• Tidak ada hasil yang ditemukan

hukum perdata kisi kisi stain metro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "hukum perdata kisi kisi stain metro"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SAP HUKUM PERDATA

I. PENGANTAR HK PERDATA

II. Pengertian dan Ruang lingkup hk perdata III. Hk perdata dalam arti luas dan sempit

(2)

HUKUM PERDATA DI INDONESIA

• I. SISTEM HK PERDATA DI INDONESIA

• ASAS-ASAS HK PERDATA

• SEJARAH DAN SISTEMATIKA KUHPERDT/BW

DI INDONESIA

• BUKU I TENTANG ORANG/ Van personnen

• 1.pengertian dan wujud subyek hukum

• 2.wujud subyek hukum

(3)

• II. Kewenangan berhak dan kecakapan berbuat

• 1.pengertian kewenangan berhak

• 2.pasal 2 KUHPerdata

• 3. pengertian kecakapan berhak

• 3. akibat hukum ketidakwenangan berhak dan

ketidakcakapan berhak

• 4.handlichting

(4)

• Badan hukum

• 1. pengertian badan hukum

• 2. hakikat badan hukum

• 3. kedudukan badan hukum

• 4.pengertian domisili

(5)

Buku II tentang Benda/ Van zaken

• 1. pengantar hukum benda

• 2. macam-macam benda

• 3. Buku II setelah UU No. 5 tahun 1960

• 4. sistem hukum benda

• 5. perbedaan sistem hukum benda

dengan hukum perikatan

(6)

• Hak kebendaan:

• 1. oengertian hak kebendaan

• 2. ciri-ciri hak kebendaan

• 3. hak kebendaan yang memberi

kesenangan dan hak kebendaan yang

memberi jaminan

• 4. cara memperoleh hak kebendaan

(7)

• Privilegie, hak retentie

(8)

Buku III tentang perikatan

• Van verbintenissen

• Pengertian perikatan, perjanjian

• sumber-sumber perikatan

• Pengertian perjanjian

• Jenis-jenis perikatan

(9)

PENGERTIAN HK PERDATA

• SUBEKTI—hk. Pdt dlm arti luas—semua

hk privat materiil, yaitu segala hukum

pokok yg mengatur

kepentingan-kepentingan perseorangan.

• Sri Sudewi– hk yg mengatur kepentingan

antara warga negara perseorangan yg

(10)

Pengertian hukum

• Van Apeldorn—hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yg bergolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa hentinya dengan gelaja lainnya.

• Grotius—peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan

• Mochtar Kusumaatmadja—keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup

(11)

hukum

• Peraturan mengenai tingkah laku manusia

dalam pergaulan masyarakat

• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan

resmi yang berwajib

• Peraturan itu bersifat memaksa

(12)

Ciri-ciri hukum

• Ada perintah dan larangan

(13)

Pembagian hukum

Menurut sumbernya: • 1. hukum UU

• 2. kebiasaan. • 3. traktat

• 4.Yurisprudensi Menurut bentuknya: • 1. hukum tertulis

• 2. hukum tidka tertulis

Menuurt tempat berlakunya: • 1. hukum nasional

• 2. hukum internasional • 3. hukum asing

(14)

• Menurut waktu berlakunya:

• 1. ius constitutum

• 2. ius constituendum

(15)

• Menurut cara mempertahankan dan fungsinya:

• 1. hukum materiil

• 2. hukum formil

• Menurut sifatnya atau daya kerjanya:

• 1. hukum memaksa (dwingend recht)

• 2. hukum mengatur/menambah (aanvulend

recht)

(16)

Menurut wiryono prodjodikoro

• Hk perdata—suatu rangkaian hukum

antara orang-orang atau badan hukum

satu sama lain tentang hak dan kewajiban.

• Sudikno mertokusumo—hukum

antarperorangan yg mengatur hak dan

kewajiban perorangan yg satu terhadap yg

lain dalam hubungan keluarga dan

(17)

KESIMPULAN

• HUKUM PERDATA—hukum yg mengatur

hubungan hukum antara orang/badan hukum yg

satu dengan orang/badan hukum yg lain dalam

masyarakat dengan menitikberatkan kepada

kepentingan perseorangan.

(18)

PERBEDAAN HUKUM PERDATA/PRIVAT

DENGAN HK. PIDANA/PUBLIK

• A. hk publik salah satu pihak penguasa sedang hk

perdata kedua belah pihak adalah perseorangan tanpa menutup kemungkinan salah satu pihak penguasa.

• Hk.publik sifatnya memaksa/dwingent recht—hk perdata melengkapi/aanvulend recht meskipun ada juga yg

memaksa.

• Tujuan hk publik—melindungi kepentingan umum—hk perdata—melindungi kepentingan perseorangan/individu • Hk publik—mengatur hubungan hukum antara negara

(19)

Hukum Perdata dalam arti luas

• Meliputi semua hukum privat materiil , yaitu segala

hukum pokok yg mengatur kepentingan perseorangan. (peraturan yang ada– dalam KUHPerdata, KUHD, serta sejumlah undang-undang tambahan (UU pasar modal, UU tentang PT dsb.)

