• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERFORMANCE MEASUREMENT

(Pengukuran Kinerja)

Supply Chain Management

Ir. Dicky Gumilang, MSc.

Universitas Esa Unggul

(2)

Objektif Pembelajaran

(Learning Objectives)

Mahasiswa bisa:

– Menjelaskan mengapa perusahaan perlu mengukur dan menilai kinerja.

– Mendiskusikan manfaat ukuran kinerja secara keuangan dan non-keuangan.

– Menyebutkan ukuran kinerja tradisional dan kelas dunia.

– Menjelaskan cara kerja balanced scorecard (BSC) dan model SCOR.

(3)

Outline

Viewing the Supply Chain (SC) as a Competitive Weapon

Understanding End Customers Understanding SC Partner

Requirements

Adjusting SC Member Capabilities

Traditional Performance Measures Use of Organization Costs,

Revenue, & Profitability Measures

Use of Performance Standards & Variances

Use of Firm-Wide Productivity & Utilization Measures

World-Class Performance Measurement Systems Developing World-Class Performance Measures

SC Performance Measurement Systems

Specific Chain Performance Measures

The Balanced Scorecard

(4)

Pendahuluan

“You can’t improve what you can’t measure”

– Perusahaan menerapkan pengukuran kinerja karena ingin mencapai posisi kepemimpinan dan menangani perubahan besar dengan sukses. – Pengukuran kinerja bervariasi dari satu

perusahaan ke perusahaan lainnya.

– Status kelas dunia memerlukan biaya awal yang tinggi.

– Menambahkan beberapa tingkat (tier) pelanggan dan pembeli menambah kompleksitas

(5)

Memandang Rantai Pasok sebagai alat

kompetisi

Memahami pelanggan akhir- Rantai pasok perlu melihat setiap segmen pasar yang dilayani dan menentukan kebutuhan pelanggan.

– Variasi produk yang dibutuhkan

– Jumlah dan frekwensi pengiriman yang dibutuhkan – Tingkat layanan yang diinginkan

– Mutu produk yang diinginkan – Harga produk

Memahami kebutuhan mitra rantai pasok- Strategi rantai pasok harus memperhatikan potensi “trade-offs” diantara:

(6)

Menyesuaikan kemampuan anggota rantai pasok

– Anggota rantai pasok melakukan audit kemampuan yang dimiliki dan kemampuan mitra untuk menentukan apakah mereka

konsisten dalam melayani pelanggan akhir dan rantai pasok. – Menyamakan kemampuan rantai pasok terhadap kebutuhan pelanggan akhir berarti perusahaan dan mitra harus secara

kontinu mengevaluasi kemampuan mereka disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

– Rantai pasok dengan kinerja terbaik lebih tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, lebih cepat mengantisipasi perubahan pasar, dan lebih baik dalam mengendalikan biaya.

(7)

Ukuran Kinerja Tradisional

Ukuran Kinerja secara Tradisional

– Laporan keuangan dan informasi

berdasar biaya secara tradisional tidak merefleksikan kinerja yang mendasari system yang produktif dari suatu

organisasi; informasi biaya dan

keuntungan bisa disembunyikan atau dimanipulasi.

– Keputusan yang dibuat hanya

berdasarkan harga saham sekarang tidak selalu menunjukkan perusahaan dengan kinerja yang baik.

– Ukuran kinerja keuangan, penting tetapi tidak cukup memotret kemampuan

(8)

Menggunakan Ukuran Biaya, Pendapatan, &

Profitability-Beberapa masalah dikaitkan dengan ukuran tersebut untuk mengukur kinerja, sebagai contoh:

– Efek durian runtuh (windfall profits) terjadi ketika harga tiba-tiba naik yang karena ada gangguan pasokan, yang

disebabkan kondisi lingkungan yang tidak bisa dikontrol.

Masalah lainnya adalah kesulitan untuk menghitung kontribusi biaya, pendapatan dan keuntungan bagi setiap unit bisnis.

Mengalokasikan biaya berdasarkan persentase jumlah jam tenaga kerja langsung menyebabkan para manager membuang waktu

berusaha mengurangi tenaga kerja langsung.

(9)

Menggunakan Standar dan Perbedaan (Variance) Kinerja

– Menetapkan standard untuk tujuan pembanding bisa menyebabkan masalah.

• Karyawan dan manager akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan

• Pekerjaan jelek (Shoddy work) • Membuat laporan (buku)

Performance variance- Perbedaan antara kinerja standard dengan kinerja aktual.

