• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECEL AKAA N LALU LINTAS STTD 2014 TUGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KECEL AKAA N LALU LINTAS STTD 2014 TUGA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KECELAKAAN LALU LINTAS

CREATED BY : RIMA ANDRIYANI (12.01.022)

STTD - 2014

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah penyebab kematian terbesar di Indonesia. Jumlah korban yang cukup besar akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit, berbagai usaha prefentif hingga perbaikan lalu lintas dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan.

Dalam meningkatkan keamanan lalu lintas di jalan terdapat 3 (tiga) bagian yang saling berhubungan dengan operasi lalu lintas, yakni: pengemudi, kendaraan, dan jalan raya. Data kecelakaan yang ada dari Jasa Marga dari tahun ke tahun bahwa penyebab kecelakaan yang terbesar disebabkan oleh faktor manusia (pengemudi). Penyebab kecelakaan yang dilakukan akibat kendaraan terutama jalan raya (geometrik) sangatlah kecil pengaruhnya. Dengan banyaknya lokasi kecelakaan akan berakibat menurunnya kinerja ruas jalan tersebut, mengurangi kenyamanan dan bahkan membahayakan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

MAKSUD & TUJUAN

Maksud dari penulisan ini makalah ini adalah ingin mengetahui tentang :  Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

 Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

 Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengemudi, Pemilik Kendaraan Bermotor,

dan/atau Perusahaan Angkutan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas  Hak Korban

(3)

BAB II

PERMASALAHAN

Akhir-akhir ini sering terdengar dan terlihat kecelakaan lalu lintas, baik melalui media cetak, media elektronik, bahkan secara langsung pada saat sedang berada di jalan. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

Sebagaimana diketahui, masyarakat modern menempatkan transportasi sebagai kebutuhan turunan, akibat aktivitas ekonomi, sosial dan sebagainya. Bahkan dalam kerangka ekonomi makro, transportasi menjadi tulang punggung perekonomian, baik di tingkat nasional, regional dan lokal. Oleh karena itu, kecelakaan dalam dunia transportasi memiliki dampak signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Indonesia sekarang ini merupakan salah satu negara yang berkembang yang secara terus menerus berusaha meningkatkan pembangunan di berbagai bidang sesuai dengan arah pembangunan nasional menuju negara maju. Hal ini senada dengan rencana pembangunan nasiolnal yang mengatur tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, menyatakan bahwa : “Pembangunan Nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Rangkaian upaya pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti, dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi.

(4)

memperbaiki dan memelihara jalan di kota sampai pada jalan-jalan di pelosok desa atau daerah terpencil. Oleh karenanya, pemerintah saat ini sedang giat-giatnya membangun jalan-jalan penghubung, baik pemerintah pusat maupun daerah.

Maraknya pembangunan jalan penghubung tersebut, diikuti pula dengan semakin banyaknya pengguna jalan. Hal ini dapat dilihat secara kasat mata betapa jumlah kendaraan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga tentunya memerlukan perhatian dari pemerintah sebagai penyelenggara negara. Untuk itu, dalam rangka mengatasi permasalahan yang diperkirakan akan timbul sehubungan dengan segala aspek mengenai lalu lintas ini, pemerintah sejak lama telah memikirkan dan melakukan upaya guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Maka dari itu, dibentuklah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meskipun sebelumnya telah ada Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 14 Tahun 1992.

Menurut Pasal 1 angka 2 UU RI No. 22 Tahun 2009, lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedangkan jalan raya adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya jalan raya merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya. Oleh karena itu manusia berlalu lintas untuk mempunyai hasrat mempergunakan jalan raya secara teratur aman, tertib, dan tenteram.

(5)

Dari paparan diatas dapat ditarik beberapa permasalahan mengenai Kecelakaan Lalu Lintas, diantaranya :

1. Apa factor penyebab kecelakaan lalu lintas?

2. Bagaimana pencegahan terhadap kecelakaan lalu lintas? 3. Bagaimana penanganan terhadap kecelakaan lalu lintas?

4. Apa kewajiban dan tanggung jawab pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, dan/atau perusahaan angkutan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas?

