promosi. Nanti saya kasih data

jumlah konsumen dari tahun 2013 ke tahun 2014. Meningkatnya drastis banget.

Nanti deh saya kasih datanya.”

Peneliti : “Oke Buk. Penjualan personal dan pemasaran langsung ibu juga yang

handle?”

Florence : “Kalo penjualan penjualan personal kamu tanya aja ke Riangga, sales

marketing. Dia bisa bantuin banyak soalnya dia lebih ngarah ke sana. Saya hari ini

ada kegiatan di luar. Oke ya, Eva. Sukses.”

PENJUALAN PERSONAL

Nama : Riangga Galih

Jabatan : Sales Marketing

Tanggal Wawancara : 20 Maret 2015

Peneliti : “Apa saja bentuk kegiatan penjualan personal yang dilakukan PT

(11)

Riangga : “Kami biasanya membuka booth di keramaian. Pada event Java Jazz

yang ada di Jakarta, kami membuat stand khusus Railink yang menyediakan

interview secara langsung tentang Kereta Api Bandara Kualanamu, harga tiket,

cara pemesanan tiket dan promo-promo yang sedang kami tawarkan apa-apa

saja semuanya kami sharing di booth tersebut.”

Peneliti : “Tujuan diadakannya bboth-booth itu selain didalamnya ada transaksi

penjualan personal, apalagi ya pak?”

Riangga : “Untuk memperkenalkan ARS juga kepada masyarakat pertama

kalinya. Itu eventnya pas baru-baru launching. Disana kami jelasin fasilitas dan

pelayanan yang kami sediakan apa-apa aja. Trus harganya, jadwalnya. Saling

berbagi informasi kepada konsumen terutama wartawan yang ada.”

Peneliti : “Harga tiket kan udah berubah-berubah, sekarang udah tarif reguler

jadinya 100 ribu. Berdasarkan apa Railink menetapkan harga itu Pak?”

Riangga: “Harga tiket itu naik sesuai dengan keadaan pasar dan modal yang

harus dikerahkan. Karena kalo tidak mungkin moda pelayanan jasa yang kami

jalankan ya gak akan lanjut. Biaya operasional kereta semakin besar, dan

sekarang tingkat UMR di Medan udah semakin tinggi juga. Ya..kita harus

pandai-pandai dalam memikirkan resiko ke depannya. Nilai dolar kan sudah naik, dan

otomatis harga suku cadang yang dibutuhkan juga naik.”

Peneliti: “Selain itu apakah ada alasan lain Pak?”

Riangga: “Harga yang lebih tinggi dibandingkan moda transportasi lainnya,

kami jelas memiliki alasan. Alasannya yaitu tadi fasilitas dan pelayanan yang

kami sediakan jauh lebih baik dibandingkan dengan harga tiket yang

sebelumnya.”

Riangga : “Harga yang lebih tinggi dibandingkan moda transportasi lainnya,

kami jelas memiliki alasan. Alasannya yaitu tadi fasilitas dan pelayanan yang

kami sediakan jauh lebih baik dibandingkan dengan harga tiket yang

(12)

Peneliti : “Bentuk penjualan personal yang dilakukan Railink seperti apa pak?”

Riangga : “Customer Service itu yang melakukan kegiatan penjualan personal di

PT Railink. Ada 3 outlet Customer Service di ARS (Airport Railink Station),

masing-masing ada 1 di Area Kedatangan Internasional, 1 di Area Kedatangan

Domestik, 1 di Area Stasiun. Nah kalo di CRS (City Railway Station) itu ada 1

outlet yang jaga maksimal 4 orang. Jadi mereka itu yang menjelaskan kepada

konsumen untuk pembelian melalui counter. Ada Customer Service On Station

dan Customer Service On Train.”

Peneliti : “Selain itu pak? Selain melalui customer service?”

Riangga : “Tiket juga bisa diperoleh melalui Travel Agent Raya Utama dan

Anugrah Utama yang sudah bekerjasama dengan kami. Jadi tidak hanya online

saja tapi melalui travel juga bisa..”

