• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLK – PENGARUH INFLASI TERHADAP PASAR MODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BLK – PENGARUH INFLASI TERHADAP PASAR MODAL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INFLASI, NILAI KURS RUPIAH, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Dunia industri telah mengalami pasang surut. Perkembangan industri juga diikuti kebutuhan dana yang besar sehingga industri harus mencari sumber dana guna melakukan operasionalisasinya. Kebutuhan sumber dana tersebut dapat dipenuhi dengan mela kukan go publik atau menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal. Alternatif ini merupakan altenatif yang lebih mudah dan murah jika dibandingkan sumber pendanaan lain misalnya melakukan peminjaman atau utang pada pihak lain. Pasar modal merupakan tempat bertemunya para pemodal dan pencari modal.

Ada tiga tujuan utama diadakannya pasar modal:

1. mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan.

2. pemerataan pendapatan bagi masyarakat dan

3. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penghimpunan dana secara produktif.

Satu upaya agar masyarakat mau melakukan investasi adalah investasi tersebut aman dan transparansi. Indikator yang dapat dijadikan pertimbangan bagi investor dalam investasi yaitu informasi tentang keberhasilan perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makro ekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998 merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasional Indonesia. Badai krisis ini mengakibatkan inflasi yang tinggi sehingga berakibat runtuhnya sektor ekonomi terutama pada pasar modal. Inflasi berpengaruh sangat besar terhadap pasar modal yaitu terjadi penurunan yang drat is terhadap harga saham perusahaan yang ada di Bursa. Selain itu timbul krisis kepercayaan dalam dunia perbankan Indonesia yaitu dalam bentuk penarikan dana besarbesaran (rush) oleh deposan untuk kemudian disimpan di luar negeri (capital flight). Sebagai akibat tingkat suku bunga yang mencapai 70 % dan depresiasi nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar AS sebesar 500 % mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Harga-harga saham menurun secara tajam sehingga menimbulkan kerugian yang cukup signifikan bagi investor. Bagi calon investor dalam melakukan investasi dapat menggunakan harga saham sebagai sinyal investasi.

(2)

harga barang dan jasa yang mempunyai pengaruh luas demikian juga terhadap harga saham di pasar modal, Dengan inflasi maka akan terjadi naik turunnya harga saham.

Kurs valuta asing adalah salah satu alat pengukur lain yang digunakan dalam menilai kekuatan suatu perekonomian . Kurs menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu. Kurs valuta asing dapat dipandang sebagai harga dari suatu mata uang asing. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah neraca perdagangan nasional. Neraca perdagangan nasional yang mengalami defisit cenderung untuk menaikkan nilai valuta asing. Dan sebaliknya, apabila neraca pembayaran kuat (surplus dalam neraca keseluruhan) dan cadangan valuta asing yang dimiliki negara terus menerus bertambah jumlahnya, nilai valuta asing akan bertambah murah. Maka p erubahanperubahan kurs valuta asing dapat diper - gunakan sebagai salah satu ukuran untuk menilai kestabilan dan perkembangan suatu perekonomian. Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi investor menanamkan investasinya dalam bentuk deposito atau SBI sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi.

Menurut Cahyono (2000:117) terdapat 2 penjelasan mengapa kenaikan suku bunga dapat mendorong harga saham ke bawah:

1. kenaikan suku bunga mengubah peta hasil investasi. 2. kenaikan suku bunga a kan memotong laba perusahaan.

Hal ini terjadi dengan dua cara. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban bunga emiten, sehingga labanya bisa terpangkas. Selain itu, ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan lebih mahal sehingga konsumen mungkin akan menunda pernbeliannya dan menyimpan dananya di bank. Akibatnya penjualan perusahaan menurun. Penurunan penjualan perusahaan dan laba akan menekan harga saham.

Berikiut ini beberapa pendapat para ahli serta penelitian tentang pengaruh inflasi, kurs, tingkat suku bunga terhadap pasar saham (pasar modal) di indonesia:

1. Lee (199 2:1592) menegemukakan bahwa perubahan tingkat bunga (interest rate) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham.

2. Moradoglu, et al. (2000), dalam artikelnya bahwa harga saham dipengaruhi oleh fluktuasi makroekonomi. variabel makroekonomi yang digunakan antara lain; tingkat inflasi, tingkat bunga, nilai tukar, indeks produksi industri, harga minyak.