• Hk perdata dalam arti sempit—hukum perdata sebagaimana terdapat dalam KUHPerdata.

• Unsur yang terpenting dalam hukum perdata: • 1. norma peraturan

• 2. sanksi

(20)

Hukum perdata materiil

• Adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata itu sendiri, yaitu

mengatur kepentingan-kepentingan perdata setiap subyek hukum.

• HUKUM PERDATA FORMIL—menentukan cara

bagaimana menuntut pemenuhan hak-hak materiil atau mengatur bagaimana tata cara seseorang menuntut

haknya apabila dirugikan orang lain.

• Hukum perdata formil (hukum acara perdata)

mempertahankan hukum perdata materiil, karena hukum perdata formil berfungsi menerapkan hukum perdata

(21)

HUKUM PERDATA DI INDONESIA

• SISTEM HK PERDATA DI INDONESIA

• BERSIFAT—PLURALISTIS (BERANEKA

RAGAM) KARENA MASING-MASING

GOLONGAN PENDUDUK MEMPUNYAI

HUKUM PERDATA SENDIRI-SENDIRI

KECUALI BIDANG TERTENTU YG

(22)

PENGGOLONGAN PENDUDUK

BERDASARTKAN PSL. 163 IS DAN PSL.

131 IS (INDISCHE STAATSREGELING

)

• 1. GOL EROPA—semua orang Belanda, semua orang Eropa lainnya, semua orang Jepang, semua orang yg berasal dari tempat lain yg dinegaranya tunduk kepada hukum keluarga yg pada pokoknya berdasarkan asas yg sama seperti hk Belanda.

• 2. Gol. Bumi Putera—rakyat Indonesia asli,--berlaku hukum adatnya—dan memberi kemungkinan kepada golongan Bumi putera secara perseorangan dapat

menghapuskan berlakunya hk adat dg jalan menundukan dirinya kepada hk perdata Eropa. Mellaui lembaga

Penundukan diri—(Stb 1912 No 12)

(23)

Hukum perdata Indonesia bersifat

pluralistis

• A. tidak sesuai dg isi UUD 45 Pasal 27 (1)

• Untuk mengatasi hal tersebut, sambil menunggu

terciptanya suatu kodifikasi hukum perdata

nasional, dg ketentuan Pasal II AP—kuhperdata,

KUHD masih tetap berlaku.

• Sema No. 3 tahun 1963—menjadi dasar hukum

bagi hakim dalam hal akan memberlakukan atau

tidak suatu pasal atau ketentuan hukum perdata,

bila hakim berpendapat pasal tsb. Tidak sesuai

lagi dengan perkembangan zaman.

(24)

kesimpulan

• Secara yuridis formal—kedudukan

Kuhperdata/BW tetap sebagai

(25)

Menurut R. Abdoel Djamali

• HK Perdata di Indonesia terdiri dari:

• 1. HK perdata Adat—hukum ini tidak tertulis dan berlaku dalam kehidupan masyarakat adat secara turun temurun serta ditaati.

• Hk Perdata Eropa—berbentuk tertulis dan berlakunya berdasarkan Pasal II AP. UUD 45.—isinya mengatur hubungan hk/kepentingan orang-orang Eropa dan bukan Eropa yg tunduk pada ketentuan tsb.

• Hk perdata yg bersifat nasional—merupakan produk nasional—yaitu ketentuan hk yg mengatur tentang

(26)

SEJARAH BERLAKUNYA

KUHPERDATA DI INDONESIA

• A. Terbentuknya KUHPerdata tidak dapat

dilepaskan dari terbentuknya KUHperdata/BW

Belanda dan Code Civil Perancis.

• Melalui pengumuman Gubernur Jenderal—

Hindia Belanda– tgl 3 desember 1847—

dinyatakan bahwa sejak tgl 1 Mei 1848—

KUHPerdata berlaku di Hindia

Belanda/indonesia.

(27)

SISTEMATIKA KUHPERDATA.

• Kodifikasi—unsur-unsurnya:

• 1. meliputi bidang hukum tertentu • 2. tersusun secara sistimatis

• 3. memuat materi yang lengkap

• 4. penerapannya memberikan penyelesaian tuntas. • Sistimatika—susunan yang teratur

• Sistimatikan KUHPDT meliputi urutan bentuk-bentuk bagian terbesar sampai pada bentuk bagian terkecil yaitu:

• 1. kitab undang-undang tersusun atas buku-buku • 2. tiap-tiap buku tersusun dalam bab-bab

(28)

Sistematika menurut KUHPerdata

• Sistimatika isi KUHPDT meliputi kelompok materi berdasarkan sistim fungsional

• Sistim fungsional ada 2 macam: • 1. menurut pembentuk UU/BW

• 2. menurut ilmu pengetahuan/doktrin • Menurut pembentuk UU/BW sbb:

• Buku I tentang– orang (Van personen) • Buku II tentang Benda—Van Zaken

• Buku III tentang Perikatan ==Van Verbintenissen

(29)

Menurut doktrin

• 1. tentang orang/personenrecht

• 2. tentang hukum keluarga/familirecht

• 3. tentang hukum harta

kekayaan/vermogensrecht

(30)

• Di Belanda telah mengadakan rekodifikasi hk perdata, hk dagang sejak tgl 1 januari 1992—nieuw BW (NBW)—disatukan

KHUPerdata dan KUHD.

