• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL JURNAL REVIEW STRATEGI PEMBELAJARAN PENJAS

N/A
N/A
Syahri

Academic year: 2023

Membagikan "CRITICAL JURNAL REVIEW STRATEGI PEMBELAJARAN PENJAS "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL JURNAL REVIEW

“STRATEGI PEMBELAJARAN PENJAS”

Dosen Pengampu : Dr. Afri Tantri, M.Pd.

Oleh :

SYAHPRICAP SILALAHI (6213311082) PJKR G 2021

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN & REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Strategi Pembelajaran Ipa dengan judul

“STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf

Medan , 28 Mei 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang………1

1.2 Rumusan Masalah………...1

1.3 Tujuan……….1

1.4 Identitas Jurnal………1

BAB II RINGKAS ISI JURNAL………...3

2.1 Jurnal Utama……….3

2.2 Jurnal Pembanding………6

BAB III PEMBAHASAN………...7

3.1 Kelebihan………..7

3.2 Kelemahan……….7

BAB IV PENUTUP……….8

4.1 Kesimpulan……….8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembelajaran aktif diimplementasikan sejak kini.Selama Proses belajar lebih sering didefinisikan sebagai guru yang menjelaskan materi dan mendengarkan siswa yang dianggap sebagai interaksi pasif. Bagian dari makalah ini adalah untuk membahas pembelajaran aktif, terutama di sekolah dasar dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan contoh pembelajaran terapandi sekolah sejauh mungkin Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif.untuk menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif di Indonesia sekolah akan berubah bahkan peserta didik enggan menjadi pelajar yang terlibat dan apresiasi penuh. Dengan belajar aktif dan hati-hati Perencanaan, pengajaran yang bijaksana, kualitas pembelajaran akan meningkatkan perhatian peserta didik untuk mengikuti proses belajar yang ingin didapat kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan secara aktif menggunakan pengetahuan baru yang didapat dan mudah dipahami. Adanya strategi pembelajaran ini akan mempengaruhi hasi belajar peserta didik itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Dapat Mengetahui apa itu Pembelajaran Aktif ? b. Dapat Mengetahui apa itu Strategi Pembelajaran ? c. Dapat Mengetahui Model - Model Pembelajaran ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui apa itu Pembelajaran Aktif b. Mengetahui apa itu Strategi Pembelajaran c. Mengetahui Model Model Pembelajaran 1.4 Identitas Jurnal

A. Jurnal Utama

Judul : STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

Penulis: P.S HERLIANTI, S. LINUWH , P. DWIJAYANTI Kota Terbit : SEMARANG

Tahun Terbit. : JULI 2015 ISSN : 2355-3812

B. Jurnal Pembanding

Judul : STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF Penulis: LENNY MARZULINA

Kota Terbit : PALEMBANG Tahun Terbit. : JULI 2018 ISSN : 2503 – 2518 Vol : 5

(5)

BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

2.1.Jurnal Utama

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 99). Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Sedangkan untuk mencapai tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu.

Secara khusus pembelajaran menurut teori Behavioristik adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadihubungan stimulus dan respons (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).

B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran a. Model pembelajaran konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model pembelajaran mutakhir yang mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri. Konstruktivisme menganggap bahwa semua peserta didik memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa (gejala) yang terjadi di lingkungan sekitarnya, meskipun gagasan atau pengetahuan ini seringkali naif atau juga miskonsepsi.

b. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) Model PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif, dimaksudkan dalam pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memunculkan ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang dapat mendukung pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran tertentu. Kreatif, memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Sedangkan istilah Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.

c.Model Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Shaleh, 2005:

12). Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum dan aspek pembelajaran.

(6)

Strategi pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar peserta didik, yakni melalui belajar yang menyenangkan tanpa tekanan dan ketakutan, tetapi tetap bermakna bagi peserta didik. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, peserta didik tidak harus diberi latihan hafalan berulang-ulang (drill), tetapi iabelajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami.

C. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

a. Menetapkan spesifikasi dan kulifikasi perubahan tingkah laku.

Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku bagaimana yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan itu. Di sini terlihat apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan pembelajaran. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

b. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

Memilih cara pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi

hasilnya. Satu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama.

c. Memilih prosedur, metode dan tehnik pembelajaran

Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. Metode atau tehnik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu berpikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.

d. Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas- tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya, setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.

