• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanasan Global terhadap lingkungan hidup (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanasan Global terhadap lingkungan hidup (4)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PKLH PERUBAHAN IKLIM DAN PEMANASAN GLOBAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALVENOLIA VIENDA ADAONG CERRY STEWARD SENGGETANG CITRA LOISA WEJASU

KELAS : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MANADO

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan perkenaan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah PKLH. Makalah ini merupakan hasil dan kesimpulan yang diambil melalui sumber buku dan internet.

Harapan kami setelah membaca makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui mengenai perubahan iklim dan pemanasan global, serta dampaknya dalam kehidupan kita di Bumi sehingga ada kesadaran untuk melestarikan lingkungan sekitar kita.

Selanjutnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga maupun teman-teman yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak guna perbaikan karya tulis ini kedepannya. Terima kasih.

Tondano, April 2015

(3)

DAFTAR ISI

Halaman judul...1

Kata pengantar...2

Daftar isi...3

Bab I Pendahuluan A. Latar belakang...4

B. Rumusan masalah... 5

C. Tujuan penulisan... 5

D. Manfaat Penulisan………....6

Bab II Pembahaasan A. Pengertian Pemanasan Global………..7

B. Penyebab terjadinya Pemanasan Global……….10

C. Dampak Pemanasan Global………....16

D. Menanggulangi Pemanasan Global………....22

Bab III Penutup A. Kesimpulan...27

B. Saran………...28

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang Perubahan Iklim dan Pemanasan global (global warming). Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia.

Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Peradaban manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.

Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming yang diantara beberapa akibatnya adalah perubahan iklim yang terjadi di bumi sekarang ini.

(5)

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia.

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B. RUMUSAN MASALAH

 Adapun rumusan masalah ialah sebagai berikut :

 Apakah yang dimaksud dengan pemanasan global ?

 Apa saja penyebab terjadinya pemanasan global ?

 Apa saja dampak terjadinya pemanasan global ?

 Bagaimana cara menanggulangi masalah pemanasan global ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen pada mata kuliah PKLH. Selain itu penyusunan ini juga bertujuan untuk :

 Mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanasan global

 Mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global

 Mengetahui dampak terjadinya pemanasan global

(6)

MANFAAT PENULISAN

Sedangkan manfaat dari dari penulisan makalah ini adalah:

 Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk menambah pengetahuan mereka tentang perubahan iklim dan pemanasan global

 Para pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanasan global.

 Pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global.

 Pembaca dapat mengetahui dampak terjadinya pemanasan global.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan darata-ratan Bumi. Suhu rata-rata-rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

Berdasarkan gambar di samping, suhu rata-rata udara di permukaan Bumi meningkat 0,75ºC pada abad lalu, tetapi naiknya berlipat ganda dalam 50 tahun terakhir.

Badan PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), memproyeksikan bahwa pada tahun 2100 suhu rata-rata dunia cenderung akan meningkat dari 1,8ºC menjadi 4ºC dan skenario terburuk bisa mencapai 6,4ºC kecuali dunia mengambil tindakan untuk membatasi emisi gas rumah kaca. Sepertinya, angka tersebut memang tidak begitu besar. Akan tetapi, perlu diketahui selama Zaman Es terakhir sekitar 11.500 tahun yang lalu, suhu rata-rata dunia hanya 5ºC lebih rendah daripada suhu udara sekarang, dan saat itu hampir seluruh benua Eropa tertutup lapisan es tebal. Jika tren pemanasan ini terus berlanjut maka 11 tahun terpanas dalam sejarah semuanya terjadi hanya dalam 12 tahun terakhir.

Komponen Gas Penyusun Atmosfer

(8)

Gas Simbo

Atmosfer Bumi terdiri kumpulan berbagai macam gas. Gas penyusun atmosfer Bumi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia

Nitrogen

Merupakan unsur gas yang paling besar prosentasenya di atmosfer. Gas nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk

Oksigen

Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk pernafasan manusia dan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Komposisi oksigen dalam atmosfer mencapai 21%, oksigen terdapat di perairan terutama perairan laut dangkal dan di daratan sampai batas ketinggian tertentu di atas permukaan air laut, semakin tinggi tempat suatu wilayah dari permukaan air laut, lapisan oksigennya semakin tipis. Karena ada oksigen kita dapat bernafas, menyalakan lilin dan lainnya.