3. Ajayi dan Mougoue (1996) mengatakan bahwa ada hubungan dinamis antara harga saham dan nilai tukar.

(3)

kenaikan suku bunga perusahaan yang pada akhirnya juga akan menyebabkan hutang perusahaan pada pihak ketiga berupa beban bunga juga akan menjadi meningkat. (Tandelilin, 2001:212)

1. Inflasi

Inflasi mempengaruhi perekonomian melalui pendapatan dan kekayaan, dan melalui perubahan tingkat dan efisiensi produksi. Inflasi yang tidak dapat di ramalkan biasanya menguntungkan para debitur, pencari dana dan spekulator pengambil resiko. Inflasi akan merugikan para kreditur, kelompok berpendapatan tetap, dan investor yang tidak berani beresiko (Samuelson, 1994).Inflasi adalah ukuran ekonomi yang memberikan gambaran tentang meningkatnyaharga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi pada suatu sistem perekonomian. Menurut Herman (2003), inflasi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan harga-harga pada umumnya atau turunnya nilai mata uang yang beredar.

Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (overhead). Artinya , kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Di samping itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya jika inflasi mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang positif bagi investor seiring dengan turunnya resiko daya beli uang dan resiko penurunan pendapatan riil (Tandelilin, 2003). Jadi inflasi yang tinggi menyebabkan menurunnya keuntungan suatu perusahaan, sehingga menyebabkan efek sekuritas menjadi kurang kompetitif Widjojo (dalam Almilia, 2003). Sirait dan Siagian (2002) mengemukakan bahwa kenaikan inflasi dapat menurunkan capital gain yang menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diterima oleh investor. Di sisi perusahaan, terjadinya peningkatan inflasi dimana peningkatannya tidak dapat dibebankan kepada konsumen, dapat menurunkan tingkat pendapatan perusahaan. Hal ini berarti resiko yang akan dihadapi perusahaan akan lebih besar untuk tetap berinvestasi dalam bentuk saham, sehingga permintaan terhadap saham akan turun. Inflasi dapat menurunkan keuntungan suatu perusahaan sehingga sekuritas di pasar modal menjadi komoditi yang tidak menarik. Hal ini berarti inflasi memiliki hubungan yang negative dengan harga saham. Adapun data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lajuninflasi indeks harga umum 3 bulanan yang dikeluarkan oleh BPS dari tahun 2005 sampai pada tahun 2009.

2. Suku Bunga

(4)

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang SBI jangka waktu 1 (satu) bulan pada saat lelang SBI di Bank Indonesia.

Kebijakan moneter mengeluarkan tingkat suku bunga SBI ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang beredar, tingkat suku bunga SBI yang dikeluarkan oleh BI diharapkan akan direspon searaholeh perbankan umum, jika tingkat suku bunga SBI dinaikkan harapannya adalah suku bunga simpanan bank umum juga akan mengalami kenaikan, disinilah fungsi tingkat suku bunga SBI mengendalikan peredaran uang di masyarakat. Dampak lain dari pengendalian uang beredar ini adalah untuk mengurangi kecenderungan masyarakat membelanjakan uangnya, yang pada akhirnya akan menekan laju inflasi. Hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan harga saham bursa tidak berpengaruh secara langsung. Tingkat suku bunga SBI akan direspon oleh suku bunga simpanan, bila tingkat suku bunga SBI mengalami kenaikan, maka suku bunga simpanan akan mengalami kenaikan, hal ini akan diikuti kenaikan suku bunga pinjaman para debitur. Jika suku bunga simpanan cenderung mengalami kenaikan terus menerus akan mendorong investor memindahkan dana dari pasar modal kepada perbankan. Bila hal ini terjadi maka harga saham akan mengalami penurunan harga, begitu pula sebaliknya. Sehingga hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan harga saham memiliki hubungan yang negatif.Dalam penelitian ini suku bunga yang digunakan adalah nilai bunga deposito SBI triwulan dari tahun 2005 sampai pada tahun 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Nicko Adrian (2009) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Dependen: Peringkat Obligasi Independen:

Untuk mencapai tujuan ini, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) dapat ikut berperan antara lain dalam meningkatkan daya saing ekonomi melalui: (1) ekonomi berbasis

metode konstruksi dan sumber daya yang telah ditetapkan dapat dihitung durasi.. kegiatan dan

Untuk saat ini, hal ini menjadi jauh lebih berkembang dalam memaknakannya, yakni bahwa musrenbang tidak terbatas untuk megumpulkan aspirasi, tetapi juga dimanfaatkan

 Tutored her in accruals, General Ledger, accounts receivable, bank reconciliation, payables, help in college class Ajilon Seattle , WA 9/98-5/99, Bellevue, WA 9/98-5/99. 

A series of interconnected issues inluence progress towards gender equality and women’s political empowerment, including equality provisions stipulated in national

difficulties in comprehending texts adopted from Hello Magazine faced by the second year students of SMK Diponegoro Salatiga. The model

The other technique that Vista utilizes is to run Internet Explorer with “low integrity.” Vista’s Windows Integrity Control (WIC) feature will not allow interaction of objects that