• Tidak ada hasil yang ditemukan

Critical Review Jurnal Analisis Pengaruh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Critical Review Jurnal Analisis Pengaruh"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

2015

CRITICAL REVIEW

ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor

Lokasi Terhadap Lokasi Strategis

dan Penentuan Lokasi Pusat

Distribusi Pupuk Urea di PT

Pupuk Kujang Cikampek

Hardianti Fitri Rahmasari

3613100003

(2)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 1

CRITICAL REVIEW

Judul : Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi Terhadap Lokasi Strategis dan

Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT Pupuk Kujang

Cikampek

Penulis : Yani Iriani dan Defi Septiyanto

Nama Jurnal : 5thNational Industrial Engineering Conference

Halaman : 440 - 448

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Pupuk Kujang adalah salah satu BUMN indsutri pupuk yang menghasilkan

pupuk urea yang merupakan komoditi strategis dan tata niaganya diatur oleh pemerintah.

Pada awal tahun 2003, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru tentang pengadaan dan

distribusi pupuk. Sebagai dampaknya, PT Pupuk Kujang memperoleh tanggung jawab

penuh pengadaan dan distribusi pupuk urea di 16 kabupaten Jawa Barat dengan harga

eceran tertinggi di tangan petani yang telah ditetapkan. PT Pupuk Kujang harus

membangun sistem distribusi sendiri yang semula diserahkan kepada perusahaan induk

PT Pusri. Untuk menjamin ketersediaan pupuk di seluruh pelosok dan untuk

mempermudah petani dalam memperoleh pupuk serta memperluas daerah pemasaran,

maka PT Pupuk Kujang dipandang perlu mendirikan pusat distribusi alternatif.

Agar sistem pemasarannya bisa merata dan kelangkaan pupuk bisa diatasi, PT.

Pupuk Kujang ingin membuat pusat distribusi yang bisa mewakili daerah-daerah yang ada

di wilayah Timur Jawa Barat. Daerah-daerah tersebut antara lain Bandung, Nagrek,

Tasikmalaya, dan Ciamis.

Menentukan kriteria lokasi dan pusat distribusi merupakan salah satu keputusan

yang harus dipertimbangkan sebaik mungkin. Jika perusahaan salah dalam mengambil

keputusan, maka perusahaan akan menanggung resiko berupa kerugian atau tidak

tercapai sasaran dan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari critical review ini adalah untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan pada jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi Terhadap Lokasi Strategis dan Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT Pupuk Kujang Cikampek”. Kemudian membandingkannya dengan jurnal lain yang serupa, agar dapat memberikan tinjauan dan evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan untuk jurnal

yang diambil tersebut. Sehingga nantinya kita dapat memahami implikasi teori-teori lokasi

(3)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 2

2. KONSEP DASAR TEORI LOKASI

Weber memiliki teori yang berkaitan dengan least cost location. Teori tersebut

menyebutkan bahwa lokasi industri sebaiknya diletakkan di tempat yang memiliki biaya

sewa lahan paling minimal. Tempat yang memiliki total biaya transportasi dan tenaga

kerja yang minimal dan cenderung identik dengan tingkat keuntungan yang maksimal.

Dalam teori lokasi indsutri, Alfred Weber mengemukaan enam teori sebagai berikut:

a) Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim, dan penduduknya

b) Sumber daya dan bahan mentah

c) Upah tenaga kerja

d) Biaya transportasi, besarnya biaya tergantung pada massa bahan baku dari asal

bahan baku ke lokasi pabrik

e) Terdapat kompetisi antarindustri

f) Manusia selalu berpikir rasional untuk pengembangan industri

Dalam jurnal ini membahas dua konsep dasar teori lokasi, yaitu analisis jalur (path

analysis) dan metode Promethee.

a. Analisis Jalur (Path Analysis)

