• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA M"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MESIN RILOWET (Barrier Clove Flowers with the Twigs):

Rancang Bangun Mesin Pemisah Bunga Cengkeh dengan Rantingnya untuk Mempercepat dan Mempermudah Petani Dalam Proses Pemisahan

Bunga Cengkeh

BIDANG KEGIATAN PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Helda Saputra NIM. 17508134056 Angkatan 2017 Yusuf Setyoko NIM. 17508134052 Angkatan 2017 Muhammad Fausan NIM. 17508134046 Angkatan 2017 Kevin Muhammad R NIM. 17508134045 Angkatan 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

(2)

PENGESAHAN PKM-KARSACIPTA

1. Judul Kegiatan : MESIN RILOWET (Barrier Clove Flowers

with the Twigs): Rancang Bangun Mesin Pemisah Bunga Cengkeh dengan Rantingnya untuk Mempercepat dan Mempermudah Petani Dalam Proses Pemisahan Bunga Cengkeh

2. Bidang Kegiatan : PKM-KC

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Helda Saputra

b. NIM : 175081340556

c. Jurusan : Teknik Mesin

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Yogyakarta

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh nKulon Progo, Yogyakarta / 082136740914

f. Email : heldasptr@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang 5. Dosen Pendamping 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Yogyakarta, 15 -1-2018 Menyetujui

Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNY

(3)

NIP. 19650301 199001 1 001 NID. 2.1.4 Panen dan Penanganan Pasca Panen... ... 2.2 Mekanisme Perontok... ... 2.3 Alternatif Desain... ... 2.3.1 Alternatif Desain Perontok... ... 2.3.2 Alternatif Desain Pemisah... ... Bab 3 Metode Pelaksanaan

3.1 Flow Chart Perencanaan dan Pembuatan Mesin... ... 3.2 Studi Literatur dan Studi Lapangan... ... 3.3 Pemilihan dan Desain Mekanisme... ... 3.4 Perhitungan Mekanisme Gerak... ... 3.5 Pembuatan Mesin... ... 3.6 Tahap Pengujian Alat... ... 3.7 Analisa Keberhasilan... ... 3.8 Pengelolaan Data dan Evaluasi... ... Bab 4 Biaya dan Daftar Kegiatan

(4)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil cengkeh terbesar dan sekaligus juga merupakan negara konsumen cengkeh terbesar di dunia. Dalam perekonomian nasional, cengkeh (bunga cengkeh kering) memiliki peranan penting sebagai bahan baku Industri pabrik Rokok Kretek. Dari penerimaan cukai rokok diperoleh pendapatan Negara sebesar Rp.32,651 triliun pada Lahun 2005 dan sebesar Rp.37,7 triliun tahun 2006. Kebutuhan cengkeh untuk Pabrik Rokok Kretek (PRK), yakni sebesar 120.000 130.000 ton per tahunnya. (Gabungan Pengusaha Rokok Indonesia, Gappri 2009).

Jumlah areal tanaman cengkeh pada tahun 2009 seluas 459.193 ha, sebagian besar yaitu 450.290 ha merupakan perkebunan rakyat, 1.903 ha perkebunan Negara dan sisanya 7.000 ha merupakan perkebunan swasta. Penyebaran areal produksi terdapat di 31 propinsi. Namun yang menjadi produksi cengkeh terbesar hanya 15 propinsi. (Dircktorat jendral Dinas Perkebunan, Departemen Pcrtanian. 2009)

