Defnisi dan Jenis Piutang
Klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa-jasa terhadap pihak-pihak lain
Jenis Piutang :
Terjadi karena adanya transaksi penjualan barang
dagangan atau jasa secara kredit kepada pihak lain dalam operasi normal perusahaan
Klaim yang dibuktikan dengan instrument kredit secara formal. Instrumen kredit ini mensyaratkan debitor untuk membayar di masa yang akan datang pada tanggal yang sudah ditentukan, misalnya minimal 60 hari setelah
tanggal penandatanganan wesel.
Piutang Dagang Piutang Dagang
Defnisi dan Jenis Piutang
Merupakan piutang non usaha seperti pinjaman kepada Pejabat perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha
Piutang Lain-Lain
Penilaian Piutang Usaha
Piutang dilaporkan sebesar jumlah yang dapat
direalisasikan yaitu jumlah yang diharapkan dapat
ditagih
Neraca akhir tahun
Piutang Usaha dikurangkan dengan piutang yang
diperkirakan tidak dapat ditagih (Kredit – Cadangan
Kerugian Piutang)
Jika jelas Piutang Usaha tidak dapat ditagih:
Debet Cadangan Kerugian Piutang
Kredit Piutang Usaha
Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya
menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat
direalisir
(Net realizable value).
Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah
piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Piutang
yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu
dibentuk Cadangan Kerugian Piutang
(Allowance for
Bad Debt)
Ada 3 cara untuk menaksir besarnya cadangan
penghapusan piutang:
- Menggunakan analisis umur piutang
(Aging Schedule)
- Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca
- Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu
periode
3 Cara Menentukan Cadangan Kerugian Piutang
Menggunakan analisis umur
piutang (Aging Schedule)
Taksiran dari saldo akhir piutang
di Neraca
Taksiran dari jumlah penjualan
kredit selama satu periode
1
2
1. Analisis Umur Piutang
Contoh:1. Analisis Umur Piutang
Cadangan Kerugian Piutang 31-12-2014 Saldo awal 10.000
Tambahan 233.000 Per 31-12-2014 243.000
Jurnal
Kerugian Piutang Rp233.000
2. Taksiran dari Saldo Akhir Piutang
J
umlah cadangan kerugian piutang yang ditentukan dari
saldo dalam neraca biasanya disebabkan oleh adanya
metode penjualan yang sering kali dilakukan secara tunai,
sehingga apabila timbul piutang jumlahnya relatif kecil.
Cara menentukan jumlah cadangan kerugian piutang adl
sbb:
Contoh:
Dari Piutang PT. Poltek NSC sebesar Rp. 7.630.000,
Ditaksir 5 % tak tertagih
3. Taksiran dari Jumlah Penjualan
Penentuan jumlah cadangan kerugian piutang dengan
cara ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sering
mengadakan penjualan dengan cara tidak tunai, sehingga
jumlah yang mungkin tidak tertagih lebih tepat jika
ditunjukkan dari jumlah penjualan.
Contoh:
PT Poltek NSC menjual barang selama satu tahun sebesar
Rp. 20.000.000 terdiri dari penjualan tunai Rp. 4.000.000
dan sisanya penjualan secara kredit.
400.000.-Penghapusan Piutang
Metode Penghapusan Langsung:
1. Perusahaan yang tidak menaksir kerugian piutang
dengan tepat.
2. Tanpa melalui Cadangan Kerugian Piutang sehingga
tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang
diharapkan akan ditagih karena hanya
menunjukkan jumlah piutang bruto.
Misal:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dihitung taksiran
kerugian piutang sebesar Rp100.000. Pada tanggal 15
Apil 2014 pelanggan A yang mempunyai jumlah
piutang Rp150.000 bangkrut.
Tetapi pada tanggal 1 Juli 2014 pelanggan A
Penghapusan Piutang
Transaksi Metode Cadangan Metode Penghapusan Langsung 31-12-2013 Taksiran kerugian piutang Rp100.000 Kerugian Piutang 100.000
Cad Kerugian Piutang 100.000
Tidak ada jurnal
15-4-2014
Menghapus Piutang A Rp150.000
Cad Kerugian Piut. 150.000 Piutang 150.000 Kerugian Piutang 150.000 Piutang 150.000 1-7-2014
Pernyataan dr A akan melunasi
Piutang 150.000
Potongan Penjualan
POLITEKNIK NSC
Ada 2 metode:
1. Metode Bruto yaitu Potongan penjualan dicatat saat
uang diterima
2. Metode Neto yaitu Potongan penjualan yang tidak
dimanfaatkan oleh pembeli dicatat pada saat pembeli
melakukan pelunasan.
Misalnya:
Barang dijual seharga Rp1.000.000 dengan syarat 2/10, n/
30
Transaksi Metode Bruto Metode Neto Penjualan Piutang 1.000.000
Penjualan 1.000.000
Piutang 1.000.000 Penjualan
1.000.000 Pelunasan dalam
jangka waktu potongan
Kas 980.000 Pot. Penj 20.000 Piutang 1.000.000
Kas 980.000 Piutang 980.000
Pelunasan melewati jangka waktu
potongan
Kas 1.000.000 Piutang
1.000.000
Kas 1.000.000 Piutang
980.000
Retur Penjualan
Dibuatkan akun Cadangan Retur Penjualan
Akun Cadangan Retur Penjualan akan mengurangi
Piutang
Contoh:
PT Tunjungan tahun 2014 menjual barang sebesar
Rp100.000.000. Pembeli diberi hak untuk mengembalikan
barang paling lambat 30 hari sejak tanggal beli.