(7)

2.2 Jurnal Pembanding

A Pengertian Strategi Pembelajaran

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

Oleh karena itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke arah perubahan perilaku yang diinginkan. Pengaturan lingkungan tersebut, meliputi analisis kebutuhan siswa, karakteristik siswa, perumusan tujuan, penentuan materi pelajaran, pemilihan strategi yang sesuai, serta media pembelajaran yang diperlukan. Jadi, strategi pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dipahami oleh guru. Strategi pembelajaran disusun berdasarkan suatu pendekatan tertentu. Oleh karena itu, sebelum diuraikan tentang strategi pembelajaran, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian pendekatan. Secara berturut-turut berikut ini akan dikemukakan pengertian-pengertian tentang pendekatan, strategi,

metode, dan teknik dalam pembelajaran.

1. Pendekatan

Pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan strategi, metode, dan teknik (prosedur) dalam mencapai target atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai suatu perspektif atau cara pandang seseorang dalam menyikapi sesuatu.

2. Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pembelajaran menurut Frelberg

& Driscoll (1992) dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilihuntuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

B. TEORI YANG MELANDASI STRATEGI PEMBELAJARAN

Crowl, Kaminsky & Podell (1997) mengemukakan tiga pendekatan yang mendasari pengembangan strategi pembelajaran. Pertama, Advance Organizers dari Ausubel, yang merupakan pernyataan pengantar yang membantu siswa mempersiapkan kegiatan belajar baru dan menunjukkan hubungan antara apa yang akan dipelajari dengan konsep atau ide yang lebih luas. Kedua, Discovery learning dari Bruner, yang menyarankan pembelajaran dimulai dari penyajian masalah dari guru untuk meningkatkan. kemampuan siswa dalam menyelidiki dan menentukan pemecahannya. Ketiga, peristiwa- peristiwa belajar dari Gagne.

1. Belajar Bermakna dari AusubelAusubel (1977)

Menyarankan penggunaan interaksi aktif antara guru dengan siswa yang disebut belajar verbal yang bermakna (meaningful verbal learning) atau disingkat belajar bermakna pembelajaran ini menekankan pada ekspositori dengan cara, guru menyajikan materi secara eksplisit dan terorganisasi. Dalam pembelajaran ini, siswa menerima serangkaian ide yang disajikan guru dengan cara yang efisien.Model

(8)

Ausubel ini mengedepankan penalaran deduktif, yang mengharuskan siswa pertama- tama mempelajari prinsip-prinsip, kemudian belajar mengenal hal-hal khusus dari prinsip-prinsip tersebut. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa seseorang belajar dengan baik apabila memahami konsep-konsep umum, maju secara deduktif dari aturan-aturan atau prinsip- prinsip sampai pada contoh-contoh.Pembelajaran bermakna dari Ausubel menitikberatkan interaksi verbal yang dinamis antara guru dengan siswa. Guru memulai dengan suatu advance organizer (pemandu awal), kemudian ke bagian-bagian pembelajaran, selanjutnya mengembangkan serangkaian langkah yang digunakan guru untuk mengajar dengan ekspositori.

2. Advance Organizer

Guru menggunakan advance organizer untuk mengaktifkan skemata siswa (eksistensi pemahaman siswa), untuk mengetahui apa yang telah dikenal siswa, dan untuk membantunya mengenal relevansi pengetahuan yang telah dimiliki. Advance organizer memperkenalkan pengetahuan baru secara umum yang dapat digunakan siswa sebagai kerangka untuk memahami isi informasi baru secara rinci Anda dapat menggunakan advance organizer untuk mengajar bidang studi apa pun.

3. Discovery Learning dari Bruner

Teori belajar penemuan (discovery) dari Bruner mengasumsikan bahwa belajar paling baik apabila siswa menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep. Dalam belajar penemuan, siswa menggunakan penalaran induktifuntuk mendapatkan prinsip- prinsip.

4. Peristiwa-peristiwa Belajar menurut Gagne

Gagne (dalam Gagne & Driscoll, 1988) mengembangkan suatu model berdasarkan teori 9pemrosesan informasi yang memandang pembelajaran dari segi 9 urutan peristiwa sebagai berikut.

a. Menarik perhatian siswa.

b. Mengemukakan tujuan pembelajaran.

c. Memunculkan pengetahuan awal.

d. Menyajikan bahan stimulasi.

e. Membimbing belajar.

f. Menerima respons siswa.

g. Memberikan balikan.

h. Menilai unjuk kerja.

i. Meningkatkan retensi dan transfer.