Bunga cengkeh kering biasanya diperoleh dari para petani yang telah melalui beberapa proses. Beberapa proses tersebut adalah, pemetikan bunga cengkeh yang sudah matang, pemisahan bunga cengkeh dari tangkai hunga, dan bunga cengkeh. Keseluruhan proses tersebut berlangsung kurang lebih 4-5 hari Dari ketiga proses di atas menurut para petani, proses yang paling melelahkan adalah proses pemisahan bunga cengkeh dari tangkai bunga. Hal ini disebabkan karena buruh pemetik cengkeh juga merangkap sebagai pemisah bunga cengkeh hasil petikan. Para buruh biasanya memetik cergkeh dari pagi sampai sore hari dan melanjutkan tugas untuk memisahkan bunga cengkeh pada malam hari setelah makan malam. Para Buruh juga harus memisahkan seluruh cengkeh petikan mereka sampai selesai, dan kembali lagi memetik cengkeh esok harinya. Kegiatan ini berlangsung selama 3-4 bulan lamanya. Dari hasil survey, untuk memperoleh 10-12 liter bunga cengkeh basah diperlukan waktu kurang lebih 1 jam, dan para buruh bisa memetik cengkeh 75-100 liter bunga cengkeh perhari.

Para petani mengeluhkan ketersediaan buruh pada musim panen. Para petani juga sangat mengeluhkan gaji para buruh petik yang melonjak saat musim panen tiba. Misalnya di Minahasa pada musim panen gaji para pemetik bisa mencapai harga Rp. 3000 per liter. ("Buruh Petik Cengkeh Bergaji Jutaan Per Hari Antara News. 2010.) Suatu kondisi ideal yang sangat diharapkan baik oleh para petani maupun buruh cengkeh adalah adanya suatu alat mesin untuk membantu memisahkan bunga cengkeh dari targkai setelah dipetik. Apalagi saat penen raya tiba, proses pemisahan bunga cengkah sering tidak selesai dalam waktu satu malam saja

(5)

Melihat kondisi seperti ini maka, diperlukan suatu mesin yang tepat guna yang dapat memenuhi kebutuhan para petani cengkeh.

1.2 Rumusan Masalah

Semakin tingginya biaya produksi bunga cengkeh kering salah satunya di akibatkan oleh karena semakin tingginya gaji para buruh cengkeh. Para buruh meminta gaji yang cukup besar juga karena tugas mereka juga berat. Hal ini disebabkan oleh karena waktu yang dibutuhkan untuk memisahakan bunga cengkeh hasil petikan sangat lama dan membosankan. Berikut rumusan masalahnya:

1.2.1 Bagaimana cara merancang mesin pemisah cengkeh dengan tangkainya agar mendapatkan hasil yang senmpurna.

1.2.2 Bagaimana metode perancangan yang efektif dan efisien pada desain alternatif pemisahan

1.2.3 Bagaimana metode perancangan yang efektif dan efisien pada desain alternatif pemisahan / pengayakan.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut 1.3.1 Mempelajari karakteristik Bunga Cengkeh

1.3.2 Mempelajari dan mengevaluasi mesin pemisah bunga cengkeh yang pernah di buat sebelumnya.

1.3.3 Merencanakan mekanisme perontok baru yang jauh lebih efektif dari mesin sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan petani

1.3.4 Merencanakan sisteru pemisahan baru antara bunga cengkeh dan tangkai, untuk mengurangi bunga cengkeh yang hilang dan meningkatkan kebersihan bunga cengkeh terontok

1.4 Kegunaan Program

Dapat mempermudah para petani kecil-menengah dalam mengatasi proses pemanenan terutama pada bagian pemisahan bunga cengkeh dengan tangkainya.

1.5 Luaran Yang Diharapkan

(6)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Cengkeh

2.1.1 Pendahuluan

Cengkeh (Syzysim aromaticum, syn. Eugenia aromaticum, dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari suku Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Cina dan Jepang, Minyak cengkeh digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Barda) dan Madagaskar, juga tuurbuh subur di Zauzibar

(7)

ukuran kecil, fase ini disebut dengan sebutan mata yuyu, selanjutnya dalam waktu 5-6 bulan setelah itu (April Juli) bunga telah matang dan siap untuk dipetik (Soenardi, 1981)

