PEMANASAN GLOBAL &
PERUBAHAN IKLIM
Pemanasan Global diartikan sbg fenomena
meningkatnya rata-rata suhu permukaan bumi sbg akibat efek rumah kaca yg terjadi di atmosfer
Hilangnya hutan akan berpengaruh terhadap suhu udara, perubahan suhu ini akan berdampak pada
perubahan arah angin, bahkan kecepatan angin, dan selanjutnya, akan mempengaruhi intensitas dan
curah hujan.
Ketika hutan gundul, maka suhu udara di tempat
tersebut akan semakin tinggi, tekanan udara rendah, dan kadar CO2 udara akan meningkat.
meningkatnya efek umah kaca ini disebabkan
meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfer
GRK tsb adalah CO2, metana (CH4), Dinitrogen Oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC),
perfluorocarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6)
dipihak ain scr bersamaan akan terjadi perubahan iklim (Climate Change) dunia yaitu suatu
fenomena perubahan perilaku iklim yg terjadi akibat pemanasan global
Akumuasi GRK berbanding urus dgn meningkatnya emisi CO2
Peningkatan kadar CO
2di
atmosfer
Sebuah studi baru kini tengah menyoroti gambaran global, yang menunjukkan Indonesia sebagai
penyumbang utama perubahan iklim, sekaligus sangat rentan terhadap dampak yang
ditimbulkannya.
Perusakan hutan, degradasi lahan gambut dan
kebakaran hutan dituding sebagai penyebab utama masuknya Indonesia dalam urutan tiga besar
penghasil emisi terbesar gas rumah kaca setelah AS dan Cina.
Berdasarkan data tahun 2000, emisi tahunan Indonesia dari sektor kehutanan dan perubahan peruntukan tanah diperkirakan setara dengan 2.563 megaton karbon dioksida (MtCO2e), jauh melebihi jumlah emisi tahunan dari sektor energi, pertanian dan limbah yang besarnya 451 MtCO2e.
Sebagai perbandingan, total emisi Indonesia
adalah 3.014 MtCO2e, sedangkan total emisi Cina sebesar 5.017 dan AS sebesar 6.005 MtCO2e.
Dampak pemanasan Gobal
1. Peningkatan suhu sedang - sejak tahun 1990,
suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0.3 derajat Celsius pada seluruh musim;
2. peningkatan intensitas curah hujan - curah hujan per tahun diperkirakan meningkat 2-3% di seluruh Indonesia,
3. ancaman terhadap keamanan pangan sebagai akibat perubahan iklim pada bidang pertanian;
4. naiknya permukaan air laut - ini akan menggenangi daerah produktif pantai,
mempengaruhi pertanian dan penghidupan pantai, termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi padi dan jagung;
5. air laut bertambah hangat - mempengaruhi
keaneka ragaman hayati kelautan dan memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah terancam;
6. merebaknya penyakit yang berkembang biak lewat air dan vektor - seperti malaria dan demam
berdarah.
Mitigasi dan Adaptasi thd perubahan iklim
Mitigasi adalah upaya menurunkan emisi karbon yg diakibatkan kegiatan manusia dgn berbagai cara baik dgn atau tanpa intervensi teknologi
Adaptasi adalah penyesuaian pd sistem alam
maupun manusia sbg respon perubahan iklim dgn tujuan mengurangi dampak perubahan dan
meningkatkan ketahanan manfaatnya.
mitigasi dan adaptasi harus berjalan berbarengan
Mitigasi meliputi:
1. Mengurangi GRK yg berasal dr aktivitas manusia
2. Mengurangi penggunaan bahan bakar utk kendaraan bermotor dan menghemat listrik
3. Mekanisme pembangunan bersih (Clean
Development Mechanism - CDM) - protokol Kyoto yaitu aktivitas pelestarian lingkungan hidup dan ekonomi dilakukan bersama-sama
4. Menjaga kelestarian lingkungan spt:
- mengolah bahan sampah menjadi biochar - melakukan penanaman pohon
- mengurangi penggunaan pupuk kimia
Adaptasi perubahan iklim meliputi:
1. mempersiapkan diri menghadapi kejadian ekstrim
2. pengelolaan tanah dan tanaman disesuaikan dgn pola atau dinamika hujan
3. menyesuaikan diri thd ingkungan yg selalu berubah
4. memelihara lingkungan dgn reboisasi atau rehabilitasi terumbu karang yg rusak
5. mengurangi kemiskinan