• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANASAN GLOBAL MENGETAHUI PENYEBAB AKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANASAN GLOBAL MENGETAHUI PENYEBAB AKI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semakin lama bumi semakin menambah usia tuanya, banyak bencana alam yang bermunculan berbagai macam serta hal-hal aneh. Semakin lama pula penduduk bumi bertambah banyak, sehingga memerlukan banyak kebutuhan hidup yang kita tau bahwa kebutuhan pokok atau kebutuhan hidup tidak seimbang dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat.

Banyak hal yang dilakukan untuk menghindari kekurangan kebutuhan pokok atau kebutuhan hidup, hal yang dilakukan juga banyak sekali yang menyimpang dari keadaan bumi saat ini. Bahkan hal – hal tersebut banyak sekali yang membahayakan kehidupan banyak orang.

Dapat kita ketahui berbagai contoh dikehidupan sekitar yaitu, penebangan pohon secara liar atau ilegal, bahkan

pembakaran hutan yang tak terkendali, pembangunan gedung-gedung besar namun pada akhirnya terlantar dan berdampak pada saluran air. Hal-hal tersebut adalah contoh kecil yang

menyebabkan terjadinya pemanasan global secara berkala yang dampaknya kini bisa kita rasakan. Dalam makalah ini akan dibahas apa itu pemanasan global, penyebab, dampak, dan bagaimana penanggulangan yang mudah dan baik untuk dilkukan. 1.2 TUJUAN

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan pemanasan global, terbagi menjadi empat hal yang akan dibahas yaitu, pengertian, penyebab, dampak, dan cara penanggulangan

pemanasan global. Pemanasan global termasuk dalam salah satu masalah di dunia yang kini gencar dilakukan beberapa kampanye yang memperuntukan bagi semua warga dunia untuk menanggapi masalah ini dengan serius, sehingga dampaknya tidak bertambah besar dan tidak merugikan diri kita sendiri atau orang lain, bahkan cucu-cucu kita nanti.

I. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya sejak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang ini. Peradaban manusia yang sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang

bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang

(4)

Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap

dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya. Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini.

(5)

para ahli lingkungan tersebut, masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih lanjut demi

kelangsungan kehidupan manusia.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20

kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan

(6)

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan

punahnya berbagai jenis hewan.

Source

: https://www.flickr.com/photos/30296075@lN05/328755324444/

(7)

terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan rasakan.

Pengertian Global Warming Menurut Ahli

Dari uraian di atas tersebut beberapa para ahli di bidangnya yang berkumpul dalam suatu organisasi menjelaskan berbagai penjelasan mengenai pengertian maupun definisi tentang global warming, diantaranya :

1. Situs ensiklopedia online terbesar Wikipedia

mengartikan global warming sebagai peningkatan secara terus-menerus suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak awal abad ke-20, suhu dipermukaan bumi telah meningkat 0,8 derajat Celcius atau 1,4 derajat Fahrenheit dimana 2/3 dari peningkatan suhu tersebut terjadi setelah tahun 1980-an. Ini menandakan semakin lama peningkatan suhu semakin cepat.

2. Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat. Menjelaskan bahwa global warming ialah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun yang sedang terjadi pada saat ini. Sebagian besar kejadian dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di atmosfir bumi. Global warming inilah yang menyebabkan adanya perubahan iklim.

(8)

merupakan peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca yang dimana efek rumah kaca ini merupakan kejadian terperangkapnya panas di bumi karena terhalangnya gas emisi seperti karbondioksida di atmosfir karena asap kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik-pabrik atau industri dan kebakaran hutan.

4. Natural Resources Defense Council. Menjelaskan bahwa global warming adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi sangat panas karena terperangkap oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat di muka bumi untuk bertindak melawan pemanasan global agar efek buruknya bisa berkurang bagi kehidupan manusia.

