• Tidak ada hasil yang ditemukan

PD-78 PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - ISSN: 2477 - 2097

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PD-78 PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - ISSN: 2477 - 2097"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA ‘ENGLISH FOR ACCOUNTING’ DENGAN LAYANAN STUDI ‘ONLINE’ (ICT) DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI

SEMARANG Pandiya dan Nurul Hamida

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang http://www.polines.ac.id., E-mail: sekretariat@polines.ac.id.

Abstract

Information and communication technology (ICT) or better known as Technology and Information is now widely used in education. According to Abbot (2001) "Information and Communication Technology (ICT) is changing the face of education and Worldwide research has shown that ICT can lead to improve student learning and better teaching methods. This research aims at comparing the study achievement of students who get English for Accounting study service for online learning (ICT) as an experimental group and students’ achievement who do not get English for Accounting study service online learning (ICT) as a control group. The sampling technique used is random sampling by choosing 2 classes among the 6 existing classes (33.33%); one class is as experimental group and the other one is as control group. Each group is given pre test and also post test. The result of analysis shows that there is a difference of mean score between pre test and post test of 16.82 in the experimental group, and 5.9 for the control group. This suggests that the use of English for Accounting study service online learning (ICT) provides an advantage over a class that does not use English for Accounting study service online learning (ICT).

Key-words: information, communication, technology, ICT, and online.

Abstrak

Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) atau yang lebih dikenal dengan Teknologi dan Informasi sekarang ini banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Menurut Abbot (2001) "Information and Communication Technology (ICT) is changing the face of education and Worldwide research has shown that ICT can lead to improve student learning and better teaching methods. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan prestasi mahasiswa yang memperoleh layanan studi Bahasa Inggris untuk Akuntansi (English for Accounting) online learning (ICT) sebagai kelompok eksperimen dan prestasi mahasiswa yang tidak memperoleh layanan studi Bahasa Inggris untuk Akuntansi (English for Accounting) online learning (ICT) sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan memilih 2 kelas diantara 6 kelas yang ada (33,33%); 1 kelas kelompok eksperimen dan 1 kelas lagi sebagai kelompok kontrol. Masing-masing kelompok diberikan pre test dan juga post test. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada selisih nilai rata-rata antara pre test dan post test sebesar 16,82 pada kelompok eksperimen, dan 5,91pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran Bahasa Inggris untuk Akuntansi (English for Accounting) online learning (ICT) memberikan suatu keunggulan dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan pembelajaran Bahasa Inggris untuk Akuntansi (English for Accounting) online learning (ICT).

(2)

PENDAHULUAN

Bahasa Inggris merupakan unsur pendukung yang memegang peranan yang penting bagi para lulusan dalam memenangkan peluang kerja dan sekaligus merupakan unsur pendukung pula dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini ditengarai dengan semakin banyaknya iklan lowongan pekerjaan yang mensyaratkan bagi pelamarnya untuk bisa berbahasa Inggris. Sehingga apabila lulusan perguruan tinggi mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang baik, maka hal ini akan mempermudah mereka untuk mendapatkan pekerjaan, dan bahkan dimungkinkan pula dapat melakukan ekspansi untuk mendapatkan pekerjaan ke negara lain. Akan tetapi sebaliknya apabila tidak mempunyai kompetensi yang sesuai dengan bidang keilmuannya dan juga kompetensi berbahasa Inggris yang kurang memadai, maka tidak dapat bertahan dalam menghadapi aliran pekerja dari luar negeri yang masuk ke negeri ini, sehingga para lulusan itu bisa tersingkir dan tidak mampu bersaing dengan para pekerja dari luar negeri yang mempunyai kompetensi yang lebih kompetitif.

Menurut hasil Survei Stake Holder (POLINES, 2004) ternyata ada 16 Writing kompetensi dan 19 Speaking kompetensi yang dibutuhkan oleh industri terhadap lulusan Politeknik. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan bahasa lnggris mahasiswa POLINES berada pada level kurang baik/memuaskan, hal ini dapat dilihat dari data UPT Bahasa POLINES (2015) yang menunjukkan bahwa dari skor T0EIC yang mempunyai rentang 0-990 mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) yang terdiri dari 6 kelas mempunyai “rata-rata skor TOEIC 389.333”.

Politeknik adalah institusi pendidikan yang menghasilkan lulusan yang siap kerja, oleh karenanya dalam era digital ini sudah seharusnya mengimplementasikan ‘ICT’ dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan “Information Communication Technology (ICT) has key strategic roles in businesses and industries, and in education, since it develops the skills for learning, life and work needed by learners in the modern world”. Menurut Myyry (2010)‘ICT’ mampu mempersiapkan lulusan untuk bekerja secara lebih baik dan efisien, sehingga pendidikan tinggi sudah seharusnya memanfaatkan ‘ICT’ untuk lebih mempersiapkan lulusannya di tempat kerjanya kelak.

