CRITICAL JURNAL REVIEW
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
yang di emban oleh :Dra. Ja’far,M.A.
DISUSUN OLEH :
❖ LOLA PUSPITA 0301163236
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - 1 FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI – SUMATERA UTARA
Review and Critical Journal
Jurnal ke 1
Judul PENDIDIKAN KEJUJURAN DALAM KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN
LABUHANBATU SUMATERA UTARA
Jurnal Jurnal EduTech
Index/ISSN 2442-6024,No. 1
Tahun 2017
Peneliti Bukhari, Ahmad Tafsir, dan Hendri Tanjung
Reviewer
(Nama Mahasiswa/NIM)
LOLA PUSPITA Nim:0301163236
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Dra. JA’FAR, M.A
Tanggal 11 JANUARI 2018
Review
kejujuran bagi siswa SMK/tenaga kerja alumni SMK. Sehingga siswa semangat untuk mengikuti program pendidikan pokasional (vocational), akademik
(academic), dan akhlak mulia (akhlaqul
karimah=afektif) yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran di SMK sebagai upaya menciptakan tenaga kerja tingat menengah yang profesional, dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia usaha / industri melalui pendidikan kejujuran dalam kurikulum PAI di SMK.
Subjek Penelitian Siswa SMK Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara
Jenis/Metode penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Variabel Penelitian Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendidikan Kejujuran.
Definisi Teoritis/Operasioanal Pengertian Pendidikan
Menurut sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian Kejujuran
sebuah informasi yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran.
Berdasarkan uraian terdahulu jelaslah bahwa jujur adalah suatu sikap yang dilakukan seseorang/individu atau kelompok kepada seseorang atau kelompok tentang apa yang didengar, dilihat dan dilakukannya tanpa adanya pengurangan atau penambahan/rekayasa dari apa yang dialaminya serta perlakuannya didasari dengan berpikir positif, berbuat sesuai dengan aturan dan tata nilai dan bertanggungjawab atas segala perbuatan yang dilakukannya dan senantiasa berupaya untuk dipercaya oleh berbagai pihak.
Teori pendidikan kejujuran menurut pendapat al-Ghazali terdapat lima bentuk yaitu (1) jujur dalam ucapan/lisan; (2) jujur dalam kemauan/niat atau kehendak; (3) jujur
dalam bercita-cita (obsesi); (4) jujur dalam menepati janji/cita-cita; (5) jujur dalam perbuatan, bekerja dan beramal; (6) jujur dalam maqam-maqam beragama meliputi: takut kepada Allah (khauf), mengharap rahmat Allah (raja’), mengagungkan Allah (ta’dzim), rela dan patuh kepada Allah (ridha), dan berserah diri kepada Allah (tawakkal). Kejujuran adalah perilaku yang didasari atas upaya menjadikan pribadi sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik perkataan, tindakan, maupun pekerjaan didasari tulus dan ikhlas.
Alat Ukur Penelitian Alat ukur yang digunakan melalui pengorganisasian data yang mana data tersebut dimulai dari sejak peneliti mentranskrip wawancara.
