• Tidak ada hasil yang ditemukan

Error atau Residual Sum of Squares

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Error atau Residual Sum of Squares"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIKA INDUSTRI 2

TIN 4004

Pertemuan 10

Outline:

Multiple Linear Regression and Correlation

Non Linear Regression

Referensi:

Montgomery, D.C., Runger, G.C.,

Applied Statistic

and Probability for Engineers

, 5

th

Ed. John Wiley &

Sons, Inc., 2011.

Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.L., Ye, K.,

Probability & Statistics for Engineers & Scientists

, 9

th

Ed. Prentice Hall, 2012.

Multiple Linear Regression

Terdiri atas lebih dari satu independent

variable

Metode yang digunakan untuk estimasi

koefisien:

Least square estimation (metode kuadarat

terkecil)

Normal equation (Persamaan Normal)

Matrix approach (Sistem Matriks)

Multiple Linear Regression

Terdiri atas lebih dari satu independent

variable

Metode yang digunakan untuk estimasi

koefisien:

Least square estimation (metode kuadarat

terkecil)

Normal equation (Persamaan Normal)

Matrix approach (Sistem Matriks)

Multiple Linear Regression

Multiple Linear Regression

Estimator of Variance

Residual:

the difference between the observation

𝑦

𝑖

dengan

nilai

𝑦

𝑖
(2)

Multiple Linear Regression

Estimator of Variance

Residual:

Contoh soal:

Multiple Linear Regression

Estimator of Variance

Variance Estimator

Error atau

Residual Sum of Squares

Multiple Linear Regression

Estimator of Variance

Variance Estimator

Contoh soal:

𝜎

2

= 𝑠

2

=? ? ? ?

Interval Keyakinan Bagi penduga

B

1

dan B

2

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 10

Pengujian menggunakan distribusi t dengan derajat bebas (db) = n –m, Dengan contoh soal sebelumnya, dgn ∝=5%, db = n –m = n –k -1 = 10 –2 - 1 = 7, maka:

Interval keyakinan bagi penduga B1adalah

b1–t(α/2, n-k-1).Sb1< B1< b1+ t(α/2, n-k-1).Sb1

0,564 –(2,365)(0,303) < B1< 0,564 + (2,365)(0,303)

-0,153 < B1< 1,281

Interval keyakinan bagi penduga B2 adalah

b2–t(α/2, n-k-1).Sb2 < B2< b2+ t(α/2, n-k-1).Sb2

1,099 –(2,365)(0,313) < B2< 1,099 –(2,365)(0,313)

0,359 < B2< 1,839

Pengujian Parameter Koefisien

Regresi Berganda

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 11

Bertujuan untuk menentukan apakah ada sebuah hubungan linear antar variabel tidak bebas Y dengan variabel bebas X1, X2,… ,Xk.

Ada 2 bentuk pengujian hipotesis bagi koefisien regresi berganda: 1. Pengujian hipotesis serentak

2. Pengujian hipotesis individual

Pengujian Hipotesis Serentak

Merupakan pengujian hipotesis koefisien regresi berganda dengan B1dan

B2serentak atau secara bersama-sama mempengaruhi Y.

Pengujian Hipotesis individual

Merupakan pengujian hipotesis koefisien regresi berganda dengan hanya satu B (B1atau B2) yang mempengaruhi Y.

Pengujian Hipotesis Serentak

Langkah-langkah pengujian:

1. Menentukan formulasi hipotesis

»

H

0

: B

1

= B

2

= 0 (X

1

dan X

2

tidak mempengaruhi Y)

»

H

1

: B

1

B

2

0 (X

1

dan X

2

mempengaruhi Y atau

paling tidak ada X yang mempengaruhi Y

2. Menentukan taraf nyata (

) dan nilai F tabel

»

Taraf (

) dan nilai F tabel ditentukan dengan derajat bebas

1 = k dan

2 = n - k -1

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 12

(3)

Pengujian Hipotesis Serentak - lanjutan

Langkah-langkah pengujian:

3. Menentukan kriteria pengujian

H

0

diterima jika F

0

≤ F

(

1

)(

2

)