Argon

(9)

Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan gas asam yang ringan. Karbondioksida disebut juga gas asam karbon, molekulnya terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, disimbolkan CO2. Karbondioksida sering disebut udara campuran.

Beberapa manfaat Gas Karbondioksida :

 Karbondioksida digunakan untuk memproduksi Sodium Carbonat Na2CO3, sodium bikarbonat NaHC03dan bahan kimia lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

 Gas Karbondioksida bersifat tidak mudah terbakar dan dapat melokalisir panas, itu sebabnya digunakan sebagai pengisi tabung pemadam kebakaran.

 Gas Karbondioksida dibutuhkan dalam pernafasan dan fotosintesis tumbuhan.

Kandungan Karbondioksida dalam jumlah yang banyak di atmosfer dapat menyebabkan polusi udara sehingga menimbulkan gangguan pada pernafasan mahluk hidup, misalnya sesak nafas pada manusia.

Neon

Neon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan non reaktif. Neon termasuk gas mulia seperti halnya Gas Helium, Argon, Kripton, Xenon dan Radon.

Kegunaan Gas Neon adalah sebagai berikut:

 Dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari

 Keperluan iklan

 Dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi

 Dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu melihat hasil rontgen

Methan (CH4)

Gas Methan terdiri dari Carbon dan Hidrogen. Methan adalah gas yang tidak berwarna berbau, mudah terbakar dan lebih ringan dari udara. Di beberapa planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, methan merupakan komponen besar di dalam atmosfernya.

(10)

Helium

Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari. Helium termasuk gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga dimanfaatkan untuk pengisi balon gas dan balon udara. Helium juga digunakan untuk bahan bakar yang dapat menggerakan mesin roket. Hidrogen

Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia (NH3), kegunaan amonia antara lain untuk membuat pupuk.

Para ahli metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni dengan oksida, contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran tembaga.

Xenon

Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak ber-reaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada industri kimia dan indusri elektronik.

2. Penyebab terjadinya Pemanasan GlobalMatahari

Bumi semakin panas akibat dari matahari yg semakin bergejolak. matahari dalam seabad ini sering muncul bintik-bintik matahari akibat ledakan energi hidrogen. berdasarkan penelitian, ternyata semakin banyak jumlah bintik-bintik itu, maka energi panas yg dipancarkan oleh matahari juga semakin tinggi yang akan mempengaruhi juga panas di bumi.

(11)

radiasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh

(12)

Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman industrialisasi, awal akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0.5 – 0.6 derajat Celcius akibat emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.

Bukti terjadinya Efek Rumah Kaca sebagai berikut:

1. Pertama, berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk menahan panas. Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.

2. Kedua, pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan peningkatan ini berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan berbagai aktivitas manusia lainnya.

3. Ketiga, penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es telah berusia 250 ribu tahun . Artinya: Konsentrasi Gas Rumah Kaca di udara berbeda-beda di masa lalu dan masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan temperatur. Konsentrasi Gas Rumah Kaca terbukti meningkat sejak masa pra industri.

(13)

Secara sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca dimulai saat panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.

Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis GRK yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transport, penggundulan hutan, dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya (HFC, PFC, SF6 ) hanya menyumbang kurang dari 1%

Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam :

1. Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit! Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batu bara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun!

2. Kedua, pembakaran kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang masuk ke atmosfer per tahun?

(14)

Analisis penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi

uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan.

Bocornya lapisan ozon

(15)

Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosferbumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.

Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Itulah salah satu dari kegunaan lapisan ozon, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.

Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan kematian.

Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.

Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.

Reaksi Pembentukan Ozon :

Sinar Ultra Violet → O ─ O + O → O3

Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.