Analisis Data dan Hasil Penelitian
Data dianalisis dengan mengunakan (1) Pengkreasian unit-unit pelaksanaan (Creating meaning units), (2)
Pengembangan deskripsi tekstual dan structural
(Advancing textual and structural description), (4)
Pengintegrasian penyajian pelbagai deskripsi tekstual dan structural pada kedalaman deskripsi structural pengalaman invariant yang esensial (And presenting an integration of textual and structural description of
essential in variant structure (or essence) of the
experience)
Aspek-aspek yang mempengaruhi rendahnya kejujuran siswa SMK/alumni SMK yaitu meliputi: (1) Tekanan
(pressure) dari keluarga. Masalah yang selalu timbul disekolah adalah masalah keterlambatan siswa masuk sekolah pada jam pertama dan terkadang masalah tersebut berulang kali sehingga pihak sekolah harus membuat panggilan kepada orang tua untuk memberikan kepada siswa yang bermasalah, hal ini juga karena masih ada guru yang belum jujur dalam melaksanakan tugas, biasanya faktor kejujuran dalam penggunaan waktu. (4) Pendidikan kejujuran yang tidak konsisten. Pendidikan kejujuran memang menjadi permasalahan dan secara konsep semua tahu bahwa kejujuran itu penting, namun evaluasi dari pendidikan kejujuran hampir terabaikan, karena sekolah terlalu disibukkan dengan nilai kognitif dan psikomotorik. (5) Pembenaran. Adalah suatu tindakan yang salah namun dianggap benar, hal ini kalau dibiarkan maka akan menjadi terbiasa dan seolah-oleh hal tersebut benar. Penyimpangan perilaku siswa pada dasarnya karena ada penyimpangan peraturan yang ada di sekolah yang dalam hal ini dapat membahayakan proses pembelajaran dan interaksi lingkungan sekolah. Perbuatan yang dilakukan siswa yang kurang tepat tindakan tegas kepada siswa yang bermasalah, hal ini juga karena masih ada guru yang belum jujur dalam melaksanakan tugas, biasanya faktor kejujuran dalam penggunaan waktu. (4) Pendidikan kejujuran yang tidak konsisten. Pendidikan kejujuran memang menjadi permasalahan dan secara konsep semua tahu bahwa kejujuran itu penting, namun evaluasi dari pendidikan kejujuran hampir terabaikan, karena sekolah terlalu disibukkan dengan nilai kognitif dan psikomotorik. (5) Pembenaran. Adalah suatu tindakan yang salah namun dianggap benar, hal ini kalau dibiarkan maka akan menjadi terbiasa dan seolah-oleh hal tersebut benar. Penyimpangan perilaku siswa pada dasarnya karena ada penyimpangan peraturan yang ada di sekolah yang dalam hal ini dapat membahayakan proses pembelajaran dan interaksi lingkungan sekolah. Perbuatan yang Dalam kurikulum SMK terdapat 23 SKL, namun tidak mengatur secara khusus kompetensi tentang kejujuran dan disiplin khususnya sebagai calon tenaga kerja. Dari 23 kompetensi tersebut terdapat persamaan antara kompetensi SMA dan SMK, hanya perbedaannya pada kompetensi ke 23 untuk SMK yaitu “Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memnuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya”, Sedangkan dalam K13 terdapat pada kompetensi inti pada elemen proses meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan, elemen individu meliputi beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), hal ini menunjukkan pembahasan secara khusus tentang pendidikan kejujuran dan disiplin hanya bersifat
terintegrasi dalam proses pelaksanaannya, hal ini menurut penulis melemahnya tanggung jawab masalah kejujuran dan disiplin.
Untuk menerapkan budaya jujur dan disiplin di SMK ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu faktor orang tua, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
SOLUSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJUJURAN Solusi
Faktor Yang Mempengaruhi
Tujuan
•Family Counseling
•Individual Counseling
•Consistent Regulation
•Qudwah
•Sesitive to Issues
•Persuasion
•Concept of
•Pengaruh Keluarga
•Pengaruh Teman
•Peraturan yang lemah
•Pendidikan Kejujuran yang kurang konsisten
•Pembenarana Perbuatan
•Kebohongan tersembunyi
Menciptakan Tenaga Kerja Tingkat Menengah Yang Profesional
Indikator Utama Kejujuran
Jurnal EduTech Vol. 3 No. 1 Maret 2017 ISSN: 2442-6024
e-ISSN: 2442-7063
47
Solusi
Faktor Yang Mempengaruhi
Tujuan
Curriculm
Critical
Kelemahan Penelitian 1. Tidak tercantum sumber jurnal secara jelas misalnya halaman websitenya
2. Halaman jurnal, variable penelitian, dan juga alat ukur yang digunakan tidak dicantumkan secara jelas sehingga membuat pembaca harus mencari kembali dan menela’ahnya sendiri
Kejujuran dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam Disekolah menengah kejuruan Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara”, tapi dalam pembahasan hasil penelitian malah yang dibahas siswa SMK secara umum tidak spsifik di siswa SMK Labuhanbatu Sumatera Utara.
