• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DISIPLIN. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DISIPLIN. pdf"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PRIMA

ZIRANG UTAMA SEMARANG

Oleh Indra Kurniawan

Aprih Santoso

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Abstraksi

Dalam setiap organisasi, manusia merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Bagaimana sempurnanya suatu organisasi dalam perencanaan, kebijakan, teknologi yang dimiliki suatu organisasi tidak dapat berjalan lancar apabila tidak didukung oleh tenaga kerja yang handal. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, organisasi mampu mengelola karyawan secara efektif dan efisien serta mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi Penelitian ini dilakukan pada PT. Prima Zirang Utama Semarang. Penelitian ini menggunakan Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja sebagai variabel independen dan Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan. Sampel yang digunakan adalah karyawan PT. Prima Zirang Utama Semarang dimana jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini sebanyak 136 responden. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, pengujian hipotesis dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan uji-F yang dilakukan dan hasil analisis regresi linier berganda di atas dapat diketahui bahwa secara simultan Kepemimpinan, Disiplin kerja dan Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, Berdasarkan hasil pengujian t, terbukti bahwa secara parsial, Kepemimpinan, dan Disiplin kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja. Sedangkan Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Kata kunci : Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi kerja, Kinerja.

I. PENDAHULUAN

Dalam setiap organisasi, manusia merupakan salah satu komonen yang sangat penting. Bagaimana sempurnanya suatu organisasi dalam perencanaan, kebijakan, teknologi yang dimiliki suatu organisasi tidak dapat berjalan lancer apabila tidak didukung oleh tenaga kerja yang handal. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, organisasi mampu mengelola karyawan secara efektif dan efisien serta mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi (Hasibuan, 2003:10-15).

(2)

menyusun strategi staffing, merencanakan program pendidikan dan pelatihan, menyusun penilaiaan karyawan dan penghargaan karyawan (Robbins 2001:41).

PT. Prima Zirang Utama Semarang merupakan suatu perusahaan distributor untuk penjualan motor Honda. PT. Prima Zirang Utama Semarang selain melakukan penjualan motor juga mengelola dan jaringa resmi bengkel sepeda motor Honda atau AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) yang melayani servis sepeda motor dari semua tipe merk Honda serta penjualan suku cadang dan sepeda motor baru Honda. Dalam rangka mendayagunakan SDM khususnya di lingkungan PT. Prima Zirang Utama Semarang tidak lepas dari pembinaan. Tujuan pembinaan adalah tercapainya susunan administrasi yang terbaik dalam operasional dan tercapainya keberhasilan karyawan dalam bekerja merupakan tingkat kinerja tertentu. Namun demikian yang terjadi di PT. Prima Zirang Utama Semarang dalam kenyataan ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja yang dapat terindikasi dari banyaknya pelanggaran kerja dari pegawai.

II.TELAAH PUSTAKA

Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Purnomo, 2008). Kepemimpinan pada dasarnya menekankan untuk menghargai tujuan karyawan sehingga nantinya para karyawan akan memiliki keyakinan bahwa kinerja aktual akan melampaui harapan kinerja mereka. Seorang pemimpin harus dapat mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Ariyanti dan Rusdyanto, 2006). Dari hasil pada penelitian terdahulu oleh Joko Purnomo (2008), dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat dan pengaruh antara faktor kepemimpinan dan faktor kinerja karyawan. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Prima Zirang Utama Semarang.

Menurut Susiarto dan Ahmadi (2006), disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja. Prasetyo (2008) menyatakan bahwa salah satu faktor penentu dari efektifitas kinerja adalah disiplin kerja. Disiplin kerja harus dimiliki setiap karyawan dan harus dibudayakan di kalangan karyawan agar bisa mendukung tercapainya tujuan organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri terhadap perusahaan. Pelaksanaan disiplin dengan dilandasi kesadaran dan keinsafan akan terciptanya suatu kondisi yang harmonis antara keinginan dan kenyataan. Untuk menciptakan kondisi yang harmonis tersebut terlebih dahulu harus diwujudkan keselarasan antara kewajiban dan hak karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan sikap kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Hal demikian membuktikan bila kedisiplinan karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Prasetyo, 2008). Jadi, hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Zirang Utama Semarang.

