• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON

GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE

STUDENTS' GLOBAL MINDSET:

CARBON TRADE AND CCB

(CLIMATE, COMMUNITY, AND BIODIVERSITY

(2)

USU Press

Art Design, Publishing & Printing

Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU

n.

Universitas No.9

Medan 20151, Indonesia

Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737

usupress.usu.ac.id

© USU Press 2009

Ha~ cipta dilind.ungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam seb~~tan ata~ seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa tzm tertuhs dari penerbit.

ISBN: 979 458 413 4

Perpustaka.an Nasional: Katalog Dalam Terbitan ( KDT)

Enlarging tea~her's perspective on global warming issues, to prepare students' g~ob~l n:undset: carbon trade and CCB (climate, community, and bwdtverstty) I Editor: Sugiharto -[dah] Meilinda Suriani. -- Medan: USU Press, 2009.

vi, 208 p. ; ilus. ; 24 em Bibliografi

ISBN: 979-458-413-4 1. Pemanasan Global 363.738 ddc22

Dicetak di Medan, Indonesia

I. Sugiharto ll. Suriani, Meilinda

KATA PENGANTA

Sejarah bangsa Indonesia masih dalam s yang dihadapi begitu beragam mulai dari p asing, kemerdekaan, separatisme, korupsi, demokrasi, perubahan ekonomi secara cepl wawasan dan pengetahuan tentang global war Peringatan hari bumi yang jatuh pad mengingatkan kita sebagai manusia dan bagi hidup sebagai penghuni bumi akan peranar planet ini. Saat ini, telah banyak ancaman ke aktifitas manusia. Hal ini akan terus berlangs1 Salah satu kerusakan yang terjadi di bu

warming akibat meningkatnya jumlah kar Perubahan iklim ini paralel dengan semal manusia yang mengarah kepada eksploita~

besar.

Kini, berbagai lembaga pemerhati I bekerjasama melakukan pembaharuan I memperkecil volume karbon dan menginisi besar sehingga pemanasan global akan berk Pengurangan carbon melalui reforesta: mangrove merupakan salah satu upaya lembaga pemerhati lingkungan dan pemerin1

Hutan mangrove merupakan salah sa di bumi. Industri 'penghasil' karbon lebih dataran rendah dan pesisir. Oleh karena itu daerah pesisir salah satunya mangrove pembangunan kehutanan.

Deforestasi hutan mangrove telah be iklim, aktifitas manusia dan biodiversi dilakukan adalah dengan reforestasi dan pengolahan hasil hutan non kayu bagi mangrove. Asumsi efeknya adalah pengu meningkatnya flora fauna di wilayah pes migran dan berbagai flora fauna yang datan Untuk mensosialisiasikan Carbon ' diperlukan suatu seminar atau pun works! yang tepat bagi masyarakat, terutama ~

(3)

Guru Tentang

Isu-'""L'"-a" Siswa Berpola

(Iklim, Masyarakat, dan On Global Warming ~arbon Trade And CCB seminar adalah (1) trade dan CCB Global Warming), (2) pemerintah dalam kualitas pendidikan dan

lebih kurang mohon semua, semoga Tuh'an hidup di satu planet

DAFTAR lSI

Kata Pengantar ... .. ... .. 111 v I. Global Warming

Francois Danic . . . 1 2. Coastal Carbon Corridor in the Northern Sumatera:

Addressing Global Climate Change Issues

Bambang Suprayogi... .. 3 3. Global Warming and Disaster Risk Reduction

Man B. Thapa ... ... ... ... .... ... 20 4. Pemanasan Global , Perubahan lklim, dan Perdagangan

Karbon

Subekti Rahayu . . . 22 5. Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan lklim di Sumatera

Utara

Hidayati. ... ... ... .. ... .. ... ... 2 7

6. Peran Strategis Guru Dalam Menangani Pemanasan Global

Restu ... ... ... ... 36 7. Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Sebagai Upaya

