BAB IX
|1
BAB 9
ASPEK PEMBIAYAAN
9.1 Kapasitas Keuangan Daerah
9.1.1 Analisis Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah
Menganalisis pengembangan sumber pendapatan daerah memerlukan
data-data perekonomian daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Data-data-data
tersebut meliputi: data tentang Product Domestic Regional Bruto (PDRB); data
kependudukan menurut kelompok umur dan jenis kelamin, tingkat kepadatan
penduduk, dan kondisi penduduk menurut lapangan kerja; data laju inflasi; dan
data sumber pendapatan daerah.
Data-data tersebut perlu dianalisis untuk mendapatkan gambaran potensi
pengembangan sumber pendapatan daerah. Analisis pengembangan sumber
pendapatan daerah untuk mendorong pengembangan potensi pendapatan asli
daerah. Sementara pendapatan daerah dipengaruhi oleh besaran PDRB.
Analisis terhadap PDRB dapat dilakukan dengan menganalisa data
kependudukan yang meliputi: angakatan kerja produktif (15 – 64 tahun) dibandingkan dengan jumlah total penduduk, kepadatan penduduk, macam
sektor lapangan pekerjaan, dan laju inflasi yang terjadi di Kabupaten Jember.
Laju inflasi di Kabupaten Jember tidak dapat dipisahkan dengan kondisi
perekonomian nasional. Perekonomian nasional dalam kurun 5 (lima) tahun
menghadapi berbagai tantangan multi dimensional, yang juga diakibatkan oleh
tekanan perekonomian dunia. Tantangan perekonomian nasional tersebut antara
lain: lambannya pertumbuhan ekonomi, laju inflasi yang bergerak meninggi,
BAB IX
|2
PDRB merupakan indikator perekonomian daerah yang menggambarkan
kemampuan ekonomi daerah dalam bidang produksi. PDRB Kabupaten Jember
berdasarkan harga konstan dalam periode 1999 – 2004 dapat dilihat pada tabel 9.1.
Tabel 9. 1 Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember Tahun 1999 – 2004
(berdasarkan Harga Konstan Tahun 1993)
No .
Lapangan Usaha 1999 2000 2001 2002 2003 2004
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pertanian 881,730.3
2
a. Tanaman Bahan Panan 478,133.7
6
b. Tanaman Perkebunan 168,388.2
6
c. Peternakan dan Hasilnya 199,694.8
3
e. Perikanan 29,587.65 29,992.33 30,588.44 31,407.60 32,541.18 33,786.09
2 Pertambangan dan Galian 10,380.95 10,583.33 10,844.58 11,036.80 11,323.95 11,757.16
3 Industri Pengolahan 149,443.9
9
a. Makanan, Minuman & Tembakau
b. Tekstil & Pakaian Jadi 2789.98 2,871.52 2,952.64 3,086.92 3,291.08 3,416.98
c. Barang kayu & sejenisnya 9,046.74 9,211.13 9,418.76 9,929.35 10,680.77 11,089.38
d. Kertas & Bahan Cetakan 432.73 443.38 451.55 476.81 507.96 527.39
e. Pupuk, kimia & Barang dari karet
9,261.51 9,392.17 9,627.29 10,151.31 10,929.16 11,347.27
f. Semen & Barang galian no logam
8,225.48 8,365.86 8,540.79 9,037.24 9,438.82 9,799.92
g. Alat angkutan, mesin & peralatan
377.95 385.03 391.95 414.60 444.60 461.61
h. Barang lainnya 3,415.83 3,615.66 3,804.39 3,840.22 3,974.24 4,126.28
4 Listrik dan air minum 32,844.80 34,869.31 36,773.72 39,291.06 41,574.45 43,164.94
a. Listrik 30,971.90 32,877.03 34,637.44 37,059.74 39,245.60 40,747.00
b. Air minum 1,872.90 1,992.28 2,136.28 2,231.32 2,328.85 2,417.94
5 Bangunan 59,137.93 29,758.51 60,638.05 62,530.95 66,320.88 68,858.08
