• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBSERVASI KOMUNIKASI LINTAS BUDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN OBSERVASI KOMUNIKASI LINTAS BUDA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI KOMUNIKASI LINTAS

BUDAYA

ANALISIS PENANANGANAN KORBAN BENCANA

LUMPUR LAPINDO

Oleh : Mitha Wahyu Ningtyas (15041184013)

Alshya Sekar AW (15041184072)

(2)

Latar Belakang

Bencana Lumpur Sidoarjo yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2006 sedikitnya kurang lebih 33 ribu Kepala Keluarga menjadi korban dari bencana lumpur Sidoario yang berlokasi di sekitar kecamatan Porong. Lumpur yang keluar dari ersebut meluas hingga membanjiri sumur rumah-rumah warga dari pusat. Tidak bisa berhenti keluar lumpur ini terus meluas hingga beberapa Porong keluarnya lumpur dan sampai mengenangi 3 kompleks perumahan di Kecamatan Porong. PT.Lapindo Brantas yang bekerjasama dengan pamerintah akhimya membuat tanggul untuk membendung lumpur agar tidak banjir Atap rumah yang tak kunjung berhenti ini membuat warga untuk mengungsi di Pasar Porong lama dan meminta bantuan kejelasan terhadap pihak PT.Lapindo Brantas Lapindo Brantas hanya menyediakan makanan dan kebutuhan yang diperlukan warga yang mengungsi.

(3)
(4)

Pembahasan

Akomodasi theory dicetuskan oleh Howard Giles dan para koleganya , teori ini mengacu pada bagaimana perilaku komunikasi kita terhadap perilaku komunikasi orang lain . Banyaknya unsure budaya dari masing masing individu sangat mempengaruhi bagaimana individu tersebut bisa mengkomunikasikan sesuai dengan budaya yang telah dianutnya sejak ia bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar maupun keluarganya . Alo mengatakan bahwa Komunikasi Antar Budaya mengharuskan setiap orang untuk berusahan setiap pelakunya medapatkan , mempertahankan , dan mengembangkan aspek-aspek positif bersama . Setiap seseorang pun harus mengetahui latar belakang budaya yang dianutnya sejak lama dan seseorang pun juga harus mengerti latar belakang dari budaya orang lain apalagi dengan orang yang berkomunikasi dengan dia . Kita harus bisa beradaptasi dengan budaya orang lain yang beda dengan budaya kita agar menghindari kesalahpahaman dalam pemahaman budaya lain . Jika kita sedang terjun ke lingkungan masyarakat pasti tidak luput dari yang namanya komunikasi dengan orang lain , dari kegiatan komunikasi tersebut akan menghasilkan berbagai reaksi dari lawan bicara yang mana kita juga harus bisa mengakomodasi dari hal tersebut .

Asumsi communication accomodation theory juga di jelaskan oleh West and Turner bahwa akomodasi dipengaruhi oleh keadaan situasional , budaya dan keadaan personal yang dibagi sebagai berikut :

1. Persamaan dan Perbedaan berbicara ada di perilaku dalam percakapan.

2. Cara dimana kita mempersepsikan perilaku dan tutur orang lain akan menentukan bagaimana kita akan mengevaluasi dalam sebuah percakapan. 3. Bahasa dan Perilaku akan mempengaruhi sebuah informasi dari status social

dan keanggotaan kelompok.

(5)

Dari hal-hal tersebut pastinya perlu kita untuk mengetahui bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan mengakomodasi sesuatu yang nantinya setiap orang akan membalas komunikasi kita . Ada 2 cara dalam mengakomodasi di pembahasan makalah ini yaitu :

1. Convergen , Giles , Nikolas Coupland dan Justine Coupland mendefinisikan convergence sebagai strategi dimana individu bisa beradaptasi dengan komunikasi orang lain . Orang akan bisa beradaptasi dari bagaimana dilihat dari segi berbicara , jeda , mimic muka , kecepatan perilaku verbal dan non verbal lainnya . Disini Convergence juga didasari atas rasa ketertarikan , bagaimana nantinya proses akomodasi ini bisa sejalan dengan baik .

2. Divergen , Giles (1980) percaya bahwa pembicara saat berkomunikasi selalu menunjukkan perbedaan verbal dan non verbal diantara diri mereka dan orang lain . Sehingga dalam komunikasi divergen ini bisa tidak berjalan dengan baik . Divergence ini tidak ada usaha antara komunikator untuk menunjukkan persamaan .

Dari beberapa teori Akomodasi tersebut , jika dikaitkan dengan judul dari makalah ini memiliki kesinambungan maka dari itu , teori ini bisa untuk menjelaskan dari judul makalah ini .

I. Awal Mula dan Bagaimana Reaksi Korban Lumpur setelah munculnya kejadian Lumpur Sidoarjo yang merupakan bencana yang sangat besar.

(6)
(7)

Mayoritas warga menyerang kubu pemerintah karena kurang adanya akomodasi komunikasi tersebut .