Seorang peneliti berusaha mengungkapkan hubungan antara gejala alami dalam

penelitiannya. Apabila diterjemahkan dalam bahasa statistika, maka penelitian dapat

diartikan sebagai usaha untuk mengungkapkan hubungan antara variabel. Yang

menjadi masalah adalah pola hubungan seperti apa yang ingin diungkapkan, apakah

pola hubungan yang digunakan untuk membuat peramalan, yang analisisnya disebut

dengan Analisis Regresi. Pola hubungan yang memperlihatkan eratnnya hubungan

antara variabel-variabel dan analisisnya disebut dengan Analisis Korelasi, atau pola

hubungan yang mengungkapkan pengaruh sebuah variabel atau sepernagkat

variabel terhadap sebuah variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun tidak

(4)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 3

b. Metode Promethee

Brans mendefinisikan Promethee adalah suatu metode penentuan urutan

(prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan,

kejelasanm dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam

Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Semua parameter

yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomis (Suryadi

dan Ramdani, 2002:147).

Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah diterapkan berdasarkan pertimbangan (Ɐi | fi (.) → ℜ), [real world], dengan kaidah

dasar:

Max { f1(x),f2(x),f3(x), ..., f1(x), ...,fk(x); x ∈ℜ}

Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan f1(I = 1,2,...,K)

Merupakan nilai atau ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam

aplikasinya sejumlah kriteria telah diterapkan untuk menjelaskan K yang merupakan

penilaian dari ℜ (real world). B. Roy mengembangkan Promethee termasuk dalam

keluarha dari metode outranking dan meliputi dua fase yaitu (Suryadi dan Ramdani,

2002:147)

1) Membuang hubungan outranking K

2) Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam

paradigma permasalahan multikriteria.

Dalam fase pertama, nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dengan

dominasi masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan dan nilai outranking

secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan. Data dasar

evaluasi dengan metode Promethee disajikan sebagai berikut:

Tabel 1 Data Dasar Analisis Promethee

f1(.) f2(.) ... fi(.) ... fk(.)

Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sesuai dengan tujuan

yang dicapai, yaitu Path Analysis dan Promethee. Model pemecahan masalah dengan

(5)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 4

pengaruh yang diberikan variabel-variabel independent (fasilitas, jarak, jumlah pesaing,

dan harga sewa) terhadap lokasi pasar yang strategis.

Model pemecahan masalah yang kedua yaitu dengan metode Promethee

(Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation) yang bertujuan

untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan lokasi distribusi. Metode Promethee

termasuk ke dalam kelompok pemecahan masalah Multiple Criteria Decision Making

(MCDM) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu

yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki

lebih dari satu kriteria (multikriteria).

3.2 Faktor-Faktor Penentu Lokasi

Faktor-faktor lokasi yang menjadi penentu terhadap lokasi pusat distribusi pupuk

urea di PT Pupuk Kujang Cikampek antara lain sebagai berikut:

a. Fasilitas

b. Jumlah pesaing

c. Jarak

d. Harga sewa

3.3 Hasil Penelitian

Dilakukan perhitungan kecukupan data sampel untuk mengetahui apakah data yang

diambil sudah mewakili atau belum. Jika kurang, maka data yang diambil belum mewakili

populasi yang sesungguhnya. Kecukupan data sampel ditentukan dengan uji Churcil

dimana uji ini menentukan jumlah sampel minimum, berikut persamaannya:

Dimana:

N = Jumlah populasi keseluruhan yaitu sebesar 247 orang pekerja aktif di PT. Pupuk

Kujang Cikampek (bagian pemasaran dan distributor)

n = Jumlah sampel yang menjadi objek penelitian

σ = Variansi dari populasi

D = Hubungan Bound of Error terhadap tingkat kepercayaan penelitian

Dalam penelitian ini jumlah responden ditetapkan sebesar 100 orang.

Kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk

mengetahui sejauh mana alat ukur yang dapat digunakan unutk mengukur apa yang ingin

diukur, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur

tersebut tetap konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Selanjutnya

dilakukan uji normalitas untuk mengetahui pola sebaran data pada variabel independent

berdistribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, akan menyebabkan

(6)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 5

Hasil yang diperoleh untuk variabel penelitian lokasi distribusi yang strategis yaitu

fasilitas, jumlah pesaing, jarak, dan harga sewa yang seluruhnya berdistribusi normal

sehingga analisis jalur dapat dilakukan.