Peneliti : “Bagaimana cara mempertahankan kegiatan penjualan personal

tersebut pak, di tengah-tengaah naiknya tarif tiket?”

Riangga : “Kalau ada yang complaint dengan harga tiket naik, kami juga

menjelaskan kepada konsumen bahwa fasilitas dan pelayanan yang kami

sediakan juga sudah sesuai dengan harga yang ada. Customer Service kami

sering juga mendapati keluhan konsumen tentang harga tiket yang naik. Atau

kadang media yang menyebarkan keluhan masyarakat terhadap moda

transportasi kereta api bandara, ya kami menjelaskan kembali lewat press release

yang kami beritakan melalui media juga. Biar semua sama-sama clear.”

Peneliti: “Bagaimana caraa melakukan kegiatan penjualan personal tersebut

agar konsumen tidak lari ke transportasi lain?”

Riangga : “Kuncinya itu konsistensi ya. Kalo harga tiket sudah naik, maka kami

juga harus mempertahankan pelayanan dan fasilitas yang kami tawarkan kepada

konsumen. Baik itu kebersihan kereta api, kebersihan stasiun atau bahkan

kecepatan dan ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan kereta. Dan kami

(13)

Peneliti : “Apakah ada dampak yang dihadapi darikenaikan harga tiket yang

telah ditetapkan?”

Riangga : “Peningkatan harga tiket sama sekali gak membawa dampak negatif

bagi jumlah konsumen yang make kereta api bandara. Kan keputusan untuk

menaikkan harga tiket itu ya harus diseimbangkan dong dengan peningkatan

kualitas pelayanan. Malah itu justru memberikan dampak positif, justru

meningkat loh jumlah penumpang akhir-akhir ini. Ini saya bacakan ya surveynya

menurut data sumbernya dari Railink sendiri. Jumlah penumpang pada tahun

2013 itu ada 270.960 penumpang, tahun 2014 sebanyak 820.840 penumpang,

dan tahun 2015 yang data sampe bulan Februari itu sebanyak 116.090

penumpang.”

PEMASARAN LANGSUNG

Nama : Annisa Trinovita Hendry

Jabatan : Senior Supervisor Hospitality and Customer Care

Tanggal Wawancara : 24 Maret 2014

Peneliti : “Sebagai Senior Supervisor Hospitality & Customer Care di Airport

Railink Station (ARS), Ibu memiliki tugas sebagai apa saja?”

Annisa : “Banyak sekali, Va. Saya lebih banyak memakan waktu untuk mengurusi

apa yang sedang dikeluhkan oleh pengguna jasa setiap waktunya. Belum lagi

harus memberikan solusi dari komplain mereka. Saya juga harus menciptakan

kenyamanan bagi penumpang, dan itu termasuklah sebagai kegiatan komunikasi

pemasara.”

Peneliti : “Kalau begitu, apa saja bentuk pemasaran langsung yang dilakukan

(14)

Annisa : “Sistem pemasaran langsung? Kami lebih condong ke online dimana

apa-apa semua dengan jaringan internet. Vending Machine itu disediakan untuk

memudahkan konsumen dalam memperoleh tiket Kereta Api Bandara.”

Peneliti : “Pemasaran online itu dilakukan dengan memakai Vending Machine

lah ya bu?”

Annisa : “Vending machine itu jauh lebih praktis dengan cara sentuh layar mesin

sesuai menu untuk melakukan transaksi. Nanti layar akan menampilkan jadwal

kereta, ketersediaan kursi, dan metode pembayaran yang diinginkan. Nanti ada

langkah-langkah yang ditunjukkan untuk membeli tiketnya. Semua ada

petunjuknya di layar kok.”

Peneliti : “Cara pemakaiannya seperti apa bu?”

Annisa : ”Di layar Vending Machine kan ada langkah-langkah pemesanan

sampai pembayaran melalui kartu yang dipilih konsumen (kartu debit, kredit

atau prabayar). Customer Service juga akan selalu ada untuk melayani

konsumen yang kurang mengerti dalam penggunaan Vending Machine. Setelah

pembayaran, baik melalui Vending Machine ataupun Ticket Counter, nanti

konsumen dapat Smart Card. Smart Card itu yang berbasis sistem RFID untuk

penggunaan system e-gate, nanti dapat kwitansi dari hanheld terminal di vending

machine yang menjelaskan detail gate dan tempat duduk. Konsumen bisa lebih

gampang lagi dengan pesan online tiket sekarang. Untuk konsumen yang gak mau

susah dan repot, reservasi tiket bisa dilakukan di smartphone. Tinggal download

aplikasinya di android. Di apple store juga bisa.”