II. Akomodasi Komunikasi Antara Korban Lumpur dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.

Pro dan Kontra antara korban lumpur dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dikarenakan pihak korban tidak mau meninggalkan rumah yang sudah dibeli pemerintah, pihak korban tidak mau menerima ganti rugi karena beberapa alasan yakni meminta uang ganti rugi yaitu membeli tanah dengan harga yang tinggi , dirasa uang ganti rugi tidak bisa tepat waktu dan tidak efisien . padahal korban sangat membutuhkan tempat tinggal dan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup . Kami mewawancarai 3 korban lumpur , yang pertama Bapak Kosin yakni korban lumpur akibat ledakan yang pertama . Dari ledakan yang pertama hampir semua mengalami yang namanya protes karena pihak lapindo lama dalam mengurus ganti rugi , ada-ada saja dalam beralasan . RT tempat pak kosin juga sering meminta ke pihak Lapindo untuk segera membayar semua ganti rugi , demo ke Bakrie Grup di Jakarta pernah dilakukan oleh Pak Kosin , setelah beberapa hari pihak lapindo akhirnya membicarakan baik-baik jika beberapa hari lagi semua yang berurusan dengan ganti rugi akan di cairkan . Pak Kosin menganggap bahwa setelah dibicarakan baik-baik PT.Lapindo Brantas sigap untuk membayar ganti rugi yaitu dengan cara 13 Kepala Keluarga ini dipindahkan ke Perumahan Kahuripan Nirwana.

(8)

korban dengan pemerintah . Memang korban juga sering egois dalam penanganan hal ini . Karena juga pribadi individu dan budaya yang melatarbelakangi mereka untuk tidak bisa sejalan dalam memperbaiki masalah ini .

(9)

individu , dan budaya menjadi identitas mereka yang memberikan persepsi berbeda dari setiap warga masih saja beberapa warga bersifat arogan meskipun ganti rugi sudah dibayarkan mereka tetap ingin tinggal dirumah yang lama . BPLS pun tidak mau sampai warga terkena musibah karena mereka tidak tahu dan tidak bisa memprediksi lumpur yang mesikupun sudah ditutup oleh tanggul bisa saja ambles karena sesuatu hal . Humas melakukan cara lagi untuk warga korban lumpur yaitu dengan cara mengadakan pengajian akbar selama 2 -3 bulan sekali diatas tanggul yang diikuti oleh pegawai BPLS beserta korban – korban lumpur untuk bersama-sama berdoa . Tidak hanya itu Humas pun setiap malam selalu mengadakan acara “cangkruk bareng” yang biasanya diikuti oleh bapak-bapak agar komunikasi antar keduanya saling terbuka dan sejalan . Untuk kegiatan yang diberikan ada lagi diadakan pelatihan membuat sepatu di pabrik sepatu Tanggulangin . selama kurang lebih 2 bulan ibu-ibu ini diberikan bekal dan ilmu untuk bisa membuat sepatu dimana sepatu ini merupakan produk UKM Kabupaten Sidoarjo yang terkenal sampai Mancanegara dan dilatih untuk mengolah pangan bekerjasama dengan Sidoarjo Education Center . Setelah mengikuti pelatihan 2 bulan , ibu – ibu yang dianggap memiliki dedikasi dan kreatif yang tinggi akan direkrut oleh pabrik . Rumah-rumah yang ditinggali warga tadi akan segera di gusur agar warga tidak curang dan patuh . Setelah digusur nanti , pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan memeratakan bekas bangunan tersebut dan akan menjadikan hutan kota disekitar tanggul lumpur . Pak sigit mengatakan bahwa trik yang dilakukan humas BPLS sangat baik sehingga tidak ada lagi kerenggangan antara korban dengan pemerintah . Setelah humas melakukan cara akomodasi tersebut ,sebagian ganti rugi warga sudah selesai hanya beberapa yang belum karena masalah negosiasi harga.

(10)
(11)

KESIMPULAN

(12)

Daftar Pustaka

http://e-journal.uajy.ac.id/4251/

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26875/3/MARIA %20ULPA-FDIKOM.pdf

http://eprints.undip.ac.id/29021/1/

SUMMARY_SKRIPSI_Hanum_Salsabila.pdf

http://lib.ui.ac.id/fleefleldigital/20313861-T%2031753-Akomodasi %20komunikasi-full%20text.pdf

http://ejournal.ilkom.fsip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/02/ jurnal%20adi%20(02-25-16-03-13-08).pdf

http://thesis.binus.ac.id/Doc/WorkingPaper/2014-2-01372-MC %20WorkingPaper001.pdf

http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/download/1109/pdf

http://elib.unikom.ac.id/fles/disk1/698/jbptunikompp-gdl-mochammade-34873-9-unikom_m-i.pdf

http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/viewFile/296/pdf

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Kinesik/article/view/7560

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan media dari tahap pendefinisian diketahui bahwa siswa SMK Kusuma Negara Kertosono kurang memahami dan memperhatikan pada saat proses pembelajaran dan

berhubungan dengan pola input untuk dihitung nilai kesalahan. Kesalahan tersebut akan dipropagasikan mundur. Sedangkan fase modifikasi bobot bertujuan untuk menurunkan

Neraca kegiatan ekspor dan impor lantai kayu Perancis yang defisit menunjukkan bahwa Perancis lebih banyak membeli daripada menjual produk lantai kayu. Negara

Dalam pengembangan strategi, mitra terkait di wilayah kerja, baik mitra langsung dan mitra strategis, harus diidentifikasi dengan seksama. Mitra langsung adalah individu, kelompok,

Maka dari proses optimasi ini dapat disimpulkan bahwa kekakuan butiran kitosan yang muncul diakibatkan dari reaksi antara gugus amina dengan agen pengikat silang

Tulisan ini menyajikan serangkaian tes yang dilakukan untuk menghubungkan gambar termal dan kegagalan yang biasa terjadi dalam arrester Zinc Oxide dan pengembangan

[r]

Keywords : Health and Safety (K3), Hazard Identification, Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) How to Cite: Willy Tambunan, Fatria Ismi Zudhari, & Theresia