Gambar 2 Nilai proporsi pengaruh variabel faktor penentuan lokasi terhadap lokasi

strategis

Dimana :

Y = lokasi strategis ; X1 = fasilitas ; X2 = jumlah pesaing ; X3 = jarak ; X4 = harga sewa

Persamaan di atas adalah sebagai berikut:

Y = 0,6352 X1 + 0,445 X2 + 0,0199 X3 + 0,0303 X4 + 0,457

Sehingga dapat diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi lokasi strategis adalah

fasilitas sebesar 63,52%.

Kemudian, uji signifikansi dilakukan terhadap variabel penelitian didasarkan pada uji

t yang merupakan suatu pengujian hipotesis apakah koefisien jalur yang terbentuk dalam

penelitian tersebut signifikan atau tidak pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil uji

signifikasi, didapatkan satu variabel yang pengaruhnya tidak signifikan, yaitu faktor jarak.

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian pemilihan lokasi pusat distribusi PT.

Pupuk Kujang dalam rangka perluasan pemasaran produk dan optimalisasi pelayanan

terhadap konsumen, diperlukan data yang dapat mendukung pemecahan masalah

tersebut. Pimpinan PT. Pupuk Kujang sebagai pengambil keputusan (decision maker)

bermaksud mengetahui lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat dengan

menetapkan empat alternatif lokasi yang diusulkan berdasarkan empat kriteria-kriteria

yang dipertimbangkan, yaitu:

a. Alternatif : A1 = Bandung

A2 = Nagrek

A3 = Tasikmalaya

(7)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 6

b. Kriteria : f1(.) = Harga sewa (Rp) dalam satuan puluhan ribu

f2(.) = Jarak dari pabrik ke calon lokasi (Km)

f3(.) = Jumlah pesaing (buah)

f4(.) = Lokasi strategis (dalam skor)

Kemudian dilakukan penyusunan hubungan dominasi yang merupakan proses

penentuan hubungan prioritas antara alternatif yang satu dengan yang lainnya. Pada

tahap ini dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

a. Positive Out Ranking Flow atau Leaving Flow, semakin besar nilainya maka semakin

besar dominasi suatu alternatif terhadap alternatif lainnya.

b. Negative Out Ranking Flow atau Entering Flow, semakin besar nilainya maka

semakin kecil dominasi suatu alternatif terhadap alternatif lainnya.

c. Net Flow atau Balance Flow, merupakan selisih dari nilai Positive Out Ranking dan

Negative Out Ranking dan hasilnya merupakan nilai dominasi untuk setiap alternatif.

Tabel 2 Perhitungan Leaving Flow dan Entering Flow

Alt A1 A2 A3 A4 θ+

Tabel 3 Hasil Perhitungan Preferensi Flow

Alt ϕ+(.) Rank ϕ–(.) Rank ϕ(.) Rank

A1 0,333 1 0,0000 1 0,333 1

A2 0,21 2 0,083 2 0,127 2

A3 0,083 3 0,083 3 0,0000 3

A4 0,000 4 0,46 4 -0,46 4

Setelah didapatkan hasil dari perhitungan di atas, selanjutnya menggunakan

metode Promethee dalam menentukan keputusan yang tepat terkait lokasi yang

strategis.

a. Promethee I (Partial Ranking)

Penyusunan Partial Ranking dibuat berdasarkan nilai positif dan negatif Out Ranking.

Penggunaan Promethee I memberikan informasi yang lebih realistis dan lengkap.

Hubungan antar alternatif dapat digambarkan sebagai berikut :

θ+ =

θ =

Gambar 3 Hubungan antar alternatif - Promethee I Partial Ranking

(8)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 7

b. Promethee II (Complete Ranking)

Penyusunan Complete Ranking dibuat berdasarkan nilai Net Flow yang didapat dari

perhitungan sebelumnya untuk setiap alternatif. Penggunaan Promethee II lebih

praktis dalam proses pengambilan keputusan. Dari hasil perhitungan Net Flow

(Balance Flow), dapat digambarkan hubungan antar alternatif sebagai berikut :

Gambar 4 Hubungan antar alternatif - Promethee II Complete Ranking

Berdasarkan gambar 1 dan 2, dapat dilihat alternatif calon lokasi yang dapat

dijadikan pusat distribusi, dengan cara mengurutkan berdasarkan ranking dari

masing-masing calon lokasi. Penyusunan hubungan dominasi (Fuzy Outranking) didasarkan pada

positive outranking dan negative outranking masing-masing alternatif.