(3)

signifikan pula. Sejalan dengan hal itu pula, pembelajaran bahasa Inggris juga mengalami proses perubahan, yaitu dengan dimanfaatkannya komputer dan internet dalam proses penguasaan bahasa asing (Lee, 2006).

Penelitian terdahulu memang menunjukkan bahwa ‘on line learning’ mampu mencapai kesuksesan sebagaimana halnya dengan pengajaran secara face to face di kelas (lgneri, 2005 dan Dziuban, 2004). Akan tetapi penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ‘on line learning’ kurang mampu memberikan hasil yang optimum (Vannatta, 2007 dan Winn, 2002), oleh karena itulah sekarang ini banyak insitusi pendidikan yang beralih mengunakan “Blended Learning” yaitu kombinasi antara‘on line learning’dengan ‘face to face learning’ di kelas untuk memberikan program pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, fleksible dan lebih kondusif sehingga mampu memberikan hasil yang lebih optimal (Graham & Kaleta, 2002).

Berdasarkan permasalahan tentang kurang memuaskannya kompetensi bahasa lnggris mahasiswa di jurusan Akuntansi dan juga dengan mempertimbangkan hasil penelitian terhadap‘Blended learning’, maka perlu kiranya untuk meningkatkan kompetensi lulusan POLINES dengan mengaplikasikannya ‘Blended Language Learning (BLL)’ untuk mata kuliah‘English for Accounting’ yang sesuai dengan tuntutan industri dan KKNI. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) disusun berdasarkan kebutuhan industri guna menyelaraskan antara pendidikan dan tuntutan industri

(4)

kuliah ‘English for Accounting’ dengan memanfaatkan ICT (Blended Learning) dan juga dengan menyelaraskannya dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).

METODE PENELITIAN

Pada tahap pertama dilakukan suatu kajian terhadap kesiapan dari mahasiswa serta dosen bahasa lnggris pada Program Studi Akuntansi (D3) terhadap implementasi desain program ‘Blended Language Learning (BLL)’ pada mata kuliah ‘English for Accounting’. Mengingat hal ini merupakan paradigma baru dalam pembelajaran bahasa lnggris, maka kesiapan dari kedua sivitas akademika ini sangat penting dan perlu diperhatikan, karena merekalah yang akan terlibat langsung dalam hal ini, yaitu dalam proses belajar mengajar.

Kemudian akan dilakukan pembuatan desain pembelajaran Bahasa Inggris. Desain pembelajaran yang dibuat ini lebih menitikberatkan pada materi pembelajrannya dan bukan pada pembuatan program ICT nya, oleh karenanya pada penelitian ini digunakan program e-learning yang sudah lazim digunakan secara global yaitu “EDMODO”. Program ini merupakan prgram e-learning yang bisa diakses oleh siapa saja dan dimanapun juga, serta tidak perlu membayar. Meskipun program e-learning ini adalah gratis, namun mempunyai fitur dan fasilitas yang lengkap dan sudah lama digunakan oleh orang dari berbagai belahan dunia.

(5)

mengimplemetasikan desain model‘BLL’ dengan kelas kontrol yang masih menggunakan cara konvensional (face to face). Analisa data dilakukan secara konvensional (komparasi biasa/manual) dan juga dengan Program SPSS untuk mengetahui tingkat signifikansinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan nilai pre test dilakukan dengan cara melakukan penilaian kemampuan presentasi mahasiswa sebelum diberikan dilakukan uji coba desain pembelajaran pada kelas yang mendapatkan mata kuliah English for Accounting. Dalam hal ini pre test dilakukan terhadap kelas eksperimen (3AK B) maupun pada kelas kontrol (3AK A). Sedangkan nilai post test dilakukan setelah diterapkan desain pembelajaran English for Accounting pada kelas eksperimen, yaitu pada kelas 3AK B saja. Berdasarkan hasil pre test yang dilakukan pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata nilai mereka adalah 74,09, sedangkan hasil pre test kelas kontrol adalah 75,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pre test kelas kontrol sedikit lebih tinggi (1,82) dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan hasil post test menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 90.91, sementara hasil post test dari kelas kontrol adalah sebesar 81,82. Hal ini menunjukkan bahwa nilai post test rata-rata dari kelas kontrol lebih rendah dari pada kelas eksperimen. Perbedaan selisih rata-rata nilai post test dibandingkan rata-rata nilai pre test dari kelas eksperimen adalah sebesar 16,82. Sedangkan perbedaan selisih rata-rata nilai post test dibandingkan rata-rata nilai pre test dari kelas kontrol adalah sebesar 5,91. Lebih tingginya selisih antara nilai post test dibandingkan dengan nilai pre test pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa diterapkannya desain pembelajaran English for Accounting berbasis blended leraning yang disesuaikan dengan KKNI ternyata mampu meningkatkan hasil pembelajaran bahasa lnggris. Desain pembelajaran ini terbukti lebih efektif dibandingkan metode pembelajaran yang hanya dilakukan secara face to face saja. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 1

Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen (3AK B)

No Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test Selisih

1 Akhsanur Rifai 65 70 5

2 Amelia Puspita 70 90 20

(6)

4 Aprelia H. 75 95 20

Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol (3AK A)

(7)

19 Ulya Nisa M. 80 90 10

20 Wilda Nurlaili 70 75 5

21 Yudith Arsya P. 80 85 5

22 Zidna F. 75 85 10

Total nilai 1.670 1.800 130 Rata-rata 75,91 81,82 5,91 Sumber: Data Primer Tahun 2016.

Analisa data dengan program SPSS pun menunjukkan hasil yang senada; yaitu adanya perbedaan signifikan antara prestasi Kelas Eksperimen (3AK B) dan Kelas Kontrol (3AK A). Data selengkapnya dapat ditunjukkan pada tabel 3 dan tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 3

Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

1 65.00 75.00

2 70.00 70.00

3 75.00 80.00

4 75.00 65.00

5 80.00 80.00

6 80.00 80.00

7 75.00 70.00

8 65.00 65.00

9 75.00 80.00

10 90.00 80.00

11 75.00 80.00

12 70.00 90.00

13 70.00 70.00

14 75.00 75.00

15 80.00 80.00

16 60.00 70.00

17 75.00 80.00

18 75.00 75.00

19 70.00 80.00

20 80.00 70.00

21 70.00 80.00

22 80.00 75.00

(8)

Tabel 4

Nilai Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

(9)

Paired Samples Test

Hasil penelitian ini seiring dengan hasil penelitian sebelumnya. Menurut Abbot (2001) “Information and Communications Technology (ICT) is changing the face of education and Worldwide research has shown that ICT can lead to improved student learning and better teaching methods”. Menurut Singh (2003)‘ICT’ bisa membuat proses pembelajaran menjadi berkualitas tinggi melalui kolaborasi dengan pengajar dalam merencanakan dan menyiapkan materi pembelajaran. Dan pembelajaran yang bisa dilakukan dengan menggunakan ‘ICT’ menurut Thijs (2002) antara lain: Active learning, Collaborative learning, Creative Learning, Integrative learning, dan Evaluative learning. Menurut Richey (2008) “Information Technology greatly facilitate the acquisition and absorption of knowledge, offering developing countries unprecedented opportunities to enhance educational systems”. Hal ini didukung oleh Gani (2008) bahwa untuk mempercepat peningkatkan pendidikan maka pemanfaatan ‘ICT’ harus diupayakan di Indonesia. Belawati (2000) membuktikan bahwa pemanfaatan ‘ICT’ di Universitas Terbuka, Indonesiamampu meningkatkan proses pembelajaran. ‘For most European countries, the use of ICT in education and training has become a priority during the last decade’. Menurut Morocco world news (2014) hasil penelitian yang dilakukan oleh Balanskat, Blamire & Kefala (2006) menunjukkan bahwa ‘ICT’ mampu meningkatkan hasil pembelajaran bahasa lnggris dan pelajaran lainnya di sekolah. Pengaruh positif ‘ICT’ dalam pendidikan tidak hanya terjadi di negara-negara Eropa tapi juga di negara-negara berkembang. Sehingga UNESCO melakukan pendekatan yang holistik dan komprehensif terhadap pemanfaatan ‘ICT’dalam pendidikan di negara-negara Asia.

(10)

memotivasi mahasiswa, untuk meningkatkan hasil pembelajaran serta untuk mendapatkan materi yang autentik. Hal ini sejalan dengan Leffa (2005) yang menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris akan mendapatkan hasil yang efisien. Menurut Smith (2006) realita yang digunakan dengan tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris akan menghasilkan teaching and learning environment yang kondusif. Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini dkk (2005) membuktikan bahwa pemanfaatkan ‘ICT’ bisa meningkatkan kemampuan speaking mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan desain pembelajaran bahasa lnggris pada mata kuliah English for Accounting dengan berbasis blended learning (ICT) dan sesuai dengan KKNI ternyata mampu meningkatkan hasil pembelajaran bahasa lnggris. Desain pembelajaran ini terbukti lebih efektif dibandingkan metode pembelajaran yang hanya dilakukan secara face to face saja.

