M O D I F I K A S I T A N A H
D E N G A N C A M P U R A N
K A O L I N I T E D A N
B E N T O N I T E D A L A M
G A M B A R 1 . T U M P U K A N S A M P A H Y A N G M E N G G U N U N G D I T P A B A T U L A Y A N G
Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak akan mempengaruhi perilaku dan gaya hidup serta pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume dan jenis sampah yang dihasilkan. TPA Batulayang merupakan tempat pengelolaan akhir yang ada pada saat ini untuk melayani kebutuhan landfill di Kota Pontianak.
Tumpukan sampah tersebut juga akan menghasilkan limbah cair yang disebut air lindi yang menimbulkan bau tak sedap. Pengumpulan air lindi dilakukan menggunakan saluran di sekeliling sel sampah. Apabila sistem drainase ini kurang dikelola dan dikontrol dengan baik, maka beberapa bagian drainase akan tersumbat/terhalang oleh sampah terutama pada musim hujan dimana air lindi akan tumpah dan masuk ke dalam parit buatan yang ada didekat TPA dan pada akhirnya masuk dan mencemari sungai, air tanah, dan lingkungan disekitar TPA tersebut.
D E N G A N U R A I A N S I N G K AT YA N G T E L A H D I PA PA R K A N D I ATA S , M A K A P E R M A S A L A H A N YA N G D I R U M U S K A N D A L A M P E N E L I T I A N I N I A D A L A H :
1)
Karakteristik sifat fisik dan mekanik dari tanah yang digunakan pada penelitian;
2)
Kadar tanah lempung bentonite dan kaolinite yang digunakan sebagai bahan campuran terhadap
tanah asli dan tanah pengganti;
3)
Metode permeabilitas yang digunakan terhadap campuran bentonite dan campuran kaolinite;
4)
Perbedaan antara nilai koefisien permeabilitas menggunakan campuran bentonite dengan nilai
permeabilitas menggunakan campuran kaolinite terhadap tanah asli dan pengganti yang diperoleh
M A K S U D D A N T U J U A N D A R I P E N E L I T I A N I N I A D A L A H :
1)
Mendapatkan nilai koefisien permeabilitas tanah yang dimodifikasi dengan menggunakan
campuran bentonite dengan permeabilitas dari campuran kaolinite terhadap tanah asli dan tanah
pengganti untuk menghambat dan mengurangi pencemaran air lindi terhadap sungai, air tanah, dan
lingkungan pada studi kasus TPA Batulayang.
A D A P U N P E M B ATA S A N - P E M B ATA S A N D A R I P E N E L I T I A N YA N G A K A N D I L A K U K A N A D A L A H S E B A G A I B E R I K U T:
1) Penelitian mengunakan tanah asli dari TPA Batulayang dan tanah laterite (urug) sebagai tanah pengganti dari Peniraman dengan kondisi sampel tanah terganggu (disturbed soil);
2) Sifat-sifat kimia dari benda uji tidak diperiksa;
3) Tes pemadatan terhadap benda uji dilakukan secara manual dengan Standart Proctor untuk memperoleh nilai kadar air maksimum dan kepadatan kering maksimum;
4) Pengunaan bentonite dan kaolinite sebagai bahan campuran modifikasi tanah hanya ditinjau terhadap nilai pemadatan optimum dan koefisien permeabilitas dengan campuran tanah asli dan tanah pengganti;
5) Penelitian permeabilitas dilakukan dengan pengujian menggunakan compaction-mold dengan memperhitungkan nilai kadar air maksimum dan kepadatan kering maksimum dari pengujian pemadatan standar dengan metode falling head serta dengan pengujian menggunakan alat hydraulic consolidation cell atau yang biasa dikenal dengan Rowe Cell secara vertikal menggunakan satu back pressure system;
U N T U K M E M P E R M U D A H P R O S E S P E N E L I T I A N , M A K A P E R L U D I L A K U K A N N YA TA H A PA N - TA H A PA N P E N E L I T I A N YA N G M E L I P U T I :
1)
Persiapan sampel tanah yang terdiri dari tanah asli TPA Batulayang, tanah pengganti dari
Peniraman, tanah kaolinite, dan tanah bentonite;
2)
Pemeriksaan sifat fisik dan mekanik masing-masing tanah;
3)
Pembuatan benda uji;
4)
Pemeriksaan pemadatan terhadap masing-masing benda uji untuk mendapatkan nilai kadar air
optimum dan kepadatan kering maksimum;
5)
Pemeriksaan koefisien permeabilitas (
hydraulic conductivity
) dengan cara langsung, yakni:
a) Menggunakan compaction mold secara falling head
