• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH REVIEW JURNAL CRITICAL REVIEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH REVIEW JURNAL CRITICAL REVIEW "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH REVIEW JURNAL (CRITICAL REVIEW, LEASON LEARNED): PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN BERDAMPAK TERHADAP

SOSIAL EKONOMI MASYRAKAT DI DESA BONGAN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

DISUSUN OLEH:

RINA ARTHA VIRDAYANTI 08141005

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN BALIKPAPAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan dan rahmat-Nya

sehigga penulis mampu menyelesaikan tugas mata kuliah tata guna lahan ini dengan baik dan

tepat waktu. Adapun judul makalah yang penulis buat yaitu

MAKALAH REVIEW

JURNAL(CRITICAL REVIEW,LEASON LEARNED): PERUBAHAN FUNGSI LAHAN

PERTANIAN

MENJADI

PERUMAHAN

BERDAMPAK

TERHADAP

SOSIAL

EKONOMI MASYRAKAT DESA BONGAN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN

TABANAN”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan karya tulis ini :

1.

Kepada Ibu Ainun Dita dan Ibu Ajeng selaku dosen pembimbing mata kuliah tata

guna lahan.

2.

Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dalam pengerjaan karya tulis ini.

3.

Kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pengerjaan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, baik dari segi

penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang

lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.

Balikpapan, 3 Oktober 2015

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Tanah merupakan faktor produksi untuk menunjang kebutuhan dan kesejahteraan

manusia. Tanah memiliki peran penting dikarenakan terdapat tiga alasan yaitu sebagai

sumber ekonomi, sebagai tempat tinggal, dan sebagai tempat terjadinya interaksi antar

individu. Tanah sebagai sumber ekonomi karena terjadinya perubahan fungsi lahan

seperti dari pertanian menjadi kegiatan perdagangan dan jasa .Tanah sebagai tempat

tinggal karena hal tersebut berdasarkan dari fungsinya. (Suparman Marzuki,2008)

Salah satu fenomena yaitu pertambahan penduduk yang signifikan memberikan

dampak terhadap tata guna lahan. Dampak tersebut ialah ketimpangan antara

kebutuhan lahan dan ketersediaan lahan dimana kebutuhan lahan memiliki nilai yang

tinggi daripada ketersediaan lahan. Kebutuhan lahan yang meningkat dipengaruhi oleh

pertumbuhan penduduk dimana penduduk menginginkan lahan sebagai tempat tinggal

dan sumber ekonomi. Sedangkan, faktanya bahwa ketersedian lahan menglami

penurunan. Ketimpangan lahan tersebut menimbulkan banyak permasalahan dalam

tata guna lahan.

Dewasa ini, permasalahan tata guna lahan menjadi isu hangat yang

diperbincangkan. Permasalahan lahan khususnya perubahan fungsi lahan. Perubahan

fungsi lahan tidak hanya memberikan dampak terhadap topografi tetapi juga

memberikan dampak terhadap sosisal ekonomi masyrakat.

Oleh karena itu, pada tugas ini akan dijelaskan mengenai teori-teori tata guna lahan

yang terkait dengan permasalahan dalam tata guna lahan. Adapun masalah yang

dibahas ialah Perubahan Fungsi Lahan dari Pertanian menjadi Perumahan di Desa

(4)

BAB II REVIEW TEORI

2.1 Definisi Tata Guna Lahan

Tata guna lahan (land use) merupakan elemen penting dalam perancangan

kota mulai era primitif sampai dengan saat ini. Hal ini disebabkan meskipun

keberadaannya berupa perencanaan dua dimensional, namun pada tahap

selanjutnya bertindak sebagai penentu fungsi dan perwujudan kota secara tiga

dimensional. Dalam perwujudan tersebut penetapan tata guna lahan akan berangkai

dengan sirkulasi, kepadatan, sistem transportasi serta fungsi suatu area dalam

lingkup kota maupun kaveling individual. Bahkan berkembangnya rencana tata

guna lahan muncul dengan adanya dorongan untuk mencapai kesinambungan

antara kebijakan dan rencana penggunaan lahan melalui penetapan fungsi yang

paling tepat pada area tertentu.(Shirvani,1985)

2.2 Pembagian Tata Guna Lahan a. Kawasan tak terbangun/ terbuka

 Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk areal memanjang/ jalur maupun dalam bentuk lain

dimana dalam penggunaanya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa

bangunan dan pemanfaatnya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau

tumbuhan.

 Daerah Konservasi adalah daerah yang mengandung arti perlindungan sumber

daya alam dan tanah terbuka serta pelestarian daerah perkotaan.

b. Kawasan terbangun ialah lahan yang telah ada pemanfaatanya meliputi fasilitas

penddikan, kesehatan, peribadatan, perumahan, perkantoran rekreasi dan olah

raga, fasilitas perdagangan dan jasa serta fasilitas umum.