• Sistimatika NBW menjadi 8 buku:

a. Buku I—hk orang dan hk keluarga (hk harta kekayaan perkawinan)

b. Buku II—badan hukum (aturan umum, persekutuan, perseroan dan pertanggungjawaban terbatas).

c. Buku III—hukum harta kekayaan pada umumnya. d. Buku IV—hukum waris

e. Buku V—hukum kebendaan

f. Buku VI—bagian umum dari hk perjanjian g. Buku VII—perjanjian khusus

(31)

Pembaharuan HK perdata nasional

• Simposium pembaharuan Hk Perdata nasional

oleh BPHN—th 1981 di yogyakarta:

• A. Bidang hukum keluarga (hk perorangan)

• B. Bidang hukum waris

• C. Bidang hukum benda

• D. Bidang hukum jaminan

• E. Bidang hukum perikatan (umum)

• F. Bidang badan hukum

(32)

Berlakunya hukum perdata

• Berlaku artinya—diterima dan dilaksanakan.

Berlakunya hukum perdata:

• 1. ketentuan UU

• 2. perjanjian yang dibuat para pihak

• 3. keputusan hakim.

• Realitas keberlakuan—pelaksanaan kewajiban

hukum—yaitu melaksanakan perintah dan

(33)

Akibat berlakunya hukum perdata

• Adanya pelaksanaan, pemenuhan, realisasi

kewajiban hukum perdata, ada 3 (tiga)

kemungkinan hasilnya yaitu:

• 1. tercapai tujuan—apabila kedua pihak

memenuhi kewajiban dan hak bertimbal balik

secara penuh.

• 2.tidak tercapai tujuan—apabila salah satu pihak

tidak memenuhi kewajiban

• 3. terjadi keadaan yang bukan tujuan—kerugian

akibat perbuatan melanggar hukum

(34)

Asas-asas hukum perdata

• Pengantar Hukum Benda

• 1.asas individualitas—dapat menikmati dengan

sepenuhnya dan menguasai sebebas-bebasnya (hak eigendom) dan dapat melakukan perbuatan hukum, selain itu juga dapat memiliki hasil, memakai merusak dan memelihara dsb.---batasan asas tsb.:

• A. hukum tata negara (campur tangan pemerintah terhadap hak milik

• B.pembatasan dengan ketentuan hukum tetangga • C. tidak menyalahgunakan hak dan mengganggu

(35)

• 2. asas kebebasan berkontrak—setiap orang

berhak mengadakan perjanjian apapun juga,

baik yang sudah diatur dalam UU maupun yang

belum (pasal 1338 KUHPerdata ayat 3) asal

perjanjian tersebut tidak bertentangn dengan

UU, ketertiban umum dan kesusilaan (Pasal

1337)

(36)

Perkembangan KUHPerdata di

Indonesia

• Hukum perdata Eropa (code civil des Francis) dikodifikasi tanggal 21 Maret 1804

• Tahun 1807—Code Civil des Francis diundangkan dengan nama Code Napoleon

• Tahun 1811—Code Napoleon berlaku di Belanda

• KUHPerdata Indonesia berasal dari Hukum Perdata Belanda, “Burgerlijke Wetboek” (BW) dikodifikasi pada tanggal 1 Mei 1848.

(37)

Perubahan yang terjadi pada

KUHPerdata Indonesia

• Tahun 1960—UU No. 5 tahun 1960 mencabut ketentuan Buku II

KUHPerdata sepanjang mengatur tentang bumi,air, serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya kecuali Hipotik.

• SEMA No. 3 tahun 1963 ditujukan—kpd semua Ketua PT dan Ketua PN di seluruh Indoensia—bahwa MA menganggap tidak berlaku lagi antara lain pasal-pasal:

• 1. psl 108 dan 110—wewenang seorang istri untuk melakukan perbuatan hukum dan mengahadap di pengadilan tanoa izin atau bantuan suaminya (tidak ada lagi)

• Psl 284 ayat 3—pengakuan anak di luar kawin oleh seorang perempuan Indonesia asli—tidak ada

• Psl 1682—harus ada penghibahan dengan akta notaris.

• Psl 1579—sewa menyewa pemilik tidak dapat menghentikan penyewaan dengan alasan akan memakai sendiri, kecuali sudah diperjanjikan

sebelumnya.