5. National Wildlife Federation. Menjelaskan tentang global warming sebagai peristiwa dimana semakin hari bumi semakin panas, hujan dan banjir semakin deras, badai semakin hebat dan kekeringan semakin menjadi-jadi. Berbagai kejadian tersebut merupakan dampak real yang terjadi akibat adanya pemanasan global di muka bumi. Global warming juga mengubah landscape kehidupan di bumi dan mematikan banyak species.

II. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Apa saja penyebab pemanasan global ?

(9)

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi.

Himbaun atau kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.

2. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan)

bisa mengatasi suhu panas yang tinggi.

Jika memang benar demikian, maka

selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya.

Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau.

Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.

3. Model Rumah

(10)

Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan kaca.

4. Bahan Bakan Kenderaan Bahan bakan dari dari polusi udara yang di hasilkan.

Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.

(11)

banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.

Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita

mendapatkannya, ya mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain

mengorbankan eksistensi bumi.

6. Pembakaran Hutan dan ilegal loging

Apakah Anda tahu berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging?

Sumber mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2, dimana emisi CO2 disebabkan oleh

penggunaan bahan bakarfosil dan kerusakan/pembakaran hutan.

Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat.

Tapi apa yang terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di tebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?

(12)

banyak terjadi dan terus terjadi beberapa bulan lalu di provinsi Riau.

7. Usia Bumi Yang sudah tua

Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.

8. Bocornya lapisan ozon

Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada laipsan ozon yang

melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.

(13)

telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub

Oleh sebab itu ada di peringati hari ozon internasional yang jatuh setiap tanggal 16 Setember.

9. Minimnya ruang terbuka hijau

Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai sejauh ini belum ada lonjakan persentase yang

berarti terhadap jumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Jakarta.

Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang

menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.

10.Jumlah kendaraan terus bertambah Hal ini

sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus

mendapat sikap dari pemerintah dengan mengeluarkan

(14)

atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.

Yang terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.

III. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL 1. Perubahan Cuaca dan Iklim

Meningkatnya suhu permukaan Bumi dalam kurun waktu satu abad terakhir telah mengubah cuaca dan iklim diberbagai wilayah Bumi, terutama di daerah Kutup Utara. Dampak Pemanasan Global terhadap perubahan iklim adalah sebagai berikut.

 Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es

yang terapung di laut.

 Di Daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi

peningkatan suhu di Indonesia.

 Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa

(15)

 Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem;

terjadi hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem di berbagai wilayah

 Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola berbeda

sehingga akan terbentuk angin puting beliung.

 Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi

2. Kenaikan Permukaan Laut

Perubahan tinggi permukaan laut akan memengaruhi kehidupan di pantai. Dampak Kenaikan Permukaan laut adalah sebagai berikut

 Jika kenaikan permukaan air laut sekitar 100 cm, maka

wilayah Belanda akan tenggelam 6%, banglade 17,5%, dan banyak pula-pulau yang hilang. di Indonesia akan banyak pulau yang akan tenggelam sekitar 405.000 hektar daratan indonesia tenggelam di garis pantai 81.000 kilometer.

 Jika mencapai muara sungai, akan terjadi banjir akibat air

pasang di daratan

(16)

3. Menurunnya Hasil Pertanian

Pemanasan global berdampak pada pertanian. Banyak produk pertanian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, yang bergantung pada musim dan iklim. Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut.

 Kekeringan di wilayah pertanian yang mengakibatkan tanaman pertanian rusak

 Banjir di wilayah pertanian akan merendam tanaman

pertanian yang mengakibatkan gagal panen.

 Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan

bencana kering dan banjir.

 Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan

hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim

4. Pengaruh Terhadap Hewan dan Tumbuhan

(17)

 Populasi penguin di daerah antartika menurun sekitar 30% dalam 25 tahun terakhir karena berkurangnya habitat  Populasi beruang kutub di kutub utara menurun karena

kesulitan mendapatkan makanan akibat berkurangnya lapisan es.