Bunga cengkeh yang tidak dipetik pada saat matang dalam waktu beberapa hari akan mekar biasanya pada pagi atau sore hari beberapa saat sebelum atau setelah mekar bunga akan segera mengadakan penyerbukan sendiri atau silang melalui hantman angin atau serangga Najiyati, 1991). Cengkeh sering digunakan untuk burubu luas akan baik dalam bentuk uluh atau sebagai bubuk. Rumhu ini digunakan di Empa dan Asia. Di Indonesia cengkeh digmakan sebagai bahan rokok kretek dan untuk obat sakit gigi, di Jepang cengkeh digunakan untuk bahan dupa, sebagai aromaterapi. Pada abad keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya sebelumnya mengunyah cengkeh, agar harum rapasnya. Congkeh, pala, dan me:ica sangat mahal di zaman Romawi kuno. Cengkeh menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkeh dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan Sultan dari Ternate. Orang Portugis membawa banyak cengkeh yang Iluereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Erupa.Pada saal itu harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas (Hamid, 2008). Pe dagangan cengkeh akhimya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon cengkeh di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkeh dibudidayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar (Aksan, 2008).

2.1.2 Tipe-tipe Cengkeh

Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe cengkeh yang satu sama lain sulit sekali dibedakan, misalnya tipe ambon, raja, sakit, indari, dokini, afo dan tauro. perkawinan antara berhagai ti ini membentuk tipe-tipe har1 sehingga tipe tipe cengkeh di Indonesia sangat sulit digolongkan. Cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: si putih, sikotak, zanzibar dan ambon. Dengan pertimbangan bahwa tipe sikotak mirip dengan zanzibar dan siputih mirip dengan tipe ambon, maka pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri saat ini hanya memusatkan perhatian pada tipe zanzibar dan tipe ambon, sifat masing- masing tipe cengkeh itu adalah sebagai berikut:

2.1.2.1 Cengkeh Si Putih

Daun cengkeh si putih berwama hijau muda (kekuringan) dengan helaian daun relatif lebih besar. Cabang-cabang utama yang pertama mati sehingga percabangan seolah ban dimulai pada ketinggian 2 m dari permukaan tanah cabang dan daun jarang sehingga kelihalan kuLang Lindang ITLahkola berbentuk hular dan agak hular, relatif lebih besar dari sikotak dengan jumlah pertandan ku ang dari 15 kuntum, Bila bunganya masak tetap berwarna hijau muda atau putih dan tidak berubah menjadi kemerahan, tangkai hunganya relatif panjang. mulai berproduksi pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun, produksi dan kualitas bunganya rendah Soenardi, 1982.

2.1.2.2 Cengkeh Si Kotak

(8)

dibanding dengan si putih bertangkai panjang antara 20-50 kuntum pertandan, mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun bunganya berwama hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal bcrwam merah, adaptasi dan produksinya lcbih baik dari pada si putih tetapi lebih rendah dari zanzibar dengan kualitas sedang (Danarti & Najiyati, 1991)

2.1.2.3 Cengkeh tipe Zanzibar

Tipe ini menupakan tipe rengkeh terhaik sangat dianjurkan karena adanya adaptasi yang luas, produksi tinggi dan berkualitas baik, daun uuulaaya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas hijau pucat memudar pada permukaan bawah, pangkal tangkai daur berwama merah bentuk daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah, ruas daun dan percabangar sangat rapat merimbun, cabang utama yang pertama hidup sehingga percabangannya rapat dengan permukaan tanah dengan sudut-sudut cabang lancip (kurang dari 43°C) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut, tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 6,5 tahun sejak disemaikan, bunganya agak langsing bertangkai pendek ketika muda berwama hijan dan menjadi kemerahan setelah ualang petik peruabangan bunganya banyak dengar junalah bunga bisa lebih dari 50 kiintum pertandannya (Soenardi, 1981)