Pencegah~n Terjadinya Pemanasan Global

Eling Tuhono ... ... :... ... ... 43 8. Peran Guru Mempersiapkan Siswa Berpola Pikir Global

Terhadap lsu-Isu Pemanasan Global

Resi Mars au/ina... ... ... 49 9. "KAP dan Behavior Tools: Upaya Mempersiapkan Generasi

Hijau

Azizah Hanim Nst... ... 58 10. The Implematation of Ecology Based and Green Chemistry

Oriented in Science Learning

Retno Dwi Suyanti and Muhamad A.Martoprawiro. .. . .. .. .. . . . .. 69 11. Upaya Penanggulangan Pemanasan Global Melalui

Pendidikan

Tita Juwitaningsih... ... .. ... ... .... ... .. ... 76 12. Alternatif Pengendalian Pemanasan Global Melalui

Pendekatan Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan

Murniaty Simorangkir... ... ... ... ... ... .. ... ... .... 82 13. Consumer Culture Perannya Terhadap Global

Warming

Onggal Sihite... ... .. . . .. ... . . ... . . .. . . 90

(4)

14. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Sri Yunita . . . 99 15. Hutan Tropika Indonesia dan Pemanasan Global Serta

Upaya Penyelamatannya (Indonesia Tropical Forest, Global

Warming, and Its Saving) 107

Binari Manurung ... ... .. ... ... ... ... ... .. . 16. Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan Hidup

Hasruddin.. ... ... ... ... .... .. ... ... ... .. .. ... ... .. .. . 116 17. Berbagai Kejadian Sebagai Dampak Pemanasan Global

(Global Warning)

Asli Harianja ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... . 126 18. Dampak Pemanasan Global

Ermas ... ... .... .. ... ... .... .... .. .... ... ... .... ... 135 19. Global Warming

Melva silitonga. ... ... ... .... .... ... .. .. .. .. . 143 20. Masalah-Masalah yang Timbul Dalam Pemanasan Global

dan Upaya Mengatasi Dampak Buruk yang Diakibatkan

Nurliani Manurung.. . .. . .. .. . . .. . .. ... .. ... . ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. ... .. . . 153 21. Faktor Pendorong Perubahan Lingkungan Wilayah Pesisir

Yusnaini Tambunan. . ... ... ... . .. ... .. ... .. .. ... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. ... .. 163 22. Hutan Mangrove Sebagai Penyerap Karbon Dalam

Penanganan Penurunan Pemanasan Global

Meilinda Suriani · 173

23. Mycorrhizal Fungi and Global Change Issue

Delvian ... ... .. ... .... ... ... ... ... .... ... ... .... ... .. ... 180 24. The Importance of Benefecial Microorganisms m

Biodiversity Projects

Deni Elfiati & Delvian . . . 189 25. Kajian Flora Fauna di Hutan Lindung Sepanjang Lintasan

Jalan Raya Sidikalang-Phakphak Bharat-Subulussalam (The Study of Flora and Fauna in the Conserved Forest Along 198 Roadway from Sidikalang-Phakphak Bharat and

Su~ulussalam)

Budi Utomo ... .. .... .. ... ... .... .. ... ... .... ... .. ... . .

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMINI GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB

GLOBAL WARM/1

Francois Donie

·& , ...

&ik.:::~.LL¥il

Global Warmil

Planete Urgen'

M.Sc, M.Eng, Franc;:ois Da

Why

talking about clima

• To highlight the link between our 1 its impacts at global level

• To highlight the link ~etween devE protection of the env1ronment

• To highlight the need to join adap

(5)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Hasruddin1

ABSTRACT

Global warning is event that temperatur high of a atmosfer, ocean. ana earth. Global warning was happening cause "Greenhouse Effect Many effect that happen from this global warning, they was clim~;: begining unstability, face of ocean high, the stray to flora and fauna social, and politic effects. The change of weather and ocean can bt happen the dieseas that relation with heat stroke dan death. They can bt also happen (climat change) that high casus of dieseas like diare. malnutrition micronutrien defisien, waterborne diseases, and

vector-borne diseases. ·

Keyword: Global Warning, Climat Change, Greehouse.