5. Bagaimana dengan hak korban apabila terjadi kecelakaan lalu lintas?

BAB III

(6)

Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

1. Apa factor penyebab kecelakaan lalu lintas?

Berdasarkan Outlook 2013 Transportasi Indonesia, terdapat empat faktor penyebab kecelakaan,

 faktor manusia (human error)

 faktor kendaraan (sarana)

 faktor jalan (prasarana)

 faktor cuaca

2. Bagaimana pencegahan terhadap kecelakaan lalu lintas?

Ini dijelaskan dalam Bab XIV UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ bagian kesatu mengenai “Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas” yang isinya :

Pasal 226

1. Untuk mencegah kecelakaan Lalu Lintas dilaksanakan melalui: a. Paartisipasi para pemangku kepentingan;

b. Pemberdayaan masyarakat; c. Penegakan huku; dan d. Kemitraan global.

2. Pencegahaan kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pola penahaapan yang meliputi program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Penyusunan program pencegahan kecelakaan lalu Lintas dilakukan oleh forum lalu lintas dan angkutan jalan raya di bawah koordinasi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Bagaimana penanganan terhadap kecelakaan lalu lintas?

(7)

Paragraf 1, Tata Cara Penanganan Kecelakaan Lalu Litas

Pasal 227

Dalam hal terjadi kecelakaan Lalu Lintas, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib melakukan penanganan kecelakaan Lalu Lintas dengan cara:

a. Mendatangi tempat kejadian dengan segera; b. Menolong korban;

c. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara; d. Mengolah tempat kejadian perkara;

e. Mengatur kelancaran arus Lalu Lintas; f. Megamankan barang bukti; dan g. Melakukan penyelidikan perkara.

Pasal 228

Ketentuan lebih lanjut menengai tata cara penanganan Kecelakaan Lalu Lintas di atur dengan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Idonesia.

Paragraf 2, Pegolongan dan Penanganan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas

Pasal 229

1. Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan atas: a. Kecelakaan Lalu Lintas ringan;

b. Kecelakaan Lalu Lintas Sedang; atau c. Kecelakaan Lalu Lintas berat.

2. Kecelakaan Lalu Lintas ringan sebagai mana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan dan/atau barang.

3. Kecelakaan Lalu Lintas sedang sebagai mana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang. 4. Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagai mana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan

kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.

(8)

lingkungan.

Pasal 230

Perkara Kecelakaan Lalu Lintas yang dimaksud dalam pasal 229 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diproses dengan acara peradilan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3, Pertolongan dan Perawatan Korban

Pasal 231

1. Pengemudi kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan lalu lintas, wajib: a. Mengehntikan kendaraan yang dikemudikannya;

b. Memberikan pertolongan kepada korban;

c. Melaporkan kecelakaan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat; dan d. Memberikan keterangan yang terkait dengan kejadian kecelakaan.

2. Pengemudi kendaraan bermotor, yang karena keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, segera melaporkan diri kepada Kepolosian Negara Republik Indonesia terdekat.

Pasal 232

Setiap orang yang mendengar, melihat, dan/atau mengetahui terjadinya kecelakaan lalu lintas wajib:

a. Memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan lalu lintas;

b. Melaporkan kecelakaan tersebut kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat; c. Memberikan keterangan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Paragraf 4, Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas

Pasal 233

(9)

2. Data kecelakaan Lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari data forensic.

3. Data kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan data yang berasal dari rumah sakit.

4. Data kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan dapat dimanfaatkan oleh pembina lalu lintas dan angkutan jalan.

4. Apa kewajiban dan tanggung jawab pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, dan/atau perusahaan angkutan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas?

Ini dijelaskan dalam Bab XIV UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ bagian ketiga mengenai “Kewajiban dan Tanggung Jawab”. barang dan/atau pihak ketiga karena kelalaian pengemudi.

2. Setiap pengemudi, pemilik kendaraaan bermotor, dan/atau perusahaan angkutan umu bertanggung jawab atas kerusakan jalan dan/atau perlengkapan jalan karena kelalaian atau kesalahan pengemudi.

3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat 92) tidak berlaku jika:

a. Adanya keadaan memaksa yang tidak dapat dielakkan atau di luar kemampuan pengemudi;

b. Disebabkan oleh perilaku korban sendiri atau pihak ketiga; dan/atau

c. Disebabkan gerakan orang dan/atau hewan walaupun telah diambil tindakan pencegahan.