Peneliti : “Tadi kan ibu bilang dengan mewujudkan kenyamanan konsumen itu

sudah masuk dalam melakukan komunikasi pemasaran. Sejauh ini apa yang telah

di lakukan Railink dalam menjamin kenyamanan konsumen itu buk?”

Annisa : “Di website

Ask Question) yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menanyakan

(15)

banyak yang memanfaatkannya. Dan untuk complaining sendiri, ada customer

care yang bisa dihubungi, facebook dan twitter yang setiap saat tinggal di

mention dan pasti akan kami jawab.”

Peneliti : “Kalau pembayaran secara tunai bu?”

Annisa : “Untuk konsumen yang tidak membayar pakai kartu ATM, Prepaid atau

Smart Card. Oh..gampanglah mereka toh juga bisa bayar tunai. Itulah gunanya

outlet yang kami sediain di Stasiun. Lengkap sama Customer Service untuk

melayani konsumen.”

HUMAS

Nama : Enda Rima Marlina Sinulingga

Jabatan : Senior Supervisor HRD, GA and Procurements

Tanggal Wawancara : 27 Maret 2014

Peneliti : “Apa ibu bisa membantu menjawab pertanyaan wawancara saya

seputar kegiatan humas di Railink?”

Enda : “Di Railink sendiri itu banyak operasional manajemen yang saling

rangkap, itu artinya beberapa divisi bisa mengerjakan hal yang berbeda dari

fokus mereka sendiri. Kalau untuk kepuasan pelanggan, semuaa bagiaan ikut

ambil bagian. Jadi kalo kamu tanya kegiatan humas sama saya ya gak masalah.

Karna saya terkadang juga ngerjain kegiatan humas. Ya…kalo kegiatan humas

sih kami ada majalah intern ya namanya Railink Magazine untuk seputar info

perusahaan dan internal karyawan saja.”

Peneliti : “Di Railink itu ada majalah internalnya gak bu?”

Enda : “Ada namanya Railink Magazine untuk internal perusahaan biasanya

dihadirkan. “

(16)

Enda : “Kami tidak ada sponsor ya, kami lebih kepada kerjasama dengan

tenant-tenant. Banyak perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT Railink, ada

Bank, Hotel, Travel agent, Retail dan lain-lain. Beberapa waktu lalu ada

corporate gathering yang diadain di Aryaduta, salah satu bentuk kegiatan

marketing partnership untuk membina hubungan.”

Peneliti : “Coorporate gathering itu tanggal berapa ya bu dilaknakan?”

Enda : “Bentar ya aku liat dulu…hmmmm..itu tanggal 26 Februari 2014 lalu, Va.

Di Aryaduta Hotel Medan.”

Peneliti : “Apa aja yang dilakukan dalam acara coorporate gathering itu bu?”

Enda : “Itu kemaren acaranya untuk ngundag perusahaan-perusahaan yang

bekerjasama dengan PT Railink., Railink kemaren itu ngasih Harga Special

kepada para pegawai yang menggunakan layanan KA Bandara tujuan Medan –

Kualanamu. Trus di event itu ada kegiatan tanya jawab oleh undangan, yang

ngasih masukan ke Railink juga ada ya.”

Peneliti : “Marketing Partnership dengan perusahaan mana saja Railink ini bu?”