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
a. Perdagangan Besar & Eceran
c. Restoran 51,024.68 52,515.84 54,548.11 56,621.30 59,259.56 61,526.62
7 Pengangkutan & Komunikasi 146,077.5 4
a. Pengangkutan 132,176.5
8
9,190.97 9,359.57 9,572.95 9,989.89 10,680.77 11,089.38
b. Komunikasi 13,900.96 14,530.21 15,978.34 17,439.73 19,697.53 20,451.09
1. Pos dan Telekomunikasi 12,462.55 13,026.76 14,428.49 15,814.09 17,958.78 18,645.82
2. Jasa Penunjang Komunikasi
1,438.41 1,503.45 1,549.85 1,625.64 1,738.75 1,805.27
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahan
b. Lembaga Keuangan Non Bank
32,633.02 33,586.70 34,486.44 36,000.51 37,507.31 38,942.21
c. Sewa Bangunan 57,035.18 58,702.00 59,973.66 62,116.24 64,830.52 67,310.70
BAB IX
|3
9 Jasa-jasa 259,588.5
4
264,675.5 9
269,847.3 7
276,086.4 7
283,432.5 4
294,275.6 6
a. Pemeri. Umum & Pertahanan
176,532.1 0
179,691.8 8
182,969.0 1
186,558.6 3
190,765.6 7
198,063.6 8
b. Swasta 83,056.44 84,983.71 86,878.36 89,527.84 92,666.87 96,211.97
1. Jasa Sosial & Kemasyarakatan
35,333.13 35,865.72 36,309.59 37,367.78 38,748.82 40,231.21
2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
3,726.35 3,835.25 3,933.66 4,081.60 4,240.07 4,402.28
3. Jasa perorangan & Rumah Tangga
43,996.96 45,282.74 46,635.11 48,078.46 49,677.98 51,578.48
J U M L A H 2,136,985.
25
2,178,057. 36
2,285,212. 91
2,379,925. 29
2,482,648. 89
2,577,626. 16
Sumber : BPS Kabupaten Jember, 1999 – 2004
Berdasarkan data tersebut, kontribusi sektor pertanian masih dominan,
rata-rata di atas 40%, artinya pembangunan sektor pertanian ke depan menjadi sangat
penting. Pertumbuhan PDRB rata-rata 4,08% berdasarkan harga konstan dan atau
12,96% berdasarkan harga berlaku, artinya kondisi perekonomian secara nyata
mengalami pertumbuhan meskipun relatif kecil.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Jember mengalami peningkatan sejak
tahun 2001, sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk. Kondisi kependudukan
menunjukkan pertumbuhan rata-rata 0,71% per tahun. Dengan demikian,
perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk
menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi daerah secara nyata, atau terjadi
peningkatan pendapatan per kapita. Lebih jelasnya lihat Tabel 9.2 berikut ini.
Tabel 9. 2 Penduduk Kabupaten Jember Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan dan Sex Ratio Tahun 2000 – 2004
Tahun Jumlah Penduduk Kepadatan
Jiwa/Km2 Sex Ratio Laki-laki Perempuan Jumlah
2000 1.062.309 1.100.379 2.162.688 656,69 96,50
2001 1.033.053 1.087.021 2.120.074 643,73 95,04
2002 1.034.868 1.089.100 2.123.968 644,92 95,02
2003 1.037.686 1.093.603 2.131.289 647,35 94,89
2004 1.040.207 1.096.792 2.136.999 648,89 94,84
Sumber : BPS Kabupaten Jember, 2000 – 2004
Dependency Ratio yang menunjukkan perbandingan antara angkatan kerja
produktif (1.505.058 orang) dengan jumlah total penduduk (2.187.657 orang)
merupakan salah satu pijakan analisis sumber pendapatan daerah. Jumlah
penduduk berdasarkan kelompok umur pada Tabel 6.3, dependency ratio di
BAB IX
|4
dibanding dengan total penduduk menunjukkan angka ketergantungan rendah
atau mencerminkan potensi produktivitas daerah baik.