(16)

molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.

Reaksi Penguraian Ozon :

Sinar UV + O3 ===> O2 + O O + O3 ===> O2 + O2 2O3 <===> 3O2

Saat ini lapisan ozon terus mengalami penipisan karena banyak terdapatnya zat-zat pencemar udara yang beredar di atmosfer. Zat- zat pencemar udara yang sangat berperan dalam proses penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS (Ozone Depleting Substances) diantaranya;Chlorofluorocarbons (CFCs),Hydrochlorofluorocarbons(HCFCs), Halons, Met hyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.

Zat-zat perusak ozon tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan pendingin, foaming agents, fire extinguishers pada pemadam kebakaran, pestisida, dan aerosol propellants. Diantara zat-zat pencemar udara tadi, CFC merupakan aktor utama penipisan lapisan ozon. CFC atau Freon banyak digunakan sebagai bahan pendingin, antara lain digunakan pada air conditioner (AC) dan kulkas. Di udara, CFC dan zat-zat ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui Troposfer dan mencapai Stratosfer. Di Stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka akan pecah dan melepaskan molekul chlorine dan bromine. Kedua molekul ini terdapat pada zat-zat ODS dan merupakan unsur yang dapat merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan satu atom chlorine dapat merusak 100.000 molekul ozon.

Penebangan Hutan

(17)

ilegal memerlukan biaya yang sangat tinggi. Hal tersebut dipengaruhi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih sangat rendah.

3. Dampak Pemanasan Global

Dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim disebutkan bahwa rata-rata temperatur global telah naik 1,3°F (setara 0,72 °C) dalam 100 tahun terakhir. Muka air laut mengalami kenaikan rata-rata 0,175 centimeter setiap tahun sejak 1961. Fakta tersebut mau tidak mau memberikan dampak bagi makhluk hidup maupun lingkungan. Dampak pemanasan global tersebut diantaranya:

Perubahan Iklim (Climate Change)

Penting untuk dimengerti perbedaan antara iklim dan cuaca. Iklim adalah pola cuaca umum yang terjadi selama bertahun-tahun dalam jangka waktu panjang , antara 30-100 tahun. Contoh: iklim tropis, sub-tropis, iklim panas, iklim dingin. Cuaca adalah kondisi harian gejala alam, seperti suhu, curah hujan, tekanan udara dan angin , yang terjadi dan berubah dalam waktu singkat. Contoh: cerah berawan, hujan badai, dll.

(18)

beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Dampak-dampak perubahan iklim lainnya:

1. Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati

2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

3. Mencairnya es dan glasier di kutub

4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena

kekeringan yang berkepanjangan

5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100

diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral

bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia

7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru

karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

Peningkatan Permukaan Laut

(19)

Perubahan tinggi permukaan air laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

(20)

Pada gambar di atas, dapat dilihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.

(21)

dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Contohnya yaitu meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi padawaterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

Dampak Terhadap Sosial Ekonomi

Jika terjadi kenaikan air laut di indonesia maka akan hilangnya pulau-pulau kecil merupakan ancaman langsung, tidak saja berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi dan ekosistem tetapi juga terhadap Geopolitik mengingat pulau terluar merupakan pijakan penting dalam menentukan batas wilayah dengan negara lain.

(22)

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian

Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban tanah akan menganggu sektor pertanian.Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat tidak pasti.

Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak memiliki tanah dan miskin. Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat berakibat positif untuk proses fotosintesis. Namun demikian, penelitian pemodelan yang dilakukan Amin (2004, dalam PEACE, 2007) menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara konsentrasi CO2 yang dilipatgandakan akan mempengaruhi hasil panen di benua Asia antara -22% hingga +28% pada tahun 2100 (Reilley, 1996 dalam PEACE, 2007).

Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. perubahan iklim akan berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran. Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin

(23)

sedikitnya 10.644 ha tanaman padi di Kabupaten Cirebon. Seluas 419 ha diantaranya telah dinyatakan puso alias gagal panen (Sumber: Pikiran Rakyat, 2005). Serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa tempat mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara nasional pada periode Januari-Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso 1.274 hektar. Luas serangan ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Luas sawah yang terkena serangan 129.284 hektar pada Januari-Juni 2005. Beberapa jenis hama yang ditemukan antara lain penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, dan tungro (sumber: Kompas,2006). menurunnya kesejahteraan ekonomi petani. Dua hal diatas jelas merugikan petani dan sektor pertanian karena akan semakin menyusutkan dan menurunkan hasil pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani bergantung pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi. Lha wong sukses panen saja masih merugi, apalagi jika gagal panen.

4. Menanggulangi Pemanasan Global

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca sebagai penyebab pemanasan global. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Menghilangkan karbon (carbon sequestration)dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1). Di bawah tanah atau penyimpanan air tanah

(24)

karbon dioksida. Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belum dapat menetapkan pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut.

2). Penyimpanan di dalam tanaman hidup

Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Setelah tanaman mati maka tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke atmosfer.

Membatasi emisi CO2 untuk mengurangi produksi gas rumah kaca

Teknik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin. Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energi nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bisa dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bisa dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namun penelitian lebih lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya.

Emisi CO2 dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakan mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah memasuki pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak. Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadi energi listrik bisa dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan. Selain itu, kita dapat menanggulangi dampak pemanasan global dengan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

(25)

Mitigasi merupakan usaha untuk mengurangi gas rumah kaca sehingga dapat memperlambat laju pemanasan global.

a. Terhadap kekeringan

 Meningkatkan resapan air dengan cara membuat sumur resapan, kolam resapan, pengembangan embung/kolam, lubang biopori.

 Perlindungan mata air, dengan cara memelihara mata air, pembersihan mata air,

penanaman pohon disekitar mata air.

 Penghematan penggunaan air, dengan cara penggunaan kembali air, menggunakan shower untuk mandi

b. Terhadap bencana banjir

 membuat/memelihara saluran drainase, kanal, rumah pompa, pengerukan saluran

 meninggikan struktur bangunan

 desain rumah panggung

c. Terhadap bencana longsor / erosi

 membuat terasering untuk lahan yang miring dan cukup luas

 pemeliharaan daerah hulu dan rehabilitasi lahan di daerah hulu

d. Terhadap gagal tanam dan gagal panen,

 Mengimplementasikan dan mengaplikasikan system pola tanam dan pengaturan sistem irigasi.

 Melakukan praktik pertanian dengan membudidayakan tanaman semusim, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan.

 Melakukan penganekaragaman tanaman dengan cara tumpang sari

 Melakukan pengelolaan lahan dan pemupukan dengan cara menanam padi hemat air, pengelolaan lahan tanpa bakar dan pemanfaatan sampah organik untuk melakukan pemupukan

 Melakukan pemuliaan tanaman, dengan cara penyilangan spesies tanaman untuk

menghasilkan varietas yang tahan perubahan iklim

 Memanfaatkan lahan pekarangan menjadi apotik hijau dan lumbung hidup untuk pemenuhan kebutuhan pangan.

e. Terhadap kenaikan muka air laut, rob dan interusi/abrasi air laut, gelombang,

(26)

 Membangun struktur/bangunan pemecah ombak, terumbu buatan, pintu air pasang

 Modifikasi desain bangunan dengan cara meninggikan bangunan, rumah panggung

 Melakukan relokasi pemukiman menjauhi pantai

 Melakukan pengembangan teknologi penyulingan air laut

f. Terhadap masalah sanitasi lingkungan dan kesehatan

 Pengendalian vektor nyamuk dan tikus dengan cara melaksanakan 3M, mencegah adanya genangan air memasukan ikan dalam kolam / pot tanaman, mengoptimalkan juru pemantau jentik

 Mengembangkan desa siaga untuk menerapkan sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit akbiat perubahan iklim seperti diare, malaria, DBD

 Menciptakan masyarakat berprilaku hygine dengan memiliki rumah yang sehat, tersedia akses air bersih, tersedia akses jamban

 Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat dengan melakukan kebiasaan makan menu seimbang, mencuci tangan dengan sabun, melakukan pengelolaan sampah, membersihkan lingkungan secara rutin.