Pendahuluan

Akhir-akhir ini banyak · keluhan masyarakat di Kota Medan. yang menyatakan suhu udara Kota Medan semakin panas. Malam haripun terasa panas, bahkan ada yang menyatakan tidak lagi memakai selimut pada saat tidur. Keluhan banyak orang ini semakin menjadi fen~mena yang perlu dicermati mengapa hal ini bisa terjadi. Kehhatannya alam sudah mulai tidak akrab lagi dengan kehidupan manusia. Kondisi udara yang semakin panas ini baik di siang hari maupun di malam hari, kadang-kadang diikuti dengan hujan yang tidak menentu.

Dapat saja terjadi, pada siangnya sangat panas terik, tiba-tiba so~e _harinya ~ujan _turun dengan lebatnya. Bahkan sering pula terjadi. huJan hanya dtalamt oleh sebagian kecil daerah perkotaan, sedangkan di daerah yang sangat dekat sekalipun tidak mengalami hujan. Keadaan seperti ini, kadang-kadang menimbulkan pertanyaan bagi anak-anak sekolah, orangtua, masyarakat luas, mengapa hal itu terjadi. Fenomena alam s~perti ini, tentu saja sangat berkaitan dengan hutan, sungai, laut. manusta, dan komponen-komponen biotik dan abiotik lainnya.

1

Dosen Biologi FMIPA Unimed

1 16

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARM GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and C(

Perbincangan banyak orang sekaran pemanasan global. Permasalahannya adall pemanasan global ini? Apa dampak yang d~ pemanasan global ini? Inilah yang ~an _d )ang kiranya dapat memberikan ko~tnbust

terjadinya pemanasan global. Dan pemah harus waspada terhadap terjadinya perub: k.emungkinan-kemungkinan buruk yang d1 pemanasan global ini.

Mengapa Terjadi Pemanasan Global?

Pemanasan Global adalah kejadiru rata-rata atmosfer, )aut, dan druratan disebabkan di antaranya oleh "Greenhouse dengan EFEK RUMAH KACA. Efek run naiknya konsentrasi gas krurbondioksida (C atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas C02 it pembakaran bahan bakar minyak (BBM), organik Iainnya yang melampaui kemampu )aut untuk mengabsorbsinya.

Peningkatan pembakruran bahan bak dan bahan bakar organik lainnya terjac meningkatnya jumlah penduduk. Sekruran! tangga memiliki sepeda motor. Bila kit1 semakin padatnya jumlah sepeda motoi sehingga jalan-jalan semakin macet. Bf bertambah pabrik-pabrik makanan, minum~

bahan makanan, dan minuman, dan lain s kenderaan bermotor semakin banyakjumlal Sementara itu, jumlah pohon-pohc dapat dilihat dari terjadinya penebangan l liar. Kurangnya kesadruran untuk meme lindung. Hutan kota pun belum dapat 1

dioksida yang dikeluarkan oleh asap kenc pabrik-pabrik. Bahkan pohon-pohon ya~g

(6)

ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' , and Biodiversity)

GLOBAL

GAN HIDUP

of a atmosfer, ocean. and cause "Greenhouse Effict".

warning, they was climat the stray to flora and fauna,

weather and ocean can be stroke dan death. They can be casus of dieseas like dim·e.

diseases, and

vector-masyarakat di Kota Medan. semakin panas. Malam yatakan tidak lagi memakai orang ini semakin menjadi hal ini bisa terjadi. lagi dengan kehidupan ini baik di siang hari dengan hujan yang tidak sangat panas terik, tiba-tiba Bahkan sering pula terjadi.

perkotaan, sedangkan di mengalami hujan. Keadaan pertanyaan bagi anak-anak

hal itu terjadi. Fenomena dengan hutan, sungai, laut, n abiotik lainnya.

