• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontrak Kuliah Kon HAM 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kontrak Kuliah Kon HAM 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Konstitusi Dan Hak Asasi Manusia Kode Mata Kuliah : HKT612301 & HKT203/2sks Semester : Ganjil 2016/2017

SKS : 2 SKS

Program Studi : Ilmu Hukum

Dosen Pengampu : Yulia Neta, S.H., M.Si., M.H. Ade Arif Firmansyah, S.H., M.H.

A.Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah ini wajib ditempuh pada semester ketiga dengan bobot 2 SKS. Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan perspektif teori dan konsep tentang konstitusi dan hak asasi manusia. Secara menyeluruh materi perkuliahan meliputi: Kedaulatan, Negara Hukum, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Materi Muatan Konstitusi, Perubahan Konstitusi, Pengujian konstitusional, Penafsiran Konstitusi, Hak Asasi Manusia, Sejarah Perkembangan HAM, Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi, Hak Asasi Manusia Perspektif Anak dan Perempuan, Pelanggaran Hak Asasi Manusia, dan Pengadilan HAM di Indonesia.

B.Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan mata kuliah ini dituangkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan ke dalam Bahan Kajian

No Capaian Pembelajaran

Perkuliahan Bahan Kajian

1 Pengenalan terhadap mata kuliah Jumlah Pertemuan: 1 X a. Kontrak perkuliahan;

b. menjelaskan objek studi mata kuliah.

2 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pengertian

b. Teori Kedaulatan Tuhan c. Teori Kedaulatan Raja d. Teori Kedaulatan Negara e. Teori Kedaulatan Rakyat f. Teori Kedaulatan Hukum g. Konstitusi, Hukum, dan

Kedaulatan Rakyat

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Pengertian

b. Teori Kedaulatan Tuhan c. Teori Kedaulatan Raja d. Teori Kedaulatan Negara e. Teori Kedaulatan Rakyat f. Teori Kedaulatan Hukum

(2)

3 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pengertian

b. Unsur-Unsur Negara Hukum c. Klasifikasi Negara Hukum d. Negara Hukum Indonesia

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Pengertian

b. Unsur-Unsur Negara Hukum c. Klasifikasi Negara Hukum d. Negara Hukum Indonesia

4 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pengertian dan Klasifikasi Konstitusi

b. Dua Dimensi

Konstitusionalisme c. Legitimasi Konstitusi

Jumlah Pertemuan: 1 X

a. Pengertian dan Klasifikasi Konstitusi b. Dua Dimensi Konstitusionalisme c. Legitimasi Konstitusi

5 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pembukaan b. Isi Konstitusi

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Pembukaan b. Isi Konstitusi

6 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pengertian

b. Mekanisme Perubahan Konstitusi

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Pengertian

b. Mekanisme Perubahan Konstitusi

7 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Redefinisi Pengujian Konstitusional

b. Legitimasi Pengujian Konstitusional

c. Tipologi Constitutional Reviewdan Judicial Review

Jumlah Pertemuan: 1 X

a. Redefinisi Pengujian Konstitusional b. Legitimasi Pengujian Konstitusional c. Tipologi Constitutional Reviewdan

Judicial Review

8 UJIAN TENGAH SEMESTER

9 Setelah mempelajari bab ini diharapkan kepada mahasiswa

(3)

untuk memahami dan mengetahui tentang:

a. Pengertian Umum

b. Dua Kutub Tradisi Penafsiran Konstitusi

c. Moral Reading Ronald Dworkin

b. Dua Kutub Tradisi Penafsiran Konstitusi

c. Moral Reading Ronald Dworkin

10 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Istilah dan Pengertian Hak Asasi Manusia

b. Konsep Dasar HAM

Jumlah Pertemuan: 1 X

a. Istilah dan Pengertian Hak Asasi Manusia

b. Konsep Dasar HAM

11 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Piagam HAM dari Masa ke Masa

b. Pengaturan, Pengakuan. dan Perlindungan HAM

Jumlah Pertemuan: 1 X

a. Piagam HAM dari Masa ke Masa b. Pengaturan, Pengakuan. dan

Perlindungan HAM

12 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Perkembangan HAM di Indonesia

b. Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia

Jumlah Pertemuan: 2 X

a. Perkembangan HAM di Indonesia b. Perkembangan Pemikiran HAM di

Indonesia

13 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

Jumlah Pertemuan: 1 X

(4)