Pasal 235

(10)

wajib memberikan bantuan kepada ahli waris korban berupa biaya pengobatan dan/atau biaya pemakaman dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.

2. Jika terjadi cidera terhadap badan atau kesehatan korban akibat kecelakaan lalu lita sebagaimana dimaksud dalam pasal 229 ayat (1) huruf b dan huruf c, pengemudi, pemilik, dan/atau perusahaan ankutan umum wajib memberikan bantuan kepada korban berupa biaya pengobatan dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.

Pasal 236

1. Pihak yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas sebagimana dimaksud dalam pasal 229 wajib mengganti kerugian yang besarannya ditentukan berdasarkan putusan pengadilan.

2. Kewajiban mengganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada kecelakaan lalu lintas sebagimana dimaksud dalam pasal 229 ayat (2) dapat dilakukan di luar pengadilan jika terjadi kesepakatan damai di antara para pihak yang terlibat.

Pasal 237

1. Perusahaan angkutan umum wajib mengikuti program asuransi kecelakaan sebagai wujud tanggung-jawabnya atas jaminan asuransi bagi korban kecelakaan.

2. Perusahaan angkutan umum wajib mengasuransikan orang yang diperkerjakan sebagai awak kendaraan.

Paragraf 2, Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah

Pasal 238

1. Pemerintah menyediakan dan/atau memperbaiki pengaturan, sarana, dan prasarana lalu lintas yang menjadi penyebab kecelakaan.

2. Pemerintah menyediakan alokasi dana untuk pencegahan dan penanganan kecelakaan lalu lintas.

(11)

1. Pemerintah mengembangkan program asuransi kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.

2. Pemerintah membentuk perusahaan asuransi kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Bagaimana dengan hak korban apabila terjadi kecelakaan lalu lintas?

Ini dijelaskan dalam Bab XIV UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ bagian keempat mengenai “Hak Korban” yang isinya :

Pasal 240

Korban kecelakaan lalu lintas berhak mendapatkan:

a. Pertolongan dan perawatan pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas dan/atau pemerintah;

b. Ganti kerugian dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas; dan

c. Santunan kecelakaan lalu lintas dari perusahaan asuransi.

Pasal 241

(12)

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Permasalahan mengenai kecelakaan lalu lintas dijelaskan di UU Nomor 22 Tahun 2009 (LLAJ) dalam Bab XIV. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, mengenai analisa kecelakaan lalu lintas di jalan raya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain:  faktor manusia

 faktor kendaraan

 faktor jalan

 faktor cuaca

(13)

c. Solusi yang bisa diambil yaitu dengan peningkatan fasilitas transportasi umum, penyuluhan ketertiban lalu lintas, dan menerjunkan polisi lalu lintas ke jalan.

B. Kritik Dan Saran

1. Hendaknya masyarakat sekitar harus memilki kesadaran yang tinggi dalam menggunakan sarana dan prasarana transportasi.

2. Hendaknya pemerintah harus lebih jelas dalam membuat peraturan berlalu lintas.

3. Hendaknya pemerintah harus meningkatkan lagi peraturan lalu lintas.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penuturan juru kunci dari makam Mbah Djomotersebut, bahwa beberapa tahun yang lalu terjadi sebuah peristiwa yakni keluarnya ikan gabus dari makam Mbah Djomopada saat

The conclusions of the study can be summarised as follows: the "locational" aspect alone (no added symbols) of picture designs appears to be unhelpful in direct- ing

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

Pada penelitian utama adalah proses pembuatan crackers dengan penambahan tepung bee pollen menggunakan formula bee pollen 25%,75%,100% dan dilakukan oleh 20 orang

jenis ikan tuna neritik secara bulanan, komposisi hasil tangkapan, dan fluktuasi hasil tangkapan dari alat tangkap jaring insang dengan studi kasus di PPN Pemangkat

Gambar 1e merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu 0,2 ml/20grBB.. Dari gambar

Becak adalah alat untuk mengangkut orang atau barang dalam jumlah kecil, menggunakan dasar sepeda yang dimodifikasi menjadi kendaraan beroda tiga yang dilengkapi dengan

Dek kamu pernah nggak misalnya ngerasa minder gitu kalo liat moment atau update an temen kamu lebih kece terus tempat-tempat yang diupdate juga lebih hits gitu.. R