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

Perbincangan banyak orang sekarang ini adalah seputar adanya pemanasan global. Permasalahannya adalah bagaimana bisa terjadi pemanasan global ini? Apa dampak yang dapat ditimbulkan akibat dari pemanasan global ini? Inilah yang akan dikupas dalam makalah ini, yang kiranya dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk memahami terjadinya pemanasan global. Dari pemahaman ini, diharapkan kita harus waspada terhadap terjadinya perubahan iklim, cuaca, bahkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat ditimbulkan dari efek pemanasan global ini.

:vlengapa Terjadi Pemanasan Global?

Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan Global disebabkan di antaranya oleh "Greenhouse Effect" atau yang kita kenai dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (C02) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas C02 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. ·

Peningkatan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batubara, dan bahan bakar orgariik lainnya terjadi sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Sekarang ini rata-rata setiap rumah tangga memiliki sepeda motor. Bila kita perhatikan di jalan raya, semakin padatnya jumlah sepeda motor, mobil, angkutan umum, sehingga jalan-jalan semakin macet. Belum lagi semakin banyak bertambah pabrik-pabrik makanan, minuman, pengolahan bahan tekstil, bahan makanan, dan minuman, dan lain sebagainya. Asap pabrik dan kenderaan bermotor semakin banyakjumlahnya yang masuk ke udara.

Sementara itu, jumlah pohon-pohonan semakin berkurang. lni dapat dilihat dari terjadinya penebangan hutan yang dilakukan secara liar. Kurangnya kesadaran untuk memelihara hutan sebagai hutan lindung. Rutan kota pun belum dapat menampung adanya karbon dioksida yang dikeluarkan oleh asap kenderaan bermotor, mobil, dan pabrik-pabrik. Bahkan pohon-pohon yang seyogianya ada ditanam di sepanjang pinggir jalan, be tum secara optimal ditanam.

(7)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

dapat tertembus sinar matahari. Dari sinar yang masuk tersebut, akan dipantulkan kembali oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika dipantulkan sinar itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya energi panas tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula halnya salah satu fungsi atrnosfer bumi kita seperti rumah kaca tersebut.

Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancark~n Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer. semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15

oc

(59 °F), bumi sebenarnya telah Iebih panas 33

oc

(59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18

oc

sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek Umpan Balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti C02, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena

118

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WA GLOBAL MINDSET: Carbon Trade am

uap air sendiri merupakan gas rumah. berlanjut dan menambah jumlah .uap a1r suatu kesetimbangan konsentras1 uap dihasilkannya lebih besar bila dibandingk1 (Walaupun umpan balik ini meningkat~

udara kelembaban relatif udara hamp1

menu~n

karena udara menjadi menghru berdampak secara perlahan-lahan kare panjang di atrnosfer.

Efek umpan batik karena pengan penelitian saat ini. Bila dilihat dari ba' kembati radiasi infra merah ke permukaru efek pemanasan. Sebaliknya ?ila diliha~ memantulkan sinar Matahan dan rad1 sehingga meningkatkan efek pend~ng.

menghasilkan pemanasan atau pendmg1 detail-detail tertentu seperti tipe dan ke detail ini sutit direpresentasikan dalam J awan sangat kecil bila dibandingkan d komputasional dalam model iklim (sek model yang digunakan dalam Lapora Walaupun demikian, umpan balik a~an dibandingkan dengan umpan bahk I (menambah pemanasan) dalam semua Laporan Pandangan JPCC k~ Emp~t.