3.4 Alasan Pemilihan Lokasi

PT Pupuk Kujang perlu mendirikan pusat distribusi alternatif untuk menjamin

ketersediaan pupuk di seluruh pelosok dan mempermudah petani dalam memperoleh

pupuk, serta perluasan daerah pemasaran. Agar sistem pemasaran bisa merata dan

kelangkaan pupuk bisa diatasi, PT Kujang membuat pusat distribusi yang bisa mewakili

daerah-daerah yang ada di wilayah Timur Jawa Barat.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Promethee sebelumnya, didapatkan

lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat yang paling strategis yaitu di

Kota Bandung. Hal ini dikarenakan dari keempat alternatif lokasi yang diusulkan

(Bandung, Nagrek, Tasikmalaya, Ciamis), Kota Bandung mendominasi kota-kota alternatif

lainnya.

4. TINJAUAN KRITIS

4.1 Kelebihan

(9)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 8

digunakan dalam menganalisis lokasi yang strategis bagi penentuan lokasi pusat

distribusi. Dalam jurnal ini dijelaskan dengan jelas bagaimana peneliti menganalisis

pengaruh faktor-faktor lokasi seperti fasilitas, jumlah pesaing, lokasi, dan harga sewa

terhadap lokasi strategis. Serta bagaimana Kota Bandung bisa menjadi lokasi yang paling

strategis untuk dijadikan lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat.

Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini sangat relevan dengan tujuan

awalnya, sama seperti faktor yang digunakan dalam jurnal INFOMATEK Volume 6 Nomor 4 yang berjudul ”Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Terhadap Lokasi Strategis Serta Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Dodol Marina di Kota Bandung (Studi Kasus di PT. Marina Garut)”. Dalam jurnal INFOMATEK tersebut, peneliti juga menggunakan faktor-faktor penentuan lokasi seperti fasilitas, jumlah pesaing, jarak dari

pabrik ke calon lokasi, dan harga sewa kavling.

Selain itu, penerapan teori lokasi dalam jurnal ini yang menggunakan metode Path

Analysis dan Promethee dapat diterapkan di daerah lain dalam kaitannya untuk

menentukan lokasi strategis. Seperti pada jurnal INFOMATEK tersebut, peneliti juga

menggunakan metode yang sama untuk menentukan lokasi pusat distribusi dodol marina

di PT. Marina Garut Kota Bandung.

4.2 Kekurangan

Adapun kekurangan dalam jurnal ini, seperti tidak dijelaskannya jenis penelitian apa

yang dilakukan peneliti. Lalu dalam hasil penelitian, untuk perhitungan uji validitas dan

reliabilitas tidak dijelaskan dengan lengkap hanya dipaparkan dalam bentuk narasi,

padahal sebenarnya ada rumus untuk menghitung dalam pengujian validitas dan

reliabilitas.

Penelitian pada jurnal INFOMATEK Volume 6 Nomor 4 tersebut melakukan analisis

sensitivitas dalam penentuan lokasi pusat ditribusi dodol marina. Jika dibandingkan

dengan jurnal INFOMATEK tersebut, jurnal karya Yani Iriana dan Defi Septiyanto ini tidak

menggunakan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui

perngaruh kriteria yang ada sehingga dapat diketahui pengaruhnya tersebut terhadap nilai

positive outranking dan negative outranking yang akan menentukan nilai net flow atau

hasil proses pengambilan keputusan sebelumnya. Jika dalam jurnal ini juga

menggunakan analisis sensitivitas, mungkin akan menemukan hasil penentuan lokasi

yang lebih akurat daripada tidak menggunakannya.

4.3 Implikasi Teori Terhadap Lokasi yang Dipilih

Berdasarkan penjelasan dalam bab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai konsep

dasar teori lokasi industri serta faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi

(10)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 9

distribusi pupuk urea di wilayah Timur Jawa Barat ini adalah teori lokasi industri yang

dikemukakan oleh Weber.