(3)

berkeinginan untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu jika pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Holil dan Sriyanto (2007) dan Purnomo (2006) menyebutkan ada salah satu factor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan. Mutmainnah (2008), Prasetyo (2008), Purnomo (2008), Holil dan Sriyanto (2007), Ariyanti dan Rusdyanto (2006) menunjukkan bahwa semakin kuat motivasi kerja, kinerja pegawai akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja pegawai akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Zirang Utama Semarang

Dari uraian pemikiran tersebut diatas, secara skematis digambarkan seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis III. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. (Djarwanto Ps, dkk, 1986 : 95). Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Prima Zirang Utama, yang jumlahnya pada saat dilakukan penelitian sebanyak 205 orang. Dari populasi tersebut diambil sampel berjumlah 136 responden.

Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : Kuesioner

Yaitu memperoleh data dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh para responden.

Metode Analisis Data

Analisa Path dengan Regresi Linear Berganda

Analisa ini menggunakan persamaan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Model penelitian yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e Dimana :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien regresi berganda

X1, X2, X3 = Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja

 = Variabel lain yang tidak terindikasi

Motivasi Kerja Disiplin Kerja Kepemimpinan

(X1)

H1

H2

H3

(4)

Pengujian Hipotesis

Adapun alat pengujian hipotesis yang digunakan adalah : 1) Uji t test (Uji Parsial)

Pengujian ini digunakan untuk menguji atau menganalisis pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria pengujian :

a. Ho : = 0 Artinya tidak ada pengaruh yang positip dan signifikan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Ha : 0 Artinya tidak ada pengaruh yang positip dan signifikan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

b. Level of signifikan = 0,05

c. - Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima 2) F test ( Uji Simultan )

Pengujian ini digunakan untuk menguji atau menganalisis pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara variabel independen (X) yaitu produk (X1), harga (X2), dan kualitas pelayanan (X3) terhadap variabel dependen (Y) yaitu kepuasan konsumen

Kriteria pengujian :

a. Ho : = 0

Artinya secara simultan tidak ada pengaruh yang positip dan signifikan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

Ha : 0

Artinya secara simultan ada pengaruh yang positip dan signifikan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

b. Level of signifikan = 0,05

c. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis

- Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima 3. Koefisien Determinasi ( R2)

Digunakan untuk mengetahui besar sumbangan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Dilaksanakan untuk menguji model regresi apakah ada atau tidak korelasi antar variabel bebas. Default SPSS bagi angka tolerance adalah di atas 0,10, artinya bahwa semua variabel yang akan dimasukkan dalam perhitungan model regresi harus mempunyai tolerance di atas 0,10. Apabila ternyata lebih rendah dari 0,10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinieritas. Sedangkan pada variable inflation faktor

(VIF), pada umumnya ditemukan kurang dari 10. Artinya apabila variabel tersebut lebih dari 10 maka mempunyai persoalan multikolinieritas (korelasi yang besar di antara variabel bebas) dengan variabel bebas yang lainnya (Ghozali, 2001:57).

(5)

b. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dilakukannya uji heterokedastisitas adalah agar model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan ke pengamatan yang lain, sehingga dapat dilakukan ke uji selanjutnya. Berikut hasil pengujian heterokedastisitas :

Gambar 4.1

Uji Heterokedastisitas dari Regresi

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali, 2001:83). Model regresi yang tinggi adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui secara detail apakah data tersebut berdistribusi normal, maka dapat dilihat pada analisis grafik, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Kaidah pengambilan kesimpulan jika penyebaran data mengikuti garis normal, maka data berdistribusi normal.

Berikut hasil uji normalitas pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen dengan dibantu program SPSS sebagai berikut :

Gambar 4.2 Uji Normalitas Regresi

(6)

tersebar disekeliling garis lurus (tidak terpencar jauh dari garis lurus), sehingga dapat disimpulkan bahwa persyaratan normalitas bisa dipenuhi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan dibantu program SPSS dalam proses perhitungannya regresi linier berganda dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1

Persamaan Regresi Linier Berganda 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.473 2.305 2.808 .006