2.3 Keterkaitan harga lahan, jarak dan penggunaan lahan.

Jarak menentukan jenis kegiatan. Apabila jarak semakin dekat dengan pusat kota

maka harga lahan semakin tinggi dan kegiatan yang diperuntukkan ialah kegiatan

perdagangan dan jasa. Hal tersebut disebabkan karena harga lahan yang tinggi

akan rugi apabila peruntukkan atau pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian

tetapi apabila untuk kegiatan perdagangan dan jasa akan untung karena dekat

(5)

BAB III REVIEW ARTIKEL

Permasalahan lahan yang dikaji ialah perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi

perumahan yang nantinya membawa perubahan pada aspek sosial dan ekonomi.

Terdapat dua titik fokus permasalahan yang akan dibahas. Pertama ialah kondisi lahan

sebelum dan sesudah terjadinya perubahan fungsi lahan. Kedua ialah penyebab

terjadinya perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan. Ketiga ialah

dampak perubahan sosial ekonomi warga desa Bongan meliputi pendapatan, pekerjaan,

pendidikan, dan kondisi bangunan perumahan. kondisi sebelum dan sesudah perubahan

fungsi lahan.

Berdasarkan hasil pengisian kuisoner yang telah dilakukan oleh 60 responden

menyatakan bahwa kondisi lahan sebelum terjadinya perubahan fungsi 89,9%

dinyatakan baik sedangkan 10,1% dinyatakan tidak baik keran kondisi lahannya yang

kurang baik. Setelah terjadinya perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi

perumahan maka kondisi lahan pertanian menjadi buruk.

Berdasarkan data primer 60 responden menyatakan bahwa penyebab perubahan

fungsi lahan ialah sebanyak 85,4% disebabkan oleh faktor ekonomi dan sebanyak

14,6% bukan disebabkan faktor ekonomi melainkan terdapat penyebab lainya.

Penyebab lainya meliputi 70,2% lahan pertanian merupakan warisan, dan 29,8%

membeli lahan pertanian. Selain itu, hampir sebagian besar petani ingin meninggalkan

profesinya dikarenakan nilai jual lahan yang tinggi sehingga petani berinisiasi untuk

menjual lahan pertanian tersebut pada pihak swasta.

Dampak terhadap sosial ekonomi yang ditimbulkan pada perubahan fungsi lahan

dibagi menjadi empat indikator. Indkator pertama yaitu perubahan pendapatan dari 47

responden memiliki pendapatan Rp.400.000 – Rp.800.000 perbulan dan 13 responden >

Rp.800.000. Selain itu, pendapatan berasal dari pekerjaan samping para petani.

Sebanyak 22 responden memiliki pendapatan Rp.600.000 – Rp.800.000, 14 responden

memiliki pendapatan <Rp.600.000 dan 24 responden memiliki pendapatan >Rp.800.000.

Indikator kedua yaitu pendidikan dimana terdapat perbedaan jenjang pendidikan antar

petani dengan anak-anak petani. Hasil menunjukan bahwa setelah adanya perubahan

fungsi lahan jenjang pendidikan anak-anak petani mengalami peningkatan

(6)

Tabel 1.Data Jenjang Pendidikan

Indikator ketiga ialah kondisi bangunan, sebanyak 60 rumah responden kondisi fisik

dinyatakan baik. Hal tersebut ditinjau berdasarkan kelengkapan rumah atau bangunan

yang dimiliki seperti atap, pintu, jendela,dinding, dll. Indikator keempat yaitu perubahan

pekerjaan dimana pekerjaan pokok 60 responden tersebut ialah petani, namun juga

terdapat pekerjaan sampingan.

Tabel 2.Data Pekerjaan Sampingan Petani Jenis Pekerjaan Sampingan Petani

Pedagang Buruh Tani Bengkel Tukang

Bangunan

Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan

memberikan dampak terhadap sosial ekonomi masyrakat dengan meningkatnya

pendapatan yang dipengaruhi oleh adanya pekerjaan sampingan petani, meningkatanya

jenjang pendidikan putra-putri petani, dan perubahan kondisi bangunan menjadi lebih

(7)

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Critical Review

Secara garis besar jurnal ini menjelaskan tentang perubahan fungsi lahan

dari pertanian menjadi perumahan, dimana penulis lebih mentitik beratkan pada

dampak terhadap perubahan sosial dan ekonomi.Selain itu, juga dibahas dampak

negative adanya perubahan fungsi lahan pertanian yang sebelumnya baik, namun

menjadi tidak baik sejak adanya perubahan fungsi lahan. Perubahan sosial dan

ekonomi dikaji melalui data-data sekunder.

Dalam jurnal ini, metode penelitian bersifat deskritif yang bertujuan untuk

penjelasan secara verbal dampak perubahan sosial ekonomi warga desa Bongan,

penyebab terjadinya perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan,

serta bagaiaman kondisi lahan sebelum dan sesduah terjadinya perubahan fungsi

lahan. Daerah yang menjadi kawasan studi ialah Desa Bongan Kecamatan Kediri

Kabupaten Tabanan. Data bersifat primer dimana data tersebut didapatkan

berdasarkan hasil pengisian kuisioner warga desa Bongan. Kemudian, data tersebut

diolah sehingga menjadi informasi dan data sekunder. Adapun jumlah responden

yang telah mengisi kuisioner yaitu 60 orang.