2.1.2.4 Cengkeh tipe Ambon

Tipe cengkeh ini lidak dianjurkan uutuk ditanam kaleina produksi da daya adaptasinya rendah kualitas hasil yang kurang baik, daun yang muda herwama ros muda atau hijau muda debih muda dari zanzibar), daun yang tua permukaan atasnya berwama hijau tua dan kasar sedang permukaan bawah bernarna hijau keabu-abuan, daunnya agak lebar kira-kira 2-3 kali panjangnya, cabang dan daunmyn jarang schingga tampak kurang rimbun, mahkotanya agak bulat atau bulat bagian atas agak tumpul sedang bagian bawah agak meruncing, cabang cabang utamanya mati sehingga seolah percabangannya mulai dari ketinggian 1,5 sampai 2 m tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun sejak di semai bunganya agak gemuk dan bertangkai panjang berwarna hijau saat muda dan kmning saat matang petik tanaman cengkah antara lain adalah iklim, tinggi tempat dan jenis tanah. Curah hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1.500 2.500 mm/tahun atau 2.500 3.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 2 bulan. Intensitas penyinaran 61 GO dan suhu udara 22-28 oC serta tidak ada ligin kencang sepanjalug la Tanaman cengkeh dapat ditanam dan masih berproduksi pada ketinggian tempat 0 900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian, makin tinggi tempat maka produksi bunga makin rendah tetapi pertumbuhan makin subur.

(9)

Apabila pH tanah lebih rendah atau lehih tinggi maka pertumbuhan tanamancengkeh akan terganggu karena penyerapan unsur hara oleh akar menjadi terhambat.

2.1.4 Panen dan Penanganan Pasca Panen

Cengkeh dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 G,5 tahun, untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkeh dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala burga kelihatan sudah penuh tetapibelum membuka. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendelnen alau kandungan minyak cengkeh. Malang petik setiap tanaman ummmnya tidak se empak dan pemetikan dapat diulangi satiap 10- 14 hari selama 3-4 bulan. Pemetikan bunga yang terlalu awal atau pada saat bunga belum masak akan menyebabkan berkerutnya bunga cengkeh, turunnya kandungan minyak dan mengeluarkan aroma yang tidak enak. Sebaliknya panen yang terlalu lambat pada saat bunga telah mckar akan menurunkan mutu cengkeh kering. Bunga cengkeh dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Pemanenan sebaiknya menggunakan tangga untuk menghindari patahnya percabangar cengkeh. Cara pemetikan yang baik dilakukan dengan menjepit pangkal tangkai bunga dengan tangan kiri dan tangan kanan memetik bunga Usahakan agar daun tidak ikut terpetik. Pada nias yang daunnya tidak ikut terpetik akan tumbuh Lunas baru sebagai cabarug lempa keluarnya bakal-bakal buagapada musim berikutnya. Apabila daun ikut terperik maka tunas barn tersehut akan lehih lama keluarnya sehingga calon bunga biasanya akan muncul 2-3 tahun. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjangkarung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan. Pengolahan bunga cengkeh yang pertama kali dilakukan adalah pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda. Selanjutnya proses pemeraman yang dilakukan selama 1 hari untuk memperbaiki wama cengkih menjadi coklat mengkilat. Setelah itu, proses pengeringan yang dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan hakar minyak. Pengeringan dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai betoa agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan aman da i jamur. (Leaflet Budidaya Tanaman Cengkeh 2008)

2.2 Mekanisme Perontok

Pada tahun 1992, Balai Tanaman Obat dan Rempah (Balitro) pernah membuat prototype mesin penontok dan pemisah bunga cengkeh. Alat perotok bunga cengkeh buatan Balitro bekerja berdasarkan prinsip tumbukan dan dan geseran yang dihasilkan uleh gigi peruntok pada silinder. Alat lersebut. dioperasikan dengan mengunakan motor listrik 1 HP dan penyaluran tenaganya melalui transmisi sabuk V belt). Dari hasil pengujian alat, kondisis optimal proses perontokan diperoleh pada putaran 480 rpm Hasil perontokan yang diperoleh dengan kondisi seperti di atas adalah sebagai berikut efisiensi perontokan 92.11 kapasitas mesin adalah 76.43 kg bungaperjam, kehilangan hasil 8.98%

2.3 Alternatif Desain

2.3.1 Alternatif Desain Perontok

Pada bagian ini terdapat 2 alternatif sistem perintokan yaitu:

(10)

kondisi inilah di harapkan bunga dan tangkai cengkeh terpisah. Akan tetapi kemungkinan untuk bunga cengkeh hancur juga besar.