Kegiatan Adaptasi

Adaptasi merupakan upaya meminimalisir dampak yang telah terjadi, serta mengantisipasi resiko sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan akibat perubahan iklim

a. Terhadap kekeringan

 Meningkatkan resapan air dengan cara membuat sumur resapan, kolam resapan, pengembangan embung/kolam, lubang biopori.

 Perlindungan mata air, dengan cara memelihara mata air, pembersihan mata air, penanaman pohon disekitar mata air.

 Penghematan penggunaan air, dengan cara penggunaan kembali air, menggunakan

shower untuk mandi b. Terhadap bencana banjir

 membuat/memelihara saluran drainase, kanal, rumah pompa, pengerukan saluran

 meninggikan struktur bangunan

(27)

c. Terhadap bencana longsor / erosi

 membuat terasering untuk lahan yang miring dan cukup luas

 pemeliharaan daerah hulu dan rehabilitasi lahan di daerah hulu

d. Terhadap gagal tanam dan gagal panen,

 Mengimplementasikan dan mengaplikasikan system pola tanam dan pengaturan sistem irigasi.

 Melakukan praktik pertanian dengan membudidayakan tanaman semusim, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan.

 Melakukan penganekaragaman tanaman dengan cara tumpang sari

 Melakukan pengelolaan lahan dan pemupukan dengan cara menanam padi hemat air, pengelolaan lahan tanpa bakar dan pemanfaatan sampah organik untuk melakukan pemupukan

 Melakukan pemuliaan tanaman, dengan cara penyilangan spesies tanaman untuk menghasilkan varietas yang tahan perubahan iklim

 Memanfaatkan lahan pekarangan menjadi apotik hijau dan lumbung hidup untuk pemenuhan kebutuhan pangan.

e. Terhadap kenaikan muka air laut, rob dan interusi/abrasi air laut, gelombang,

 Memelihara dan merehabilitasi daerah pantai dengan cara penanaman vegetasi pantai seperti pohon ketapang, casuarina sp, gumuk pasir dan penanaman mangrove

 Membangun struktur/bangunan pemecah ombak, terumbu buatan, pintu air pasang

 Modifikasi desain bangunan dengan cara meninggikan bangunan, rumah panggung

 Melakukan relokasi pemukiman menjauhi pantai

 Melakukan pengembangan teknologi penyulingan air laut

f. Terhadap masalah sanitasi lingkungan dan kesehatan

 Pengendalian vektor nyamuk dan tikus dengan cara melaksanakan 3M, mencegah adanya genangan air memasukan ikan dalam kolam / pot tanaman, mengoptimalkan juru pemantau jentik

 Mengembangkan desa siaga untuk menerapkan sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit akbiat perubahan iklim seperti diare, malaria, DBD

(28)

 Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat dengan melakukan

 Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.

 Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

 Pemanasan global disebabkan oleh matahari, Efek Rumah Kaca (ERK), sinar kosmik, efek umpan balik, bocornya lapisan ozon, penebangan hutan.

 Efek rumah kaca akan menyebabkan pemanasan global apabila gas-gas rumah kaca telah berlebihan di atmosfer dan akan mengakibatkan pemanasan global karena dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

 Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk di bumi.

 Penyebab lain pemanasan global adalah pengaruh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.

 Pemanasan global juga memberikan dampak, antara lain perubahan iklim, peningkatan permukaan laut, dampak pemanasan global terhadap kesehatan, dan dampak terhadap sosial ekonomi.

 Akibat pemanasan global, ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.

 Dampak pemanasan global jelas akan meningkatkan suhu global. Adanya peningkatan suhu ini tidak selamanya akan memberikan keuntungan bagi manusia terutama dalam hal produksi pangan.

(29)

manusia. Perubahan terhadap kondisi lingkungan ini akan berpengaruh terhadap kesehatan.