H

0

ditolak jika F

0

> F

(

1

)(

2

)

4. Menentukan nilai uji statistik dengan tabel ANOVA

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 13 Sumber Variasi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Regresi (X1, X2) Error

JKR

JKE k

n –k - 1 JKR

k

JKE n - k -1

RKR RKE

Total JKT n - 1

Pengujian Hipotesis Serentak - lanjutan

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 14

-=

=

y

2

Y

2

n

Y

2

JKT

JKR

b

1

x

1

y

b

2

x

2

y

(

-

)

+

(

-

)

=

b

X

Y

n

X

Y

b

X

Y

n

X

Y

JKR

1 1 1 2 2 2

JKE = JKT - JKR

Selain menggunakan tabel ANOVA di atas, nilai Fo dapat pula ditentukan dengan

menggunakan rumus:

) 3 ( 1 2 0    n KPB KPB F Dimana:

KPB = (R2) = koefisien penentu atau koefisien determinasi berganda

n = jumlah sampel

atau

Pengujian Hipotesis Serentak - lanjutan

KPB = (R

2

) = koefisien penentu atau koefisien

determinasi berganda

5. Membuat kesimpulan

Menyimpulkan apakah H

0

diterima atau ditolak

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 15

𝑅

2

=

𝑏

1

𝑥

1

𝑦

+

𝑏

2

𝑥

2

𝑦

𝑦

2

Pengujian Hipotesis Individual

Langkah-langkah pengujian:

1. Menentukan formulasi hipotesis

H

0

: B

i

= 0 (tidak ada pengaruh X

i

terhadap Y)

H

1

: B

i

> 0 (ada pengaruh positif X

i

terhadap Y)

B

i

< 0 (ada pengaruh negatif X

i

terhadap Y)

B

i

≠ 0 (ada pengaruh X

i

terhadap Y)

2. Menentukan taraf nyata (

) dan nilai t tabel

db = n

k

1

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 16

Pengujian Hipotesis Individual - lanjutan

Langkah-langkah pengujian:

3. Menentukan kriteria pengujian

H

0

diterima jika t

0

≥ t

(n-m)

H

0

ditolak jika t

0

< t

(n-m)

4. Menentukan nilai uji statistik

5. Membuat kesimpulan

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 17

Latihan

Coba uji secara 2 arah parameter B1 dan B2

dengan menggunakan taraf nyata sebesar

=

0,05 dari soal di atas secara individual maupun

serentak!

SI 2 - Regresi & Korelasi

(4)

Jawab (pengujian individual)

1. Menentukan formulasi hipotesis

H0: B1 = 0 (tidak ada pengaruh X1terhadap Y)

H1: B1≠ 0 (ada pengaruh X1terhadap Y)

Dan

H0: B2 = 0 (tidak ada pengaruh X2terhadap Y)

H1: B2≠ 0 (ada pengaruh X2terhadap Y)

2. Menentukan taraf nyata () dan nilai t tabel

∝= 0,05

derajat bebas = 10 –3 =7 t (0,025;7)= 2,365

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 19

Jawab (pengujian individual)- lanjutan

3. Menentukan kriteria pengujian

H0diterima jika ti< t (0,025;7)= 2,365 dan ti> t (0,025;7)= - 2,365

H0ditolak jika ti> t (0,025;7)= 2,365 dan ti< t (0,025;7)= - 2,365

4. Menentukan nilai uji statistik

Untuk uji B

1

Untuk uji B

2

SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 20

Jawab (pengujian individual)- lanjutan

5. Kesimpulan

Karena t1

1,859 < 2,365

Maka terima hipotesis

H

0

: B

1

= 0

Karena t2

3,511 > 2,365 Maka tolak

H

o

: B

2

= 0

Berarti:

tidak ada hubungan linier antara variabel

X

1dgn Y ada hubungan linier antara variabel

X

2dgn Y SI 2 - Regresi & Korelasi

Berganda 21

Multiple Linear Regression

Correlation

Multiple Linear Regression

Correlation

Coefficient of multiple determination

𝑅

2

Adjoint

𝑅

2

Multiple Linear Regression

Multicollinearity

strong dependencies among regressor

variables

𝑥

𝑗

The estimates of the regression coefficients are

very imprecise and affects the stability of the

regression coefficients.