Pada bab hasil dan pembahasan jurnal ini, data-data yang telah diperoleh

dari 60 responden disajikan dalam bentuk presentase dan telah diinterpretasikan

oleh penulis. Beberapa data yang telah disampaikan menunjukan perbandingan

yang dapat memudahkan dalam penarikan kesimpulan seperti data presentase

jenjang pendidikan antar petani dan putra-putri mereka, data tersebut menunjukan

perbandingan bahwa jenjang pendidikan putra-putri petani lebih baik daripada orang

tua mereka. Selain itu, juga terdapat beberapa data yang tidak menunjukan

perbandingan seperti data pekerjaan sampingan petani.

4.2 Leason Learned

Proses perencanaan menghasilkan dokumen perencana. Dokumen

perencana (Rencana Detail Tata Ruang) terdapat pengaturan tata guna lahan pada

bagian zonasi. Dokumen perencana bukanlah suatu pedoman, karena adanya

perubahan sosial dan ekonomi. Dalam dokumen perencanaan lahan apabila terdapat

ketidaksesuaian peruntukkan lahan misalnya suatu lahan pemanfaatanya untuk

kegiatan A dalam dokumen rencana tetapi kondisi eksisting lahan tersebut

pemanfaatanya untuk kegiatan B itulah yang disebut dengan perubahan fungsi

lahan.Pada jurnal ini desa Bongan pemnafaatan wilayahnya sebagai lahan pertanian

(8)

lahan pertanian. Namun, terjadi perubahan fungsi lahan pertanian menjadi

permukiman. Hal tersebut menunjukan bahwa dokumen perencanaan bukanlah

suatu pedoman dalam mernecanakan karena adanya perubahan sosial dan

perubahan ekonomi.

Perubahan sosial pada dasarnya terjadi karena adanya konflik sosial

namun,perubahan sosial yang terdapat pada jurnal ini karena adanya pola piker dan

kemauan warga Desa Bongan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka

dengan melakukan perubahan fungsi lahan menjadi perumahan. Hal tersebut telah

dibuktikan dengan adanya perubahan statu sosial yang ditunjukan pada jenjang

pendidikan putra-putri mereka yang memiliki tingkat pendidikan sampai dengan

sarjana. Selain itu, juga kondisi bangunan rumah yang dinyatakan baik. Kondisi

rumah yang baik merupakan salah satu pencitraan dari status sosial.

Perubahan ekonomi yang terdapat pada jurnal ini ialah warga Desa Bongan

berpikir bahwa nilai jual lahan akan tinggi, sehingga mereka bisa menjual lahan

pertanian mereka kepada pihak swasta. Selain itu, warga Desa Bongan ingin

mendapatkan pendapat yang lebih dengan cara bekerja sampingan seperti menjadi

buruh bangunan, wiraswata dll.

DAFTAR PUSTAKA

Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. USA: Van Nostrand Reinhold

Company Inc.

Marzuki Suparman. (2008).”Mendorong Pengakuan, Penghormatan, dan Perlindungan”. Makalah Workshop Hasil Penilitian di Tiga Wilayah.

Punyauti. 2013. Tata Guna Lahan (Online)

(http://punyauchti.blogspot.co.id/2013/05/tata-guna-lahan-land-use.html, Diakses 2

Oktober 2015)

Gambar

Tabel 1.Data Jenjang Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan : Dimohon membawa dokumen Asli yang datanya dimasukan dalam isian dokumen kualifikasi sesuai dengan dokumen yang di upload/diunggah pada

Keterangan : Dimohon membawa dokumen Asli yang datanya dimasukan dalam isian dokumen kualifikasi sesuai dengan dokumen yang di upload/diunggah pada

yang merasa keberatan atas hasil i, diberi kesempatan untuk mengajuka aket E-Lelang yang bersangkutan di i jadwal waktu yang tercantum dalam a. ngumuman disampaikan untuk

On the process of interpretation of these Coca-Cola’s commercial advertising, the writer uses a theory of semiotic especially in semiotic signification and focuses on the aspect

Fungsi Anisotropi pada formula 1D hanya bergantung pada fungsi jarak sedangkan pada formula 2D bergantung pada fungsi jarak dan sudut sehingga formula 2D

dengan Undang-undang Darurat No. 46), yang telah menjadi Undang-undang No. 125), dianggap perlu untuk menarik kembali dari peredaran uang kertas Pemerintah dari pecahan Rp. 10,-

Untuk menunjang ujian praktik mengajar tersebut praktikan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah melalui tahap pembimbingan dengan guru pamong

Berkenaan dengan proses pembelajaran matematika informatika di Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung tersebut, aplikasi pembelajaran