Penelitian dalam jurnal ini menggunakan faktor-faktor penentuan lokasi seperti

fasilitas, jumlah pesaing, jarak, dan harga sewa. Jika melihat lagi pada teori lokasi industri

Weber, keempat faktor (variabel) tersebut telah memenuhi kriteria dari teori yang

dikemukakan oleh Alfred Weber tersebut. Sehingga dapat diaktakan bahwa dalam

penelitian ini, peneliti telah menerapkan teori lokasi industri Weber kemudian

menganalisisnya ke dalam metode Path Analysis dan Promethee. Akan tetapi, teori lokasi

industri menurut Weber ini tidak dapat diterapkan di setiap lokasi dan studi kasus.

5. KESIMPULAN (LESSON LEARNED)

Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan di atas, maka pelajaran yang

didapat adalah:

 Dalam menggunakan faktor-faktor penentu lokasi harus dipastikan semua faktor

(variabel) sesuai dan cocok dengan tujuan penelitian tersebut. Jika salah satu tidak

sesuai atau tidak cocok akan berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian.

 Dalam menentukan lokasi strategis ternyata dapat menggunakan dua metode yaitu

metode Path Analysis dan Promethee yang mana kedua metode ini menerapkan

banyak mempertimbangkan dari segala aspek yang mempengaruhi lokasi tersebut.

 Penjelasan terkait jenis penelitian yang dilakukan seharusnya dipaparkan dalam

jurnal. Hal ini untuk mempermudah bagi pembaca mengetahui penelitian seperti apa

yang dilakukan oleh peneliti.

 Penjelasan lebih detail pada pembahasan sangat diperlukan, apalagi jika melibatkan

pengujian atau perhitungan. Pembaca akan lebih mudah memahami alur analisis

dalam penelitian tersebut. Jadi lebih baik kita memaparkan dengan jelas analisis

(11)

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 - 10

DAFTAR PUSTAKA

Iriani, Yani, dan Defi Septiyanto. (2009). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi

Terhadap Lokasi Strategis dan Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT

Pupuk Kujang Cikampek. 5th National Industrial Engineering Conference,

Universitas Widyatama.

Sitepu, N. SK. (1994). Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unit Pelayanan Statistika,

Jurusan Statistika, FMIPA, Universitas Padjajaran.

Suryadi, K, dan Ramdhani M. A. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Syafe’i, H.M. Yani. (2004). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Terhadap Lokasi Strategis serta Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Dodol Marina di Kota

Bandung (Studi Kasus di PT. Marina Garut). INFOMATEK, Volume 6, Nomor 4,

Halaman 181-192.

Tamariska, Vania. (tanpa tahun). Teori Lokasi Industri (Teori Weber dan Losch).

https://www.academia.edu/4668789/TEORI_LOKASI_INDUSTRI (diakses pada

Gambar

Gambar 1 Struktur hubungan kausal antara variabel X1, X2, X3, dan X4
Gambar 2 Nilai proporsi pengaruh variabel faktor penentuan lokasi terhadap lokasi
Tabel 3 Hasil Perhitungan Preferensi Flow
Gambar 4 Hubungan antar alternatif - Promethee II Complete Ranking

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Guru Matematika, diharapkan dari kegiatan penelitian ini dapat membantu guru dalam mengetahui tingkat berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kota Palembang No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok sudah berjalan dengan baik khususnya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Tadris Matematika

1) Memahami soal. Dalam hal ini siswa mampu mengungkapkan dengan kata-kata apa yang deiketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal. Dalam hal ini, siswa membuat rencana

Sampai saat ini proses ganti kerugian di Kecamatan Tegineneng telah dilaksanakan sampai tahap pelepasan hak, dalam proses sosialisasi atau penyuluhan Tim atau Panitia

Sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalimantan Tengah maka Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dalam percepatan Pembangunan Infrastruktur

Abstrak. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berbagai kebijakan dan program yang dijalankan Pemerintah di antaranya

Strategi Rapid Penetration yaitu Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi dapat menjadi suatu solusi dalam