Tabel 9. 3 Penduduk Kabupaten Jember Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2000
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0 – 4 94.021 91.718 185.739
5 – 9 98.343 92.721 191.064
10 – 14 97.081 93.010 190.091
15 – 19 100.393 103.129 203.522
20 – 24 82.279 97.370 179.649
25 – 29 94.070 107.645 201.715
30 – 34 90.146 95.974 186.120
35 – 39 90.330 95.691 186.021
40 – 44 80.602 76.650 157.252
45 – 49 66.611 62.205 128.816
50 – 54 55.785 51.593 107.378
55 – 59 38.483 38.703 77.186
60 – 64 36.264 41.135 77.399
65 + 51.508 64.197 115.705
1.075.916 1.111.741 2.187.657 Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2000
Jumlah potensi angkatan kerja produktif 5 (lima) tahun terakhir sebagian
besar terserap pada sektor pertanian, dan diikuti oleh sektor lainnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.4 berikut ini.
Tabel 9. 4 Penduduk Kabupaten Jember Menurut Lapangan Kerja Tahun 2000 – 2004
Tahun Lapangan Kerja Jumlah
Pertanian Industri Perdagangan Jasa-jasa Lainnya
2000 451.935 82.383 84.350 59.712 128.706 807.086
2001 515.918 84.574 194.748 113.206 124.528 1.032.974
2002 532.074 69.806 191.114 73.947 113.860 980.801
2003 535.418 77.817 206.230 79.193 121.029 1.019.687
2004 506.894 79.435 170.667 90.830 128.040 975.866
Sumber : BPS Kabupaten Jember, 2000 – 2004
Data inflasi bulanan pada periode 1999 – 2004 (Tabel 5.5) rata-rata 0,66. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari tahun 1999 sebesar 4,26, sedangkan
BAB IX
|5
1999, yaitu 3,16. Rata-rata inflasi pada periode tersebut adalah sebesar 8,10.
Kondisi ini menggambarkan inflasi di Kabupaten Jember dalam periode 1999 – 2004 masih tergolong rendah dibandingkan dengan laju inflasi nasional rata-rata
di atas 10,00. Artinya perekonomian daerah pada masa mendatang cukup
potensial untuk dikembangkan.
Tabel 9. 5 Inflasi di Kabupaten Jember Periode 1999 – 2004
Bulan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Rata Maks Min
3.16 10.35 13.92 9.75 5.20 6.24 8.10 13.92 3.16
Januari 4.26 1.68 0.47 1.69 1.02 0.77 1.65 4.26 0.47
Pebruari 1.87 -0.69 1.20 1.72 0.25 -0.16 0.70 1.87 -0.69
Maret 0.39 -0.31 0.62 -0.30 -0.08 0.15 0.08 0.62 -0.31
April -0.60 1.06 0.38 0.42 0.35 0.45 0.34 1.06 -0.60
Mei 0.07 0.20 1.22 0.22 -0.27 1.14 0.43 1.22 -0.27
Juni -0.47 1.22 1.42 0.83 0.15 0.64 0.63 1.42 -0.47
Juli -2.04 0.90 1.86 0.76 -0.05 -0.20 0.21 1.86 -2.04
Agustus -1.39 -0.08 -0.34 -0.28 0.51 0.50 -0.18 0.51 -1.39
September -0.98 -0.01 0.27 0.45 0.45 -0.05 0.02 0.45 -0.98
Oktober -0.23 2.10 0.96 0.43 0.45 0.46 0.70 2.10 -0.23
Nopember 0.15 1.21 2.58 1.92 1.31 1.40 1.43 2.58 0.15
Desember 2.54 2.67 2.52 1.51 0.98 0.98 1.87 2.67 0.98
Rata-rata 0.30 0.83 1.10 0.78 0.42 0.51 0.66 1.10 0.30
Max 4.26 2.67 2.58 1.92 1.31 1.40 1.87 4.26 0.98
Min -2.04 -0.69 -0.34 -0.30 -0.27 -0.20 -0.18 0.45 -2.04
Sumber : www.bi.go.id diakses tanggal 30 September 2005
Pendapatan Daerah periode 2000 – 2005 (Tabel 5.6) dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah merupakan bagian kecil dari total pendapatan daerah
sebesar 5,60% pada tahun 2001, dan 7,15% pada tahun 2005. Artinya sumber
pendapatan daerah terbesar masih berasal dari dana perimbangan, yaitu sebesar
92,75% pada tahun 2001 dan turun menjadi 83,30% pada tahun 2005.