(38)

Buku I tentang Orang

(Van personen)

• Hukum perorangan—subyek hukum—segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban:terdiri dari:

• 1. orang / natuurlijke person • 2. badan hukum / recht person

• Yang membatasi kewenangan berhak orang sebagai subyek hukum:

• A. tempat tinggal • B. umur

• C. nama

• D. perbuatan seseorang • E. kedudukan/jabatan

(39)

Buku I

• Wujud subyek hukum:

• 1. orang (natuurlijke persoon)

• 2. badan hukum (recht persoon)

• Sebagai pendukung/ pelaksana hak dan

kewajiban—berlaku sejak dilahirkan

sampai meninggal dunia, pengecualian

(pasal 2 KUHPerdata—recht fictie) jika:

• A. lahir hidup

(40)

• Subyek hukum:

• 1. pendukung hak dan kewajiban

( syahrani)

• 2. pembawa hak dan kewajiban

• 3. segala sesuatu yang dapat

(41)

Wujud subyek hukum

• Orang dan badan hukum—kewenangan

menyandang hak dan kewajiban—

kewenangan menyandang hukum

• Hal-hal yang membatasi kewenangan

hukum:

(42)

Badan hukum

• Badan hukum—subyek hukum ciptaan manusia

pribadi berdasarkan hukum, yang diberi hak dan

kewajiban seperti manusia pribadi.

• Diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban

seperti halnya orang

• Persoon—subyek hak, pendukung hak—orang /

naturlijk persoon) yang meliputi juga badan

(43)

Badan hukum/perkumpulan

• KUHperdata memandang “perkumpulan” sebagai suatu perjanjian—diaturu dalam Buku III KUHPerdata (pasal 1653 s/d 1665)

• Pengaturan itu tidak tepat karena badan hukum

merupakan badan pribadi, maka diatur dalam Buku I. • Badan hukum—suatu badan yang disamping manusia

perorangan juga dapat bertindak dalam hukum dan mempunyai hak dan kewajiban,

kepentingan-kepentingan hukum terhadap orang lain atau badan lain. • Kumpulan dari orang-orang yang bersama-sama

(44)

• Badan hukum—subyek hukum berarti ia

melakukan perbuatan hukum untuk

mencapai tujuan ttt. Yang dilakukan oleh

para pengurusnya (organ badan hukum)

• Bila menimbulkan kerugian maka dapat

dipertanggungjawabkan (digugat)

(45)

Teori badan hukum

• Teori fiksi (Von Savigny)—hanya manusia

yang menjadi subyek hukum, sedang

badan hukum menjadi subyek hukum

hanyalah fiksi—yang sebenarnya tidak

(46)

• Teori organ (otto van gierke)—organ seperti

halnya manusia yg menjelma dalam pergaulan

hukum, yg dapat menyatakan kehendak melalui

alat-alat/ organ/pengurus, anggota)—jadi badan

hukum bukan suatu hak yg abstrak atau ada

dalam anggapan /alam pikiran tetaoi suatu

realita.

• Teori harta kekayaan bertujuan----bdn hukum

merupakan kekayaan yg bukan merupakan

(47)

• Teori kekayaan bersama—Planiol dan Molengraaf—apa yg merupakan hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya juga merupakan hak dan kewajiban para anggota bersama-sama.—makak kekayaan badan hukum merupakan kekayaan bersama-sama (milik seluruh anggota)

• Teori kenyataan yuridis—Meijers—Paul Scholten—

(48)

• Teori kekayaan bersama—Planiol dan Molengraaf—apa yg merupakan hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya juga merupakan hak dan kewajiban para anggota bersama-sama.—makak kekayaan badan hukum merupakan kekayaan bersama-sama (milik seluruh anggota)

• Teori kenyataan yuridis—Meijers—Paul Scholten—

(49)

Nama, kewarganegaraan, domisili

• Nama—suatu tanda yang diperlukan untuk

membedakan orang yang satu dengan orang

lain, serta untuk mengetahui apa hak-hak dan

kewajiban-kewajibannya.

• Sebagai tanda diri, identifikasi seseorang

sebagai subyek hukum.

• Untuk mengetahui seseorang itu keturunan

siapa—untuk kepentingan warisan

(50)

kewarganegaraan

• --merupakan satu faktor yang

mempengaruhi kewenangan berhak

seseorang (pasal 21 (1) UUPA-hanya WNI

yang dapat mempunyai hak milik.

• Berkaitan dengan:

(51)

Kewengan berhak dan kecakapan

berbuat

• Pasal 1 s/d 3 KUHPerdata—mengatur ttg

menikmati dan kehilangan hak-hak

keperdataan—hukum perdata mengakui

manusia sebagai orang—diakui sebagai

subyek hukum yaitu pendukung hak dan

kewajiban.

• Kewenangan untuk menjadi pendukung

hak dan kewajiban keperdataan—

(52)

Kewenangan berhak

(rechtsbevoegd)

• Atau kewenangan hukum—kewenangan untuk

menyandang hak dan kewajiban.

• Setiap subyek hukum—umumnya mempunyai

hak dan kewajiban, wenang untuk berhak. Tetapi

tidak setiap orang wenang berhak, karena dalam

hukum sanksi hanya berlaku dan diterapkan

pada kewajiban bukan pada hak.