 Mekanisme dengan merggunakan Rol sikat yang berputas saling berlawanan arah Bunga cengkeh akan menuju ke putaran 2 buah sikat yang berputar saling berlawanan arah ini dengan arahan hoper. Karena kondisi sikat yang dikondisikan rapat maka otomatis bunga cengkah akan tehimpit diantara rol sikat ini. Saat terhimpit sikat-sikat itulah diharapkan bunga dan tangkai cengkeh terpisah. Kemungkinan untuk bunga cengkeh hancur atau pun luka lebih kecil.

2.3.2 Alternatif Desain Pemisah

Pada bagian ini juga terdapat 2 alternative system pemisah yaitu:

 Pemisah dengan ayakan bertingkat

Pada sisitem ini nantinya bunga cengkeh akan dipisahkan dari tangkainya dengan ayakan memanfaatkan perbedaan ukuran. Jadi bagian yang semakin kecil akan berada pada bagian paling bawah. Kemungkinan bunga cengkeh akan berada 1 tingkat di atasnya. Namun yang jadi masalah. untuk mekanisme ini adalah terlalu rumit konstruksinya,

 Pemisah dengan grader

Greder adalah selirder yang terbuat dari plat lubarg, yang nantinya akan diputar dengan kecepatan dan kemiringan sudut tertentu. Diharapkan saat Greder ini diputar maka bunga cegkeh aka jatuh ke bawah, sementara tangkai akan terus bergerak aksial sampai pada ujung grader dan terbuang. Konstnik Ri untik system ini jauh lebih mudah.

(11)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Flow Chart Perencanaan dan Pembuatan Mesin

Metode yang akan digunakan untuk melakukan perancangan pembuatan mesin RILOWET didasarkan pada flow chart berikut ini:

3.2 Studi Literatur dan Studi Lapangan

(12)

diperoleh dari studi literature mupun mencari data informasi yang belum diperoleh pada studi literatur.

3.3 Pemilihan dan Desain Mekanisme

Dari data yang sudah diperoleh melalui step sebelumnya. maka data data tersehut akan diolah untuk memilih suahl mekanisme yang tepat. Selain im tidak menutup

kemungkinan akan di buat suatu mekanisme baru. Step ini akan dilakukan dengan metode trial and eror. untuk memperoleh suatu desain mekanisme yang dapat menjawab

permasaalahan.

3.4 Perhitungan Mekanisme Gerak

Berikut ini adalah langkah-langkah proses percobaan untuk mendapatkan kecepatan putaran sikat

1. Membuat prototype mekanisme perontok

2. Menyiapkan bunga cengkeh yang akan di rontokkan

3. Menghubungkan salah satu kabel dari motor dengan tegangan 5V nada transformator 4. Menghubungkan protoype dengan sumber daya distrik)

5. Membuka saklar

6. Menjatuhkan cengkeh kearah pertemuan 2 sikat 7. Mengamati cengkeh yang telah keluar dari sikat.

8. Mengulangi langkah 3-8 untuk tegangan l0V,15V,dan 20 V

9. Setelah memperolch cengkeh denagn kondisi telah terpisah maka selanjutnya Mengukur kecepatann putar poros dengan taco meter dan mencatatnya.

3.5 Pembuatan Mesin

Proses pembuatan mesin dilakukan dengan data dari hasil proses perhitungan. Dari step ini akan dihasilkan mesin yang selanjutnya akan diuji.

3.6 Tahap Pengujian Alat

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap mesin yang telah dibuat dari proses ini akan diperolehkan data percobaan yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisa keberhasilan mesin RILOWET.