Dari jumlah Rp100.000.000, 10 persen merupakan
penjualan di Bulan Desember 2014. Atas dasar
pengalaman tahun lalu bahwa sebesar 10% dari penjualan
dikembalikan oleh pembeli.
Barang yang dikembalikan dapat dijual kembali sebesar
75% dari harga jualnya semula.
Potongan Penjualan
Transaksi Jurnal 2014
Mencatat Penjualan Piutang 100.000.000 Penjualan 100.000.000 HPP 80.000.000
Persediaan 80.000.000 31-12-2014
Penyesuaian
Penjualan dg Hak Retur =
10% x Rp100 juta = Rp10 juta
Taksiran Retur
10% x Rp10 juta = Rp1 juta
HPP
80% x Rp1 juta = Rp800.000
Harga Jual Kembali
75% x Rp1 juta = Rp75 juta
Retur Penjualan Cad. Retur Penj.
Wesel berbunga & tidak berbunga
Defnisi
Defnisi
Wesel adalah janji tertulis seseorang atau perusahaan untuk membayar sejumlah uang pada tangggal tertentu kepada orang atau perusahaan lain yang tercantum
dalam wesel tersebut.
Wesel adalah bentuk lain dari piutang.
Wesel tagih adalah tagihan yang akan diterima pada
tanggal jatuh tempo yang dinyatakan dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh pihak yang berutang.
Wesel bayar adalah suatu kewajiban untuk membayar
sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang dinyatakan dalam sebuah surat yang ditandatangani pihak yang
Wesel berbunga & tidak berbunga
Persyaratan
menghitung bunga
wesel
Persyaratan
menghitung bunga
wesel
1. Satu tahun dihitung 360 hari
2. Jumlah hari dalam bulan dihitung sesuai dengan jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan
Wesel berbunga & tidak berbunga
Wesel tidak
berbunga
Wesel tidak
berbunga
Wesel tidak berbunga (discount on notes receivable) >> Wesel yang tidak dibebani bunga, sehingga pada
tanggal jatuh tempo, debitor hanya membayar jumlah nominal wesel kepada pemegangnya.
Contoh :
Tanggal 1 Maret 2016 Mr X menarik wesel sejumlah
Rp25.000.000 kepada CV NSC yang jatuh temponya tanggal 1 Juli 2016. Pada tanggal 4 Maret 2016 wesel tersebut
didiskontokan ke BNI dengan bunga diskonto 18%/tahun dan dipotong biaya administrasi Rp5.000
Pertanyaan :
a. Jumlah yang harus dibayar CV NSC pada tanggal jatuh tempo?
Wesel berbunga & tidak berbunga
Jawab :
a. Jumlah yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo Rp25.000.000
b. Nilai tunai = Nilai nominal – diskonto – biaya administrasi
Hari diskonto : 4 Maret 2016 sd 1 Juli 2016 Maret = 28 hari
April = 30 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari Jumlah = 119 hari
Diskonto = 25.000.000 x 18% x 119/360 = Rp1.487.500 Jadi nilai tunai wesel =
25.000.000 – 1.487.500 – 5.000 = 23.507.500
Wesel tidak
berbunga
Wesel berbunga & tidak berbunga
Wesel berbunga
Wesel berbunga
Wesel berbunga (interest bearing notes)
>> Wesel yang disertai beban bunga, sehingga pada
tanggal jatuh tempo, debitor harus membayar jumlah nominal wesel ditambah bunga wesel.
Contoh :
Tanggal 3 Maret 2016 Mr Y menarik wesel sejumlah Rp30.000.000 kepada CV Poltek yang jatuh temponya tanggal 1 Juli 2016. Pada tanggal 2 April 2016 wesel tersebut didiskontokan ke BNI dengan bunga diskonto 18%/tahun.
Pertanyaan :
a. Jumlah yang harus dibayar CV Poltek pada tanggal jatuh tempo?
Wesel berbunga & tidak berbunga
Jawab :
a. Nilai nominal wesel Rp30.000.000
Hari bunga 3 Maret s/d 1 Juli 2016 = 120 hari Bunga = Rp 30.000.000 x 20% x 120/360 = Rp2.000.000
Nilai wesel tanggal 1 Juli 2016 = 30.000.000 + 2.000.000
= Rp32.000.000
b. Nilai tunai = Nilai nominal – diskonto – biaya administrasi
April = 29 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari Jumlah = 90 hari
Diskonto = 32.000.000 x 18% x 90/360 = Rp1.440.000 Jadi nilai tunai wesel tgl 2 April 2016 =
32.000.000 – 1.440.000 = Rp30.560.000
Wesel berbunga
Penyajian dalam Laporan Keuangan
Penyajian dalam Laporan Keuangan:
Piutang usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan
dapat tertagih dalam satu tahun, diklasifkasikan sebagai aktiva lancar.
Kadang-kadang seluruh piutang usaha diklasifkasikan sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian, jika jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Piutang yang diperkuat dengan promes disebut wesel.
Piutang usaha, wesel tagih dan piutang lain-lain harus disajikan secara terpisah dengan identifkasi yang jelas.
Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat
Defnisi, Klasifkasi, Penyajian
Penyajian dalam Laporan Keuangan
Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus disajikan dalam kelompok kewajiban.
Jumlah piutang yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan
penjualan piutang yang disertai perjanjian untuk dibeli kembali (sale of accounts receivable/notes receivable discounted with recourse) kepada suatu lembaga