Umpan balik pentmg lamnya memantulkan cahaya (albedo) oleh meningkat, es yang berada di dekat k yang terus meningkat. Bersamaan d daratan atau air dibawahnya akan ter memiliki kemampuan memantulkar dibandirlgkan dengan es, dan akibatn: radiasi Matahari. Hal ini akan menamt lebih banyak lagi es yang menca berkelanjutan .

Umpan batik positif akibat melunaknya tanah beku (permafrost) berkontribusi terhadap pemanasan. Sel melepas CH4 yang juga menimbulkan lautan untuk menyerap karbon juga ak

(8)

ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' and Biodiversity)

yang masuk tersebut, akan dalam rumah kaca, ketika · panas yang berupa sinar terperangkap dalam rumah atmosfer bumi kita seperti

di Bumi berasal dari ntuk radiasi gelombang energi ini tiba permukaan yang menghangatkan sebagian panas dan panas ini berwujud radiasi . Namun sebagian panas menumpuknya jumlah gas ida, dan metana yang Gas-gas ini menyerap dan dipancarkan Bumi dan ukaan Bumi. Keadaan suhu rata-rata tahunan

gas dalarn rumah kaca. gas-gas ini di atmosfer, · bawahnya. Efek rumah hidup yang ada di bumi, sangat dingin. Dengan mi sebenarnya telah lebih Ia, jika tidak ada efek es akan menutupi seluruh ila gas-gas tersebut telah

global.

I juga dipengaruhi oleh ya. Sebagai contoh adalah akibat bertambahnya gas-ln pada awagas-lnya akan guap ke atmosfer. Karena

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetirnbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas C02 sendiri.

(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena C02 memiliki usia yang panjang di atrnosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan .Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah ·pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan JPCC ke Empat.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya C02 dan CH4 dari

(9)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB {Climate, Community, and Biodiversity)

Variasi Matahari

Solar Cycle Variations

Gam bar 1: Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.

Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Mata~ari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfatjuga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar

120

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL W~

GLOBAL MINDSET: Carbon Trade ant

pemanasan yang terjadi pada dekade-de oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim il Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mer peningkatan tingkat "keterangan" dari terakhir ini. Siklus Matahari hanya meml 0,07% dalam tingkat "keterangannya" sela terlalu kecil untuk berkontribusi terhad; penelitian oleh Lockwood dan Frohlich 1

hubungan antara pemanasan global dengar 1985, baik melalui variasi dari output Mt sinar kosmis.

Dampak Pemanasan Global

Para ilmuwan menggunakan mod pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer Ul global. Berdasarkan model tersebut, pru beberapa prakiraan mengenai dampak pem; tinggi permukaan air laut, pantai, pertania1 kesehatan manusia. Banyak dampak ya pemanasan global ini, yaitu iklim mulai meningkat, gangguan pada flora dan fauna,

Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuwan memperkirakan bah' daerah bagian Utara dari belahan Bumi l

akan memanas lebih dari daerah-daerah gunung-gunung es akan mencair dan darata sedikit es yang terapung di perairan Utara 1

(10)

stratosfer . Pendinginan sejak tahun 1960

'

~adi kontributor ozon juga dapat tersebut terjadi dikombinasikan memberikan efek 1950, serta efek

"'!'.''a'''u temperatur 25-35% antara bahwa model · berlebihan dengan pengaruh pendinginan dari remeh. Walaupun meningkatkan n, sebagian besar

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Frohlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Dampak Pemanasan Global

Para ilmuwan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kel)idupan hewan liar, dan kesehatan manusia. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan dari pemanasan global jni, yaitu iklim mulai tidak stabil, permukaan laut meningkat, gangguan pada flora dan fauna, dampak sosial dan politik.

Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

(11)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan eahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.

Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan eurah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)1. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih eepat menguap dari tanah . Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih keneang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola euaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Peningkatan Permukaan Laut

····-·.·.·.···.,.···-·-· 8:35-l

~ ~0

Gambar 2. Peningkatan Permukaan Laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil seeara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan meneairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di !aut. Tinggi muka !aut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 em ( 4 - 10 inehi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 em (4-35 inehi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 1 00 em ( 40 inehi) akan

122

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WI GLOBAL MINDSET: Carbon Trade an

menenggelamkan 6 persen daerah B Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. ~ bukit pasir akan meningkat. Ketika tl sungai, banjir akibat air pasang akan n negara kaya akan menghabiskan dan melindungi daerah pantainya, sedangkan hanya dapat melakukan evakuasi dari ~ae

Bahkan sedikit kenaikan tmg mempengaruhi ekosistem pantai. Kena menenggelamkan separuh dari rawa-rav Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tet daerah yang sudah dibangun. Kenaikan sebagian besar dari Florida Everglades.

Suhu Global Cenderung Meningkat

Orang mungkin beranggapan b menghasilkan lebih banyak makanan

c

sebenarnya tidak sama di beberapa te sebagai eontoh, mungkin akan men tingginya eurah hujan dan lebih Iaman lahan pertanian tropis semi kering d~ bl tidak dapat tumbuh . Daerah pertaman irigasi dari gunung-gunung yang jauh (kumpulan salju) musim dingin, yang bt akan meneair sebelum puneak bulan pangan dan hutan dapat mengalami s1 yang lebih hebat.

Gangguan Ekologis

[image:11.618.6.389.182.655.2]
(12)

.·. ,:35.

dari daerah dengan menghangat, ingga volurnenya Pemanasan juga Greenland, yang laut di seluruh abad ke-20, dan ut 9 88 em ( 4

-mempengaruhi ( 40 inehi) akan

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 1 7,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan meneapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka !aut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 em (20 inehi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka !aut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

Suhu Global Cenderung Meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai eontoh, mungkin akan mendapat . keuntungan dari lebih tingginya eurah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tr9pis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat .tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan meneair sebelum puneak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan Ekologis

(13)

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

Dampak Sosial dan Politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gaga! panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air !aut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (Aedes agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa dipreqiksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstrim ini. Hal ini juga akan berdampak perubatian iklim (Climat change) yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti !SPA

(kemarau panjang/ kebakaran hutan, DBD, kaitan dengan musim hujan tidak menentu).

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakitjantung, dan paru kronis, dan lain-lain.

Penutup

Dampak pemanasan global antara lain adalah ditandainya dengan terjadinya iklim yang tidak stabil. Suhu di malam hari menjadi terasa panas. Permukaan air !aut semakin meningkat, yang dapat mengakibatkan terkikisnya flora di daerah pinggir pantai. Tidak hanya itu saja, bahkan penduduk pun tidak dapat lagi tinggal di daerah pinggir pantai. Dengan adanya bertambahnya permukaan laut ini, maka luas

124

'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMINI ENLARGING TEACHE~LOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB

k Ialit menJ· adi bertambah, sedangl permu aan

berkurang. £ bahw

Dampak pada flora dan auna, . tidak mampu berada beberapa spestes yang I b'h lu

k. nas Secara e t yang sema m pa · 1 beli ditimbulkannya

ada~ah

~~~~cu

s~~:b

itu, menimbulkan kemattan. . . . d'dil diperlukan untuk mengatast hal

m~

Pen

~er

hidup perlu terus diupayakan u~tu , mem 2

. t k menJ· aga kelestanan alam ray manusta un u

Daftar Rujukan

·H.. DitJ.

. 2007 Konsepsi Energz l)QU.

Anontm, · · d Sumbe

E nergL · Kementrian Energt an . W II'

Hari Sutanta, 2008. Lingkungan K.zta.k a K era, f A , Sony. 2005. Etika Lmg ungm

Jakarta. . · 200

R.t 1 ong, · ., a B T Nusyirwan., Rtwayatt,

Hidup. Ul Press. Jakarta.

k F A 2008. Kurangi Pemanasc Moeloe , · ., . d · J•

Lingkungan, Universttas In onest~. ' I k Amos 2008. Kesadaran Lzng1

Neo a a, · · d. k es

(14)

munculnya panas (heat stroke) dan

menve~balbkEm gagal panen . Perubahan cuaca yang akibat mencairnya es di

it yang berhubungan dan kematian akibat dengan perpindahan dimana sering muncul i mikronutrien, trauma dampak pada penyebaran maupun penyebaran . Seperti meningkatnya ruang ( ekosistem) baru adamya perubahan iklim (Aedes agipty), Virus, obat tertentu yang itu bisa diprediksi kan alamiah akan terseleksi yang ekstrim ini. Hal change) yang bisa tertentu seperti ISPA dengan musim hujan oleh pencemaran limbah diseases dan vector-udara hasil emisi gas-gas

berkontribusi terhadap seperti asma, alergi,

kronis, dan lain-lain.

lain adalah ditandainya di malam hari menjadi meningkat, yang dapat · pantai. Tidak hanya tinggal di daerah pinggir !aut ini, maka luas

ENLARGING TEACHER'S PERSPECTIVE ON GLOBAL WARMING ISSUES, TO PREPARE STUDENTS' GLOBAL MINDSET: Carbon Trade and CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

permukaan !aut menjadi bertambah, sedangkan luas daratan semakin berkurang.

Dampak pada flora dan fauna, bahwa akan terjadi musnahnya beberapa spesies yang tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang semakin panas. Secara lebih luas lagi, dampak yang ditimbulkannya adalah munculnya berbagai penyakit bahkan menimbulkan kematian. Oleh sebab itu, peran manusia sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Pendidikan pentingnya lingkungan hidup perlu terus diupayakan untuk memberikan kesadaran kepaa umat manusia untuk menjaga kelestarian alam raya ini.

Daftar Rujukan

Anonim, 2007. Knnsepsi Energi Hijau. Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta. Hari Sutanta, 2008. Lingkungan Kita. Walhi, Jakarta.

Keraf, A, Sony. 2005. Etika Lingkungan. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Ritonga, B.T., Nusyirwan., Riwayati, 2000. Pengetahuan Lingkungan Hidup. Ul Press. Jakarta.

Moeloek, F.A., 2008. Kurangi Pemanasan Global Menuju Kearifan Lingkungan, Universitas Indonesia. Jakarta.

Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta, Jak~rta.www.wikipedia.com diakses tanggal 16 Maret 2009. www.independen69.wordpress.com diakses tanggal 17 Maret 2009.

(15)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN

SEJAWAT

SEBIDANG

ATAU

PEER REVIEW

KARYA

ILMIAH

: PROCEEDING

INTERNATIONAL

"Dampak Pemanasan Globat Terhadap Lingkungan Hidup,,

Lampiran

8

Enlarging Teacher's Perspective on Global Warming Issues,

to Prepare Students' Global Mindset: Carbon Trade And CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

979-458-413-4

April 2009

USU Press 2009

116-125

(

l0)halaman

Judul Makalah

Penulis Makalah

Identitas Makalah

Hasruddin

a. Judul Proceeding

b.ISBN

c. Tahun Terbit d. Penerbit

e. Jumlah halaman

Kategori Publikasi

Makalah

: f]

proceeding Forum Ilmiah International

(beri /pada kategori yangtepat)

@

proceeding Forum Ilmiah Nasional

Hasil Penilaian Peer Review :

Medan, Agustus 2015

Universitas Negeri Malang

,t--an S. Degeng,M.Pd Prof. Dr. A. Duran Corebima,M.pd

NrP. 19490212 197903 1 002

Unit kerja : Guru Besar Pendidikan Biologi

Universitas Negeri Malang Komponen

Yang Dinilai

Nilai Maksimal Proceeding

NilaiAkhir

Yang Diperoleh International