Kelebihan Penelitian 1.Menggunakan pendekatan fenomenologi sesuai kejadian yang nyata
2. Mencantumkan ayat alquran dan juga hadis
3.Menggunakan banyak teori untuk menguatkan penelitian.
Jurnal ke 2
Review and Critical Journal
Judul ANALISIS MODEL –MODEL PENDIDIKAN
KARAKTER UNTUK USIA ANAK- ANAK,REMAJA DAN DEWASA
Jurnal Jurnal ilmu pendidikan islam
Email Ending_mulyatiningsih@yahoo.com
Sumber Sumberdata penelitian terdiri dari empat artikel jurnal dan tiga makalah ilmiah yang telah diseminarkan.
Peneliti Endang Mulyatiningsih
Reviewer
(Nama Mahasiswa/NIM)
LOLA PUSPITA Nim:0301163236
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Dra. JA’FAR,M.A
Tanggal 11 JANUARI 2018
Review
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kembali model-model pendidikan karakter yang efektif pada usia anak-anak, remaja dan dewasa.
Subjek Penelitian anak-anak, remaja dan dewasa.
Jenis/Metode penelitian Penelitian menggunakan metode meta analisis.
Variabel Penelitian Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah anak- anak, remaja, dan dewasa
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model- model pendidikan karakter
Analisis Data dan Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan model pendidikan untuk pembentukan karakter pada usia anak-anak antara lain dilakukan melalui kegiatan bercerita, bermain peran, dan kantin kejujuran.
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 (satu) antara lain disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain di dalam Undang-undang, karakter positif juga banyak ditulis dalam visi dan misi lembaga pendidikan. Pada umumnya, lembaga
pendidikan menyusun visi yang tidak hanya bermuatan untuk menjadikan lulusannya cerdas tetapi juga
berakhlak mulia. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh lembaga pendidikan formal dalam membentuk karakter bangsa, maka perlu dikaji secara lebih mendalam berbagai hasil penelitian
pendidikan karakter dengan menggunakan metode meta analisis ini.
Mazzola (2003) melakukan survei tentang bullying
(tindak kekerasan) di sekolah. Hasil survei memperoleh temuan sebagai berikut: (1) setiap hari sekitar 160.000 siswa mendapatkan tindakan bullying di sekolah, 1 dari 3 usia responden yang diteliti (siswa pada usia 18 tahun) pernah mendapat tindakan kekerasan, 75-80% siswa pernah mengamati tindak kekerasan, 15-35% siswa adalah korban kekerasan dari tindak kekerasan maya (cyber-bullying).
Critical
Kelemahan Penelitian 1.Tidak tercantum sumber jurnal secara jelas misalnya halaman websitenya
2.Halaman jurnal, variable penelitian, dan juga alat ukur
yang digunakan tidak dicantumkan secara jelas sehingga membuat pembaca harus mencari kembali dan menela’ahnya sendiri
3. Teori yang digunakan lebih sedikit, padahal teori tersebut dapat menguatkan jurnal yang ada
Jurnal ke-3
Review and critical jurnal
Judul IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR SWASTA BAKTI LUHUR MEDAN
Jurnal Jurnal ilmu pendidikan islam
Volume Vol. 1
Nomor/Tahun No.1/Januari-Maret 2017
Halaman 115-125
Peneliti Muhammad Azwar Effendi Ammar, Siti Halimah, Mesiono
Reviewer
(Nama Mahasiswa/NIM)
LOLA PUSPITA Nim:0301163236
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Dra. JA’FAR,M.A
Tanggal 11 JANUARI 2018
Review
Ringkasan Isi Jurnal SD Swasta Bakti Luhur Medan berada di Jalan Bakti Luhur Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, SD Swasta Bakti Luhur Medan terletak di atas tanah seluas dengan berukuran panjang kurang lebih 100 m3 dan lebar kurang lebih 11 m3, sekolah ini saat ini dipimpin oleh Ibu Sulastri, S.Pd. Adapun letak SD Swasta Bakti Luhur Medan ini adalah sangat strategis karena terletak
di lingkungan yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan diapit dengan SDN Dwikora dan SDN 52 Medan.