Enda : “Railink menjalin hubungan kerjasama dengan tenant-tenant terkemuka

ya semua itu untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang Railink yang

berada pada City Railway Station (CRS) dan Airport Railway Station (ARS). Kita

berani menaikkan harga karena ada alasan pastinya. Hubungan dengan tenant

itu penting dan saat ini Railink kerjasama dengan beberapa maskapai

penerbangan seperti, Air Asia, Sriwijaya Air dan Citilink dalam menghadirkan

Ticket Counter pesawat di stasiun. Kalo Bank, itu ada BNI,BCA, BRI, Mandiri

dan Bank Mega. Kalo urusan retail atau partnership yang dihandle secara

langsung oleh bagian komersial juga mencakup penyediaan Money Changer,

Retail Killiney Kopitiam, Starbuck Coffee serta CAS City Check-in. Semua ada di

stasiun karna kami sudah jalin kerjasama.”

Peneliti : “Kegiatan humas lain yang dilakukan Railink selain yang tadi apa lagi

(17)

Enda : “Ada lagi namanya Travel Gathering. Kemarin itu diadakan tanggal 24

Februari 2014. Itu juga bentuk penawaran kerjasama yang dilakukan secara

langsung di tempat.”

Peneliti : “Bisa dijelaskan bu bagaimana kegiatan Travel Gathering itu?”

Enda : “Kegiatan Travel Gathering ini dilakukan di Stasiun CRS Medan (City

Railway Station) yang bertujuan untuk menawarkan kerjasama promo tiket

-Kereta Api Bandara kepada para Travel Agent yang ada di Medan.”

Peneliti : “Selain itu bu, kegiatan humas lain yang dilakukan apa lagi bu?”

Enda : “Oh ada lagi, Va. Beberapa waktu lalu railink mengadakan sosialisasi

yang dimana langsung bekerjasama dengan PT KAI sendiri ya… sosialisasi

tentang pencegahan pelemparan kereta. Tanggal 11 September 2013 kalo gak

salah, nanti saya liat lagi di catatan mana tau salah tanggal. Ah iya bener

tanggal 11 September 2013.”

Peneliti : “Apa tujuan dilakukannya kegiatan sosialisasi itu bu?”

Enda : “Untuk memperbaiki sekaligus mencegah kekhawatiran penumpang

karena pelemparan kereta itu sering terjadi. Kegiatan sosialisasi ini kerjasama

langsung dengan PT KAI, sosialisasinya dengan penduduk sekitar stasiun ARS

dan CRS.”

Peneliti : “Kegiatan humas lainnya bu?”

Enda : “Oh ada, pas event tertentu. Waktu valentine, kami bagi-bagiin coklat di

Kereta Api untuk penumpang. Petugas operasional yang bagi-bagiin. Biar

penumpang merasa senang di hari Valentine dan artinya kami menganggap

penumpang adalah bagian dari keluarga kami juga. Itu juga merupakan bentuk

kegiatan memupuk hubungan yang baik dengan customer kami.”

(18)

Enda : “Ada lagi pas Hari Sumpah Pemuda. Pada hari Soempah Pemuda,

petugas operasional di Airport Railink Station (ARS) dan di Kereta Api Bandara

memakai pakaian nasional dan pakaian adat terkenal di tanah air. Banyak yang

penumpang yang antusias ingin berfoto. Itu salah satu bentuk kepedulian Railink

terhadap budaya Indonesia ya kalo dibilang.”

Peneliti : “Selain sosialisasi, kegiatan sosial lain ada gak bu?”

Enda : “Oh ada, Va. “Pada musibah Gunung Sinabung kemarin kami sempat

memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah.

Pemberian bantuan ini adalah bentuk nyata bahwa PT Railink peduli terhadap

masyarakat Indonesia. Karena kalau tidak ada masyarakat siapa lagi yang akan

memakai produk jasa yang kami tawarkan, tentu kami harus memberikan yang

terbaik agar masyarakat percaya bahwa kami beri yang positif bukan yang

negatif.”

Peneliti : “Kegiatan humas lain, Bu?”

Enda : “Ada kegiatan Service Excelence untuk pembinaan SDM, Va.”

Peneliti : “Service Excelence itu kapan dilaksanakan bu?”

Enda : “Tanggal 4 dan 5 Maret 2015 kemarin, Railink ngadain pelatihan gitu

namanya Service Execellence. Itu dibuat untuk Frontliners KA Bandara

Kualanamu - Medan, yang diadain di Berastagi. Dan itu sendiri berkolaborasi

sama Customer Care PT Kereta Api Indonesia (Persero)”

Peneliti : “Berarti sama dengan training lah ya bu?”