To detect:

Variance inflation factors > 1

(5)

Multiple Linear Regression

Uji Hipotesa

Uji Koefisien Subset

Test the siginificance of a set of variables. Test

contribution of new variables.

Menggunakan uji F

Partial F-test

Area Penolakan:

𝒇 > 𝒇

𝜶(𝒗𝟏=𝒓,𝒗𝟐=𝒏−𝒑)

𝒇 =

𝑺𝑺

𝑹

(𝜷

𝒋

|𝜷

𝟎

, 𝜷

𝑺𝑺

𝟏

, … , 𝜷

𝒋−𝟏

, 𝜷

𝒋+𝟏

, … , 𝜷

𝒌

)/𝒓

𝑬

/(𝒏 − 𝒑)

=

(𝑺𝑺𝑹

𝜷

𝟏

, 𝜷

𝟐

, … , 𝜷

𝒌𝒔𝟐

𝜷

𝟎 −𝑺𝑺𝑹

𝜷

𝒋

𝜷

𝟎 )/𝒓

Multiple Linear Regression

Uji Hipotesa

Uji Koefisien Subset

Contoh:

Kasus Wire Bond Strength

𝒇 =

𝟑𝟑. 𝟐/𝟐

𝟒. 𝟏 = 𝟒. 𝟎𝟓

NOTE:

partial

F

-test to a single variable =

t

-test

General Linear Model (GLM)

GLM is the mathematical framework used in

many common statistical analysis, including

multiple regression and ANOVA

ANOVA is typically prsented as distinct from

multiple regression but it IS a multiple regression

Characteristics of GLM

Linear

, pairs of variables are assumed to have

linear relations

Additive

, if one set of variables predict

another variable, the effect are thought to be

additive

BUT! This does not preclude testing non-linear

or non additive effects (by doing some

transformations)

Analysis of Variance (ANOVA)

Appropriate when the predictors (independent

variables) are all categorical and the outcome

(dependent variable) is continous

Most common application is to analyze data from

randomized experiments

More specifically, randomized experiments that

generate more than 2 means

If only 2 means thes use:

(6)

NONLINEAR REGRESSION

Nonlinear Regression

Beberapa Jenis Nonlinear Regression:

Polynomial Regression Models

Bersifat curvilinear

Logistic Regression

For non normal distribution data, binary

responses

TUGAS KELOMPOK

Cari kasus permasalahan yang diselesaikan

dengan:

Multiple Linear Regression

Non Linear Regression

Selesaikan dengan menggunakan software

statistik

Interpretasikan hasil output software tersebut

Catatan:

Kasus yang digunakan tidak boleh sama antar

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis dengan menggunakan Metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linear berganda, pengujian koefisien determinasi

Hasil penelitian diperoleh regresi berganda berganda Y = 10,827 + 0,0026X1+ 0,0100X2 + 0,0027X3 +  dan hasil pengujian hipotesis uji F (simultan) menunjukkan bahwa ada

Pengujian hipotesis dengan menggunakan Metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linear berganda, pengujian koefisien determinasi

Metodologi - Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan software SPSS meliputi uji F, uji t dan koefisien determinasi

Tabel 4. Rangkuman Hasil Regresi Hipotesis Ketiga Keterangan Koefisien Regresi t Hitung Sig.. dibagi 2 karena merupakan pengujian satu arah) yang berarti lebih besar dari

melakukan pengujian hipotesis mengenai satu para meter regresi, semua parameter regresi dan beberapa parameter regresi pada analisis regresi linier berganda.. 6 menemukan

Analisis ini digunakan untuk pengujian hipotesis dengan rumus matematis untuk uji hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yakni sebagai berikut: Y= α +

Rencana pengujian hipotesis dengan cara uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis koefisien korelasi dan determinasi serta uji parsial uji T dan uji simultan uji F