naturalistik. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru PAI, PKS I bidang kurikulum, dan PKS II bidang kesiswaan. Sumber Data: Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli yang didapat dari proses wawancara secara langsung dan data sekunder data-data dokumentasi berupa profil SD Swasta Bakti Luhur Medan, keadaan guru, struktur organisasi, keadaan siswa hingga sarana dan prasarana yang dimiliki. Teknik pengumpulan data: Observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data yang digunakan Lexy J. Moeleong yang terdiri atas: reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan menyusun hipotesis kerja. Untuk menjamin keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknikobservasi yang
diperdalam dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kompetensi kepribadian guru PAI di SD Swasta Bakti Luhur Medan sudah memenuhi kriteria ideal yang ditetapkan oleh Permenag RI No. 16 tahun 2010 dalam pasal 16 ayat 3 butir (b) sampai dengan butir (d). Keterangan yang didapat baik dari guru PAI, kepala sekolah, maupun PKS II bidang kesiswaan secara garis besar bahwa penampilan pribadi yang jujur dan akhlak mulia yang dimiliki oleh seorang guru PAI berpotensi besar menjadikannya sebagai teladan bagi orang disekelilingnya.
Permenag RI No. 16 tahun 2010 yakni berkepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, namun hasil yang tertampilkan boleh saja tak sesuai dengan harapan guru tersebut sehingga menuai penilaian yang berbeda oleh orang di sekelilingnya.
Peran yang dimainkan oleh guru agama dalam menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, dan menampilkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, serta beretos kerja, bertanggung jawab, memiliki rasa bangga menjadi guru PAI, dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi sebagai guru PAI menghantarkannya menjadi teladan bagi peserta didik, disegani oleh orang di sekitarnya, dan tidak menutup kemungkinan juga
Analisis Data dan Hasil Penelitian
Jurnal ini memiliki khas dan kemutakhiran yakni membahas secara mendetail tentang “Potret Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum” yang nyatanya, pada penjelasan yang cukup detail pada jurnal ini, ternyata
pendidikan agama Islam di sekolah umum masih sangat memprihatinkan. Hal ini menjadi khas sebab materi tertuju pada hal yang kompleks, yakni: pendidikan agama Islam, akan tetapi penerapannya (di sekolah umum) yang masih minim.
Critical
Kelemahan Penelitian 1. Lebih baik lagi jika di lengkapi dengan data dan solusi yang nyata langsung di lakukan sosialisasi atau pun pengawasan secara berkala tiap kalimat dan dapat dengan mudah menangkap maksud (informasi) dari yang ingin penulis sampaikan.
2. Menurut reviewer, buku yang digunakan sebagai rujukan atau referensi oleh penulis sudah bagus dan banyak,
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari ketiga jurnal yang saya review adalah pendidikan karakter haruslah selalu diutamakan khususnya sejak anak didik memasuki fase anak- anak, karakter yang buruk dari anak didik tersebut harus lah diubah, apalagi dalam konteks kejujuran, jadi, jika anak sudah ditanamkan karakter yang baik dari sejak kecil ,orang tua, apalagi guru tidak perlu takut dan risau untuk karakter yang dibawa sianak.
Saran saya sebaiknya setiap jurnal ilmu pendidikan islam dicantumkan lah ayat alquran atau hadis sebagai penguat penelitian anda, karena dasar ilmu