3.7 Analisa Keberhasilan

Adapun data yang diperoleh dari percobaan ini adalah;

 Jumlah bunga cengkeh terontok dalam waktu satu jam

 Kebersihan bunga cengkeh terontok

 Kerusakan bunga cengkeh terontok

 Kehilangan bunga cengkeh

3.8 Pengelolaan Data dan Evaluasi

Pada tahap ini data hasil percobaan akan diolah sehingga memperoleh data yang siap dianalisa. Dari pengolahan data ini akan diambil keputusan sebagai berikut:

 Jumlah bunga cengkeh terontok dalam 1 jam kurang lebih 8kg

 Kebersihan bunga cengkeh terontok kurang lebih 90%

 Kerusakan bunga cengkeh terontok kurang lebih 5%

 Kehilangan bunga cengkeh kurang lebih 5%

(13)
(14)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan 55 2. Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan

3. Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa 4. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,

lainnya sebutkan

Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) bulan dan disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana kegiatan yang diajukan dan sesuai dengan format sebagai berikut.

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

(15)

DAFTAR PUSTAKA

https://anekamesin.com/produk/mesin-perontok-cengkeh

(16)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama PertemuanIlmiah/Seminar Judul ArtikelIlmiah Waktu dan Tempat 1.

2. 3.

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan …..………..

Kota, tanggal-bulan-tahun Pengursul/Pendamping,

(17)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material PemakaianJustifikasi Volume Harga Satuan(Rp) Jumlah Biaya(Rp) Peralatan

Material PerjalananJustifikasi Volume Harga Satuan(Rp) Jumlah Biaya(Rp) Perjalanan ke

Material PerjalananJustifikasi Volume Harga Satuan(Rp) Jumlah Biaya(Rp) Sebutkan

Sebutkan

(18)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM ProgramStudi BidangIlmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas 1. Helda Saputra

(19)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Alamat: Jalan Kolombo No.1, Yogyakarta 55281

Telp (0274) 586168 Hunting, Fax. (0274) 565500; Rektor Telp. (0274) 512192 WR I Telp/Fax.: (0274) 561634; WR II Telp.Fax.: (0274) 512851; WR III Telp.: (0274)

548205; WR IV Telp.: (0274) 555782

E-mail: humas@uny.ac.id Home Page: http://www.uny.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA*)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Helda Saputra

NIM : 17508134056

Program Studi : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-KC saya dengan judul MESIN RILOWET (Barrier Clove Flowers with the Twigs): Rancang Bangun Mesin Pemisah Bunga Cengkeh dengan Rantingnya untuk Mempercepat dan Mempermudah Petani Dalam Proses Pemisahan Bunga Cengkeh, yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mnegembalikan selluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 15-01-2018 Mengetahui

Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNY

Cap dan Tanda tangan

(Dr. Giri Wiyono, M.T.) NIP. 19620806 198812 1 001

Yang menyatakan,

Materai Rp. 6.000 Tanda tangan

(20)

Gambar

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

Referensi

Dokumen terkait

Infeksi merupakan penyebab terbanyak 58 (97%) demam berkepanjangan, dan penyakit lain 2 anak (3%), demam tifoid 21 pasien sedangkan infeksi virus didapatkan pada 10 pasien

Perhatikan informasi supplier bahan baku paracetamol sebagai berikut ini: Supplier A = berkedudukan di Semarang, tempo pembayarannnya satu bulan Supplier B = berkedudukan di

Atau jika anggota jemaat hanya mau berpartisipasi di komisi, namun tidak mau jika menjadi majelis, pertanyaan pun muncul, “Ada apa dengan majelis Gereja?” Asumsinya,

Balance sentence set merupakan dokumen yang berisi kumpulan triphone yang harus ada pada suatu korpus suara, sedangkan pembangkitan pertanyaan berguna untuk mendapatkan data

Masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf b hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan.

Berdasarkan informasi, fenomena, dan permasalahan yang terjadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, ” Pengaruh Iklan dan Atribut Produk

Di Dusun Tempayak, Desa Sukakarya, Kecamatan Marau, gedung Gereja pertama dibangun pada tahun 1971, dengan bentuk yang masih sangat sederhana. Kemudian, pada tahun

In course of this research work, it was observed that individuals do not pay their taxes because they felt that they are been disappointed by the government in time past as