14 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Pendahuluan b. Perlindungan Anak

c. Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan

d. Upaya pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap anak dan Perempuan

e. Gender dalam HAM

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Pendahuluan b. Perlindungan Anak

c. Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan

d. Upaya pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap anak dan Perempuan e. Gender dalam HAM

15 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

a. Problem Definisi HAM b. Lembaga Perlindungan HAM c. Pengadilan HAM di

Indonesia

d. Sistem Pengadilan HAM Bagi Pelaku Pelanggaran HAM Berat

e. Hukum Acara Pengadilan HAM

f. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

Jumlah Pertemuan: 1 X a. Problem Definisi HAM b. Lembaga Perlindungan HAM c. Pengadilan HAM di Indonesia

d. Sistem Pengadilan HAM Bagi Pelaku Pelanggaran HAM Berat

e. Hukum Acara Pengadilan HAM f. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

16 UJIAN AKHIR SEMESTER

C.Tugas dan Kewajiban Dosen dan Mahasiswa 1. Kehadiran:

Dosen wajib melaksanakan perkuliahan tatap muka dan Mahasiswa wajib hadir mengikuti perkuliahan tatap muka di kelas yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Lampung.

2. Tugas:

Dosen bertugas sebagai fasilitator dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dan mahasiswa wajib melaksanakan penugasan yang diberikan dosen sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Lampung. Toleransi keterlambatan untuk dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah 15 menit.

3. Kejujuran:

(5)

4. Lain-Lain:

 Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa menjaga kebersihan ruangan;  Selama perkuliahan berpakaian rapih, tidak memakai sandal, topi, kaos

oblong dan celana robek. .

 Gadget (smartphone, handphone,tablet, dsb) dimatikan selama perkuliahan;  Selama perkuliahan dilarang merokok, mabuk, dan membawa senjata tajam.  Keterlambatan kehadiran maksimal 15 menit.

 Tingkat kehadiran minimal 80% dihitung dari jumlah kehadiran dosen.  Tugas mandiri atau kelompok merupakan hasil mandiri atau kelompok

bukan plagiat baik sebagian atau seluruhnya. Tugas mahasiswa baik mandiri ataupun kelompok yang dibuat secara plagiat sebagian atau seluruhnya dinyatakan tidak lulus (E).

 Tugas dikumpulkan sesuai kesepakatan dengan tim pengajar kelas, bila tidak dikumpul atau terlambat mengumpulkan tugas maka nilai akhir dinyatakan tidak lulus (E).

 Pada saat kuliah tidak diperkenankan mengobrol/ bercengkrama dengan teman.

 Pada saat Kuis, UTS, dan UAS mahasiswa tidak diperkenankan mencontek, memberi contekan maupun bekerja sama. Setiap mahasiswa yang tertangkap tangan melakukan kerja sama/mencontek dalam menjawab soal UTS atau UAS dinyatakan tidak lulus (E).

 Komplain/keberatan terhadap kesalahan hitung dilakukan selama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pengumuman nilai.

 Komplain/keberatan terhadap nilai akhir dilakukan terhadap kesalahan hitung dan bukan untuk menaikan ke nilai yang lebih tinggi.

 Komplain/keberatan dilakukan langsung oleh mahasiswa tidak melalui pihak ketiga (orang tua, paman, teman, atau dosen lain, dsb);

 Setiap mahasiswa yang melakukan keberatan/komplain dan/atau meminta untuk mengkatrol/menaikan nilai akhir melalui pihak ketiga (orang tua, paman, teman, atau dosen lain, dll) nilai akhir dinyatakan tidak lulus (E).

D.Sistem Penilaian

Penilaian ditentukan dari hasil:

1. Kehadiran : Menjadi syarat mengikuti UAS, minimal hadir 80%. 2. UTS : 20%

3. UAS : 30% 4. Tugas : 25% 5. Partisipasi : 15% 6. Kuis : 10%

Tabel 2. Konversi Nilai

(6)

E.Buku Referensi

Asshiddiqie, Jimly, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). ---, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta:

Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah konstitusi, 2006).

---, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia: Pasca Reformasi, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2008).

---, Redenominasi Konstitusional Mata Uang Rupiah, Ceramah Jimly Asshiddiqie pada Diskusi Internal Pimpinan Bank Indonesia, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2009.

---, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Kompas Penerbit buku, 2010) Asplund, Knut D., Suparman Marzuki, Eko Riyadi (editor), Hukum Hak Asasi

Manusia, (Yogyakarta: PUSHAM UII, 2008).

Azhary, Muhammad Tahir et. Al., Piagam Madinah sebagai Konstitusi Negara Madinah dalam Beberapa Aspek Hukum Tata Negara, Hukum Pidana dan Hukum Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012).

Azhary, Muhammad Tahir, Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, (Jakarta: Prenada Media, 2003).

Bankowski, Zenon, D. Neil MacCo rmick, Roberts S. Summers & Jerzy Wroblewski, On Method and Methodology, in: MacCormick & Summers, 1991.

Bickel, Alexander M, The Least Dangerous Branch: The Supreme Court at the Bar of Politics. (New Haven: Yale UP, 1986).

Bodenheimer, Edgar, Jurisprudence: The method and philosophy of law, (Cambridge: Harvard University Press, 1962).

Brugger, Winfried, Legal Interpretation, Schools of Jurisprudence, and Antropology: Some Remarks from a German Point of View, The American Journal of Comparative Law, Vol. 42, No.2 (Spring, 1994).

Budiardjo, Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 1991).

Carothers, Thomas, Rule of law Revival, Foreign Affairs 77, no. 2 (March/April 1998).

Chemerinsky, Erwin, Interpreting The Constitution, (Praeger Publishers, 1987). Davis, Kevin E. dan Michael J. Trebilcock, The Relationship Between Law

And Development: Optimists Versus Skeptics, Law & Economics Research Paper Series Working Paper No. 08-24, May 2008, New York University School Of Law.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002).

Fadjar, A. Mukhtie, Tipe Negara Hukum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005).

Gibson, James L., Gregory A. Caldeira, and Vanessa A. Baird, On the Legitimacy of National High Courts, American Political Science Review 92(2): 343-358 (1998).

(7)

Griffin, Stephen M., Constitutionalism in the United States: From Theory to Politics, Oxford Journal of Legal Studies, Vol. 10, No. 2 (Summer, 1990). Habermas, Jurgen, Judiciary and Legislature: On the Role and Legitimacy of

Constitutional Adjudication, chapter 6 in Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy, translated by William Rehg. (Cambridge: MIT Press, 1996).

Hadjon, Philipus M., Perlindungan Hukum bagi Rakyat di Indonesia, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1987).

Hamidi, Jazim, Hukum Perbandingan Konstitusi. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009). Hamzah, Fahri, Negara Pasar dan Rakyat, (Faham Indonesia, 2010).

Harman, Benny K., Mempertimbangkan Mahkamah Konstitusi: Sejarah Pemikiran Pengujian UU Terhadap UUD, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2013).

Jackson, Vicki, dan Mark Tushnet eds, Comparative Constitutional Law, (Foundation Press, 2005).

Kahn, Paul W., Interpretation and Authority in State Constitutionalism, Harvard Law Review, Vol. 106, No. 5 (Mar., 1993).

Kelsen, Hans, Teori Umum tentang Hukum dan Negara, (Bandung: Penerbit Nusamedia, 2009).

---, The General Theory of Law and State, (New York: Russel and Russel).

Kraynak, Robert P., Tocqueville’s Constitutionalism, The American Political Science Review, Vol. 81, No. 4 (Dec., 1987).

Koesnardi, Moh., dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, (Jakarta: Perintis Press, 1985)

Kusnardi, Moh. dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, Ctk Ketujuh, (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara FH UI dan CV Sinar Bakti, 1988).

---, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara FH UI, 1998).

Linz, Juan J. & Alfred Stepan, Toward Consolidated Democracies, 7 J.Democracy 14, (1996).