Enda : “Iya kegiatan training Frontliners sih lebih jelasnya. Training ini

merupakan komitmen dari manajemen Railink sendiri untuk secara berkala

memberikan pelatihan bagi para frontliners KA Bandara Kualanamu – Medan.

Dalam training ini frontliner dilatih untuk meningkatkan skill, knowledge, mulai

dari service mindset, A to Z pelanggan, pelayanan prima, complaint handling.

(19)

excellence-nya kepada para penumpang, kan ini juga untuk meningkatkan level kepuasan

penumpang KA Bandara – Medan.”

Peneliti : “Hal lain yang dilakukan Railink khususnya humas untuk menghasilkan

hubungan kerjasama yang baik dengan tenant selain konsumen apa aja bu?”

Enda : “Oh kalo menjalin kerjasama, kami lebih cenderung ke arah meningkatkan

potensi komersial, Va. Potensi komersial disini maksudnya menyediakan area

potensial untuk perusahaan yang ingin menyebarluaskan tentang produk dan jasa

yang mereka miliki. Sekaligus menjalin kerjasama dengan perusahaan yang mau

memanfaatkan area potensial itu juga.”

Peneliti : “Contohnya bu?”

Enda : “Kalo sering ngeliat kereta api bandara yang bodynya full dengan iklan

Garuda Indonesia. Ya itulah salah satu bentuk pemanfaatan area potensial untuk

perusahaan lain yang ingin mempromosikan produk atau jasa mereka ya. Di

(20)

Biodata Peneliti

Nama/NIM : EVA ELFIRA SITOMPUL/ 110904046

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 22 Mei 1993

Departemen : Ilmu Komunikasi

Alamat : Jln. Sisingamangaraja Pintu Air Gg. Horas No. 6

Medan

Email : eva.elfira@gmail.com

Orangtua

Ayah : (Alm. Robert Pangihutan Sitompul)

Ibu : Hotrohana Tobing

Anak ke : 1 dari 1 bersaudara

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : 1998 – 1999 TK Santo Tarcisius Dumai

1999 – 2005 SD Santo Tarcisius Dumai

2005 – 2008 SMP Santo Tarcisius Dumai

2008 – 2011 SMA Santo Tarcisius Dumai

2011 – 2015 Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Organisasi : Fokus USU (Fotografi Komunikasi USU)

Anggota Tahun 2011

Sinematografi Komunikasi USU

Perintis Tahun 2013

IMAJINASI FISIP USU

Anggota Biasa 2011 – 2012

Anggota Divisi Minat dan Bakat 2012 – 2013

(21)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Eva Elfira Sitompul

NIM : 110904046

PEMBIMBING : Mazdalifah, M.Si., Ph.D

NO. TGL.PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF

PEMBIMBING 1. 28 Oktober 2014 Bimbingan Proposal

2. 31 Oktober 2014 Revisi Proposal (Bab 1)

Revisi Proposal (Bab 2)

Revisi Proposal (Bab 2)

Revisi Proposal (Bab 2)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pembelajaran guru harus dapat mengguakan metode - metode atau cara mengajar yang baik sehingga siswa dapat merasa tertarik atau tidak bosan pada saat

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang Hubungan Kebutuhan istirahat tidur dengan efektifitas belajar siswa kelas VII dan VIII di MTs Darul Ulum

jeol

Review and Critical Journal Jurnal ke 1 Judul PENDIDIKAN KEJUJURAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN LABUHANBATU SUMATERA

[r]

Penelitian ini adalah suatu studi tentang komunitas Karo di kawasan relokasi Siosar yang tetap memilih untuk mempertahankan kedekatan sosial-kultural mereka dalam suatu

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 23 responden yang tidak mengikuti senam nifas, rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari pertama responden adalah 11,2 cm, rata-rata

Selain Uji F reg, yang digunakan untuk mengukur pengaruh yang signifikan antara teknik one minute paper dan teknik ask the winner terhadap kecerdasan intrapersonal peserta