C. BERBAGAI JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Ada beberapa dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi strategi pembelajaran. Berikut ini akan dikemukakan beberapa di antaranya untuk dipahami dan pada saatnya dapat dipilih dan digunakan secara efektif.Berdasarkan bentuk pendekatannya, dibedakan:

(9)

1. Expository dan Discovery/Inquiry

Dari hasil penelitian Edwin Fenton diketahui bahwa strategi pembelajaran yang banyak digunakan oleh para guru, bergerak pada suatu garis kotinum yang digambarkan sebagai berikut. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa kontinum tersebut di atas berguna bagi guru dalam memilih metode pembelajaran. Titik-titik yang bergerak dari ujung kiri sampai ke ujung kanan mengandung unsur-unsur ekspositori dengan berbagai metode yang bergerak sedikit demi sedikit sampai pada unsur discovery (penemuan). Dalam kenyataan hampir tidak ada discovery murni, pada umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode pembelajaran yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode campuran.

2. Discovery dan Inquiry

Discovery (penemuan) sering dipertukarkan pemakaiannya dengan inquiry ( penyelidikan) penemuan adalah proses mental yang mengharapkan siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental, misalnya mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, dan membuat kesimpulan. Konsep, misalnya bundar, segitiga, demokrasi, dan energi. Prinsip, misalnya “setiap logam apabila dipanaskan memuai”.Inquiry, merupakan perluasan dari

discovery (discovery yang digunakan lebih mendalam). Artinya, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya, merumuskan masalah, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.Penggunaan discovery dalam batas-batas tertentu baik, untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry baik untuk siswa-siswa di kelas yang lebih tinggi. Salah satu bentuk discovery yang disebut Guided Discovery (discoveryterbimbing), guru memberi beberapa petunjuk kepada siswa untuk membantu siswa menghindari jalan buntu.

(10)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan

a. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar Belakang dari permasalahan

b. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah Pembuatan Jurnal

c. Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini besifat baku dan sesuai dengan kamus EYD bahasa Indonesia

d. Menyertakan Daftar Pustaka 3.2 Kelemahan

a. Space penulisan tidak teratuR

b. Tiap paragraf ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang Tidak menjorok ke dalam

c. Informasi yang disampaikan kurang jelas

(11)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Strategi pembelajaran aktif diimplementasikan sejak kini.Selama Proses belajar lebih sering didefinisikan sebagai guru yang menjelaskan materi dan mendengarkan siswa yang dianggap sebagai interaksi pasif. Bagian dari makalah ini adalah untuk membahas pembelajaran aktif, terutama di sekolah dasar dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan contoh pembelajaran terapandi sekolah sejauh mungkin Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif.untuk menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif di Indonesia sekolah akan berubah bahkan peserta didik enggan menjadi pelajar yang terlibat dan apresiasi penuh.

2. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 99). Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Sedangkan untuk mencapai tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu.

Secara khusus pembelajaran menurut teori Behavioristik adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadihubungan stimulus dan respons (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).

3. a. Model pembelajaran konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model pembelajaran mutakhir yang mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri.

Konstruktivisme menganggap bahwa semua peserta didik memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa (gejala) yang terjadi di lingkungan sekitarnya, meskipun gagasan atau pengetahuan ini seringkali naif atau juga miskonsepsi.

b. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)

(12)

Model PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif, dimaksudkan dalam pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memunculkan ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang dapat mendukung pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran tertentu

c. Model Pembelajaran Tematik

DAFTAR PUSTAKA

Septiyana, K., Andreas, P. B. P. & Wulan, C. (2013).Jurnal Belajar sebagai Strategi BerpikirMetakognitif pada Pembelajaran Sistem Imunitas. Unnes Journal ofBiology Education,

Habibi, A., Sofwan, M., & Mukminin, A. (2016). English teaching implementation in Indonesian pesantrens: teachers’demotivation factors. Indonesian Journal of English Teaching, 5(2), 199-213

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negri Yogyakarta.. Adolescent Devolepment (Perkembangan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNY PENDIDIKAN OLAHRAGA PENDIDIKAN KEPELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI PJKR PJKR PGSD PENJAS PKO IKORA LABORATORIUM PEMBELAJARAN

Tujuan dari critical review ini adalah untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan pada jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi Terhadap Lokasi

PENGURUS BUKU JURNAL MEDIA KOMUNIKASI OLAHRAGA (MEDIKORA) PRODI IKOR JUR.USAN PKR FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

Review and Critical Journal Jurnal ke 1 Judul PENDIDIKAN KEJUJURAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN LABUHANBATU SUMATERA

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa indek masa tubuh mahasiswa Program Studi D II PGSD Penjas Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 83,02%

Judul Strategi Meningkatkan Kompetensi 4C Critical Thinking, Creativity, Communication, & Collaborative Jurnal Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Volume dan Halaman Volume : 14 Issue

Latar Belakang Mengkritik Jurnal critical journal review merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.Pada