– Manager akan mendapat tekanan untuk mencari solusi atas perbedaan kinerja, yang bisa menghasilkan keputusan yang secara jangka panjang bukan perhatian dan fokus

perusahaan.

(10)

Menggunakan Ukuran Produktifitas dan Utilisasi perusahaan secara luas- memiliki masalah yang sama seperti menggunakan biaya, pendapatan, dan keuntungan.

– Keputusan yang diambil untuk meningkatkan produktifitas

dapat meningkatkan biaya perusahaan dan menurunkan mutu. – Kecenderungan untuk terus berproduksi dan menambah

inventory untuk menjaga mesin dan karyawan tetap kerja. – Sedikit waktu untuk pemeliharaan preventif dan pelatihan

untuk kinerja dan keuntungan yang lebih tinggi.

– Ukuran kinerja tradisional cenderung berorientasi jangka pendek.

(11)

Sistem Pengukuran Kinerja Kelas Dunia

Mengembangkan ukuran kinerja kelas dunia

– Identifikasi objektif strategis perusahaan.

– Mengembangkan pemahaman peran dan kemampuan yang dibutuhkan masing-masing fungsi.

– Identifikasi kecenderungan (trends) internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi perusahaan dan kinerjanya dalam

jangka panjang.

– Untuk setiap fungsi, susun ukuran kinerja yang menjelaskan kemampuan masing-masing area.

– Dokumentasikan ukuran kinerja saat ini dan identifikasi perubahan yang harus diterapkan.

– Pastikan kesesuaian dan fokus strategis dari ukuran kinerja yang akan digunakan.

– Terapkan sistem kinerja yang baru.

(12)
(13)

Sistem Pengukuran Kinerja Rantai Pasok

Sistem pengukuran kinerja harus:

– Menghubungkan mitra rantai pasok untuk mencapai terobosan kinerja untuk memuaskan pelanggan.

– Memetakan keseluruhan rantai pasok untuk menjamin semua anggota memberikan kontribusi pada strategi rantai pasok.

(14)

Ukuran Kinerja Rantai Pasok yang spesifik:

Total SCM costs: cost to process orders; purchase & manage inventories; & information systems.

SC cash-to-cash cycle time: Average # of days between paying for materials and getting paid by SC partners.

SC production flexibility: average time required to provide an unplanned 20 % increase in production.

SC delivery performance: average % of orders filled by requested delivery date.

SC perfect order fulfillment performance: average % of orders that arrive on time, complete, and damage free.

(15)

Balanced Scorecard

Balanced scorecard (BSC)

dikembangkan oleh Kaplan & Norton untuk menghubungkan (align) ukuran kinerja organisasi dengan rencana dan tujuan strategis. Framework BSC terdiri dari empat perspektif:

– Financial perspective

– Internal business process perspective

– Customer perspective

(16)
(17)
(18)

Supply Chain Operations Reference

(SCOR) Model

Dikembangkan oleh Dewan Supply-Chain untuk benchmark dan alat proses perbaikan. SCOR model mengelompokkan operasi rantai pasok dalam 5 katagori:

– Plan (Rencana)

– Source (Sumber bahan baku) – Make (Produksi)

(19)
(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Hukum Islam Terhadap Pemberian harta calon Suami Kepada Calon Istri Pascapertunangan di Desa Paka’an Dajah.. Sebagaimana dijelaskan di atas, Desa Paka’an Dajah

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelayakan multimedia interaktif berbasis blended learning yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan non

(2) Sesuai dengan Pasal 3 semua masalah-masalah yang berkaitan dengan sertifikat impor dan ekspor atau izin-izin dimana sertifikat-sertifikat atau izin-izin tersebut seperti

Meskipun pembelajaran baca tulis al-Quran sudah terjadwalkan, akan tetapi prosesnya mengikuti mood peserta didik bagus dan mau mengaji (belajar baca tulis

Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja penggilingan padi berdasarkan hasil analisis artikel terdiri dari umur, Lama kerja, masa

Penyakit belang pada tanaman lada pada awalnya diduga disebabkan oleh mikoplasma, namun hasil penelitian di beberapa negara menunjukka n bahwa penyakit ini disebabkan oleh dua

Menurut Turner, pendekatan Emerson telah bergerak melampaui teori pertukaran konvensional sebagaimana dirumuskan Homans dan Blau, menuju model pertukaran baru

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh latihan skipping terhadap hasil shooting menggunakan punggung kaki pada siswa putra yang