• Kewenangan berbuat—pada hakekatnya adalah

melaksanakan kewajiban, orang yang melalaikan

kewajiban dikenakan sanksi, orang yang

(53)

• Orang sebagai subyek hukum—mempunyai

kewenangan berhak sejak ia lahir, bahkan sejal

dalam kandungan (Psl 2 KUHPdt)—berlangsung

sampai meninggal dunia.

• Kewenangan berhak subyek hukum—tidak

dapat dihilangkan/ditiadakan oleh sutau

(54)

• Hak perdata—hak asasi/hak kodrat

melekat pada setiap orang.—berupa

identitas diri.

(55)

Kewenangan berbuat

• Untuk mengetahui apakah seseorang itu

wenang berbuat atau tidak, ada beberapa faktor

yang membatasi yaitu umur, kesehatan,

perilaku.

• Wenang berbuat ada 2 pengertian:

• 1. cakap atau mampu berbuat karena memenuhi

syarat hukum (bekwaam)

• 2. kuasa/ berhak berbuat karena diakui oleh

(56)

• Kewenangan berhak (bevoegd)—ada pada

setiap orang kecuali dalam pasal 330 dan 1330

KUHPdt.

• Kewenangan berbuat (bekwaam) —orang

dewasa yang tidak berkepentingan tidak wenang

melakukan perbuatan hukum—menjual rumah

bukan miliknya—kecuali dengan kuasa dari si

pemilik

(57)

Pendewasaan/ handlichting

• Suatu pernyataan tentang seorang yang belum

mencapai usia dewasa sepenuhnya atau hanya

untuk beberapa hal saja dipersamakan dengan

seorang yang sudah dewasa

• Diajukan oleh seorang anak yang sudah

mencapai umur 20 tahun kepada presiden,

melampirkan surat kelahiran atau alat bukti lain.

• Keputusan presiden setelah mendapat

persetujuan MA

(58)

Pengampuan (curatele)

• Keadaan dimana seseorang (curandus) karena

sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau

tidak di dalam segala hal cakap untuk bertindak

sendiri dalam lalu lintas hukum.

• Atas dasar keputusan hakim—dimasukan ke

dalam golongan orang yang tidak cakap

bertindak sendiri (harus melalui curandus)

(59)

• Pengampuan terjadi dengan keputusan

hakim—berdasarkan permohonan.

• Yang mengajukan permohonan:

• 1. keluarga sedarah

• 2. suami terhadap istrinya atau sebaliknya

(pasal 434 ayat 3)

(60)

Akibat hukum pengampuan

• Orang yang ditaruh dibawah pengampuan

(curandus) kedudukannya sama dengan anak di

bawah umur (pasal 452 ayat 1)—perbuatan

hukumnya harus diwakili curatornya (pasal 499)

• Perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan

curandus dapat dibatalkan melalui curatornya

• Pengampuan berlangsung terus sampai

(61)

Perwalian(voogdij)

• Pengawasan terhadap seorang anak yang

belum dewasa yang tidak berada di bawah

kekuasaan orang tua serta pengurusan benda

atau kekayaan anak tersebut diatur oleh UU.

• Di bawah perwalian jika: anak sah yang kedua

orang tuanya telah dicabut kekuasaannya

(62)

Macam-macam perwalian

• Wettelijke voogdij—jika salah satu orang tua

meninggal, menurut UU orang tua lainnya

dengan sendirinya menjadi wali.

• Datieve voogdij—wali yang diangkat hakim atas

permintaan salah satu pihak.

• Testamentaire voogdij—perwalian yang ditunjuk

berdasarkan surat wasiat.

• Yang tidak dapat diangkat menjadi wali: orang

yang belum dewasa, ditaruh dibawah

(63)

• Seorang wali diwajibkan mengurus harta kekayaan anak yang ada di bawah pengawasannya

• Bertanggung jawab ttg kerugian-kerugian yang ditimbulkan karena pengurusannya yg buruk

• Melarang seorang wali meminjam uang untuk si anak • Tdak diperkenankan menjual, menggadaikan, harta

benda, tanpa ijin dari hakim.

(64)

Orang yang hilang

• Seseorang meninggalkana tempat tinggal tanpa

memberikan kuasa pada seseorang untuk mengurus

kepentingan, atas permintaan yg berkeptntingan, jakasa atau hakim, diurus oleh BHP( weeskamer)

• Jika 5 tahun lewat terhitung sejak hari keberangkatan— tidak ada kabar yang menunjukan ia masih hidup—maka orang yang berkepentingan minta pada hakim—

membuat pernyataan bahwa—orang tsb dianggap telah meninggal—dengan sebelumnya membuat surat

(65)

• Jika dalam meninggalkan tsb. Seseorang meninggalkan suatu penguasaan untuk mengurus kepentingannya,

maka harus ditunggu selama sepuluh tahun sejak diterimanya kabar terakhir.

