• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FISIKA Pemanasan Global Devilien (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH FISIKA Pemanasan Global Devilien (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FISIKA

“Pemanasan Global”

Deviliena Assyifa

XI MIA 6

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang Masalah 4

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Pengertian Pemanasan Global 6

2.2 Penyebab Pemanasan Global 7

2.3 Dampak Pemanasan Global 10

2.4 Pengendalian Pemanasan Global 12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 12

3.1 Kesimpulan 12

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apakah pengertian Pemanasan global? 2. Apakah penyebab pemanasan global? 3. Apakah dampak dari pemanasan global?

4. Apakah solusi untuk pengendalian pemanasan global?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Pemanasan global 2. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global 3. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu.

(7)

2.2 Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

2. Efek Umpan Balik

(8)

air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Penggundulan Hutan

(9)

4. Boros Listrik

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.

5. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.

6. Bahan Bakan Kendaraan

Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.

7. Polusi asap dari industri Pabrik

Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.

Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.

8. Usia Bumi Yang sudah tua

(10)

9. Bocornya lapisan ozon

Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.

Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub.

10. Minimnya ruang terbuka hijau

Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.

11. Jumlah kendaraan terus bertambah

Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.

Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.

2.3 Dampak Pemanasan Global

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

(11)

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan Permukaan Laut

Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.

Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

3. Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

4. Kekeringan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

5. Wabah

(12)

perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.

6. Banjir

Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

7. Kabut asap (smog)

Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.

8. Kebakaran hutan

Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).

2.4 Pengendalian Pemanasan Global

Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang telah terjadi dapat diatasi dengan beberapa cara. Daerah pantai dilindungi dengan didnding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Adapun cara lain, pemerintah membantu populasi yang ada di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk memperlambat bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Cara yang kedua adalah mengurangi produksi gas rumah kaca.

Cara-cara lain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

- Menanam banyak pohon

(13)

- Gunakan alat elektronik yang hemat energy

- Kurangi penggunaan AC

- Daur ulang sampah organic

- Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta untuk melakukannya.

3.2 Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html.

Referensi

Dokumen terkait

Pendugaan Simpanan Karbon Pada Hutan Tanaman Dalam Upaya Mitigasi Dan Adaptasi Terhadap Pemanasan Global.. Oleh:

Secara definitif penulis tidak menemukan term pemanasan global ( global warming ) di dalam al-Qur’an, namun demikian jika pemanasan global di lihat sebagai salah satu bentuk

Atmosfer semakin penuh dengan gas-gas rumah kaca ini dan ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak pantulan panas Matahari dari Bumi.. Dampak pemanasan gelobal

Pemanasan global adalah fenomena meningkatnya suhu di bumi secara universal, baik di atmosfer, laut, maupun daratan karena terperangkapnya energi panas yang

Dengan dampak yang ditimbulkan karena perubahan iklim akibat pemanasan global, maka kita sebagai penduduk dunia harus segera bertindak untuk mengurangi pemanasan

 Efek rumah kaca akan menyebabkan pemanasan global apabila gas-gas rumah kaca telah berlebihan di atmosfer dan akan mengakibatkan pemanasan global karena

pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar,

menjelaskan tentang pemanasan