T

Nasional

w

a.

Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

8

b.

Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

2_2

c.

Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi dan

metodologi (30%) 2-4"(

d.

Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

"/

Total =

(100%)

7q

Reviewer

-l

ffi

(16)

Judul Makalah

Penulis Makalah

ldentitas Makalah

Kategori Publikasi Makalah

(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

Lampiran

8

Enlarging Teacher's Perspective on Global Warming Issues,

to Prepare Students' Global Mindset: Carbon Trade And CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

979-458-413-4

April2009

USU Press 2009

116-125

(

10)halaman

LEMBAR

HASIL

PENILAIAN

SEJAWAT

SEBIDANG

ATAU

PEER REVIEW

KARYA

ILMIAH

: PROCEEDING

INTERNATIONAL

"Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan Hidup,,

Hasruddin

a. Judul Proceeding

b.ISBN

c. Tahun Terbit d. Penerbit

e. Jumlah halaman

T

v

Proce eding Forum Ilmiah International Proceeding Forum Ilmiah Nasional

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Proceeding

Nilai Akhir

Yang Diperoleh lnternational

I

Nasional

E

a.

Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

B

b.

Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

zz

c.

Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi dan

metodologi (30%)

24

d.

Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

L8

Totat

:

(100%)

&z

Medan, Agustus 2015

,petrt4n I FMIPA Univ. Negeri Padang

NrP. l96 t 05

l0

I 98703 1 020

Unit kerja : Guru Besar Pendidikan Biologi

Universitas Negeri Padang

(17)

Judul Makalah

Penulis Makalah

ldentitas Makalah

Kategori Publikasi Makalah

(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Reyiew '.

Lampiran

8

Enlarging Teacher's Perspective on Global Warming Issues,

to Prepare Students' Global Mindset: Carbon Trade And CCB (Climate, Community, and Biodiversity)

979-458-413-4

April2009

USU Press 2009

116-125

(

10)halaman

LEMBAR

HASIL

PENILAIAN

SEJAWAT SEBIDANG

ATAU

PEER REVIEW

KARYA

ILMIAH

: PROCEEDING

INTERNATIONAL

"Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan

Hidup"

Hasruddin

a. Judul Proceeding

b. ISBN

c. Tahun Terbit d. Penerbit

e. .Iumlah halaman

Proceeding Forum Ilmiah International Proceeding Forum llmiah Nasional

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Proceeding

NilaiAkhir

Yang Diperoleh lnternational

l

Nasional

V

a.

Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

Y

b.

Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

7L

c.

Kecukupan dan kemutaliiran datalinformasi dan

metodologi (30%)

L+

d.

Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

4

Total

:

(100%)

8o

Medan,

Agustus 2015

Reviewer -3

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc

NIP. 1961 0626 198710 1001

Unit kerja : Guru Besar Pendidikan Biologi

Gambar

Gambar 2. Peningkatan Permukaan Laut

Referensi

Dokumen terkait

Validasi Data Kepesertaan Peserta BPJS Kesehatan yang dilakukan dengan pemeriksaan data peserta, seperti data Penerima Bantuan Iuran dan data peserta Penerima Bantuan

Penggunaan fitur hastag juga semakin memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi mengenai De Tjolomadoe, beberapa hastag yang sering digunakan

[r]

[r]

PENILAIAN AUTENTIK OLEH GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM KURIKULUM 2013 DI.. MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUNIR

Konsep dalam penelitian ini adalah entertainment- education dalam drama radio, sehingga terdapat dua variabel di dalamnya: pertama, unsur hiburan (entertainment) dan

Reference_23 memiliki memiliki memiliki memiliki mempunyai detil_pemesanan detil_pemesanan memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki menangani melakukan memiliki mengelola

Tindak tutur direktif dalam bahasa Indonesia yang ditemukan di website cerpenmu.com kalimat perintah menggunakan verba transitif maupun intransitif tanpa subjek