• Setelah dikelurkan pernyataan oleh hakim—maka para ahli waris berhak mengoper kekuasaan atas segala

harta kekayaan—asal tidak menjual benda-benda itu.

• Setelah lewat 30 tahun—terhitung mulai hari dan tanggal surat pernyataan dari hakim—bila orang yang dianggap meninggal masih hidup—sudah mencapai umu 100

(66)

Syarat formal badan hukum

• Suatu badan, perkumpulan atau badan usaha

berstatus badan hukum jika:

• 1.adanya kekayaan yang terpisah

• 2. mempunyai tujuan ttt.

• 3. mempunyai kepentingan sendiri

• 4. ada organisasi yang teratur, dari syarat-syarat

tsb, harus diperjuangkan, bukan sesuatu yg

kodrati

(67)

Syarat formal

• Syarat-syarat yang harus dipenuhi sehubungan dengan permohonan untuk mendapatkan status sebagai badan hukum---pasal 36 KUHD—peranan hukum positif

• Macam-macam badan hukum—

• A. badan hukum yang didirikan oleh pemerintah, kekuasaan umum,--provinsi dsb.

• B. yang diakui pemerintah—perseroan, gereja, organisasi agama dsb

(68)

Badan hukum menurut sifatnya:

• A. badan hukum ketatanegaraan—badan yang

dikuasai oleh peraturan-peraturan yang atas

dasar itu badan tsb didirikan/diakui, dan berhenti

karena dihapuskan oleh penguasa yg

berwenang—daerah otonom, provinsi, kab. Dsb

• B. badan hukum keperdataan –badan hukum yg

didirikan atas dasar perjanjian-perjanjian yang

dibuat sendiri, berhentinya diatu rjuga oleh

(69)

Yang bertindak mewakili badan

hukum

• Sebagai subyek hukum yang tidak berjiwa maka sudah barang tentu untuk melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibutuhkan bantuan, OKI harus diwakili oleh

manusiai biasa.—mereka berbuat untuk dan atas nama badan hukumnya, dengan sebutan menjadi wakil dari

badan hukum.perwakilan tsb didasarkan pada perjanjian, bukan atas dasar ditentukan UU—AD, ART—Pasal 1654 KUHPerdata—badan hukum punya kewenangan

bertindak/berbuat

• Pasal 1655—yang bertindak/berbuat adalah

pengurusnya atau direksinya-organ badan hukum

(70)

Tanggung jawab

• Organ dalam tanggung jawabnya

melanggar perbuatan hukum—melanggar

batas kewenangan—yang harus

bertanggung jawab bukan badan

(71)

Domisili

• Tempat tinggal, tempat kediaman—tempat

dimana seseorang dianggap selalu hadir

mengenai hal melakukan hak-haknya dan

memenuhi kewajibannya meskipun pada

kenyataannya dia tidak ada disitu.

• KUHPerdata—rumah, kadang-kadang

kota/daerah

• Tiap orang dianggap selalu mempunyai tempat

tinggal dimana sehari-harinya melakukan

(72)

• Tempat kediaman hukum—tempat dimana

seseorang dianggap selalu hadir

berhubungan dengan hal melakukan hak

dan kewajiban, meskipun sesungguhnya

ia bertempat tinggal di lain tempat.

(73)

Macam-macam domisili

• Tempat tinggal sesungguhnya—bertalian

dengan kewenangn perdatanya—ada 2:

• 1. TT/ TK sukarela/bebas/berdiri sendiri—yang

tidak terikat pada orang lain.

• 2. TT/TK yang wajib/tidak bebas—ditentukan

oleh hubungan yang ada antara seseorang

(74)

Tempat kediaman/ TT dipilih

• Bertalian dengan hal-hal melakukan perbuatan

hukum yang tertentu saja untuk memudahkan

pribadi atau orang lain untuk kepentingan pihak

yang memilih TT tsb. Dibedakan:

• 1. TK dipilih atas dasar ketetapan UU—terdapat

dalam hukum acara, waktu melakukan eksekusi

• 2. TT yang dipilih secara bebas—dalam

(75)

Pentingnya domisili

• Untuk menentukan atau menunjukkan suatu

tempat dimana berbagai perbuatan hukum harus

dilakukan—kearah pengadilan mana gugat

diajukan—gugata harus dikirim ke tempat tinggal

tergugat

• Untuk mengetahui dengan siapa seseorang itu

melakukan hubungan hukum serta apa yang

menjadi hak dan kewajiban masing-masing

• Arti penting dalam kaitannya dengan

(76)

seseorang--Catatan sipil (burgerlijke stand)

• Diatur dalam Pasal 4 s/d 16 --Mempunyai arti penting untuk menentukan kedudukan seseorang.

• Adalah suatu lembaga yang diadakan oleh penguasa untuk membukukan secara lengkap dan memberikan kepastian sebesar-besarnya tentang semua peristiwa yang penting bagi status keperdataan seseorang,

kelahiran, pengakuan perkawinan, perceraian, dan kematian.