 Pemanasan global juga akan berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, Jika terjadi kenaikan air laut di Indonesia maka akan hilangnya pulau-pulau kecil merupakan ancaman langsung, tidak saja berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi dan ekosistem tetapi juga terhadap Geopolitik mengingat pulau terluar merupakan pijakan penting dalam menentukan batas wilayah dengan negara lain.

 Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca sebagai penyebab pemanasan global. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

 Menghilangkan karbon (carbon sequestration) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

di bawah tanah atau penyimpanan air tanah dan penyimpanan di dalam tanaman hidup  Sedangkan teknik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.

 Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energi nuklir, dan panas bumi.

B. SARAN

Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:i, diantaranya:

Hemat energi, dengan cara:

 Mematikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.

 Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.

 Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.

(30)

 Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat

listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.

 Mematikan peralatan listrik dan menggunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.

 Mematikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.

 Membersihkan dan mengeluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.

 Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.

 Menggunakan produk ramah lingkungan

 Stop penebangan hutan

 Membuang sampah pada tempatnya

 Menanam pohon

Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah, misalnya tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.

 Hemat air

 Tidak mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.

 Tidak menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan

banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.

 Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada memakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup menggunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.

(31)

 Menadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan

lantai dsb.

Menggunakan prinsip reuse, reduse, dan recycle.

Reuse

 Mengunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam.  Mengunakan kembali kantong plastik dan

wadah penyimpan barang lainnya.

 Menggunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.

 Mengunakan kembali kertas HVS yang

baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.

 Mengunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.

 Menggunakan ‘reusable‘ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.

 Menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.

 Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang

 Menggunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.

 Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.

(32)

 Menghemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus

ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.

 Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.

 Hanya membeli perangkat mebel yang benar-benar digunakan.

 Membeli dan menggunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.

 Memprioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.

 Membeli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.

 Membeli produk-produk buatan lokaluntuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.

 Membeli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin kesegarannya.

 Membeli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.

 Menghindari produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup. Dengan kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran sachet kecil.

 Menghindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.

 Menghindari atau mengurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.

 Menghindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah

terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.

 Minimalkan penggunaan pestisida. Menghindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir tikus, tapi menggunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.

 Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan Ozon Bumi.

(33)

 Tidak membeli produk yang dibuat dari hewan langka.

 Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah

vegetarian.

Recycle

 Menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

 Menggunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.

 Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.

 Memanfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.

 Mengumpulkan sampah dan membuang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan memisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu 200 tahun.

 Barang plastik bekasseperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.

Pemanfaatkan Sumber Energi dari Alam :

 Membuka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC. Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik. Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar. Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin belum maksimal.

(34)

sudah mulai memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya, semoga di Indonesia bisa segera diterapkan juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh pelosok daerah terutama daerah terpencil.

(35)

DAFTAR PUSTAKA Fisiska Indonesia. 2014. Hukum Ampere.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis slope morphology memperlihatkan bahwa daerah yang sangat rawan terjadi longsor adalah daerah Cibitung dengan analisis kemiringan lereng memiliki slope terjal

Berdasarkan Tabel 1 hasil tes Anova diperoleh nilai F-hitung sebesar 4.928 dengan tingkat signifikan 0 ,004 , karens nilsi tingkat signifikansi lebih kecil dari

1) Konsep EVA dapat berdiri sendiri tanpa perlu analisis perbandingan dengan perusahaan sejenis. 2) Konsep ini dapat menyajikan ukuran yang adil atau secara

Penggunaan fitur hastag juga semakin memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi mengenai De Tjolomadoe, beberapa hastag yang sering digunakan

Tindak tutur direktif dalam bahasa Indonesia yang ditemukan di website cerpenmu.com kalimat perintah menggunakan verba transitif maupun intransitif tanpa subjek

[r]

[r]

Judul : Meningkatkan Komunikasi Matematika melalui Model Pembela - jaran Problem Posing Bernuansa Islami pada Materi Pokok Pecahan Kelas VII Semester Gasal