Kepemimpinan .016 .083 .015 .190 .850

Disiplin kerja .134 .086 .119 1.554 .123

Motivasi kerja .425 .067 .483 6.328 .000

a. Dependent Variable: Kinerja karyawan

Persamaan Y = 0,015X1+0,119X2+0,483X3

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut di atas menunjukkan bahwa :

a. b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,015 dengan nilai signifikansi 0,85 > 0,05 mempunyai arti jika kepemimpinan lebih ditingkatkan, seperti kejelasan pimpinan dalam memberikan perintah, pandai membaca situasi dan peka terhadap saran / masukan, pemberian penghargaan, teguran maupun pujian, kesediaan dalam memberikan bimbingan sedangkan variabel yang lain adalah tetap (konstan), maka kinerja karyawan tidak akan mengalami pengaruh signifikan.

b. b2(nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,119 dengan nilai signifikansi 0,123 > 0,05 mempunyai arti jika disiplin kerja lebih ditingkatkan, seperti keadilan, sanksi hukum, ketegasan, teladan pimpinan sedangkan variabel yang lain adalah tetap (konstan), maka kinerja karyawan tidak mengalami pengaruh signifikan.

c. b3 (nilai koefisien regresi X3) sebesar 0,483 mempunyai arti jika motivasi kerja karyawan lebih ditingkatkan, seperti upah dan gaji, keterjaminan pekerjaannya, penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan, kondisi kerja yang nyaman, aman dan menarik sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka kinerja karyawan akan juga meningkat.

Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan variabel dependen, dimana ditunjukkan dengan nilaiAdjusted R Square. Berikut hasil pengujian yang dibantu dengan program SPSS adalah :

Tabel Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

1 .497a .247 .230 1.91455

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Disiplin kerja, Motivasi kerja

(7)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesisi digunakan untuk menguji hipotesis tentang koefisien regresi, yaitu untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

1. Uji Hipotesis t Test

a. Uji hipotesis kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung untuk kepemimpinan adalah 0,190 dengan hasil signifikansi sebesar 0,850 > 0,05, sedangkan level of significance (taraf signifikansi) sebesar 0,05 dan df sebesar = 132 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6565 sehingga nilai t hitung = 0,190 < nilai t tabel = 1,6565. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan positif antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

b. Uji hipotesis disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung untuk disiplin kerja adalah 1,554 dengan hasil signifikansi sebesar 0,123 > 0,05, sedangkan level of significance (taraf signifikansi) sebesar 0,05 dan df sebesar = 132 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6565 sehingga nilai t hitung = 1,554 < nilai t tabel = 1,6565. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan positif antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

c. Uji hipotesis motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung untuk motivasi kerja adalah 6,328 dengan hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sedangkan melalui level of significance(taraf signifikansi) sebesar 0,05 dan df sebesar = 132 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6565 sehingga nilai t hitung = 6,328 > nilai t tabel = 1,6565. Signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha dapat diterima. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengujian tersebut menunjukkan pengaruh yang signifikan positif antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Uji Hipotesis F Test

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar 14,419 dengan hasil signifikasinya sebesar 0,000, sedangkandegree of freedompada angka 3 dan 134 dalam tabel, F tabel diperoleh nilai sebesar 2,67 sehingga F hitung sebesar 14,419 > nilai F tabel = 2,67 (signifikan) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan Ho ditolak dan Ha dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pembahasan

Berdasarkan dari hasil pengujian regresi linier berganda, menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama sama, kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, artinya bahwa kinerja karyawan tersebut akan meningkat jika kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian Purnomo (2008) tetapi bertentangan dengan penelitian Parlinda dan Wahyuddin (2008).

Hasil penelitian terbukti bahwa peningkatan kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian Parlinda dan Wahyuddin (2008) tetapi bertentangan dengan penelitian Ariyanti dan Rusdyanto (2006) serta Purnomo (2008) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja.

(8)

Hasil penelitian terbukti bahwa motivasi kerja berpengaruh tehadap kinerja karyawan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Parlinda dan Wahyuddin (2008) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja.

Berdasarkan hasil pengujian dengan dibantu program SPSS menunjukkan bahwa, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi kerja. Hal itu dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,483 yang lebih besar bila dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya bahwa taraf signifikansinya jauh di bawah bila dibandingkan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Sedangkan kinerja karyawan mampu dijelaskan oleh ketiga variabel yaitu kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja sebesar 23,0% (adjusted R2), sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini seperti kepuasan kerja, pelatihan, budaya organisasi, komitmen dan lain lain.

V. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan setelah dilakukan pengujian hipotesis tidak menunjukkan hasil signifikan, artinya bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2. Disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, artinya bahwa apabila disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan tidak terpengaruh.

3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya apabila motivasi kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat. Saran

Atas dasar kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diberikan beberapa saran dan diharapkan dapat berguna bagi kemajuan perusahaan. Adapun saran tersebut adalah :

1. Berdasarkan tanggapan responden yang menanggapi akan arti pentingnya motivasi kerja bagi karyawan, untuk itu sebaiknya pihak perusahaan perlu mempertimbangkan perihal pemberian bonus sewaktu-waktu karena usaha dan prestasi kerjanya, sehingga akan memotivasi kerja karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.

2. Dalam usaha meningkatkan kinerja, untuk itu sebaiknya pimpinan perlu memahami dan mendalami kebutuhan karyawan, mengambil sikap apabila terjadi konflik dan berusaha untuk menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi serta memberikan keterangan yang benar dalam melakukan instruksi kepada karyawan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Agung Muhammad dan Iryanto, Dwiyono, 1997. Sumber Daya Manusia : Pengantar Konsep Dua Aplikasi . Pendidikan dan Komputer IMKI PRIMA Group Primagama Semarang

Ghozali, Imam, 2006.Analisis Multivariate dengan menggunakan Aplikasi SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hasibuan, Malayu SP, 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta

Handoko, T. Hani, 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia : Jilid 2 . BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Handoko, T. Hani, 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia : Jilid 2 . BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Martoyo, Susilo, 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia . BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Mas us, Fuad, 2004.Survei Diagnosis Organisasional. Konsep & Aplikasi, Badan Penerbit UNDIP, Semarang

Massarik, Fred, 1996. Kepemimpinan . Seminar Lembaga Manajemen FE Universitas Indonesia, Jakarta

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta

Nazir, Mohammad, 2003. Metodologi Penelitian . Ghalia Indonesia, Jakarta Riduwan, 2002.Metode & Teknik Menyusun Tesis, Penerbit Alfabeta, Bandung Setiawan, E, 2005.Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Yayasan Widya Manggala

Indonesia, Semarang

Sugian, Sondang P, 2002.Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta Simamora, Henry, 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YPKN,

Yogyakarta

Simamora, Henry, 2004.Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YPKN, Yogyakarta

Suharto, Budi Cahyono, 2005.Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah

Sumarni, Murti dan Soeprihartono, Jhon, 1998. Pengantar Bisnis : Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan . Liberty Yogyakarta, Yogyakarta

Sunarto, 1997. Manajemen Karyawan . Aditya Media, Bandung

Tannumbaun, Robert, 1996. Kepemimpinan (Leadership) . Seminar Manajemen Lembaga Manajemen FE Universitas Indonesia, Jakarta

(10)

Gambar

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis
Gambar 4.2Uji Normalitas Regresi
Tabel Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil observasi kompetensi PCK mahasiswa yang meliputi kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam mengelola pembelajaran,

Dengan adanya pembahasan skripsi penciptaan ini tentang pendekatan etis produksi, penulis berharap ke depannya para pembuat film khususnya para mahasiswa/i film di Indonesia yang

Pada penggunaan alat evaluasi (penilaian) diperoleh angka sebesar 88% instruktur menggunakan alat penilaian dari lembaga untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar

Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara sebagai Kabupaten harus dalam upayakan meningkatkan struktur perekonomian Produk Domestik Regional bruto (PDRB) atas

Para manajemen puncak di perusahaan Jawa Timur menjelaskan tujuan penerapan ERP tidak terlalu jelas kepada karyawan sehingga dengan penerapan ERP tidak berdampak pada daya

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

Jadi metode dakwah merupakan sebuah jalan atau cara yang digunakan atau dilakukan dalam melaksanakan aktifitas mengajak manusia kepada jalan yang lurus, yang mana

Pada sistem yang diusulkan, untuk menampilkan objek struktur rangka manusia 3 dimensi di layar monitor user mengarahkan marker pada kamera kemudian kamera mendeteksi