Dengan demikian desain pembelajaran ini sebaiknya diterapkan di program studi Akuntansi Politeknik Negeri Semarang khususnya dan juga pada program studi lain pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi berbahasa lnggris yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA:

Abbott, Chris. 2001. ICT. Changing Education. Routledge Falmer, London.

Belawati, Tian et al. 2015. Electronic tutorial: Indonesian experience.

http://www.irrolg/content/ v3.1/belawati_m.html. Diakses 9 Maret 2015.

Dziuban, C. D., Hartman, J. L., & Moskal, P. D. 2004. Blended learning, Educause Center for Applied Research, Research Bulletin, vol 7, dari

http://www.educause.edu/ir/library/pdf /ERB0407.pdf. diakses 21 Desember. 2012Eedo_Knowledgeware_whitepaper_Blended_Learning_AMA.pdf. Diakses 20 Desember 2012.

(11)

Igneri, N. 2005. Effectively Implementing a Blended Learning Approach: Maximizing Advantages and Eliminating Disadvantages

.http://adlcommunity.net/file.php/11/Documents/. Diakses 9 Januari 2012.

Lee, Kuang Wu. 2006. The Internet TESL Journal: English Teachers’ Barrier to the Use of Computer Assisted Language learning.

http://iteslji.org/Articles/Lee-CALLbarriers.html. Diakses 10 Desember 2012.

Leffa, V.J. 2006. Using on line Grammar Quizzes for Language Learning. http://www.leffa.pro.br/pappers/defining_AT.htm 5 Desember 2012.

Myyry, T.J.L. 2010. Faculty of Social Sciences of University of Helsinki.

http://www.helsinki.fi /valtiotiteellinen/julkaisut/blended_learning_Findland.html. Diakses 25 Oktober 2012.

Rajaretnam, Thevy. 2006. Communictive Language Teaching in Multimedia Laboratory. The Internet TESL Journal: Using on-line Grammar Quizes for Language Learning.

http://iteslji.org/Articles/Rajaretnam_onlineQuizzes.html. Diakses 12 Desember 2012.

Richey, R.C. 2008. Reflections on the 2008 AECT Definitions of the

Field.TechTrends.Vol.52 p24-25.http://www.unesco.org/new/en/unesco/themes/icts/. Diakses 21 Maret 2015.

Rini, Nur dkk. 2005. Laporan Penelitian “Uji Kemampuan Speaking Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang Berdasarkan Kompetensi Bahsasa Inggris Yang Dibutuhkan di Dunia Kerja”.

Singh, Harvey. 2003. Building Effective Blended Learning Programs. Educational Technology,Volume 43 Number 6 Pages 51-54

Smith, Bryan. 2006. The Internet TESL Journal: Virtual Realia. http://iteslji. org/Articles/Smith_ VirtualRealia.html. Diakses 10 Desember 2012.

Thijs, A., et al. 2002. Learning Through the Web. http://www.decidenet.nl/Publications/

Web_Based_ Learning.pdf. Diakses 21 Maret 2015.

UPT Bahasa Politeknik Negeri Semarang. 2004. Laporan Penelitian “Survey Stake Holders Dalam Rangka Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris Lulusan Politeknik Negeri

Semarang”.

Vannatta, R. 2007. The Intrepid Explorer: A model of effective technology use for all educators. In K. Kumpulainen (Ed.), Educational technology: opportunities and challenges. Faculty of Education, Department of Educational Sciences and Teacher Education, University of Oulu. Acta Universitatis Ouluensis. E 87.

Gambar

Tabel 1  Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen (3AK B)
Tabel 2   Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol (3AK A)
Tabel 3 Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel 4  Nilai Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Abstract: The purpose of this study is to illustrate how art and culture in the Kasepuhan kasepuhan Cirebon is interpreted as intercultural communication at that time. The focus of

kondisi dari unit usaha tahu yaitu ruang produksi, perlunya penanganan sanitasi menyeluruh meliputi sanitasi tempat, peralatan dan pekerja, penanganan maksimal

Berdasarkan analisis secara parsial (Uji t), menunjukan bahwa variabel Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Kao.Hal ini berarti

Dalam Undang-Undang Penataan Ruang, Pasal 1 ayat (5) dikemukakan “Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian

benih yang dirancang. Lingkup kegiatan penelitian meliputi aktivitas-aktivitas untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dirumuskan. Secara

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang

Dalam hal ini, para manajemen toko buku online di Indonesia perlu untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas situs (website) yang merupakan media pemasaran utama di internet

Menurut Tim Ide Masak (2013: 03), ³PHQWHJD WHUEXDW GDUL OHPDN VHNLWDU %HZDUQD NHNXQLQJDQ OHELK mudah meleleh di suhu ruang. Memiliki rasa gurih dengan aroma yang KDUXP´