(77)

Hukum perkawinan

• Arti perkawinan menurut UU no tahun

1974 dan KUHPerdata

• Hakikat, asas, tujuan perkawinan menurut

UU No. I tahun 1974 dan KUHPerdata

• Pencegahan dan pembatalan Perkawinan

• Akibat hukum perkawinan

• Putusnya perkawinan dan akibatnya

(78)

Arti perkawinan

• KUHPerdata titel IV Buku I pasal 26 dst—tidak ada satu pasalpun yang memberikan pengertian perkawinan.

• Ali Afandi—suatu persetujuan kekeluargaan— mempunyai ciri-ciri ttt.

• Sholten, Safioedin—hubungan hukum antara seorang pria dengan seorang wanita untuk hidup bersama

dengan kekal, yang diakui oleh negara.

• Pasal 26---perkawinan hanya sebagai hubungan

(79)

• Pasal 27—perkawinan menurut KUHperdata

menganut asas monogami.

• K wantjik Saleh—ikatan lahir bathin antara

seorang pria dengan seorang wanita sebagai

(80)

UU No. I tahun 1974

• Pasal 1—ikatan lahir batin antara seorang

pria dengan seorang wanita sebagai

suami istri denegan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME.

• Rumusan tersebut—merupakan rumusan

(81)

Hakikat, asas, syarat, dasar dan

tujuan perkawinan

• UU No. I tahun 1974—hakikat perkawinan—ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri (pasal 1) • ikatan lahir batin—fondasi dalam membentuk rumah tangga.

• KUHPerdata—hubungan hukum antara subyek yang mengikatkan dirinya dalam perkawinan—berdasarkan persetujuan—walaupun persetujuan perkawinan punya unsur yang sama dengan– adanya ikatan antara dua belah pihak, tetapi ada perbedaannya yaitu

dalam hal bentuk dan isi.

• Perjanjian perkawina—luas—sebab untuk melangsungkan

(82)

Pasal 1 dan 3 UU No; 1/1974

• Asas perkawinan—monogami—

• Pasal 27 dan 28 KUHPerdata—asas perkawinan adalah monogami serta menganut adanya asas kebebasan kata sepakat di antara para calon suami istri, melarang

adanya poligami.

• Asas monogami merupakan asas yang dianut dalam perkawinan kristen—KUHPerdata berasal dari Belanda (kristen)

• Pasal 66 UU No. 1 tahun 1974, asas perkawinan tunduk pada UU No. 1 tahun 1974.

• Perkawinan—persetujuan kekeluargaan yang

(83)

• Sifat, tujuan perkawinan (pasal 1 UU No.

1/1974—sebab kebahagiaan akan

(84)

Syarat perkawinan

• Bab II pasal 6-12 UU No. 1tahun 1974

• A.adanya persetujuan kedua calon

• B.izin orang tua /wali bagi calon mempelai yang

belum mencapai 21 tahun

• Usia calon mempelai laki-laki 19 tahun, wanita

16 tahun

• Tidak ada hubungan darah/keluarga yang tidak

boleh nikah

• Tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan

pihak lain

(85)

KUHPerdata

• Perkawinan syah:

• Syarat materiil/ inti terdiri dari:

• Syarat material absolut---syarat yang mengenai pribadi seorang yang harus diinfahkan untuk perkawinan pada umumnya meliputi:

• 1. asas monogami (Pasal 27 KUHPerdata) • 2.persetujuan kedua calon suami istri

• 3. batas usia—laki-laki 18 tahun, wanita 15 tahun.

• 4. Bagi seorang wanita waktu tunggu 300 hari setelah perkawinan dahulu putus

(86)

Syarat material relatif

• Tentang ketentuan-ketentuan yang merupakan

larangan bagi seseorang untuk kawin dengan

orang tertentu meliputi:

• 1. larangan untuk kawin dengan orang yang

sangat dekat dalam kekeluargaan sedarah atau

karena perkawinan (pasal 30-31 KUperdata)

• 2. larangan untuk kawin dengan orang dengan

siapa orang itu pernah melakukan zina (psal 32

KUHperdata)

• 3. larangan memperbaharui perkawinan setelah

adanya perceraian jika belum lewat waktu 1

(87)

Syarat formal dibagi dalam:

• 1. syarat-syarat yang harus dipenuhi

sebelum perkawinan

• A. pemberitahuan tentang maksud untuk

kawin

• B.pengumumam tentang maksud untuk

kawin (pasal 50 s/d pasl 57 KUHperdata)

• C.syarat-syarat yang harus dipenuhi

(88)

Tujuan perkawinan

• UU No. 1 tahun 1974—membentuk keluarga

rumah tangga yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan YME

• KUHPerdata---tidak ada pasal yang

mencantumkan mengnai tujuan perkawinan—

untuk mendapatkan keturunan, status

kewarganegaraan, mendapatkan warisan

(89)

Pencegahan perkawinan

• Suatu usaha untuk menghindari adanya sebuah

perkawinan yang bertentangan dengan

ketentuan-ketentuan UU yang ada

• Suatu upaya hukum yang dapat digunakan oleh

pentutut umum, orang-orang yang berhak

dengan alasan-alasan ttt mempunyai hubungan

sesuatu dengan calon suami istri.