TA B E L 1 . H A S I L P E M E R I K S A A N K A R A K T E R I S T I K S I FAT F I S I K D A N M E K A N I K TA N A H
Pengujian Satuan Tanah Asli TPA Batulayang Tanah Pengganti Peniraman Kaolinite Bentonite Kadar Air % 330.23 30.36 177.05 NP
Kepadatan Kering Maksimum gr/cm3 0.55 1.54 1.12 0.99
Konduktivitas Hidrolik
Kunsat (tidak jenuh) cm/s 3.96E-06 1.37E-06 1.23E-07 4.83E-07
Klasifikasi Tanah
TA B E L 3 . H A S I L P E N G U J I A N P E R M E A B I L I TA S T I D A K J E N U H M E N G G U N A K A N C O M PA C T I O N M O L D S E C A R A FA L L I N G H E A D
Sampel No. Kadar Air Dry Density kunsat 20
TA B E L 4 . H A S I L P E N G U J I A N P E R M E A B I L I TA S J E N U H M E N G G U N A K A N C O N S O L I D AT I O N C E L L ( R O W E C E L L ) S E C A R A FA L L I N G H E A D D E N G A N A R A H V E R T I K A L D A N S AT U S I S T E M B A C K P R E S S U R E
Benda Uji Tanah Asli (TA) Pengganti Tanah (TP) Kaolinite (K) Bentonite (B) (TA + K 50)1 (TA + K 75)2 Penjenuhan PengembanganPenyusutan mL 25.514 23.565.6 14.63.7 1334 37.324.6 16.429.5
Perubahan Volume 11.5 42.1 10.9 21 12.7 13.1
Rata-rata (ksat) 2.528E-10 1.027E-09 4.439E-13 2.845E-12 8.766E-12 2.618E-12
Koreksi Temperatur
(ksat 20o) 2.103E-10 8.543E-10 3.692E-13 2.367E-12 7.291E-12 2.177E-12
Berat Benda Uji SebelumSetelah g 101.453114.091 169.383179.035 105.462110.114 115.675113.53 107.93132.59 12095 Tinggi Benda Uji SebelumSetelah mm 25.2525 26.7525 22.125 24.2425 23.525 22.5525
Benda Uji (TA + B 50)3 (TA + B 75)4 (TP + K 50)5 (TP + K 75)6 (TP + B 50)7 (TP + B 75)8 Penjenuhan PengembanganPenyusutan mL 32.727.5 14.144.9 39.524.1 19.739.8 18.535.5 62.421.5
Perubahan Volume 5.2 30.8 15.4 20.1 17 40.9
Rata-rata (ksat) 2.501E-10 3.620E-12 1.113E-11 1.177E-12 3.669E-11 2.297E-12
Koreksi Temperatur
(ksat 20o) 2.080E-10 3.011E-12 9.262E-12 9.789E-13 3.052E-11 1.910E-12
G R A F I K 1 . H U B U N G A N A N TA R A K O E F I S I E N P E R M E A B I L I TA S J E N U H D E N G A N
Tanah Asli Tanah Pengganti Tanah Kaolinite Tanah Bentonite Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4
G R A F I K 2 . H U B U N G A N A N TA R A VO L U M E D E B I T A I R YA N G M E N G A L I R K E L U A R
Tanah Asli Tanah Pengganti Tanah Kaolinite Tanah Bentonite Sample 1 Sample 2 Sample 3
Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8
K E S I M P U L A N
1) Pada benda uji yang tidak jenuh, benda uji memiliki koefisien permeabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan benda uji yang telah dijenuhkan terlebih dahulu, dikarenakan air mengisi rongga-rongga pori tanah yang masih kosong atau terisi udara yang terdapat pada benda uji, sehingga menyebabkan debit air berkurang lebih besar pada burette ukur
yang tersedia;
2) Benda uji dengan campuran bentonite 50% dan 75% terhadap tanah asli TPA Batulayang dan tanah pengganti Peniraman memiliki koefisien permeabilitas yang besar dibandingkan dengan benda uji dengan campuran kaolinite
50% dan 75% pada tanah yang sama, hal ini disebabkan karena bentonite merupakan tanah dalam kategori montmorillonite yang berarti bahwa bentonite memiliki aktivitas yang lebih tinggi dengan kemampuan untuk menyusut dan mengembang sangat besar dibandingkan dengan tanah kaolinite, dengan arti aktivitas yang tinggi akan mempengaruhi nilai koefisien permeabilitas yang didapatkan, karena air akan dengan mudahnya memasuki pori-pori
dari tanah tesebut;
3) Nilai koefisien permeabilitas mengalami penurunan dengan kenaikan kadar lempung yang digunakan sebagai bahan campuran pada tanah asli TPA Batulayang dan tanah pengganti dari Peniraman, hal ini disebabkan karena tanah
S A R A N
1) Penambahan variasi campuran kaolinite dan bentonite terhadap tanah asli dan tanah pengganti;
2) Perlu dilakukannya pengujian permeabilitas arah radial sebagai kemampuan air dalam merembes secara horizontal pada tanah;
3) Penggunaan air lindi sebagai cairan yang dialirkan pada benda uji dalam pengujian permeabilitas perlu dilakukan;