 Berkurangnya koral di ekosistem laut akibat meningkatnya keasaman air laut. Air laut menjadi asam jika banyak karbon dioksida yang terlarut. Meningkatnya keasaman air laut menurunkan jumlah ion karbonat yang menyusun koral.

 Berkurangnya luas hutan mangrove sehingga mengganggu

kehidupan di daerah pesisir pantai karena gelombang pasang dan banjir sering terjadi, serta sulitnya ketersediaan air bersih.

5. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia

(18)

Dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia adalah sebagai berikut.

 Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari tumbuhan.

 Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, DBD dan malaria adalah penyakit tropis yang saat ini telah menyebar ke daerah subtropis. Penyebabnya adalah suhu di udara subtropis yang saat ini menjadi lebih hangat sehingga patogen dapat berkembang biak di daerah subtropis.  Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi

hewan kemudian dapat menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi.

 Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang

dipicu oleh cuaca panas, misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung dan ginjal.

IV. CARA MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL

(19)

Memproduksi daging sarat CO2 dan metana serta membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya adalah pemakan daging, coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Luar biasa, bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk mengerem pemanasan global.

2. TANAMLAH PEPOHONAN

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.1 Jadi, dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2. United Nations Environment Programme (UNEP)

(20)

peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat

menyelamatkan 1 akre pohon per tahunnya.

3. BERPERGIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila

memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.1 Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, Anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

4. KURANGI BELANJA

Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas.3 Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.

5. BELI MAKANAN YANG MENGANDUNG UNSUR ORGANIK

(21)

6. GUNAKAN LAMPU HEMAT ENERGI

Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.

7. GUNAKAN KIPAS ANGIN

AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Cobalah pakai yang lebih hemat energi. Atau kalau tahan, Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.

8. JEMUR PAKAIAN ANDA DI BAWAH SINAR MATAHARI Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.

9. DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK

Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses

pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!

10. PISAHKAN SAMPAH KERTAS, PLASTIK, KALENGA AGAR DAPAT DIDAUR ULANG

(22)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi, pemanasan global memang sudah mengkhawatirkan bagi kehidupan manusia di bumi ini, bahkan dampaknya sudah sangat mengerikan, dengan melakukan gaya hidup yang sehat atau melakukan hal-hal sederhana akan mampu serta dapat mengurangi adanya dampak pemanasan global yang

berkelanjutan.

Umur bumi sangat pengaruh dalam adanya globalisasi namun, kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup “lebih jahat” dalam pengaruh

pemanasan global. Jadi, sebagai penghuni bumi yang baik manusia wajib mencari solusi pemenuhan kebutuhan hidup dengan baik tanpa merusak atau menyaiti bumi dan kesadaran yang tinggi sangat diperlukan.

3.2 PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada orang yang mengalami hipertensi, selama olahraga sekitar 30 menit terjadi penurunan tekana darah dari 136/91 mmHg menjadi 130/82 mmHg penurunan ini terjadi pula

[r]

Sistem operasi menyediakan layanan pengaksesan sumber daya sehingga pemrograman tidak dirumitkan rincian operasi perangkat keras yang menjenuhkan.. Dengan cara ini, pemrograman

Jadual 1 menunjukkan susunan radas dan pemerhatian bagi dua set eksperimen untuk menentukan keterlarutan sebatian M and sebatian N dalam air dan metilbenzena.. [2 marks]

Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk mengolah

Berdasarkan Tabel 1 hasil tes Anova diperoleh nilai F-hitung sebesar 4.928 dengan tingkat signifikan 0 ,004 , karens nilsi tingkat signifikansi lebih kecil dari

Kemudian atasan pegawai yang dinilai akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menyimpulkan apabila nilai mengalami penurunan selama empat tahun maka ada penurunan

Hasil Survey Awal Konsumen Tong Tji Tea House .... Penelitian Terdahulu