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010). Majelis Permusyawaratan Rakyat, Buku I, Naskah Akademik Kajian

Komprehensif Komisi Konstitusi tentang Perubahan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, (Jakarta: 2004).

Manan, Bagir, Lembaga Kepresidenan, (Yogyakarta: FH UII Press, 2003).

Manan, Bagir, Pemikiran Negara Berkonstitusi di Indonesia, Makalah disampaikan pada Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum Se-Indonesia, FH Unpad, Bandung. 6 April 1999.

Mas’udi, Masdar Farid, Syarah Konstitusi: UUD 1945 dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Pustaka Alvabet).

McCloskey, Robert G, The American Supreme Court, 2nd ed., (Chicago: University of Chicago Press, 1994).

(8)

Norman Dorsen et al, Comparative Constitutionalism Case and Materials, Thomson and West, 2003.

Orgad, Liav, The Preambule in Constitutional Interpretation, (International Journal of Constitutional Law 8, Oxford University, 2010).

Perry, Michael J., The Constitution in the Courts: Law or Politics, (Oxford, 1994), Prodjodikoro, Wirjono, Azas-Azas Hukum Tata Negara di Indonesia, (Jakarta:

Penerbit Dian Rakjat, 1983)

Pusat Penelitian dan Pengkajian Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Mekanisme Impeachment dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2005). Rahardjo, Satjipto, Mendudukan Undang-Undang Dasar, Suatu Pembahasan dari

Optik Ilmu Hukum Umum, (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2007). Rosenfeld, Michel, The Rule of law and the Legitimacy of Constitutional

Democracy, 74 S. Cal Law Review, 2001.

Rudy, Indonesian Constitutional court in Comparative Perspective: Characteristic of Institution and Adjudication Practice, (Kobe University Dissertation, 2012). Sabine, George H., A History of Political Theory, Third Edition, (New

York-Chicago-San Fransisco-Toronto-London; Holt, Rinehart and Winston, 1961). Schmitt, Carl, Political Theology, trans. George Schwab (Cambridge: MIT Press,

1985).

Simanjuntak, Augustinus, Refleksi 60 Tahun UUD 1945, Harian Surabaya Post, 12 Agustus 2005.

Soehino. Ilmu Negara. (Liberty, Yogyakarta, 2000).

Soemantri, Sri, Hak Menguji Material di Indonesia, (Bandung: Penerbit Alumni, 1986).

---, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Edisi Kedua Cetakan Kesatu (Bandung : Alumni Bandung, 2006).

Sukardja, Ahmad, Piagam Madinah & Undang-Undang Dasar NRI 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

Suleman, Zulfikri. Demokrasi untuk Indonesia: Pemikiran Politik Bung Hatta, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010)

Bandar Lampung, September 2016

Mahasiswa Dosen PJ Mata Kuliah

--- Dr. Budiyono, S.H., M.H.

Gambar

Tabel 1. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran  Perkuliahan ke dalam Bahan Kajian
Tabel 2. Konversi Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Pemain dalam permainan Massively Multiplayer Online Role Playing Game akan dihadapkan dengan beberapa misi atau tantangan bisa berupa bertempur atau membunuh karakter pemain

Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan,

Dari data biologi dan bioreproduksi Oithona yang diamati, meliputi jumlah telur yang dihasilkan dari setiap individu betina, daya tetas telur, jumlah nauplii yang

Pada periode September 2015 – Maret 2016 terjadi peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin sebesar 14,18 ribu jiwa dengan perubahan 0,38 persen point..

DePorter dan Hernacki (2002) menyatakan bahwa gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari bagaimana cara menyerap informasi dengan mudah dan mengatur,

Ketidakmampuan penerjemah mencari padanan kata yang se- suai disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata (vocabulary mastery ) yang diwujudkan dengan dengan 2 cara, yaitu

Adalah sukar untuk mengadakan penilaian tentang hasil jang telah tertjapai jang meliputi tahun-tahun 1956, 1957 dan 1958, karena target rentjana

Suatu kisah dapat dikatakan berkaitan dengan pendidikan apabila dalam proses interaksi yang ada pada kisah tersebut terdapat: tujuan pendidikan, pendidik, anak didik,