• Pasal 13 jo 20 UU No. 1tahun 1974—

perkawinan dapat dicegah bila ada pihak yang

tidak memenuhi syarat-syarat untuk

(90)

yang berhak melakukan

pencegahan

• Salah satu pihak yang melangsungkan

perkawinan

• Orang tua atau keluarga sedarah, wali,

pengampu, pejabat yang ditunjuk—

memenuhi syarat-syarat ttt—berdasarkan

keputusan pengadilan

• Sebelum perkawinan—(pasal 2 s/d 9 PP 9

tahun 1975)—adanaya pemberitahuan

(91)

• Pengumuman—agar sebelumnya diketahui oleh

umum—khususnya mereka yang punya

wewenang mencegah perkawinan—dalam

perkawinan sudah terlanjur dilaksanakan—maka

perkawinan dapat dibatalakan

(92)

pembatalan

• Pasal 85 s/d 99a KUHPerdata

• Pasal 22 s/d 28 UU No. 1tahun 1974

• Pihak-pihak yang mengajukan pembatalan--:

• 1. keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami istri

• 2. suami istri

• 3. pejabat yang berwenang • 4. pejabat yang ditunjuk

• 5. jaksa

(93)

Akibat perkawinan

• Suami istri memikul kewajiban hukum untuk menegakan rumah tangga

• Saling mencintai, hormat menghormati, memberi bantuan lahir batin

• Hak dan kedudukan suami istri seimbang dalam kehidupan rumah tangga

• Suami istri berhak melakukan perbuatan hukum

• Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai

kemampuannya dan istri mengurus rumah tangga

(94)

Harta bersama

• Pasal 35 UU No 1 tahun 1974—harta benda yang

diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama, harta bawaan dari masing-masing di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

• KUHPerdata pasal 119—tidak ada perjanjian kawin

maka terjadi persatuan bulat demi hukum, sehingga baik harta bawaan dan harta yang didpat dalam perkawinan menjadi harta persatuan.

(95)

Perjanjian perkawinan

• Tidak boleh bertentangan dengan hukum,

kesusilaan.

• Perjanjian tsb berlaku sejak perkawinan, selama

perkawinan berlangsung para pihak tidak dapat

mengubah perjanjian kawin kecuali ada

persetujuan untuk mengubahnya dan tidak

merugikan pihak lain.

• Putusnya perkawinan—perceraian dan

(96)

Perkawinan bubar (KUHPerdata)

• Kematian

• Keadaan tidak hadir suami istri selama 10

tahun, diikuti perkawinan baru istrinya

• Putusan hakim setelah adanya

perpisahan ranjang dan pembukuan

pernyataan bubarnya perkawinan

(97)

Alasan perceraian

• Salah satu pihak berbuat zina menjadi pemabuk, pemadat,penjudi dsb yang sukar disembuhkan

• Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama duatahun berturut-turut tanoa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemauannya

• Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman yang lebih berat

• Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan [ihak lain

• Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang berakibat tidak dapat menjalanken kewajiban sebagi suami istri • Antara suami istri terue menerus terjadi perselisihan dan

(98)

Akibat putusnya perkawinan

• Ayah, ibu tetap berkewajiban memelihara dan

mendidikan anak-anaknya, untuk kepentingan si

anak, bila ada perselisihan maka pengadilan

akan memutuskan

• Ayah bertanggung jawab atas semua biaya

pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya,

bilamana ada masalah pengadilan dapat

menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tsb.

• Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas

Referensi

Dokumen terkait

Demi perubahan yang dimaksudkan, masyarakat dalam hal ini guru dan orang tua siswa dapat mengambil beberapa pendekatan untuk mengintegrasikan dan mengembangkan perspektif

Secara garis besar aplikasi ini terdiri dari rangkaian informasi yang ditampilkan dengan cara yang interaktif dan menarik, sehingga diharapkan dapat menarik minat pengguna

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Jumlah Simpanan Dan Pinjaman Anggota

Gejala yang timbul adalah peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih pada awal kehamilan, tidak terdapat proteinuria, tekanan darah kembali normal kurang dari 12 minggu

Pada proses pengolahan data admin akan memasukkan data Profile Kabupaten, Kecamatan, Kategori, Kebudayaan, Objek Wisata, Restoran, Penginapan, Rute Perjalanan,

Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dapat disimpulkan: 1.Tugas dan wewenang jaksa dalam pemeriksaan suatu perkara pidana adalah melakukan penuntutan,

Ketika penampungan air laut sebagai bahan baku pembuatan garam telah cukup banyak dan terjaga ketersediannya pada sekitar pertengahan musim kemarau sebagian kolam

Dari gambar di atas dapat dilihat pola dari kawasan industri masyarakat perkebunan di Kabupaten Banjarnegara yang terbentuk dari hubungan antara lokasi pusat produksi