Tabel 9. 6 Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Periode 2000 – 2005 (dalam jutaan rupiah)
No. Uraian 2000 2001 2002 2003 2004 2005
1. Sisa Lebih Perhitungan Tahun
Lalu 7.191,40 8.423,66 47.540,66 57.834,01 58.730,00 37.246,37
2. Pendapatan Asli Daerah 16.981,37 26.437,26 33.105,20 37.592,28 43.127,95 43.918,57
2.1 Pajak Daerah 4.015,30 7.161,84 9.795,71 11.288,81 10.874,60 14.105,00
2.2 Retribusi Daerah 9.736,27 14.086,00 17.695,65 20.938,64 20.174,39 21.248,49
2.3 Bagian Laba Perusahaan Daerah 2.262,40 2.324,40 2.227,36 1.691,00 2.736,73 3.840,00
BAB IX
|6
3. Bagian Dana Perimbangan 185.754,48 446.040,24 452.235,88 514.350,40 538.109,66 542.787,68
3.1 Bagi Hasil Pajak & Bukan Pajak 15.977,60 27.749,01 28.585,88 56.550,40 60.682,66 41.944,68
3.2 Dana Alokasi Umum dan Khusus 169.776,88 418.291,23 423.650,00 457.800,00 477.427,00 500.843,00
4 Lain-lain Pendapatan yang Sah 655,41 0 17.472,60 36.287,65 32.391,84 27.666,22
4.1 Dana Penyeimbang 655,41 0 17.472,60 36.287,65 32.391,84 27.666,22
JUMLAH PENDAPATAN 203.391,26 472.477,50 502.813,68 588.230,33 613.629,45 614.372,47
PENDAPATAN + SISA 210.582,66 480.901,16 550.354,34 646.064,34 672.359,45 651.618,84
PORSI PAD THD PENDAPATAN 8,35% 5,60% 6,58% 6,39% 7,03% 7,15%
PORSI DANA PERIMBANGAN
THD PENDAPATAN 88,21% 92,75% 82,17% 79,61% 80,03% 83,30%
Sumber : Bappekab Jember, 2005
Sumber PAD kurun 5 (lima) tahun terakhir, terbesar masih didominasi oleh
retribusi daerah, dan diikuti dengan pajak daerah. Sementara bagian laba
perusahaan daerah yang merupakan sumber potensi PAD masih memberikan
kontribusi yang sangat kecil, yaitu 8,74% dari total penerimaan PAD tahun 2005.
9.1.2 Analisis Kemampuan Pinjaman Daerah
Pinjaman daerah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah diperoleh
dari Plafond SLA pada tanggal 25 Maret 1999 sebesar Rp. 1.054.268.000 yang
dialokasikan pada Program Pembangunan Prasarana Kota terpadu (P3KT).
Pembayaran angsuran telah dilakukan setiap tahun dan berakhir tanggal 25 Maret
2015 dan sudah tidak dilakukan lagi, sehingga saat ini yang ada tinggal kewajiban
membayar hutang, yang besarnya Rp156,55 juta pada tahun 2000 dan sebesar Rp.
206.57 juta pada tahun 2001 dan terakhir sebesar Rp. 144,06 juta pada tahun 2003.
Tabel 9. 7 Kewajiban, Pendapatan dan Kemampuan Daerah Membayar Hutang (DSCR = Debt Service Coverage Ratio)
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Kewajiban Pendapatan DSCR
2000 18,18 7.561,91 416,01
2001 86,95 47.659,81 548,16
2002 33,84 57.946,20 1.712,15
2003 228,32 52.535,27 230,09
2004 129,99 50.498,01 383,49
2005 121,67 19.511,54 160,36
Rata-rata 575,88
BAB IX
|7
Berdasarkan Tabel 5.7, Pemerintah Kabupaten Jember masih layak untuk
memanfaatkan pinjaman baru apabila diperlukan mengingat nilai rata-rata
DSCR-nya sebesar 575,88 atau lebih besar dari standar minimal yang ditetapkan sebesar
2,5 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.
050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005. Pinjaman hanya akan dilakukan apabila
benar-benar dibutuhkan dengan tetap mempertimbangkan kemampuan
membayar angsuran, jangka waktu pinjaman dan manfaat yang diperoleh atas